densitasnya adalah sekitar 2 - 2,2 gcm
3
dan penyerapan air berkisar 9 – 12 .
4.3 Pengujian MOR kuat bendimg beton
Data pengujian MOR kuat bending pada pada sampel uji beton dengan penambahan serat 0,2,4,6,8,10 diperlihatkan pada tabel 4.8 beriku:
Tabel 4.8 Data kuat bending MOR beton dengan penambahan serat 0,2,4,6,8,10 volum
MOR, Mpa
F L
B H
Nmm2 N
mm mm
mm 2,77778
2500 100
54 50
2,4963 2250
100 50
52 2,53155
2560 100
54 53
2,60187
2 1,33433
1180 100
51 51
3,47312 2880
100 46
52 1,29471
1290 100
46 57
2,5
4 0,72
600 100
50 50
0,52332 490
100 50
53 2,60385
2300 100
49 52
2,60385
6 2,1598
1910 100
51 51
2,1707 1800
100 46
52 1,57
600 100
43 51
2,9 8
2,77098 1970
100 41
51 3,00639
1890 100
51 43
100 45
52
2,88869
10 3,00056
2360 100
42 53
1,57574 1570
100 46
57 1,78773
1540 100
46 53
2,12134
Universitas Sumatera Utara
Pengujian sifat mekanik dari beton serat yang dilakukan antara lain adalah Modulus of Rupture
MOR atau bending strength dengan tiga titik tumpu, Compressive Strength
kuat tekan dan Modulus of elasticity MOE. Hasil pengujian Modulus of Rupture MOR dari beton serat diperlihatkan pada Gambar
8. Nilai MOR beton serat dengan variasi penambahan serat hingga 10 volum adalah berkisar 2,12 – 2,95 MPa. Nilai tertinggi MOR beton serat adalah pada
penambahan 6 serat tandan kelapa sawit, yaitu sekitar 2,95 MPa. Nilai ini apabila dibandingkan dengan karakteristik beton pada umumnya adalah termasuk
pada klasifikasi beton ringan - normal . Hasil penelitian Yu, at.all., 2011 dengan menggunakan serat bambu sebanyak 0,5 – 1,5 berat dari total semen dan
panjang serat yang digunakan 1 – 2 cm, menghasilkan nilai MOR sebesar 5 – 7 MPa. Penelitian lain Mulyono, 2002 yang telah dilakukan dengan menggunakan
serat ijuk dan sabut kelapa adalah sekitar 8 – 11 MPa, artinya beton yang telah dibuat relatif cukup rendah dan perlu ditingkatkan lagi untuk proses pabrikasi
sebagai upaya pemanfaatan limbah sawit sehingga mempunyai nilai ekonomi dan dalam rangka penunjang pelestarian lingkungan
2,60 2,50
2,60 2,95
2,89
2,12
1,5 2
2,5 3
3,5
2 4
6 8
10
M o
dul us
o f
R uptur
e ,
M O
R M
P a
Penambahan Serat Volum
Gambar4.8. Hubungan antara Modulus of Rupture MOR terhadap penambahan serat volum pada beton serat.
Universitas Sumatera Utara
4.4Pengujian kuat tekan beton
Tabel 4.9 Data kuat tekan beton dengan penambahan serat 0,2,4,6,8,10 volum σ
F A
P L
Nmm2 N
mm2 mm
mm 34
68000 2000
50 40
34,61538 90000
2600 52
50 18,51852
43000 2322
43 54
29,04463
2 34
68000 2000
50 40
34,61538 90000
2600 52
50 18,51852
43000 2322
43 54
29,04463
4 0,932
2330 2500
50 50
0,977358 2590
2650 53
50 1,314757
3350 2548
52 49
1,074705
6 5,351788
13920 2601
51 51
3,800167 9090
2392 52
46 5,397797
13230 2451
57 43
4,849917
8 3,663319
7660 2091
51 41
3,424533 7510
2193 43
51 2,136752
5000 2340
52 45
3,074868
10 4,937107
10990 2226
53 42
3,610401 8470
2346 51
46 1,698113
4140 2438
53 46
3,415207
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian kuat tekan Compressive Strength dari beton serat dengan variasi penambahan serat tandan kosong kelapa sawit diperlihatkan pada Gambar
9. Dari hasil pengujian kuat tekan beton serat dengan variasi penambahan serat tandan kosong kelapa sawit hingga 10 volum, diperoleh nilai kuat tekannya
berkisar 3 – 5 Mpa. Nilai tertinggi diperoleh pada penambahan 6 serat tandan kosong kelapa sawit, yaitu sebesar 4,85 MPa. Hasil penelitian yang telah
dilakukan Roslan Kolop ,dkk 2010 menunjukkan bahwa beton dengan penambahan serat tandan kelapa sawit sebanyak 10 – 30 dari berat semen yang
digunakan dengan umur 28 hari menghasilkan kuat tekan sekitar 0,9 – 2,3 MPa. Sedangkan nilai kuat tekan yang dihasilkannya tanpa penambahan serat adalah
sebesar 7,2 MPa Roslan Kolop,dkk 2010 dan nilai ini relatif lebih tinggi bila dibandingkan dari beton serat yang dibuat. Penelitian lain, Yu, at.all., 2011
dengan menggunakan serat bambu sebanyak 0,5 – 1,5 berat dari total semen dan panjang serat yang digunakan 1 – 2 cm, menghasilkan kuat tekan sebesar 33 –
46 MPa, artinya beton serat bambu ini relatif cukup kompetitif bila dibanding dari sifat-sifatnya yang dihasilkan. Dari hasil ini maka untuk pengamatan morfologi
maupun terhadap pengujian peredaman suara pada beton serat ditetapkan pada komposisi 6 volum serat tandan kosong kelapa sawit. Menurut Mc Bride and
3,05 3,09
4,05 4,85
4,12 3,42
2 3
4 5
6
2 4
6 8
10
C o
mp res
si v
e St ren
g th
N mm
2
Penambahan Serat Volum
Gambar 4.9. Hubungan antara Compressive Strength terhadap penambahan serat volum pada beton serat.
Universitas Sumatera Utara
Shukla 2002, nilai kuat tekan yang dihasilkan berkisar 15 - 21 MPa dengan menggunakan bahan adif adalah ceramics microspere, hekuatan ini sangat
dipengaruhi ukuran butir dalam orde mikro.
4.5 Pengujian modulus elastis beton