Keterampilan Generik Sains KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Berbantuan Komputer PBK

76 dapat dilakukan kapan saja dan oleh siapa saja. Sebagian besar aturan fisika yang disebut ”hukum” adalah hukum sebab akibat, sedangkan pada bagian-bagian tertentu dari ilmu fisika dikenal istilah korelasi antara gejala alam, tetapi tidak disimpulkan sebagai hukum sebab akibat. h Pemodelan Matematika Rumus-rumus yang melukiskan hukum-hukum alam dalam fisika adalah buatan manusia yang ingin melukiskan gejala dan perangai alam tersebut, baik dalam be ntuk kualitatif maupun kuantitatif. Hal ini dapat disebutkan sebagai ”model” yang ungkapannya menggunakan ”bahasa” matematika. Karena pada hakekatnya ungkapan itu adalah ”model” maka dalam fisika perlu juga ditekankan mengenal model alternatif tidak harus hanya satu model, dengan cara ini kita dapat mendidik peserta didik untuk mempunyai sikap ”berpikir alternatif” tidak bersikeras dengan satu macam cara untuk memahami sebuah permasalahan. i Membangun Konsep Seluruh gejala alam dalam fisika tidak semuanya dapat dipahami dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Kadang-kadang kita harus membangun sebuah konsep atau pengertian baru yang tidak ada padanannya dengan pengertian- pengertian yang sudah ada. Konsep baru tadi bukan semata cara pandang baru tetapi juga memiliki manfaat. 77 2.13 Kajian Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian sejenis yang relevan dengan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti, antara lain: 1. Dalam jurnal penelitian pendidikan IPA; Putra S, Hendayana, dan Muzakir 2007 melakukan penelitian dan pengembangan dengan judul Model Pembelajaran Redoks Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir kritis Siswa SMK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan pre test-post test one group design. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: model pembelajaran yang dikembangkan dapat meningkatkan pemhaman konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa dan dapat diterapkan pada kelompok siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Model pembelajaran yang dikembangkan mendapat tanggapan positif dari siswa dan guru. 2. Dalam Jurnal Speed – Edisi Web 12 – Februari 2012; Wawan Saputra, Bambang Eka Purnama, dan Endang Puji Rahayu menulis jurnal berjudul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Untuk Mata Kuliah Organisasi Komputer”, pada jurnal ini menyimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi komputer di bidang pembelajaran berupa CD interaktif dikembangkan atas dasar asumsi bahwa proses komunikasi di dalam pembelajaran akan lebih menarik minat mahasiswa dan memberikan kemudahan untuk memahami materi karena penyajiannya yang interaktif, dengan memanfaatkan berbagai media sebagai sarana penunjang kegiatan 78 pembelajaran. Media interaktif dapat di artikan sebagai kombinasi berbagai unsur media yang terdiri dari teks, grafis, foto, animasi, video, dan suara yang disajikan secara interaktif dalam media pembelajaran. 3. Dalam jurnal penelitian pendidikan IPA; Widhiyanti, Liliasari, dan Budi 2007, melakukan penelitian dan pengembangan dengan judul Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir kritis Siswa pada Topik Sifat Koligatif Larutan. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan desain penelitian jenis pre test-post test one group design. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi pada Topik Sifat Koligatif Larutan dapat meningkatkan pemhaman konsep siswa pada nilai N-Gain kategori sedang. Pembelajaran ini juga dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada nilai N-Gain kategori sedang. 4. Dalam MERLOT Journal of Online Learning and Teaching Vol. 6, No. 2, June 2010; Barbara A. Frey dan Jann Marie Sutton menulis jurnal berjudul “A Model for Developing Multimedia Learning Projects ”, Tujuan dari jurnal ini adalah untuk menyajikan panduan ringkas pengembangan multimedia berdasarkan penelaahan literatur dan teknik Delphi dengan pendidik ahli, desainer, dan pemrogram. Setelah review dua putaran dan umpan balik dari penguji ahli, langkah berikutnya model pengembangan multimedia akan terdiri dari: 1 menentukan tujuan instruksional, tujuan, dan penonton, 2 mengkaji dan menyelidiki pilihan yang ada, 3 menentukan format, anggaran, dan timeline, 4 menentukan konten, kegiatan, dan strategi 79 penilaian, 5 mengembangkan strategi evaluasi, kriteria, dan instrumen untuk menentukan efektivitas proyek, 6 mengembangkan flowchart, peta situs, dan atau storyboard, 7 mengembangkan prototipe, 8 melakukan evaluasi formatif, 9 menyelesaikan desain, dan 10 melakukan evaluasi sumatif produk dan proses. Langkah-langkah ini ditunjukkan melalui pengembangan proyek multimedia tertentu. 5. Dalam jurnal penelitian pendidikan IPA; Junaedi 2007 melakukan penelitian dengan judul Implementation of Cooperative Learning Type Group Investigation in Heat Materials for Improving Student Science of GenericSkills. Metode yag digunakan adalah metode eksperimen semu yang melibatkan dua kelas dengan perlakuan yang berbeda. Kelas pertama diberikan perlakuan pembelajaran kooperatif group investigation menggunakan selft assessmet yang selanjutnya disebut kelas eksperimen dan kelas kedua diberi perlakuan pembelajaran konvensional sebagai kelas control. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest equivalent groups design. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif group investigation menggunakan selft assessmet dapat meningkatkan keterampilan generic sains siswa sampai pada kategori sedang dan secara signifikan lebih baik daripada pembelajaran konvensional.

2.14 Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa dan guru yang menyatakan bahwa diperlukan pengembangan media, sebagai sarana penunjang pembelajaran dan 80 menjadi sumber belajar tambahan. Berdasarkan analisis kebutuhan tersebut, maka dikembangkan multimedia interaktif untuk mata pelajaran fisika materi GLBB dengan kompetensi dasar menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan untuk siswa SMA IPA kelas X dengan menggunakan macromedia flash. Pengembangan multimedia interaktif ini diharapkan dapat digunakan oleh siswa yang akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu diharapkan media ini memiliki aspek efektif, efisien dan memiliki daya tarik sehingga menarik minat belajar siswa dan siswa dapat belajar mandiri. Penggunaan multimedia interaktif dalam kegiatan belajar memiliki peran yang sangat strategis, karena banyak siswa yang kurang memahami materi yang disampaikan atau pembentukan kompetensi yang diberikan pada siswa tidak mengoptimalkan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, padahal penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan daya tarik siswa sehingga menumbuhkan motivasi belajar. Selain itu, metode pembelajaran lebih bervariatif, tidak hanya komunikasi verbal oleh guru, sehingga siswa tidak bosan. Selanjutnya penggunaan media juga meningkatkan aktivitas belajar siswa. Siswa tidak hanya mendengarkan penyampaian materi oleh guru, tetapi juga aktif mengamati, melakukan, dan mendemonstrasikan. Selanjutnya penggunaan media pembelajaran dilandasi hasil belajar siswa akan lebih tinggi didasarkan pada konsep learning by doing. Artinya bahwa belajar yang efektif adalah adanya keterlibaan seluruh panca indera. Model pembelajaran 81 konvensional yang banyak diterapkan pada saat ini tidak dapat memenuhi konsep tersebut. 2.15 Hipotesis Penelitian Pada tahap ujicoba akan dilakukan uji efektivitas pengembangan Macromedia flash, dan hipotesis yang akan diuji adalah: Ho : Hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif lebih kecil atau sama dengan hasil belajar siswa pada kelas yang tidak menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif. Ha : Hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif lebih besar daripada hasil belajar siswa pada kelas yang tidak menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif. 82

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Research and Development RD atau penelitian pengembangan. Menurut Borg Gall 2003:772, penelitian pengembangan adalah penelitian yang berorientasi untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa multimedia interaktif materi GLBB berbasis keterampilan generik sains menggunakan animasi flash. Model yang menjadi acuan adalah model penelitian Borg and Gall 2003:772 Rangkaian tahap yang harus dilakukan , yaitu “research and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field tesing, main product revision, main field tesing, operational product revision, operational field tesing, final product revision, and dissemination and implementation”. Penjelasan dari tiap-tiap langkah pengembangan Borg and Gall, adalah sebagai berikut: 1 Melakukan penelitian pendahuluan pra survei dan pengumpulan data awal termasuk literatur, observasi kelas, identifikasi permasalahan, dan merangkum permasalahan 2 Melakukan perencanaan, hal penting dalam perencanaan adalah pernyataan tujuan yang harus dicapai produk yang akan dikembangkan 83 3 Mengembangkan jenisbentuk produk awal meliputi: penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi. 4 Melakukan uji coba tahap awal, yaitu evaluasi pakar bidang desain pembelajaran, teknologi informasi, dan multimedia. 5 Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran-saran dari hasil uji lapangan awal 6 Melakukan uji coba lapangan, digunakan untuk mendapatkan evaluasi atas produk. Angket dibuat untuk mendapatkan umpan balik dari siswa yang menjadi sampel penelitian. 7 Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji lapangan dan praktisi pendidikan. 8 Melakukan uji lapangan operasional 9 Melakukan perbaikan terhadap produk akhir, berdasarkan pada uji lapangan 10 Melakukan desiminasi dan implementasi produk, serta menyebarluaskan produk.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Liwa, SMA Negeri 2 Liwa, SMA Negeri 1 Sumber Jaya, dan SMA Negeri 1 Way Tenong. Penelitian telah dilaksanakan pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013-2014.