LKP : Pembuatan Cover Video Klip Virza Dengan Penggabungan Teknik Live Shot dan Colour Grading Berjudul “Aku Lelakimu”.

(1)

PEMBUATAN COVER VIDEO KLIP VIRZA DENGAN

PENGGABUNGAN TEKNIK LIVE SHOT DAN COLOUR GRADING BERJUDUL “AKU LELAKIMU”

KERJA PRAKTIK

Program Studi

DIV Komputer Multimedia

Oleh:

AYU MASHIASTUTI 12.51016.0035

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2015


(2)

xi 

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 5

2.1 Sekilas sejarah dan profil TVRI Jawa Timur ... 5

2.2 Visi dan Misi TVRI Jawa Timur ... 6

2.3 Informasi Perusahaan ... 7

BAB III TINJAUAN PUSTAKA ... 11

3.1 Pengertian Video Klip ... 11

3.1.1 Unsur-unsur Video Klip ... 12

3.2 Definisi Colur Grading ... 13


(3)

(4)

Xii 

 

4.2 Metode interview ... 20

4.3 Metode Litertaur ... 21

4.4 Metode Perancangan ... 21

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22

5.1 Cover Video Klip ... 22

5.1.1 Pra Produksi ... 24

5.1.2 Produksi ... 28

5.1.3 Pasca Produksi ... 29

BAB VI PENUTUP ... 31

6.1 Kesimpulan ... 31

6.2 Saran ... 32

DAFTAR PUSTAKA ... 33

LAMPIRAN ... 34

   


(5)

xiii 

   

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 2.1 logo TVRI ... 13

Gambar 2.2 Peta Lokasi ... 14

Gambar 2.4 Ruang Editting ... 14

Gambar 2.5 Ruang Konsep ... 14

Gambar 2.6 Ruang Audio ... 14

Gambar 2.7 Studio 1 TVRI ... 14

Gambar 3.1 Bagan pengerjaan ... 14

Gambar 5.1 Sesi Latihan Sebelum Produksi ... 14

Gambar 5.2 Produksi ... 14

Gambar 5.4 Proses Editting ... 14

Gambar 5.8 Proses Dubbing suara ... 14

   


(6)

xiv 

Tabel 5.1 Syuting Script Cover Video klip 1 ... 15 Tabel 5.2 Perencanaan Biaya ... 16

                                     


(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini pendahuluan ini akan dijabarkan perihal poin-poin yang melandasi dibuatnya laporan Kerja Praktik, termasuk didalamnya adalah tentang

Pembuatan Video Clip “Aku Lelakimu” yang akan menjadi permasalahan dan

topic utama dalam Laporan Kerja Praktik ini.

1.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan yang ingin dicapai dalam kerja praktik ini adalah menghasilkan video klip virza dengan penggabungan tehnik live shot dan colourgrading, dan selain itu mengimplementasikan secara langsung ilmu yang didapat selama perkuliahan di sebuah perusahaan televise, yaitu TVRI jatim. Dalam perusahaan televise ini, penulis belajar membuat cover video klip yang kreatif, komunikatif dan sesuai dengan yang diminta oleh TVRI. Media cover video klip tersebut diharapkan dapat memotivasi para remaja yang mempunyai bakat.

TVRI stasiun Jawa Timur merupakan perusahaan milik pemerintah yang bergerak di bidang pertelevisian. TVRI adalah lembaga penyiaran public yang mempunyai tugas memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat social, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Sebagai bentuk dari hiburan, di rancanglah sebuah cover dari video klip dan animasi iklan layanan masyarakat tentang informasi magang sebagai sebuah himbauan pada masyarakat Jatim.


(8)

Acara music sangat digemari oleh para remaja dan berbagai lapisan masyarakat. Mereka menggemari music menurut aliran musiknya masing-masing. Hal ini dirasa sangat menarik, untuk itu tugas pertama dirancanglah sebuah video klip dengan membuat kembali (cover) video klip yang sudah ada para insane muda yang kreatif dalam berkarya baik sebagai sutradara atau crew kreatif didalamnya.

Video Klip merupakan suatu kumpulan dari potongan visual yang kemudian dirangkai dengan atau tanpa menggunakan efek tertentu dan disesuaikan dengan ketukan pada irama lagu, instrumennya, lirik, nada, dan penampilan band video klip merupakan kelompok music untuk mengenalkan dan memasarkan lagunya agar membeli kaset, CD/DVD yang telah direkamnya.

TVRI Jawa Timur merupakan salah satu satu dari banyak stasiun televise yang sudah banyak dikenal di masyarakat Indonesia. Namun, banyak juga masyarakat yang belum mengetahui jika TVRI jatim menyediakan lowongan magang untuk para pelajar SMK dan Mahasiswa sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Video klip dapat memberikan pengaruh yang baik untuk seluruh stasiun TV untuk dapat mendapatkan pemasukan dari iklan yang membeli tayangannya baik dalam bentuk program music ataupun sebagai iklan itu sendiri. Selain itu juga dapat memberikan kesempatan bagi pelamar, dan program TV adalah untuk memberikan penayangan yang bermutu bagi masyarakat sehingga dapat membangun bangsa dan Negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang aman, adil, tertib, dan sejahtera.


(9)

3

1.2 Rumusan Masalah

Dalam kerja praktik ini ada beberapa masalah yang akan dikaji bagaimana membuat Cover video klip Aku Lelakimu dengan gabungan Tehnik Live shot dan

Colour Grading untuk stasiun TVRI ?

1.3 Batasan Masalah

Dalam kerja praktik ini permasalahan yang akan di kerjakan hanya meliputi: a. Video klip yang dibuat hanya pada band.

b. Pengerjaannya tidak seluruhnya tetapi hanya cover nya.

1.4 Tujuan

Tujuan dari kerja praktik yang dilakukan untuk membuat cover video klip “Aku Lelakimu” dengan gabungan Tehnik Live shot dan Colour Grading.

1.5 Manfaat

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka manfaat dari perancangan ini terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mahasiswa Multimedia. b. Dapat dijadikan acuan dalam pembuatan Cover video klip

2. Manfaat Praktis


(10)

gabungan tehnik Live shot dan Colour Grading.

b. Member kontribusi kepada pihak TVRI jatim sebagai komunikasi untuk

menarik minat dari masyarakat. Untuk menarik minat dari masyarakat. c. Menjadi salah satu cover video klip yang dapat meningkatkan kreatifitas

anak muda.


(11)

5 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada Bab II, penulis akan mencantumkan data-data yang berkai-tan dengan profil perusahaan beserta keterangan-keterangan terperinci tentang seluk beluk perusahaan.

2.1 Sekilas Sejarah dan Profil TVRI Jawa Timur

Titik awal siaran televisi di Jawa Timur ialah pada waktu stasiun pemancar relay di Comorosewu dan Surabaya diresmikan. Kedua stasiun pemancar relay ini mulai di operasikan pada bulan Juni dan Juli 1971 dengan

merelay sepenuhnya siaran dari Jakarta.

Pada tanggal 3 Maret 1978 TVRI Stasiun Surabaya diresmikan, dan sejak itu TVRI Stasiun Surabaya memulai siaran secara resmi. Siaran pertama televisI di Indonesia berupa siaran percobaan dilakukan pada tanggal 17 Agusts 1962, dalam bentuk siaran langsung Upacara Peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka Jakarta. Siaran secara teratur baru dapat dilakukan pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan upacara pembukaan ASIAN GAMES IV. Tanggal tersebut kemudian di tetapkan sebagai hari jadi TVRI, yang di peringati setiap tahun.


(12)

2.2 Visi dan Misi TVRI Jawa Timur 1. Visi

Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat persatuan nasional. 2. Misi

 Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan

kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis.

 Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi yang

utama.

 Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta

menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.

Gambar 2.1 Logo TVRI Jawa Timur


(13)

7

2.3 Informasi Perusahaan 1. Lokasi TVRI Jawa Timur

Gambar 2.2 Peta Lokasi TVRI Jawa Timur (Sumber : Google.com)

TVRI Jawa Timur bertempat di Jl. Mayjen sungkono No. 124, Surabaya, Jawa Timur.


(14)

2. Struktur Perusahaan

Bidang/Jabatan Nama

Kepala TVRI Stasiun Jawa Timur Drs. Syarruddin Lubis, M.SP

Kepala Bidang Program dan

Pengembangan Usaha

Drs. Mudjianto.MM

Kepala Seksi Program Anang Yunianto.A Md

Kepala Seksi Pengembangan Usaha Drs. Isnaeni Saufat

Kepala Bidang Berita Herman, SE

Kepala Seksi Produksi Berita Bambang Hartanto, BA

Kepala Seksi Current Fair dan Siaran Olahraga

Akhmad Basri, SE

Kepala Bagian Keuangan Syamsu, SE

Kepala Sub Bagian Perbendaharaan Drs. Suradi

Kepala Bidang Teknik Ir. Syahrial

Kepala Seksi Teknik Produksi dan Penyiaran

Heru Siswanto

Kepala Seksi Teknik Transmisi Yuswo Basuki

Kepala Seksi Fasilitas Transmisi Abbas Mudjib,A.MD

Kepala Bagian Umum Ir. Yoyok Setyowidodo

Kepala Sub Bagian SDM Antiek Dian R. MM


(15)

9

1. Foto Kantor TVRI Jawa Timur

Gambar 2.4

Foto Ruang Editing TVRI Jawa Timur (Sumber : Olahan Sendiri)

Gambar 2.5

Foto Ruang Konsep, Meja Project Manager (Sumber : Olahan Sendiri)


(16)

Gambar 2.6 Ruang Audio (Sumber : Olahan Sendiri)

Gambar 2.7 Studio 1 TVRI Jawa Timur (Sumber : Olahan Sendiri


(17)

11

BAB III

TINJAUANPUSTAKA

Dalam Bab III,TinjauanPustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan- penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan Pengerjaan Cover Video Klip“Aku Lelakimu “ yang telah dilaksanakan di Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI).

3.1 Pengertian Video Clip

Video Clip merupakan suatu kumpulan dari potongan visual yang kemudian dirangkai dengan atau tanpa menggunakan efek tertentu dan disesuaikan dengan ketukan pada irama lagu, instrumenya, lirik, nada, dan penampilan band atau suatu kelompok music itu sendiri untuk dapat mengenalkan dan memasarkan lagunya yang selanjutnya membeli kaset, CD, DVD (Effendy,OnongUchjana.1993).

Video Clip dapat memberikan pengaruh yang baik untuk seluruh stasiun TV untuk dapat mendapatkan pemasukan dari iklan yang membeli tayangannya baik dalam bentuk program music ataupun sebagai iklan itu sendiri. Selain itu juga dapat memberikan kesempatan bagi para insane muda yang kreatif dalam berkarya baik sebagai sutradara atau crew kreatif di dalamnya (Effendy, OnongUchjana.1993).


(18)

3.1.1 Unsur– unsurVideo clip

Dari pengertian diatas tersebut Video Klip terbagi beberapa bagian : 1. Bahasa Ritme (irama)

Pelajari birama dulu apakah slowbeat, fastbeat, middlebeat dan coba rasakan dengan ketukan-ketukan kaki untuk memperoleh tempo yang pas.

2. Bahasa Musik alisasi (instrument musik)

Pembuat Video Klip atau biasa disebut VIDEO CLIPPER haruslah

mempunyai sebuah wawasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan music baik itu jenis musik, alat musik, bahkan juga profil band.

3. Bahasa Nada

Perhatikan alur nada, diskusikan dengan piñata musiknya tentang aransemen yang dibuat. Selanjutnya rasakan dengan hati nada-nada tersebut.

4. Bahasa Lirik

Seorang VIDEO CLIPPER dituntut mempunyai sebuah imajinasi visual terhadap lirik dan lagu walaupun tidaklah harus secara verbal.

Jika ada lirik yang mengungkapkan kata ‘CINTA’ maka sebagai simbolisasi tidak harus dengan bunga, warna pink, atau hati. Bisa saja berupa kertas (surat), sepatu butut (cinta tanpa mengenal status social), air (cinta yang mengalir). Atau bahkan biasa dengan tarian kontemporer.

5. Bahasa Performance (penampilan)

Selami karakter pemusik, penyanyi, pemain band baik dari latar belakang bermusiknya, hingga keprofil fisiknya seperti hidung, mata, style, fashion, gerakan ( Siahaan, S.M. 1991).


(19)

13

3.2 DefinisiColourGrading

Colour Grading adalah proses mengubah dan meningkatkan warna dari gambar gerak, gambar televisi, atau gambar diam baik elektronik, foto-kimia atau digital. Foto-kimia proses ini juga disebut sebagai waktu warna dan biasanya dilakukan pada fotografi laboratorium. Modern koreksi warna, baik untuk film teater,

distribusi video, atau mencetak umumnya dilakukan secara digital

(http://slametriyanto.net).

3.3 TeoriDesainColourGrading

Pengertian desain colour desain adalah sebuah hasil akhir dari rangkaian proses kreatif seseorang. Namun menurut Suyatno, desain grafis didefinisikan sebagai aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri. Aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk, dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain

informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.

(http://slametriyanto.net). 1. Warna

Warna merupakan elemen grafik yang sangat kuat dan provoaktif. Warna juga salah satu elemen visual yang dapat dengan mudah menarik perhatian audience. Dalam penggunaan warna perlu diperhatikan komposisinya agar tidak merusak citra. Warna- warnasoft dapat menyampaikan kesan lembut, tenang dan romantik. Warna-warna kuat dan kontras dapat memberikesan dinamis, cenderung meriah.


(20)

Dalam seni rupa, warna dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu:

a. Hue pembagian warna berdasarkan nama-nama warna, seperti merah, kunig, hijau dan seterusnya.

b. Value – terang gelapnya warna.

c. Intensity – tingkat kemurian atau kejernihan warna.

Berdasarkan dimensi Hue, warna dibagi menjadi tiga golongan, yaitu warna primer, warna sekunder dan warna tersier. Secara visual warna dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu warna dingin dan warna panas. Warna-warna dingin seperti hijau, biru, dan ungu dapat member kesan pasif, statis, kalem, damai dan secara umum kurang mencolok.Sebaliknya,warna-warna panas seperti merah, oranye, dan kuning memiliki kesan hangat, dinamis, aktif dan mengundang perhatian.

Dimensi warna yang kedua adalah Value, yaitu gelap-terangnya warna. Semua warna dapat dikurangi atau diperlemah kekuatannya dengan cara dibuat lebih terang atau dibuat lebih gelap.

Selain Hue dan Value, warna dapat dilihat dari aspek Intensity, yaitu tingkat kemurnian atau kejernihan warna. Suatu warna dikatakan memiliki intensitas penuh saat tidak dicampur dengan warna lain. Intensitas warna dapat berkurang menjadi lebih redup dan netral saat tercampur dengan sedikit warna lain.


(21)

15

2. Gelap-Terang

Kontras value bersifat relatif, sangat dipengaruhi oleh background dan elemen- elemen lain disekitarnya. Dalam desain komunikasi visual dapat digunakan untuk menonjolkan pesan atau informasi, sekaligus menciptakan citra. Penggunaan warna- warna yang kurang kontras dapat menciptakan kesan kalem, damai, statis, dan tenang. Sebaliknya, komposisi warna-warna kontras memberikan kesan dinamis, enerjik, riang, dan dramatis.

Berdasarkan nilai gelap-terangnya, warna dibagi menjadi beberapa tingkatan, mulai dari warna paling terang, sangat terang, terang, sedang dan yang paling terang. Warna-warna terangakan lebih terbaca jika ditempatkan pada background gelap, dan sebaliknya warna gelap akan lebih terbaca bila ditempatkan pada

background terang.

3. Ukuran

Besar-kecilnya elemen visual perlu diperhitungkan secara tepat sehingga desain komunikasi visual memiliki nilai kemudahan baca yang tinggi. Dengan membuat skala prioritas merupakan langkah awal untuk mempermudah penyusunan elemen-elemen desain.

Besar-kecilnya ukuran huruf untuk judul, subjudul, dan teks perlu diperhitungkan. Demikian pula dengan foto, perbedaan ukuran yang proporsional akan membantu pembaca dalam milih informasi yang perlu didahulukan. Jadi perlu ditentukan hierarki visual, yaitu mulai dari yang sangat penting, penting, dan kurang penting.


(22)

3.4 Teori Tipografi

Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf, typefamily (huruf dalam suatu keluarga huruf) yang digunakan, dan alternative huruf yang digunakan untuk berbagai media (Siahaan, S.M. 1991).

1. Jenis-jenis Huruf

Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi beberapa jenis,yaitu:

a. Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf capital seperti yang biasa ditemui dipilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai cirri tegak dan didominasi garis lurus kaku.

b. Serif, dengan cirri memiliki serif diujungnya. Selain membantu keterbacaan, serif juga memudahkan saat huruf diukir ke batu.

c. Sans Serif, dengan cirri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hamper sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

d. Egyptian, atau popular dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hamper sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, dan stabil.

e. Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring kekanan. Kesan yang ditimbulkan adalah sifat pribadi dan akrab.

f. Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan orname.


(23)

17

BAB IV

METODE PENELITIAN

Dalam Bab IV, Metode yang digunakan selama kerja praktik di Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI).

Gambar 3.1 Bagan Pengerjaan (Sumber: Olahan Penulis)

4.1 Metode Observasi

Metode ini dilakukan dengan mengamati baimana system kerja lapangan yang ada di TVRI jatim untuk dapat dijadikan acuan kerja. Mulai dari apa saja yang perlu disiapkan dalam sebuah pembuatan acara televise disetiap tahapannya.


(24)

Selain itu juga pengumpulan data studi literature yang dapat mendukung perancangan kerja.

Untuk mengatasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya maka langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut melalui bloking waktu. 1. Minggu ke 1

Pengenalan lingkungan sekitar, mengidentifikasi masalah, mengkonsep video yang akan dibuat dan mengumpulkan data-data interview maupun literature. Data interview di dapat dari staf bidang program di TVRI jatim beserta beberapa staf yang bersangkutan. Mulai melakukan pembuatan konsep secara keseluruhan dan tahap Pra Produksi dari tugas pertama yaitu:

Cover Video Clip yang meliputi:

a. Ide Cerita

b. Naskah

c. Sinopsis

d. Threatmens

e. Syuting Scripts

f. Storyboard

g. Perencanaan Biaya

2. Minggu ke 2

Pada minggu kedua mulailah dilakukan pengerjaan setelah tahap Pra Produksi tugas pertama selesai. Dimana pada minggu kedua dilakukan tahap produksi yang dibimbing langsung oleh Bpk. Zendtya selaku staf bidang program dan pembimbingan dari TVRI jatim meliputi:


(25)

19

a. Latihan

b. Produksi

Setelah dilakukan serangkaian tahap produksi, barulah memasuki tahap akhir dari perancangan tugas cover video clip yang pertama yang meliputi:

i. Editing

Pada proses editing dilakukannya penggabungan video per adegan secara keseluruhan sesuai dengan tahapan syuting script yang telah dibuat, hingga editing dalam member efek dan dubbing suara pada video.

ii. Preview

Pada tahap preview dilakukan presentasi singkat dengan memutar hasil jadi tugas pertama pada pembimbingan dan beberapa pihak dari TVRI yang bersangkutan. Kemudian diberikan penilaian, saran, dan kritikan serta apa saja yang perlu direvisi sebagai penyempurna karya

iii. Revisi

Pada tahap ini dilakukan beberapa perbaikan karya sesuai dengan saran dan kritik yang diberikan saat preview.

3. Minggu ke 3

Pada minggu ketiga kembali dilakukan kembali observasi dan identifikasi masalah yang akan diangkat sebagai tugas kedua, mengkonsep desain yang akan dibuat dan mengumpulkan data-data interview maupun literature mengenai informasi magang di TVRI jatim sebagai topic yang akan dibahas.

Data interview didapat dari staf bidang program di TVRI jatim beserta staf yang bersangkutan.


(26)

4.2 Metode Interview

Metode ini dilakukan dengan wawancara atau Tanya jawab langsung kepada pembimbing kerja praktik selaku staf bidang program dan beberapa staf di berbagai bidang lain, guna untuk mendapatkan referensi yang dapat dijadikan sebagai acuan kerja, pelengkap informasi tentang tema dan pembahasan dalam tugas kerja praktik.

4.3 Metode Literatur

Metode observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung dilapangan mengenai aktivitas yang berhubungan dengan objek masalah dan tujuan dari perancangan.

4.4 Perancangan

Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam perancangan Animasi Iklan layanan masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Tahap pertama

Tahap pertama Tahap dimana klien memberikan brief yang kemudian

diidentifikasi permasalahannya untuk diolah kembali serta dijadikan sebagai acuan dalam perancangan cover video clip dan animasi iklan layanan masyarakat.

2. Tahap kedua

Tahap kedua ini dilakukan pencarian ide-ide serta konsep yang sesuai untuk perancangan yang kemudian diolah menjadi sebuah konsep perancangan yang


(27)

21

tak hanya kreatif namun menarik. 3. Tahap ketiga

Tahap ketiga mulailah diaplikasikan ide-ide serta konsep yang sudah ada ke dalam cover video clip dan animasi iklan layanan masyarakat.

4. Tahap keempat

Tahap keempat adalah tahap dimana dilakukannya revisi serta perbaikan atau penambahan yang diperlakukan baik dari senior designer maupun klien yang bersangkutan.

5. Tahap kelima

Tahap kelima ini yaitu tahap video telah disetujui atau di approved kemudian dibuat final artworknya sesuai dengan yang dibutuhkan.


(28)

22

Pada bab ini penulis akan menjelaskan dan memberikan gambaran nyata akan proses pengerjaan produksi cover video clip “ Aku Lelakimu ” denganb klien yang dijalani selama kerja praktik di Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI).

5.1 Cover Video Clip

Tugas pertama yang diberikan adalah pembnuatan ulang atau cover dari Video Clip yang ada. Dalam pengerjaan lagu atau sound track yang dipilih adalah Aku Lelakimu yang dipopulerkan olehg Virza. Mengusung konsep percintaan dan persahabatan.

Pemilihan lagu yang akustik serta dengan pengemasan yang disesuaikan dengan remaja seperti gaya hidup, persahabatan, dan life style. Diperuntukan bagi para jiwa muda yang menyukai music.

5.1.1 Pra Produksi 1. Ide Cerita

Membuat ulang video clip dari Virza yang berjudul Aku lelakimu. Mengusung tema cinta dan persahabatan dimana dalam video clip akan digambarkan dengan dua orang dewasa yang sedang dimabuk asmara.


(29)

23

2. Naskah

Isi dari naskah ini berupa lirik lagu dari Aku Lelakimu.

Datanglah bila engkau menangis Ceritakan semua yang engkau mau Percaya padaku, aku lelakimu Mungkin pelukku tak sehangat senja Ucapku tak menghapus air mata tapiku Disini sebagai lelakimu

Akulah yang tetap memelukmu erat Saat kau berfikir mungkinkah berpaling Akulah yang nanti memenangkan badai Agar kau tegar kau berjalan nanti

Sudah benarkah yang kau putuskan garis Hidup sudah engkau tentukan engkau memilih Aku sebagai lelakimu

Akulah yang memelukmu erat

Saat kau berfikir mungkinkah berpaling Akulah yang nanti menenangkan badai Agar tetap tegar kau berjalan nanti Akulah yang memelukmu erat


(30)

Saat kau berfikir mungkinkah berpaling Akulah yang nanti menenangkan badai Agar tetap tegar kau berjalan nanti Aku lelakimu….. (aku lelakimu) aku Lelakimu…. (aku lelakimu)

3. Sinopsis

Bella dan ditya yang awalnya bersahabat, namun akhirnya mereka saling suka dan saling memberikan perhatian. Ditengah hubungan mereka berdua bertengkar dan mengakibatkan kecelakaan hingga membuat bella menjadi buta. Dan akhirnya ditya menciptakan lagu untuk bella untuk mengungkapkan rasa penyesalannya terhadap bella sampai mengakibatkan tidak bias melihat, pada akhirnya ditya memutuskan untuk mendonorkan matanya untuk bella. Membuat kenang-kenangan untuk bella dan kesetiannya mereka yang

digambarkan dalam sebuah lagu berjudul “ Aku lelakimu ” dan diabaikan


(31)

25

4. Threatmens

Produksi video klip terdapat beberapa threatment yang harus dilalui: a. Siang hari di taman

b. Ditya Nampak duduk dengan gitarnya

c. Bella mendekat dan menghampiri ditya

d. Dalam ruangan

e. Ditya Nampak duduk merenung

f. Ditya bernyanyi sambil memainkan gitar g. Bella pun melihatnya dari belakang

h. Bella Nampak ingin belajar memainkan gitar i. Didalam mobil

j. Bella dan ditya bertengkar

k. Kemudian ditya dan bella mengalami kecelakaan

l. Dalam ruang tamu

m. Bella Nampak pulih dari komanya

n. Namun dengan keadaan mata sudah tidak bias melihat o. Bella duduk dikursi roda

p. Ditya sambil bernyuanyi dibawah bella

q. Di dalam kamar

r. Bella sedang tidur

s. Bella pun mulai melepaskan perbannya

t. Ruangan


(32)

v. Di jalan

w. Ditya bernyanyi sambil bermain gitar

x. Bella turun berjalan dan melihat ditya dengan keadaan yang berbeda y. Akhirnya bella baru mengetahui kalau sebenarnya yang mendonorkan

mata untuk bella yaitu kekasihnya.

Inilah thretment yang penulis rancang didalam konsep pembuatan Cover Video Clip “ Aku lelakimu ”


(33)

27

5. Syuting Script

Tabel : 5.1 Syuting Script cover video clip 1 ( Sumber : olahan pribadi )


(34)

6. Perencanaan Biaya

Tabel : 5.2 Perencanaan Biaya ( Sumber : Olahan Penulis )

5.1.1 Produksi

Tahap produksi melalui beberapa tahapan : 1. Latihan

Sesi latihan adalah sesi dimana sebelum sesi produksi dilaksanakan. Didalam sesi latihan para pemain atau talent diberikan intruksi, pembagian naskah, serta latihan hingga gladi bersih sebelum sesi produksi dilakukan.

Gambar : 5.1 Sesi Latihan Sebelum Produksi (Sumber : Olahan Penulis)


(35)

29

2. Produksi

Sesi produksi adalah sesi pengambilan gambar yang dilakukan setelah sesi latihan. Dimana para pemain atau talent telah dapat mengetahui dan menggambar berbagai adegan yang akan diperankan per adegan sesuai dengan syuting script yang telah dibuat.

Gambar : 5.2 Produksi (Sumber : Olahan Penulis)

5.1.1 Pasca Produksi

Pasca produksi adalah kegiatan yang dilakukan setalah serangkaian sesi Pra Produksi dan Produksi telah dilakukan. Dimana dalam sesi Pasca Produksi ini seluruh video yang telah diambil per adegan melalui sesi penggabungan, editing, hingga dubbing suara.


(36)

Gambar : 5.3 Proses Editting (Sumber : Olahan Penulis)

Gambar : 5.4 Proses Dubbing Suara (Sumber : Olahan Penulis)


(37)

33

DAFTAR PUSTAKA

SumberBuku

Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Effendy, Onong. Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar Maju.

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti

Effendy, Onong Uchjana. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Siahaan, S.M.1991. KomunikasiPemahamanDan Penerapan. Jakarta: BPK GunungMulia

Sumberwebsite:

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab4/2008-1-00031DS%20Bab%204.pdf(diaksespadatanggal 20 September 2013)


(38)

(1)

5. Syuting Script

Tabel : 5.1 Syuting Script cover video clip 1 ( Sumber : olahan pribadi )


(2)

28

6. Perencanaan Biaya

Tabel : 5.2 Perencanaan Biaya ( Sumber : Olahan Penulis )

5.1.1 Produksi

Tahap produksi melalui beberapa tahapan :

1. Latihan

Sesi latihan adalah sesi dimana sebelum sesi produksi dilaksanakan. Didalam sesi latihan para pemain atau talent diberikan intruksi, pembagian naskah, serta latihan hingga gladi bersih sebelum sesi produksi dilakukan.


(3)

2. Produksi

Sesi produksi adalah sesi pengambilan gambar yang dilakukan setelah sesi latihan. Dimana para pemain atau talent telah dapat mengetahui dan menggambar berbagai adegan yang akan diperankan per adegan sesuai dengan syuting script yang telah dibuat.

Gambar : 5.2 Produksi (Sumber : Olahan Penulis)

5.1.1 Pasca Produksi

Pasca produksi adalah kegiatan yang dilakukan setalah serangkaian sesi Pra Produksi dan Produksi telah dilakukan. Dimana dalam sesi Pasca Produksi ini seluruh video yang telah diambil per adegan melalui sesi penggabungan, editing, hingga dubbing suara.


(4)

30

Gambar : 5.3 Proses Editting (Sumber : Olahan Penulis)

Gambar : 5.4 Proses Dubbing Suara (Sumber : Olahan Penulis)


(5)

Effendy, Onong. Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung: Mandar Maju.

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti

Effendy, Onong Uchjana. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Siahaan, S.M.1991. KomunikasiPemahamanDan Penerapan. Jakarta: BPK GunungMulia

Sumberwebsite:

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab4/2008-1-00031DS%20Bab%204.pdf(diaksespadatanggal 20 September 2013)


(6)