PENDAHULUAN TEORI DASAR RANCANG BANGUN STARTING MOTOR INDUKSI TIGA FASA HUBUNG BINTANG-SEGITIGA DILENGKAPI PENGAMAN TIGA FASA BERBASIS RASPBERRY PI

sedangkan pada rotor mendapat arus secara tidak langsung melalui arus induksi stator, hal seperti ini sama pada transformator. Maka dari itu bagian stator dianggap kumparan primer dan rotor dianggap kumparan sekunder. Stator motor induksi 3 fasa adalah bagian yang diam mengalirkan arus 3 fasa. Stator terdiri atas barisan laminasi inti yang memiliki alur yang menjadi tempat kumparan dililitkan terpisah sebesar 120 derajat listrik yang berbentuk silindris.Sedangkan rotor terdiri dari 2 jenis diantaranya rotor sangkar tupai squirrel cage rotor dan rotor belitan wound rotor. - Rotor sangkar tupai squirrel-cage rotor Rotor sangkar tupai terdiri dari lapisan-lapisan konduktor yang tersusun sejajar dengan poros dan melingkari permukaan inti besi. Konduktor rotor jenis ini tidak terisolasi dari inti, ini mengakibatkan arus rotor secara induksi akan mengalir melalui tahanan yang paling kecil, yaitu konduktor rotor. Pada setiap ujung rotor, semua konduktor rotor dihubung singkat dengan cincin ujung shorting rings. Gambar 2. 2. Motor Tipe Rotor Sangkar Tupai squirrel-cage rotor - Rotor belitan wound rotor Rotor belitan merupakan belilitan, dimana belitan tiga fasa tersusun secara seragam pada slot-slot dan dihubungkan secara bintang Y, ketiga terminal tersebut dihubungkan dengan slip-ring yang berada pada poros rotor. kemudian dihubungkan dengan sikat yang diam stationary brushes, dengan demikian maka motor bisa diberi resistor dari luar sehinga kecepatan motor dapat diatur dengan mengubah-ubah nilai tahanan resistor luar. Gambar 2. 3. Motor Tipe Rotor Belitan wound rotor

2. Prinsip Kerja Motor Induksi

[1 ] Motor induksi pada bagian rotor mendapat arus tidak langsung dari sumber listrik akan tetapi didapat dari arus induksi yang dihasilkan dari bagian stator. Kondisi seperti ini sama dengan motor DC, dimana konduktor rotor yang mengalirkan arus medan magnetik maka timbul adanya gaya menggerakkan ke arah medan yang tegak lurus. Pada saat bagian stator dialiri arus, sehingga menghasilkan medan magnet putar dengan kecepatan tertentu dapat dihitung menggunakan persamaan: p f N s 120  2-1 Dari hasil medan magnet putar tersebut memotong batang-batang konduktor pada rotor. Akibatnya, pada bagian stator menghasilkan tegangan induksi ggl sebesar: 2 2 2 44 , 4 N f E s    untuk satu fasa 2-2