G. Penelitian Terdahulu Tentang Kecelakaan
Reza Fahcrur Rozy 2009 dalam penelitiannya yang berjudul Evaluasi Biaya
Kecelakaan Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Malang, menganalisa biaya kecelakaan mahasiswa dengan menggunakan dua metode, yaitu metode
The Gross Output dan Willingness to Pay. Dengan menggunakan metode The Gross Output didapatlah hasil yaitu biaya untuk luka ringan, direct cost
sebesar Rp. 886.956,04 dan casualty cost sebesar Rp. 1.035.589,45. Sedangkan untuk luka berat didapatkan hasil direct cost sebesar
Rp.10.075.000 dan casualty cost sebesar Rp.25.8333.333. Hasil analisa dengan menggunakan willingnes to Pay ialah semakin besar jumlah
kecelakaan maka semakin tinggi keinginan untuk membayar lebih guna menghindari terjadinya kecelakaan.
Sebastian Bayu Prakoso 2010 dalam tulisannya mengenai Analisa
Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Luar Kota Surabaya-Porong. Jenis kendaraan yang sering telibat kecelakaan ialah sepeda motor, profesinya ialah
swasta, dengan tingkat pendidikan pelaku kejadian kecelakaan terbanyak ialah SMA, dan total biaya kecelakaan menurut metode The Gross Output
pada tahun 2008 sebesar Rp. 18.289.767.815,51tahun. Aditia Kinarang Mokoginta 2011 dalam tulisannya mengenai Analisa
Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Ambon. Bertujuan untuk mencari Accident Rate dan biaya kecelakaan lalu lintas di Kota Ambon. Dihasilkan
total biaya kecelakaan di Kota ambon pada tahun 2010 untuk tingkat
keparahan meninggal sebesar Rp.23.968.338.845,47, untuk luka berat sebesar Rp.2.939.257.299,34 dan untuk luka ringan sebesar Rp.188.754.100,30.
Tabel 5. Penelitian Terdahulu Tentang Kecelakaan
Nama Penulis Judul Penelitian
Lingkup Penelitian
Reza Fachrur Rozy Evaluasi Biaya Kecelakaan
Mahasiswa Universitas Muhamadiya Malang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar biaya
yang timbul akibat kecelakaan, untuk
menganalisa biaya
tersebut perlu dilakukan survey dan
wawancara terhadap
responden untuk perolehan data. Penelitian
ini menggunakan
metode The Gross Output dan Willingness To Pay
Sebastia Bayu Prakoso
Analisa Kecelakaan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Luar
Kota Surabaya-Porong. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui lokasi titik rawan kecelakaan
Black Spot,
karakteristik kecelakaan, nilai tingkat kecelakaan Accident
Rate, dan juga besarnya biaya kecelakaan
dengan menggunakan metode The Gross
Output. Diharapkan
hasil peneltian ini dapat membantu
mengurangi angka kecelakaan.
Aditia Kinarang Mokoginta
Analisa Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Ambon.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung
besarnya angka
kecelakaan, mengetahui
karakteristik kecelakaan ditinjau dari tingkat keparahan korban,
melihat perbandingan tingkat kecelakaan, serta menghitung
nilai
ekonomi dengan
menggunakan metode The Gross Output
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Wilayah Studi
Wilayah studi ini dilakukan di kota Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung memiliki jaringan jalan sepanjang 1.159.573 km yang terdiri dari
299.487 km jalan dalam kondisi baik, sisanya mengalami rusak ringan, sedang, dan berat yang rusaknya mencapai 70 dari keseluruhan jaringan
jalan yang ada. Kepala Dinas PU Profinsi Lampung, Taufik Hidayat, Senin 12 Juli 2012
Pembangunan prasarana jalan raya di Kota Bandar Lampung mengutamakan peningkatan kondisi atau kualitas jalan-jalan yang sudah ada, sedangkan
untuk pembangunan jalan baru diarahkan dalam rangka perluasan kota dan membuka daerah yang sedang terisolir.
Pembangunan sektor transportasi di Kota Bandar Lampung menitik beratkan pada angkutan jalan raya atau transportasi darat yang berfungsi sebagai
penghubung antar daerah, antar kota, dan juga pergerakan dalam kota. Berkaitan dengan penelitian ini, sistem transportasi dan juga sarana dan
prasarana transportasi berpengaruh terhadap banyaknya jumlah kecelakaan yang terjadi di Kota Bandar Lampung. Di bawah ini ialah tabel daerah rawan
kecelakaan dan penyebabnya di Kota Bandar Lampung.