Keamanan Kolektif Collective Security

11 bergabung dengan NATO. Kemajuan yang dialami oleh NATO tersebut sekaligus membantah klaim kaum realis yang melihat persoalan kedaulatan negara secara kaku. Peranan lembaga internasional tidak hanya terlihat dalam kemajuan kerjasama global maupun regional tetapi juga dalam pemberlakuan rezim internasional pada berbagai isu yang sifatnya membatasi perilaku nation state seperti lingkungan hidup, hak asasi manusia, perang melawan terorisme dan pencucian uang, proliferasi senjata nuklir dan perlindungan hak kekayaan intelektual. 18

5.2. Keamanan Kolektif Collective Security

Menurut Joshua S. Goldstein, Keamanan kolektif adalah sistem kerjasama keamanan yang melihat ke dalam untuk menjamin terjaganya dan terpeliharanya keamanan dalam sebuah kelompok negara-negara berdaulat. NATO adalah salah satu contoh organisasi yang menganut sistem keamanan kolektif dimana para anggota NATO bersama-sama menjaga keamanan anggotanya dan apabila ada satu negara anggota mendapat serangan maka negara anggota pun ikut membantu sesama negara anggota. 19 Keamanan kolektif yang merupakan sebuah pandangan tua, hingga saat ini masih terus dianut dan masih mengalami perubahan-perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Pada abad ke-20 keamanan kolektif paling tidak telah mengalami tiga era perubahan, yaitu setelah Perang Dunia Pertama, Perang Dunia Kedua, dan setelah Perang Dingin. Arnold Wolf ers dalam bukunya ”Discord and Collaboration ” menyatakan bahwa ”Promosi sistem keamanan kolektif telah menciptakan situasi psikologis dimana Amerika Serikat tidak dapat 18 Ibid, h. 50. 19 Joshua S. Goldstein, International Relation, 5 th Edition, Washington D.C.: Pearson Education, 2004, h. 123-124. 12 mengembalikan kepada konsep awalnya, bukan karena konsep keamanan kolektif telah dapat diwujudkan, namun karena jutaan umat manusia percaya bahwa keamanan kolektif dapat dilaksanakan. Keamanan kolektif telah menjadi simbol utama dari sebuah harapan yang akan dibangun oleh semua bangsa-bangsa dimana perang tidak akan terjadi lagi. 20 Inis L. Cl aude dalam artikelnya yag berjudul ”Collective Security as an Approach to Peace ” menjelaskan bahwa keamanan kolektif dapat dipandang sebagai kompromi antara pemerintahan internasional dan perimbangan kekuatan Balance of Power. 21 Konsep perimbangan kekuatan dipandang sebagai sistem yang menghancurkan dan tidak cukup baik untuk memelihara keamanan dan perdamaian. Sedangkan pemerintahan internasional dianggap sebagai sesuatu hal yang utopis dan sulit untuk dicapai untuk saat ini. Oleh karena itulah sistem keamanan kolektif dipandang sebagai jalan tengah dalam upaya memelihara dan menjaga keamanan dan perdamaian internasional. Terlibatnya NATO dalam kasus invasi Amerika Serikat terhadap Afghanistan, karena Amerika Serikat yang merupakan salah satu anggota NATO telah mendapat serangan terorisme pada tanggal 11 September 2001 yang dilakukan oleh Osama bin Laden beserta jaringannya yaitu Al Qaedah, yang diduga mendapat perlindungan dari Taliban yang merupakan pemimpin negara Afghanistan. Maka dari itu, NATO bersedia ikut serta bersama dengan Amerika Serikat melalukan perang di Afghanistan. 20 http:www.mtholyoke.eduacadintrelpol116wolfers.htm, diakses pada tanggal 24 Agustus 2011. 21 http:www.colorado.educonflictpeacetreatmentcollsec.htm, diakses pada tanggal 24 Agustus 2011. 13

5.3. Aliansi Konsep aliansi menurut George Modelski adalah bentuk kerjasama keamanan