Kajian Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A.

26 disimpulkan bahwa dengan Npv sebesar itu usahatani buah naga di kecamatan sragi kabupaten lampung selatan layak untuk diusahakan. C. Kerangka Pemikiran Produk hortikultura khususnya sayuran dan buah-buahan berperan dalam memenuhi gizi masyarakat terutama vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya. Buah- buahan mempunyai peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan tubuh manusia akan nutrisi dan gizi. Buah merupakan bentuk makanan yang didalamnya terdapat zat-zat yang berguna untuk tubuh maka dari itu memperbanyak konsumsi buah sangatlah membantu agar tubuh kita tetap mendapatan nutrisi dan masukan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Indonesia dengan iklim tropis menjadikan Indonesia sebagai salah satu penghasil berbagai jenis buah yang sangatlah beragam, namun dengan adanya tren buah impor dari berbagai negara menjadikan produksi buah dalam negeri sendiri menjadikan berbagai kalangan masyarakat gemar mengkonsumsi buah impor. Selain kualitas dan harga yang jauh lebih murah, buah impor juga tahan lama sehingga banyak masyarakat yang semakin suka terhadap buah- buahan impor. Buah naga Hylocereus Undatus merupakan salah satu buah yang didalamnya terdapat berbagai zat-zat yang sangat diperlukan tubuh, didalam buah naga terdapat berbagai nutrisi,vitamin dan mineral yang sangat berguna. Riset membuktikan bahwa dalam daging buah naga mengandung vitamin c, air, karbohidrat, protein, asam, serat, fosfor, magnesium, kalsium, dan kadar gula. 27 Permintaan akan buah dalam negeri yang selalu tinggi dengan tidak diimbangi dengan peningkatan produksi dalam negeri tentunya akan menjadikan impor akan buah menjadi tinggi, oleh karena itu peningkatan produksi buah naga perlu dilakukan. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi pertanian dapat dilakukan dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja, sumber daya alam, serta peningkatan keunggulan daya saing dari produk pertanian. Ekstensifikasi pertanian dapat dilakukan dengan pemberdayaan lahan-lahan tidak terpakai, pekarangan, bahkan membuka lahan mengingat budidaya buah naga tidak memerlukan keadaan tanah dengan kondisi tertentu. Hal ini tentu dapat membuka peluang bagi petani untuk melakukan budidaya buah naga mengingat tanaman buah naga dapat dilakukan pada lahan sempit. Penjualan output berupa buah naga segar dengan harga yang relatif tinggi akan menghasilkan penerimaan bagi petani. Besarnya penerimaan bergantung pada jumlah buah naga yang dipanen dikali dengan harga jualnya. Selisih penerimaan dengan biaya produksinya merupakan pendapatan bagi petani buah naga. Pendapatan tersebut dapat dijadikan salah satu indikator untuk melihat kesejahteraan kesejahteraan rumah tangga petani, sebab beberapa aspek dari kesejahteraan bergantung pada tingkat pendapatan dimana besarnya pendapatan yang diperoleh akan mempengaruhi pengalokasiannya terhadap kebutuhan dasar yang harus dipenuhi seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, dan lapangan kerja. Tingkat kehidupan ekonomi kesejahteraan rumah tangga dapat dilihat dari pola pengeluaran rumah tangga tersebut yang secara garis besar dapat 28 dibedakan menjadi dua, yaitu pengeluaran untuk pangan dan non pangan dimana persentase pengeluaran untuk pangan cenderung akan semakin kecil. Kedua pengeluaran tersebut merupakan total pengeluaran rumah tangga. Tingkat pengeluaran rumah tangga berbeda satu sama lain didasarkan pada golongan tingkat pendapatan, jumlah anggota keluaraga, status sosial, dan prinsip pangan. Setelah jumlah pendapatan dan pengeluaran rumah tangga diketahui maka dapat dihitung besarnya pendapatan dan pengeluaran per kapita per tahun. Besarnya pendapatan dan pengeluaran ditambah indikator lainnya termasuk didalamnya kondisi sosial ekonomi merupakan dasar untuk mengukur tingkat kesejahteraan rumah tangga petani berdasarkan kriteria kemiskinan dari Sajogyo yaitu mengenai pengeluaran rumah tangga yang disetarakan dengan pengeluaran beras per kapita per tahunnya dan indikator dari BPS yang meliputi informasi tentang rumah tangga dan ketenagakerjaan, kesehatan dan gizi, kondisi rumah tangga, perumahan, dan sosial budaya yang digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan. Kerangka pemikiran analisis pendapatan dan tingkat kesejahteraan petani buah naga di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan disajikian pada Gambar 1. 29 Gambar 1. Kerangka pemikiran analisis pendapatan dan tingkat kesejahteraan petani buah naga di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Off farm  Buruh pertanian Pengeluaran Rumah Tangga Non farm  Kuli  Ojek  Tukang  Dagang  Guru  dll Pendapatan Rumah Tangga Petani Buah Naga IndikatorKesejahteraaan BPS Kesejahteraan On farm  Tani buah naga  Tani jagung  Tani padi  Tani singkong  dll Petani Buah Naga Pendapatan Petani Indikator Kesejahteraan Sajogyo Pengeluaran Pangan Pengeluaran Non Pangan

III. METODE PENELITIAN

A. Konsep Dasar Dan Batasan Operasional

Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan tujuan penelitian. Usahatani adalah suatu proses atau aktivitas produksi Pertanian dengan mengkombinasikan berbagai faktor sumberdaya alam, tenaga kerja, dan modal sesuai dengan kondisi lingkungan untuk mencapai pendapatan maksimal. Petani adalah individu atau sekelompok orang yang melakukan usaha guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Petani yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah petani yang membudidayakan tanaman buah naga. Rumahtangga adalah sekelompok orang atau individu yang tinggal dan mendiami sebuah bangunan fisik secara bersama-sama. Keluarga adalah sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih mempunyai hubungan kekerabatan atau hubungan darah karena perkawinan, kelahiran, adopsi dan sebagainya. Penerimaan adalah nilai hasil yang diterima petani yang dihitung dengan 31 mengalikan jumlah produksi padi dengan harga- produksi di tingkat petani produsen yang diukur dalam satuan rupiah Rp. Pendapatan usahatani buah naga adalah penerimaan yang diperoleh petani setelah dikurangi biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, dalam hal ini biaya pembelian pupuk, pestisida, upah tenaga kerja, sewa lahan, pajak lahan, dalam satu kali musim tanam. Pendapatan usahatani buah naga diukur dalam satuan rupiah per tahun Rpth. Pendapatan usahatani non buah naga adalah penerimaan setelah dikurangi biaya dari kegiatan usahatani dibidang pertanian yang diperoleh dari kegiatan usahatani selain non budidaya buah naga. Pendapatan usahatani non buah naga diukur dalam satuan rupiah pertahun Rpth. Pendapatan non pertanian adalah pendapatan setelah dikurangi biaya dari usaha di luar bidang pertanian yang dilakukan oleh anggota keluarga untuk menambah pendapatan keluarga, biasanya dilakukan oleh anggota keluarga yang berusia kerja, misalnya, berdagang, buruh dan lain-lain. Pendapatan usahatani non pertanian diukur dalam satuan rupiah pertahun Rpth. Pendapatan rumah tangga adalah jumlah uang yang diperoleh dari usahatani buah naga, usahatani non buah naga, dan usaha non pertanian setelah dikurangi dengan biaya, yang diukur dengan satuan rupiah per tahun Rpth. Pengeluaran rumah tangga adalah seluruh biaya pengeluaran yang dikeluarkan oleh seluruh anggota rumah tangga petani, yang meliputi pengeluaran pangan dan non pangan, yang diukur dengan satuan rupiah Rpth. 32 Pengeluaran pangan adalah besarnya uang yang dikeluarkan untuk kebutuhan konsumsi anggota keluarga, diukur dalam satuan rupiah per tahun Rpth. Pengeluaran non pangan adalah besarnya uang dan barang yang dikeluarkan untuk kebutuhan anggota keluarga, yang diukur dalam satuan rupiah per tahun Rpth. Pengeluaran keluarga adalah jumlah uang yang dikeluarkan oleh keluarga petani untuk keperluan-keperluan konsumsi, yaitu pangan dan non pangan, yang diukur dalam satuan rupiah per tahun Rpth. Biaya total adalah jumlah uang yang harus dikeluarkan oleh petani untuk melakukan usahatani meliputi biaya tunai dan biaya diperhitungkan dalam satuan rupiah per tahun Rpth. Luas lahan adalah arealtempat yang digunakan untuk melakukan usahatani diatas sebidang tanah, yang diukur dalam satuan hektar ha. Produksi buah naga adalah jumlah hasil tanaman yang dihasilkan dalam satu periode panen satu kali proses produksi yang diukur dalam satuan kilogram Kg. Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi buah naga selama satu musim panen. Penggunaan tenaga kerja diukur dalam satuan hari orang kerja HOK. Lama berusahatani adalah lamanya petani mengusahakan tanaman sampai dilakukan penelitian, yang diukur dalam satuan tahun Th.