Kuat bending MOR Pengujian dan Karakterisasi .1 Densitas

kekuatan tekan adalah sangat mudah, maka kekuatan tekan beton dalam industri konstruksi biasa dipakai untuk menilai serta untuk mengendalikan mutu beton dan untuk tujuan persyaratan spesifikasi. Beton merupakan suatu bahan yang relatif getas dan relatif lemah dalam memikul tegangan tarik. Kekuatan beton tergantung pada: • Kekuatan agregat, khususnya agregat kasar • Kekuatan pasta semen • Kekuatan ikatan lekatan antara semen dengan agregat Kekuatan tekan beton adalah muatan tekan maksimum yang dapat dipikul per satuan luas. Kekuatan tekan beton yang dapat dicapai adalah 800 kgcm 2 80 KNmm 2 dengan menggunakan semen dengan mutu terpilih, perbandingan – perbandingan bahan campuran dan cara pemadatan yang seksama serta sarana – sarana perawatan yang menguntungkan. Kuat tekan beton diwakili oleh tegangan maksimum fc pada saat beton mencapai usia 28 hari. Nilai kuat tekan beton ini didapatkan melalui cara pengujian standar dengan menggunakan Universal Testing Machine UTM. Pemberian beban tekan dilakukan bertingkat dengan kecepatan peningkatan beban tertentu atas benda uji silinder. Beban yang diberikan akan dipikul rata oleh penampang sehingga memberikan tegangan.

2.6.4 Kuat bending MOR

Untuk mengetahui kekuatan bending suatu material, dapat dilakukan dengan pengujian bending terhadap material tersebut Gibson, 1994. Data hasil pengujian kemudian dilakukan analisa MOR Modulus of Rupture dengan menggunakan persamaan berikut. 2 2 3 bh FL b = σ 3 Sampel uji berukuran 20 cm x 5 cm x 5 cm. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat universal testing machine UTM dengan panjang bentang L Universitas Sumatera Utara 10 cm. Pembebanan dilakukan pada posisi tengah bentang sampel uji. Skema uji bending beton serat dapat dilihat pada gambar 2.7 berikut: Gambar 2.7 Skema uji bending beton serat 2.6.5.Peredaman suara Pada prinsipnya peredaman suara merupakan besaran fisis yang berkaitan dengan bunyi. Penyerapan bunyi sound absorbing adalah perbandingan antara energi bunyi yang tidak dipantulkan kembali dengan energi keseluruhan yang datang. Pemantulan energi bunyi pada material dapat diperlihatkan pada gambar 2.8 berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 2.8 : Pemantulan energi bunyi pada material. Penyerapan bunyi adalah kemampuan suatu bahan untuk meredam bunyi yang datang ,dihitung dalam persen atau pecahan berniai 1 ≥ α ≥0. Nilai 0 berarti tidak ada peredaman bunyi bunyi dipantulkan sempurna . Sedangkan nilai 1 berarti bunyi yang datang diserap seluruhnya atau tidak ada yang dipantulkan Blaga,et all ,2004 .Menurut ISO 11654 suatu bahan dapat dikategorikan sebagai peredam suara jika mempunyai koefisien absorbsi minimal 0,15 Haque. N 1997 Untuk menentukan koefisien absorpsi suara pada beton ringan dapat dihitung dengan persamaan berikut : α = I datang I serap 4 βd = 10 log I datang Io 5 Energi yang diserap energi datang energi yang diteruskan Energi yg terpantul Universitas Sumatera Utara βs = 10 log I serap Io 6 dimana: α = koefisien absorbsi suara I datang = intensitas suara yang datang pada bahan W m 2 I serap = intensitas suara yang diserap bahan W m 2 I O = intensitas acuan = 10 -12 W m 2 Βd = tingkat intensits suara yang datang pada bahan dB β s = tingkat intensitas suara yang diserap bahan dB Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan tempat penelitian