15
yang digunakan adalah teknologi maju, teruji dan tidak padat karya namun dapat mendorong terciptanya lapangan kerja secara besar.
2. Aneka Industri Yang termasuk dalam aneka industri adalah industri yang mengolah sumber
daya hutan, industri yang menolah sumber daya pertanian secara luas dan lain-lain. Aneka industri mempunyai misi meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan atau pemerataan, memperluas kesempatan kerja, tidak padat modal dan teknologi yang digunakan adalah teknologi menengah atau
teknologi maju. 3. Industri Kecil
Industri kecil meliputi industri pangan makanan, minuman dan tembakau, industri sandang dan kulit tekstil, pakaian jadi serta barang dari kulit,
industri kimia dan bahan bangunan industri kertas, percetakan, penebitan, barang-barang karet dan plastik, industri kerajinan umum industri kayu,
rotan, bambu dan barang galian bukan logam dan industri logam mesin, listrik, alat-alat ilmu pengetahuan, barang dan logam dan sebagainya.
2.2 Tenaga Kerja
2.2.1 Pengertian Tenaga Kerja
Suatu kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi tidak luput dari yang namanya tenaga kerja. Karena dengan adanya tenaga kerja suatu kegiatan
ekonomi baik itu kegiatan industri atau yang lainnya dapat tercipta. Tenaga kerja merupakan tenaga manusia yang dipekerjakan dalam suatu
proses produksi di dalam sebuah industri atau kegiatan lainnya. Rusli 1982 dalam Kurniawan 2008 menyatakan bahwa, “Tenaga kerja man power adalah
jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau
berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.” Usia yang produktif sebagai tenaga kerja adalah yang berusia 10 tahun ke
atas standara usia yang digunakan di Indonesia. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan di bawah umur 10 tahun sudah menjadi tenaga kerja, hal ini dengan
ditandai fakta usia anak-anak sudah dijadikan pekerja, khususnya bagi mereka masyarakat miskin. Sedangkan menurut Mc Eachern 2000 dalam Kurniawan
16
2008 menyatakan bahwa tenaga kerja adalah sumber daya yang paling umum digunakan untuk mengukur produktivitas, sehingga tenaga kerja menempati posisi
yang sangat penting bagi keberlanjutan suatu kegiatan produksi di suatu wilayah.
2.2.2 Penggolongan Tenaga kerja
Tenaga kerja di Indonesia beragam golongan, pembagian golongan ini dibagi bedasarkan tingkat pendidikan dan kemampuan yang dimiliki SDM
tersebut. Akan tetapi timbul permasalah antara pembanyaran upah dengan tingkat kemampuan
yang dimiliki,
hal ini
terjadi karena
adanya tingkat
ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan pada suatu tingkat upah tertentu.
Tenaga kerja dibagi menjadi beberapa penggolongan, berikut adalah penggolongan tenaga kerja menurut Ohoitimur 2010 yaitu:
1. Tenaga kerja kasar yaitu tenaga kerja yang berpendidikan rendah dan tidak mempunyai keahlian dalam suatu bidang pekerjaan.
2. Tenaga kerja terampil yaitu tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan pendidikan atau pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu, dan
tukang memperbaiki televisi dan radio. 3. Tenaga kerja terdidik yaitu tenaga kerja yang mempunyai pendidikan yang
tinggi dan ahli dalam bidang-bidang tertentu seperti dokter, akuntan ahli ekonomi, dan insinyur.
2.3 Pengembangan Ekonomi Lokal