Kemudian merujuk pada kriteria Wajib Pajak patuh menurut Keputusan Menteri Keuangan No.544KMK.042000, bahwa kriteria kepatuhan wajib pajak
adalah : a.
Tepat waktu dalam menyampaikan SPT untuk semua jenis pajak dalam dua tahun terakhir.
b. Tidak mempunyai tunggakan untuk semua jenis pajak, kecuali telah
memperoleh ijin untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak. c.
Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir.
d. Dalam 2 tahun terakhir menyelenggarakan pembukuan dan dalam hal
terhadap wajib pajak pernah dilakukan pemeriksaan, koreksi pada pemeriksaan yang terakhir untuk masing-masing jenis pajak yang terutang
paling banyak 5. e.
Wajib pajak yang laporan keuangannya untuk 2 tahun terakhir diaudit oleh akuntan publik dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, atau pendapat
dengan pengecualian sepanjang tidak mempengaruhi laba rugi fiskal.
2.2 Kerangka Pemikiran
2.2.1 Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak
Menurut Siti Musyarofah dan Adi Purnomo 2008 menyatakan bahwa: “Mengacu pada kesadaran bernegara, maka kesadaran perpajakan adalah
suatu sikap erhadap fungsi pajak, berupa penerapan komponen cognitif, affecive dan conactive dalam memahami, merasakan dan berprilaku
terhadap makna dan fungsi pajak. Wajib pajak berkonsekuensi logis untuk para wajib pajak agar mereka rela memberikan kontribusi dana
untuk pelaksana fungsi perpajakn dengan cara membayar kewajiban
pajak secara cepat waktu dan tepat jumlahnya. Rendahnya kesadaran wajib pajak dapat berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
Kesadaran wajib pajak tergantung pada individual masing-masing, baik dari pengamatan dari orang lain maupun pengalaman pribadi. Sehingga
apabila kesadaran wajib pajak terus meningkat, maka kepatuhan wajib pajak juga akan meningkat. Semakin wajib pajak memiliki kesadaran
pajak yang tinggi akan mengerti fungsi dan manfaat pajak, baik mengerti untuk masyarakat maupun diri pribadi
”. Menurut Tryana 2013 menyatakan bahwa:
“Hasil penelitian kesadaran perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dikarenakan kesadaran perpajakan
hanya akan menjadi bahan pertimbangan bagi mereka untuk menyetorkan nominal pajak yang dibebankan kepada wajib pajak
tersebut”.
2.2.2 Pengaruh Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Menurut Supriyati 2008 menyatakan bahwa: “Hasil penelitian pengetahuan pajak berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Yang nantinya akan mempermudah wajib pajak nantinya memenuhi kewajiban perpajakannya apabila
memperoleh pngetahuan paja
k”. Menurut Marziana, Norkhazimah dan Mohmad 2010 menyatakan
bahwa: “Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan pembayar pajak
biasanya menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak mereka dalam waktu yang diperlukan, dibandingkan dengan kurang pembayar pajak
berpengetahuan, yang menunjukkan bahwa wajib pajak lebih bersedia untuk mematuhi jika mereka me
mahami konsep dasar perpajakan”. Menurut Nazmel Nazir 2010 menyatakan bahwa:
“Tingkat pengetahuan pajak berpengaruh positif dan ignifikan terhadap kepatuhan w
ajib pajak”.