KESIMPULAN DAN SARAN RANCANG BANGUN STARTING MOTOR INDUKSI TIGA FASA HUBUNG BINTANG-SEGITIGA DILENGKAPI PENGAMAN TIGA FASA BERBASIS RASPBERRY PI

dengan slip-ring yang berada pada poros rotor. kemudian dihubungkan dengan sikat yang diam stationary brushes, dengan demikian maka motor bisa diberi resistor dari luar sehinga kecepatan motor dapat diatur dengan mengubah-ubah nilai tahanan resistor luar. Gambar 2. 3. Motor Tipe Rotor Belitan wound rotor

2. Prinsip Kerja Motor Induksi

[1 ] Motor induksi pada bagian rotor mendapat arus tidak langsung dari sumber listrik akan tetapi didapat dari arus induksi yang dihasilkan dari bagian stator. Kondisi seperti ini sama dengan motor DC, dimana konduktor rotor yang mengalirkan arus medan magnetik maka timbul adanya gaya menggerakkan ke arah medan yang tegak lurus. Pada saat bagian stator dialiri arus, sehingga menghasilkan medan magnet putar dengan kecepatan tertentu dapat dihitung menggunakan persamaan: p f N s 120  2-1 Dari hasil medan magnet putar tersebut memotong batang-batang konduktor pada rotor. Akibatnya, pada bagian stator menghasilkan tegangan induksi ggl sebesar: 2 2 2 44 , 4 N f E s    untuk satu fasa 2-2 dimana � adalah tegangan induksi saat rotor berputar, karena pada saat bagian rotor menghasilkan tegangan induksi dan rotor tersebut merupakan rangakaian tertutup, sehingga pada bagian rotor timbul arus I. Adanya arus I didalam medan magnet, akan menimbulkan gaya F pada rotor. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya F pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, maka rotor akan berputar searah dengan medan putar stator. Agar tegangan terinduksi dibutuhkan adanya perbedaan antara kecepatan medan putar stator dengan kecepatan berputarnya rotor . Perbedaan kecepatan antara dan disebut slip s dinyatakan dengan persamaan berikut: 100    s r s n n n s 2-3 Apabila s r n n  , maka tidak adanya timbul tegangan yang terinduksi dan arus tidak mengalir pada kumparan jangkar rotor, dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Kopel motor akan ditimbulkan apabila lebih kecil dari . Setiap perubahan kecepatan motor induksi mengakibatkan perubahanya harga slip dari 100 pada saat start sampai 0 sedangkan pada saat diam s r n n  . Hubungan dari frekuensi dengan slip dapat dilihat pada persamaan 2-1. Pada rotor berlaku hubungan :   120 2 r s n n p f   2-4 dimana adalah frekuensi arus rotor.   s r s s n n n n p f     120 2 2-5