1. Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya, 2. Memberikan komentar terhadap jawaban siswa serta mengulas materi pelajaran yang akan dibahas,
3. Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa.
D. Motivasi
Banyak para ahli mendefinisikan motivasi, tetapi pada intinya sama yaitu dorongan baik dari dalam maupun dari luar untuk beraktifitas. Motivasi menutur Udin S. Winataputra 2001 berfungsi sebagai
motor penggerak aktifitas. Bila motonya tidak ada, maka aktifitas tidakakan terjadi. Motivasi dibagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik atau motivasi internal dan motivasi ekstrinsik atau motivasi eksternal.
Motivasi internal ditandai dengan dorongan berasal dari dalam diri siswa untuk berprilaku tertentu. Sedangkan motivasi eksternal berasal dari luar siswa. Memunculkan motivasi eksternal dapat dilakukan
dengan cara: memberi pujian, hadiah, nasehat, menciptakan suasana yang menyenangkan dan kadang- kadang teguran, Udin S Winataputra 2001.
Menurut Hull yang dikutip Suciati, dkk, 2005 menjelaskan konsep motivasi sebagai dorongan untuk memenuhi atau memuaskan kebutukan agar tetap hidup. Dorongan inilah yang menggerakkan dan
mengarahkan perhatian, perasaan dan perilaku atau kegiatan seseorang. Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas. Motivasi belajar berkaitan erat dengan
tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar itu sendiri. Bila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna atau bermanfaat baginya maka motivasi
belajar akan muncul dengan kuat. Motivasi ada dua: motivasi instrinsik adalah motivasi yang muncul dari dirinya sendiri dan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang muncul dari luar diri siswa.
Guru sedapat mungkin harus dapat berusaha memunculkan motivasi instrinsik di kalangan para siswa pada saat mereka belajar, umpamanya dengan cara menjelaskan kaitan tujuan pembelajaran dengan
kepentingan atau kebutuhan siswa. H. Djadja Djadjuri 2004.
E. Penguatan
Menurut William C.Crain yang dikutip Agus Taufik 2005 guru, orang tua, dan pendidik harus memberikan penguatan terutama yang bersifat psikologis dan menghindari penguatan yang bersifat
kebendaan. Sedangkan penghargaan rewards seharusnya diberikan hanya kepada perilaku yang masuk akal reasonable dan tidak bersifat memanjakan. Hindari hukuman punishments yang bersifat fisik.
Penguatan adalah respon yang diberikan terhadap perilaku atau perbuatan yang dianggap baik, yaitu dapat membuat terulangnya atau meningkatnya perilakuperbuatan yang dianggap baik tersebut.
I.G.A.K Wardani dan Siti Julaeha 2007. Dalam proses belajar, guru harus tetap melaksanakan penguatan yang tujuannya adalah :
Meningkatkan perhatian siswa,
Membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa,
Mengontrol dan memodivikasi tingkahlaku siswa yang kurang positif serta mendorong memunculkan
tingkahlaku yang produktif. Raka Joni 1985.
F. Alat Peraga
1. Pengertian alat peraga Secara harfiah media diartikan sebagai medium atau perantara. Dalam kaitannya dengan proses
komunikasi pembelajaran, medium diartikan sebagai wahana penyalur pesan pembelajaran. Beberapa ahli dan asosiasi telah mengemukakan pengertian tentang media pembelajaran ini, antara lain sebagai berikut:
a. Media pembelajaran sebagai sarana komunikasi baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk perangkat kerasnya.
b. Media pembelajaran sebagai teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran.
c. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
d. Alat peraga merupakan alat yang digunakan untuk menerangkan atau mewujudkan konsep-konsep matematika. Dengan menggunakan alat peraga konsep-konsep dalam pembelajaran matematika akan
mudah dipelajari oleh siswa. 2.
Jenis-jenis Alat peraga. Beberapa ahli pendidikan, khususnya ahli tentang media pendidikan telah menggolongkan alat peraga
sesuai dengan fungsi, bentuk dan sumber alat peraga rersebut. Secara umum alat peraga terdiri dari: a. Bahan-bahan cetakan atau bacaan seperti: buku, Koran, majalah, dan sebagainya.
b. Alat-alat audio dan visual seperti: radio, kaset, TV, video, dan lain-lain. c. Sumber-sumber masyarakat seperti: monumen, candi, dan peninggalan sejarah lainnya.
d. Koleksi benda-benda seperti: koleksi mata uang kuno, koleksi awetan tumbuhan, dan sebagainya. e. Perilaku guru ketika mengajar yang dicontohkan kepada siswa.
Selanjutnya kalau kita lihat dari jenis indera yang kita gunaka, alat peraga dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Media audio, yaitu alat peraga yang dapat didengar, seperti: kaset, suara burung, suara petir, suara bel, dan lain-lain.
b. Media visual, yaitu alat peraga yang dapat dilihat, seperti: hewan, tumbuhan, gambar, grafik, model, slide, dan lain-lain.
c. Media audio visual, yaitu alat peraga yang dapat didengar dan dilihat, seperti: video, film, dan lain-lain. Selain itu kita dapat mengelompokkan alat peraga berdasarkan bentuk penyajiannya, yaitu:
a. Alat peraga yang tidak diproyeksikan non-projected, yaitu alat peraga dua dimensi dan tiga dimensi,
seperti: model, gambar, grafik, foto, peta timbul, awetan tumbuhan dan hewan, dan lain-lain. b. Alat peraga yang dapat diproyeksikan projected, seperti: film, slide, film strip, dan sebagainya.
Sedangkan jika kita lihat dari sumber alat peraga tersebut, alat peraga dapat digolongkan menjadi: a. Alat peraga alamiah natural, yaitu alat peraga yang sesuai dengan benda aslinya di alam, seperti: hewan,
tumbuhan, danau, hutan, dan lain-lain. b. Alat peraga buatan artificial, yaitu alat peraga hasil modifikasi atau meniru pada benda aslinya, seperti:
model alat pernafasan, model jantung manusia, gambar, dan lain-lain. 3.
Peranan alat peraga dalam pembelajaran. Secara umum kita dapat menyimpulkan peranan alat peraga sehubungan dengan pendekatan keterampilan
proses antara lain: a. Dapat mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dan antar siswa dan sesamanya
dalam kegiatan belajat mengajar, b. Dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa agar dapat mendorong kegiatan
belajar mengajar, sehingga pengalaman belajar yang diperoleh akan lebih bermakna bagi siswa, c. Dapat membangkitkan keinginan dan minat belajar siswa, sehingga perhatian siswa dapat terpusat pada
bahan pelajaran yang diberikan guru, d. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, sehingga mambuat pelajaran lebih
lama diingat, e. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan mandiri di kalangan siswa.
G. Metode