keadaan siswa yang dinamis, berubah-ubah, dan mungkin juga komponen- komponen lain dalam proses pembelajaran yang kurang menarik bagi
siswa.
2.2 HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
Penelitian ini didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya antara lain: Penelitian Mulyatun tahun 2014 dengan
judul “Analisis Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa Calon Guru Kimia Studi pada P
raktik Pengalaman Lapangan Mahasiswa Tadris Kimia”. Hasil penelitian ini adalah dari delapan keterampilan dasar mengajar secara keseluruhan
adalah baik dengan presentase penilaian mencapai 69,59. Keterampilan yang paling rendah adalah keterampilan mengadakan variasi 64,86 sehingga bagi
guru terutama calon pendidik perlu dilatih dan dibekali latihan mengedani pengadaan variasi pembelajaran agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Penelitian Siswanto tahun 2010 dengan judul “Tingkat Penguasaan Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa Prodi. Pendidikan Akuntansi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta”. Hasil penelitiannya yaitu mengetahui tingkat keterampilan dasar mengajar maka peserta didik akan
dapat mengetahui kesimpulan berbagai materi yang telah diajarkan dan mengetahui materi
selanjutnya yang akan diajarkan sehingga dapat melakukan persiapan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Penelitian Septiana, dkk. dengan judul “Penerapan Keterampilan
Mengajar Guru dala m Mengadakan Variasi di SMAN.” Hasil penelitian ini adalah
penerapan keterampilan mengajar guru dalam mengadakan variasi di kelas XI IPS ini belum maksimal, baik dari variasi gaya mengajar, variasi penggunaan media
dan alat pengajaran, serta variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Terutama pada variasi penggunaan media dan alat pengajaran, guru mata pelajaran sosiologi
menerapkan media tetapi hanya media papan tulis dan untuk penerapan media lainnya guru tidak pernah menerapkan serta menvariasikannya di dalam kelas.
Penelitian Mahfud „Ibadi tahun 2009 dengan judul “Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Variasi Mengajar Dosen Terhadap Hasil Belajar dalam Mata
Kuliah Teknik Permesinan”. Hasil Penelitian ini adalah Rata-rata persepsi mahasiswa tantang variasi mengajar mencapai 75 pada interval 63 - 81 dalam
kategori tinggi, hal ini menunjukan bahwa dosen dalam memberikan pambelajaran memiliki variasi yang tinggi baik dari segi gayanya, penggunaan
media dan bahan ajarserta interaksi dengan mahasiswanya. Jika dilihat dari setiap aspeknya, rata-rata tertinggi pada aspek variasi interaksi. Hal ini menunjukan
bahwa dosen cenderung menitik beratkan padakualitas metode yang digunakan atau interaksi dengan mahasiswa. Rata-rata persepsi mahasiswa tentang
penggunaan metode interaksi ini mencapai 79,94 dan lebih tinggi dari aspek gaya mengajar sebesar 77,00 danaspek penggunaan media dan bahan ajar sebesar
69,58. Ada pengaruh persepsi mahasiswa mengenai variasi mengajar dosen terhadap hasil belajar mahasiswa PTM, dengan Fhitung 1,016 Ftabel 1,86
pada α= 0,05 dengan dk pembilang 25 k-2 dan penyebut 31 n-k. Dan koefisien
korelasi r= 0.453 rtabel=0,224. Besarnya koefisien detrminasir2 dari persaman regresi Y=81,6+0,059X adalah 0,205, berarti besarnya pengaruh variabel
pengaruh persepsi mahasiswa mengenai variasi mengajar dosen terhadap variabel hasil belajar mata kuliah Teknik Permesinan yang dapat dijelaskan oleh garis
regresi adalah 20,5 dan sisanya 79,5 pengaruh tidak dapat dijelaskan oleh garis regresi tersebut.
Penelitian Judi Randi and Lyn Corno 2005 yang berjudul “Teaching and Learning Variation
” hasil menunjukkan bahwa mengajar tidak hanya sekedar mengajar namun guru juga belajar memberikan variasi pembelajaran pada setiap
kegiatan belajar yang dilakukan. Penelitian Omoniyi Tayo and Adedapo 2012 yang berjudul “Effects of
Instructional Strategies on the Trainee Teachers’Learning Outcome in Practical Teaching Skills
” menjelaskan bahwa keaktifan guru untuk terus belajar mengembangkan ketrampilannya memberikan dampak yang besar dalam praktik
kemampuan mengajarnya. Penelitian Brath Shipton 2011 dengan judul “Expanding Police
Educators’ Understanding Of Teaching, Are They As Learner-Centred As They Think?
” mengatakan bahwa variasi adalah sebuah bentuk pendekatan dalam proses mengajar yang secara langsung maupun tidak memberikan dampak pada
pembelajaran siswa.
2.3 KERANGKA BERPIKIR