TA : Pembuatan Video Clip Bandstraight at Venue Berjudul "Solusi" dengan Penggabungan Teknik Live Shoot dan Animasi 2D.

(1)

LIVE SHOOT DAN ANIMASI 2D

TUGAS AKHIR

Nama : Haris

NIM : 08.51016.0099

Prodi : Diploma IV Komputer Multimedia

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

“SOLUSI” DENGAN PENGGABUNGAN TEKNIK LIVE SHOOT DAN ANIMASI 2D

Haris (2008)1

Pembimbing 1: Karsam, MA., Ph.D

Pembimbing 2: Thomas Hanandry Dewanto, M.T.

1

Program Studi DIV Komputer Multimedia, STIKOM

Video klip tidak dapat dipisahkan dari musik dan lagu, karna musik merupakan salah satu bentuk emosional dari sebuah karya, sebab video klip membantu memvisualkan maksud dari lagu. Straight at Venue salah satu band bengenre skate punk asal surabaya merupakan salah satu band indie yang lebih mengutamakan visualisasi dalam setiap penampilannya. Salah satu lagu yang dibuat video klip adalah lagu berjudul “Solusi”. Lagu ini memiliki pesan untuk saling tolong menolong terhadap semua manusia. Penggabungan teknik Live shoot dan Animasi 2D digunakan dalam pembuatan video klip ini untuk menyampaikan pesan secara visual tentang mengajak semua masyarakat untuk semangat dalam hidup. Dalam pembuatan video klip ini mempelajari tentang bagaimana cara menggabungkan teknik Live shoot dan Animasi 2D dengan tujuan untuk menyampaikan isi lagu secara visual. Dengan menggabungkan Live shoot dan Animasi 2D adegan seorang pantomimer dibuat dengan semenarik mungkin agar Animasi 2D terlihat nyata. Selanjutnya pada bagian editing lagu dijalankan secara normal. Penggunaan metode ini mampu termengintegrasikan visual dan lagu dengan baik teknik Live shoot dan Animasi 2D. Dengan menggabungkan teknik ini diharapkan mampu memberikan alternatif teknik baru dalam memvisualkan sebuah lagu.

Kata Kunci: Video Klip, Live Shoot, dan Animasi


(3)

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Manfaat ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Film ... 7

2.2 Video Klip ... 8

2.3 Animasi ... 14

2.3.1 Teknik-Teknik Animasi ... 15

2.3.2 Jenis-Jenis Animasi ... 15

2.4 Skenario ... 16

2.5 Straight at Venue Band ... 18

2.6 Lirik Lagu ... 21


(4)

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 23

3.3 Teknik Analisa Data ... 26

3.4 Keyword ... 28

3.5 Segmentasi ... 29

3.6 Perancangan Karya ... 29

3.6.1Pra Produksi ... 30

3.6.2 Produksi ... 33

3.6.3 Pasca Produksi ... 35

3.7 Jadwal ... 36

3.8 Anggaran ... 36

3.9 Publikasi ... 39

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA ... 40

4.1 Produksi ... 40

4.1.1 Setting dan Lokasi ... 40

4.1.2 Penentuan Lokasi ... 41

4.1.3 Persiapan Alat ... 43

4.1.4 Pengambilan Gambar ... 43

4.2 Pasca Produksi ... 48

4.2.1 Pemilihan Video ... 48

4.2.2 Editing ... 49


(5)

5.1 Simpulan ... 56

5.2 Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

LAMPIRAN ... 61


(6)

1.1Latar Belakang

Kehidupan masyarakat Indonesia diwarnai dengan berbagai macam genre musik yang beragam, dari dalam maupun luar negeri. Musik merupakan salah satu bentuk emosional dari sebuah karya yang ditulis dalam sebuah lagu yang mana musik sendiri sifatnya menghibur dan sangat diminati oleh masyarakat luas, Hal ini mendukung perkembangan yang sangat pesat bagi industri musik di Indonesia, terbukti dengan banyaknya grup band dan penyanyi yang bermunculan di belantika musik Indonesia. Sehingga setiap grup band dan penyanyi akan selalu berusaha untuk bersaing mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas karya yang mereka buat. Menurut Gatuk Witjaksono gitaris Macan Band (hasil wawancara) secara garis besar musik dibedakan menjadi 2 jalur yakni major label

dan indie label. Pada jalur musik major label keseluruhan proses produksi,

promosi, dan distribusi dibiayai oleh perusahaan rekaman, sehingga musisi tidak mempunyai kebebasan dalam menentukan karya musiknya. Berbeda halnya dengan indie label jalur musik ini mempunyai kebebasan dalam mengapresiasikan dan menentukan pasar musiknya sendiri. Musik indiebisa diartikan sebagai musik yang mandiri, lepas dari jalur mainstream yang memegang teguh nilai otentik,

experimental, anti komersial, kadang juga merupakan apreasi terhadap dunia

musik.


(7)

Dalam situs www.anneahira.com menjelaskan bahwa musik indie ada dua macam yaitu yang pertama musik indie sebagai status musisi atau grup band yang tidak terkait perusahaan rekaman besar (major label) dan yang kedua adalah musik indie sebagai genre bermusik. Di dukung oleh hasil wawancara peneliti dengan Zachary Topuh gitaris Blingsatan Band perkembangan musik di negeri ini mulai menunjukkan kenaikan yang segnifikan dari begitu banyak jenis musik yang berkembang saat ini. Salah satu musik yang berkembang di Surabaya adalah musik Skate Punk.

Dalam situs www.geschool.net di jelaskan bahwa Musik Skate Punk atau

Skate Rock adalah sebuah sub dari genre punk rock yang telah popular di

kalangan pemaian skateboard. Istilah Skate Punk ini paling sering digunakan untuk menggambarkan suara dari sekian banyak band Skate Punk. Skate Punk

sendiri memiliki karakter yang keras dan cepat. Musik ini digemari di kominitasnya, tidak hanya berkembang di Surabaya tetapi berkembang di seluruh dunia sejak tahun 1990-an. Penikmat musik Skate Punk rata-rata dari golongan anak muda.

Salah satu band Skate Punk asal Surabaya adalah Staight at Venue (S.A.V) sebuah grup band indie yang beraliran Skate Punk, Band ini berdiri sejak 7 Januari 2005. Terdiri dari 5 personil Hero sebagai Vocalis, Ivan DC sebagai gitaris, Amrin Nawi sebagai gitaris, Cornelius Harris sebagai bassis, dan Kiki Pratama sebagai drummer. Dalam perjalanan karirnya Staight at VenueBand telah menghasilkan 2 full album, 1 mini album dan 2 album kompilasi. Sama seperti grup-grup band yang lainnya, grup Band Staight at Venue juga membutuhkan


(8)

media publikasi sehingga grup band ini dapat dikenal luas di dalam maupun di luar negeri. Salah satu cara yang dilakukan Staight at VenueBand agar musiknya dapat dikenal adalah manggung dan merilis album, serta promosi via media internet dan video klip.

Video klip sebagai media promosi saat ini telah banyak dilakukan grup band untuk mempromosikan musiknya. Para pembuat video klip berlomba-lomba untuk membuat karya video klip yang baik dan menarik agar diterima oleh khalayak luas. Menurut Zachary Tophu gitaris Blingsatan Band (Hasil Wawancara), beliau menjelaskan bahwa membuat sebuah video klip sangatlah penting untuk media promosi sebuah grup band. Dengan adanya video klip, maka penikmat musik akan mengerti maksud dari lagu tersebut, karena video klip adalah salah satu cara menyampaikan pesan yang mengekspresikan fenomena–fenomena dalam kehidupan sehari–hari. Hal ini didukung oleh pendapat Andre OPA Sumual editor

chief trax magazine, dalam hiburan kompasiana.com beliau menjelaskan di era

sosial media sekarang ini, klip penting dengan banyaknya aplikasi video di dunia maya, video klip jadi punya nilai.

Dalam buku yang berjudul Memahai Film (Pratista, 2008: 89) pembuatan video klip terdapat beberapa macam-macam teknik yang digunakan antara lain

stopmotion, long shoot, comical, live shoot, dan lain-lain. Teknik pengambilan

gambar dengan cara live shoot sering digunakan dalam pembuatan video klip. Untuk pembuatan video klip ini, peneliti menggabungkan teknik live shoot dan animasi 2D berjudul “Solusi”. Hal ini dikarenakan kemudahan yang dimiliki oleh teknik live shoot. Live shoot bisa dikombinasikan dengan animasi 2D.


(9)

Animasi 2D menjadi salah satu experimen dalam berekspesi dengan membuat video klip tersebut agar memiliki keunikan tersendiri dan dapat menjadi inspirasi yang lain. Penggabungan teknik live shoot dan animasi 2D sangat jarang sekali dipakai dalam pembuatan video klip di Indonesia khusunya Band Indie di Surabaya sehingga peneliti tertantang untuk mengkajinya sebagai tugas akhir.

Tugas Akhir ini menggunaan live shoot dan animasi 2D yang sama-sama dikombinasikan untuk menggambarkan alur cerita dan perform band. Namun penggunaan live shoot lebih dominan pada pembuatan video klip ini.

Pada tugas akhir ini peneliti membuat video klip Band “Straight at Venue” berjudul “Solusi” karena menurut Bagaskoro Pramudhito CEO Low Angel

Production (Hasil Wawancara), Beliau menjelaskan bahwa saat ini pembuatan

video klip band Skate Punk jarang ditemukan di Indonesia khusunya di Surabaya. Diharapkan dengan adanya video klip ini menjadi salah satu upaya band untuk dapat mempopulerkan dan menjadi referensi untuk musik Skate Punk lainnya. Sehingga dibuat Tugas Akhir ini dengan judul Pembuatan Video Clip Band Staight at VenueBerjudul “Solusi” Dengan Penggabungan Teknik Live Shoot Dan Animasi 2D.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarakan latar belakang di atas dapat dirumuskan bahwa rumusan masalah pada Tugas Akhir ini ini yaitu:

1. Bagaimana membuat video klip dengan penggabungan teknik live shoot dan animasi 2D pada band Staight at Venue berjudul solusi?


(10)

2. Bagaimana membuat gambar animasi dalam bentuk 2D yang menarik untuk ditampilkan dan dapat menyatu dengan video live shoot?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka ditetapkan batasan masalah sebagai berikut:

1. Membuat video klip band Straight at Venue dengan judul lagu solusi.

2. Membuat animasi 2D dalam video klip Straight at Venue sesuai dengan cerita dalam lagu solusi.

3. Menggabungkan teknik live shoot dan animasi 2D.

4. Video Klip ini di tujukan untuk penikmat musik skate punk.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan video klip ini adalah Membuat video klip Staight at VenueBand berjudul “Solusi” dengan penggabungan teknik live shoot dan animasi 2D yang dapat menarik penikmat dan peminat musik Skate Punk.

1.5 Manfaat

Pembuatan video klip ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai media informasi dan promosi bagi setiap kalangan musik yang berkecimpung dalan jalur indie. Karena dalam video klip ini banyak informasi yang disampaikan, dari sebuah lirik yang di realisasikan dalam bentuk visual, sehingga mampu membuat


(11)

orang yang melihatnya tertarik dan merasakan cerita dalam lagu tersebut. Selain itu pembuatan video klip ini diharapkan dapat bermanfaat untuk khalayak luas.


(12)

Suatu kegiatan penelitian memerlukan faktor pendukung. Satu diantaranya faktor-faktor pendukung itu adalah teori. Teori yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti sangat menunjang keberhasilan penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut, maka sesuai dengan masalah yang sedang diteliti, berturut-turut akan dipaparkan mengenai landasan teori ini.

2.1 Film

Menurut Ir. Pandopotan Sianipar (2005: 5) dalam bukunya yang berjudul

Cara Mudah Membuat Animasi Klip Dengan Adobe after Effects 5.5, dijelaskan

bahwa film merupakan rangkaian dari banyak frame (bingkai) gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing bingkai merupakan rekaman tahapan-tahapan perbedaan (titik jedah perpindahan) antar-frame jika rangkaian gambar tersebut diputar dengan kecepatan di atas 20 fream/detik.

Menurut Andre Pratista (2008: 3) dalam bukunya yg berjudul Mehamahi Film, menjelaskan film adalah kombinasi antara bahasa suara dan bahasa gambar. Sementara itu Zaharuddin G. Djalle dalam bukunya The Making of 3D Animation

Movie using 3D Studio Max (2006: 1), menjelaskan film biasa digunakan untuk

merekam suasana, mengemukakan sesuatu dan memenuhi kebutuhan umum sehingga film dapat dianggap sebagai media audio visual yang paling efektif dalam menyampaikan pesannya.


(13)

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud film dalam kajian ini adalah suatu rangkain gambar yang digabung menjadi satu alur cerita, dokumentasi, atau arsip sosial. Perkembangan teknologi yang pesat di dunia hiburan menjadikan film semakin banyak dikenal masyarakat. Itu pulalah yang mempengaruhi perkembangan film pada saat ini.

2.2 Video Klip

Menurtu Heru Effendy (2002: 14) dalam bukunya yang berjudul Mari

Membuat Film Panduan untuk Menjadi Produser dijelaskan bahwa dengan

seiring perkembangan musik yang begitu pesat, banyak grup musik yang bermunculan baik telah lama eksis di dunia musik ataupun grup musik baru, yang tidak terkecuali grup musik indie. Fenomena itulah yang menyebabkan dibutuhkannya suatu media yang dapat dikenal dan eksis di dunia musik. Salah satu media yang telah banyak digunakan dan terbukti cukup efektif adalah video klip.

Video klip adalah kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama lagu, nada, lirik, instumental dan penampilan band, kelompok musik untuk mengenalkan dan memasarkan produk (lagu) agar masyarakat dapat mengenal (odazzanber.blogspot.com).

Dalam bukunya yang berjudul Membuat Video Klip dengan Ulead Video

Studio dan Ulead Cool 3D (Dominikus Juju, 2006: 3) Pada dasarnya film dan


(14)

dalamnya berisi tahap demi tahap dari satu gerakan atau sekuen yang diputar dengan kecepatan tertentu, sedangkan menurut Naratama (2004: 193) menulis dalam bukunya yang berjudul Menjadi Sutradara Televisi dengan single dan

Multi Camera dijelaskan pengertian video klip adalah bagian dari program acara

televisi non drama yang paling mudah diingat. Hampir semua televisi mempunyai acara musik dengan format Repacking video yang menggunakan materi video klip sebagai pengisi acara.

Dari penjelasan di atas yang dimaksud video klip dalam kajian ini adalah video klip salah satu cara musik indie mempromosikan bandnya.

Dalam situs milik odazzander (http:odazzander.blogspot.com) dipaparkan beberapa unsur yang terkandung dalam video klip, yaitu:

1. Bahasa Ritme (irama)

Video klip memiliki birama, apakah slow beat, fast beat, middle beat yang diraskan dengan ketukan-ketukan kaki untuk memperoleh tempo yang pas. 2. Bahasa Musikalisasi (instrumental musik)

Pembuatan video klip atau biasa disebut video clipper haruslah mempunyai sebuah wawasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan musik baik itu jenis musik, alat musik, bahkan juga profil band.

3. Bahasa Nada

Arasemen nada dalam video klip perlu didiskusikan dengan penata musiknya selanjutnya nada-nada dirasakan dengan hati.


(15)

4. Bahasa lirik

Seorang video clipper dituntut nenpunyai sebuah imajinasi visual terhadap lirik dan lagu walapun tidaklah harus secara verbal. Tidak semua lirik menggunakan kata-kata lugas, tetapi dapat pula ditunjukkan dengan simbol-simbol tertentu untuk mengungkap makna.

5. Bahasa Performance (penampilan)

Unsur ini memuat karakter pemusik, penyanyi, pemain band baik dari latar belakang bermusiknya, hingga ke profil fisiknya (hidung, mata, style, fashion

dan gerak tubuh).

Nandya dalam Idhar (2008: 30) dalam bukunya yang berjudul Music

Records / Indie Label dijelaskan tips membuat video klip, yaitu:

1. Melakukan Riset

Melakukan riset sebanyak mungkin dengan mencari referensi dari situs-situs seperti youtube, google atau mvdbase.com.

2. Ide dan konsep yang matang

Setelah mendapatkan referensi, sharing dengan sutradara untuk membuat ide dan konsep yang menarik. Selain itu, juga memperhatikan fasilitas peralatan dan teknologi yang dipakai.

3. Pilih lokasi yang tepat

Meskipun direkam hanya lewat kamera DV, tapi dengan lokasi yang bagus dan konsep yang baik bakal membuat video klip terlihat profesional.


(16)

4. Maksimalkan kemampuan yang ada

Maksimalkan segala sesuatu yang bermanfaat di sekitar. Misalnya jika membutuhkan figuran yang banyak, salah satu cara adalah dengan mengundang orang-orang lewat myspace dengan menulis berita di bulletin board perihal mencari talent buat video klip.

Dalam situs Kasmanto (http:kasmanto.wordpress.com) juga dipertegas teknis sederhana dalam pembuatan video klip yaitu :

1. Penentuan lokasi syuting a. Indoor

1) Indoor n place (Kafe, Rumah, Gedung)

Kebutuhan akan properti sedikit lebih simpel karena kebutuhan properti seperti meja, kursi, lemari, lampu mas, buku, dan sebagainya sudah tersedia. Penambahan properti cenderung untuk melengkapi kebutuhan storyboard.

2) Indoor Studio

Harus mampu menata, membuat bahkan membangun set design sesuai denga kebutuhan storyboard. Hal ini menjadikan kemampuan pengembangan estetika seni mendapat peranan besar, karena tugas seorang penata artistik haruslah menciptakan bukan memanfaatkan set yang sudah ada.


(17)

b. Outdoor

Cenderung memanfaatkan segala properti dan nuansa alam yang sudah ada dan cenderung yang lebih banyak diadopsi adalah natural keunikan alam atau lingkungannya (di pantai, pasar, gunung, dan sebagainya).

2. Story board

Dalam memproduksi video klip hal pertama yang harus dituangkan dari konsep adalah story board, karena dari story board seorang sutradara video klip dapat mengungkapkan imajinasi melalui gambar-gambar konsep visual yang bercerita. Dari story board lah seorang klipper akan mudah berkonsentrasi dalam hal-hal yang bersifat teknis visual, penataan cahaya, penataan artistic, camera angle, ataupun performance sang artis.

Gambar 2.1 Contoh Story board (Sumber: http:kasmanto.wordpress.com)


(18)

3. Peralatan syuting/produksi

Peralatan yang dibutuhkan sangat ditentukan oleh produksi pembuatan video klip seperti apa yang akan dibuat, hanya saja pasti ada alat utama yang harus ada terutama:

a. Kamera dengan kelengkapan seperti tripod, dolly, dolly track, crane. b. Lighting dengan kelengkapan stang, filter dan sebagainya.

4. Memperkuat kru

Pastikan anda bersama kru yang kompak dengan pimpinan seorang sutradara dalam pelaksanaan produksinya. Dalam penentuan kru tidak ada patokan berapa jumlalmya. Semuanya sangat tergantung dari produksi itu sendiri seberapa banyak ia membutuhkan tenaga.

5. Pengambilan gambar

Setiap gambar yang diambil tentunya berdasarkan story board yang telah dibuat. Shot-shot untuk video klip sebenarnya tidak ada aturan khusus secara teknis tetapi dalam instruksi dan istilah-istilah yang dipakai tetap menggunakan aturan secara umum. Misal: Close Up, Medium shot, Cut, Cue,

Running, dan sebagainya. Hal ini tentunya adalah untuk memudahkan dalam

hal pelaksanaan teknis saat pra produksi, produksi dan penyuntingan. 6. Editing

Pada era yang serba digital ini, editing mempunyai peranan yang cukup penting dalam proses akhir produksi sebuab video klip. Bahkan editing juga dapat mengatasi segala keterbatasan alat pada saat produksi untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan story board. Namun dengan hebatnya


(19)

teknologi editing yang ada, sebagai seorang video klipper tetap dituntut harus mampu memperoleh produksi semaksimal mungkin tanpa tergantung dari editing.

Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah membuat video clip adalah:

1. Riset 2. Ide- Konsep 3. Storyboard 4. Lokasi

5. Penggambilan Gambar 6. Editing

2.3 Animasi

Animasi berasal dari bahsa Yunani yang berarti memberikan kehidupan dalam bukunya yang berjudul membuat Animasi Alam Dengan Core Bryce, Vinsensius Seitepu (2005: 312) beliau menjelaskan bahwa animasi dimana sebuah gambar diam dibuat seolah-olah bergerak yang diakibatkan gerakan dalam kecepatan tertentu terhadap sejumlah rangkaian frame-frame yang dimilikinya.

Dalam Yudistira dan Ir. Bayu Adjie, (2007: 134). Dijelaskan animasi merupakan rangkaian gambaran yang bergerak dengan cepat secara kontinu yang memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya


(20)

Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas yang di maksud animasi dalam tugas akhir ini adalah rangkaian gambar yang berfungsi sebagai pelengkap dalam proyek video klip ini.

2.3.1 Teknik-Teknik Animasi

Menurut M. Suyanto (2003-2005: 287-290) animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layar. Ada Sembilan macam teknik animasi, yaitu:

1. Animasi sel (cell animation)

2. Animasi frame (frame animation)

3. Animasi sprite (sprite animation)

4. Animasi spline

5. Animasi vector (vector animation)

6. Animasi karakter (character animation)

7. Computational animation 8. Morphing

2.3.2 Jenis-Jenis Animasi

Secara umum jenis-jenis animasi telah berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi yang ada sehingga memunculkan jenis animasi atau teknik pembuatan animasi baru. Dalam buku The Making Of 3D Animation Movie Using 3D Studio Max (Djalle, 2006: 10-12) dijelaskan jenis-jenis film animasi yang sering diproduksi antara lain:


(21)

1. Animasi 2D, jenis animasi ini lebih dikenal dengan sebutan film kartun, seprti

Lion King, Doraemon, Crayon Sinchan, Naruto, dan lain sebagainya. Teknik

penggarapan dengan menggunakan teknik animasi sel (cell animation), penggambaran langsung pada film atau secara digital.

2. Animasi 3D, pengembangan dari animasi 2D yang muncul akibat perkembangan teknologi yang pesat. Kelebihan animasi 3D adalah dapat memperhatikan kesan hidup dan nyata pada objeknya.

3. Animasi tanah liat (clay animation), animasi yang dibuat dengan menggunakan tanh liat khusus kemudian dianimasikan dengan teknik stop-motion picture.

2.4 Skenario

Nandya dalam Wibisono (2011: 71) dijelaskan pengertian scenario adalah alat pertama yang dipakai sebagai dasar untuk merencanakan segala macam produksi media audio visual, baik yang berformat talk show, rality show, game,

quiz, news, liputan, dokumenter, hingga film cerita. Penjelasan ini dipertegas

dalam buku yang berjudul Bikin Film Indie Itu Mudah (Bayu Widagdo dan Winastawan Gora, 2007: 30) dijelaskan bahwa dramatic sebuah cerita dipahami sebagai unsur karya film yang dapat membuat penonton selalu merasa ingin mengikuti cerita film tersebut hingga akhir.

Beberapa tahap dalam mengolah sebuah ide cerita menjadi sebuah skenario sebagi blue print dalam pembuatan film. Langkah pembuatan skenario, yaitu:


(22)

1. Ide pokok tema

Ide pokok adalah sebuah jawaban mengenai pertanyaan yang mendasar pada sebuah film, yakni apa yang hendak dibicarakan dalam film tersebut. Ide pokok dituliskan sebuah kalimat pernyataan.

2. Basic story

Basic story menjadi pangkal dari struktur cerita. Meskipun ringkas, basic

story mengandung informasi-informasi mendasar tentang sebuah film: ternpat

dan waktu peristiwa, tokoh utama dan tokoh penting lainnya yang mendukung, konflik yang menghidupkan suasana, gambaran ringkas perkembangan alur cerita, klimaks dan penyelesaian konflik.

3. Sinopsis

Sinopsis berisi ikhtisar film, alur cerita, konflik, maupun tokoh yang penting dan memengaruhi plot, termasuk informasi tempat dan waktu kejadian. Sedangkan secara umum sinopsis ditulis dalam tiga bagian alinea. Alinea pertama berisi informasi identifikasi, alinea kedua tentang konflik yang terjadi dan perkembangan alur ceritanya, sedangkan alinea terakhir mencakup klimaks dan penyelesaian konflik.

4. Treatment

Treatment yaitu sketsa dari sebuah skenario dan menjadi kerangka ceritanya.

Fungsi utama treatment adalah membuat sketsa penataan konstruksi dramatik. Jika treatmen sudah tepat, maka perlu diperhatikan untuk tidak sekali-kali keluar dari alur treatment tersebut ketika menulisnya menjadi skenario.


(23)

5. Skenario

Jika sinopsis adalah penuturan cerita secara literatur, maka skenario adalah peraturan secara filmis, dengan penataan secara khusus skenario adalah draft akhir sebuah jalinan cerita yang siap divisualisasikan menjadi sebuah karya film.

2.5 Straight At Venue Band

1. Profil dan Sejarah Band Straight At Venue

Berdasarkan wawancara pada hari Selasa Tanggal 11 Bulan Desember Tahun 2012 pukul 19.06 di studio Green Jl. Tengger Kandangan 22/27 peneliti dangan personil band Straight At Venua, dijelaskan bahwa band ini pertama kali berdiri sejak tahun 2005 dengan nama band Holiday School personil band ini adalah Hero Wahyu. S (Bass-Vocal), Romi Wiliam (Gitar-vocal), Ken surya (Gitar), Ivan Marfin (Drum). Dalam perjalanan karirnya di tahun 2008 lagu yang berjudul “menembus batas” masuk kompilasi future generation yang dirilis oleh perusahaan label asal Bogor yaitu Geburstag Melodis. Berawal dari teman satu tongkrongan memulai membuat band yang beraliran melodic punk. Di tahun 2009 mereka memutuskan untuk berganti nama menjandi Straight At Venue dengan alasan kedewasaan pola pikir dan bergendre Skate Punk.


(24)

Gambar 2.2 Personil Straight At Venue Band (Sumber: Straight at Venue Band)

Selain nama personil band Straight at Venue juga mengalami perubahan personil yaitu: Hero Wahyu. S (vocal), Ivan DC (gitar), Amrin Nawi (gitar), Cornelius Harris (bass), dan Kiki Pratama (drum) Dipertengahan tahun 2009 memulai proses recording EP (Mini Album) berjudul “Description Of The

Democratic” . Setelah EP (Mini Album) Straight At Venue mengeluarkan single

“Melawan Untuk Berdiri” dan memulai mini tour se-Jawa Timur diawal tahun 2010. Dipertengahan tahun 2010 Straight At Venue masuk kompilasi untuk beberapa kalinya dengan judul kompilasi “Enjoy Your Weekend” yang dirilis oleh label Noise Skate yang berasal dari kota Medan. Masuk di tahun 2011 tanggal 16-02-2011 Straight At Venue mendapatkan kesempatan tour ke Malaysia di 8 kota.


(25)

Gambar 2.3 Album Future (Sumber: Straight at Venue Band)

8 kota di Malaysia yang dituju, diantaranya adalah Kuala Lumpur, Malaka, Trengganu, Kemaman, Kemerlo, Sungai Petani, Bukit Bintang, dan Kajang. Dengan single pertama yang berjudul “Inspirasi Kehidupan” Staight at venue mampu menarik peminat musik skate punk, setelah itu pada awal tahun 2012 album “Future” diliriskan dengan penjualan CD album sampai 500 keping terjual habis. Dengan berjalannya waktu single kedua dikeluarkan yang berjudul “Solusi”. DiBulan Februari album Future diliris lagi oleh label Jepang yaitu “Bells

On Record” hingga sampai saat ini Straight At Venua telah melalang buana ke


(26)

2.6 Lirik Lagu

Solusi

melangkah penuh harapan kehidupan bagai waktu melukis dunia tebarkan damai tersirat semangat tuk berdiri kembali bersinar

tetap yakin mampu merubah walau tersudut dalam kegelapan dunia mata hati yang kan mampu menjawab percayalah hati kembali terang damai kehidupan

semangat penuhi jiwa

waktu perlahan berubah menjadikan ingatan yang akan terpatri tersisa sebuah harapan, dalam masa lalu kan menjadi terang

tetap yakin mampu merubah walau tersudut dalam kegelapan dunia mata hati yang kan mampu menjawab percayalah hati kembali terang damai kehidupan

semangat penuhi jiwa

ulurkan tangan, menghapus air mata menuntun langkah kembali bersinar damai kehidupan semangat penuhi jiwa

setiap perjalanan, kan slalu berarti dimana manusia untuk selalu mengenang setiap persoalan, kan menjadi kunci dimana jawaban temukan solusi

dan selalu ada kesempatan tuk merubah dari hidup yang lama telah kau jalani memulai dengan setiap arah dan tujuan dan perubahan hari ini akan terjadi


(27)

Pada BAB III ini akan dijelaskan tentang metodologi dan perancangan karya dalam proses pembuatan video klip Band Straight At Venue dengan penggabungan teknik live shoot dan animasi 2D. Video klip adalah kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama lagu, nada, lirik, instrumennya dan penampilan band. Animasi 2D adalah sebuah gambar diam dibuat seolah-olah bergerak yang diakibatkan gerakan dalam kecepatan tertentu terhadap sejumlah rangkaian frame-frame yang dimilikinya. Mengacu pada pemakaian teknik pembuatan video clip tersebut, maka jenis penelitian ini adalah penelitian terapan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.

3.1 Metodologi Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan gabungan dari metode-metode yang ada. Menurut Moh. Nazir, Ph.D (2009: 26) dalam bukunya yang berjudul Metode

Penelitian, metode penelitian dibedakan dalam 2 jenis, yaitu penelitian dasar

(basic research) dan penelitin terapan (applied research).

Jenis penelitian yang digunakan dalan Tugas Akhir ini adalah penelitian terapan dimana penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk


(28)

menyelesaikan masalah. Dalam penyelesaian laporan Tugas Akhir ini menggunakan metode penelitian kualitatif.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah, sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara dapat memperoleh informasi secara akurat dari narasumber langsung. Sebagai data primer yang digunakan untuk metode wawancara. Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2012: 139) dalam bukunya yang berjudul

Metodologi Penelitian Kesehatan beliau menjelaskan bahwa

wawancara/Interview adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (Responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face). Data wawancara terlampir.

Berikut ini beberapa kesimpulan dari hasil wawancara:

a. Straight at Venue merupakan band beraliran skate punk yang beranggotakan Hero Wahyu. S (vocalis), Ivan DC (gitar), Amrin Nawi (gitar), Cornelius Haris (bass), Kiki Pratama (drum).

b. Lagu “Solusi” merupakan single ke dua dari band Straight at Venue dari album Future.


(29)

c. Pada lagu “Solusi” menceritakan tentang sahabat yang putus asa dan disudutkan oleh keadaan sekitar, sahabat lainnya ingin memberikan semangat untuk tetap tegar dalam menjalani kehidupan yang keras ini.

2. Studi literatur

Peneliti juga melakukan pencarian data melalui sumber-sumber yang tertulis untuk dapat memperbanyak informasi mengenai objek penelitian ini. Diantaranya, dengan melakukan studi literatur melalui sumber/buku. Berikut adalah data-data yang diperoleh dari literature, yaitu:

a. Zaharuddin G. Djalle The Making of 3D Animation Movie using 3D

Studio Max (2006: 1) secara garis besar menerangkat pengertian tentang

film dan audio visual.

b. Heru Effendy (2002: 14) Mari Membuat Film Panduan untuk Menjadi

Produser, menerangkan tentang video klip sebagai grup musik harus

membuat video klip.

c. Membuat Video Klip dengan Ulead VideoStudio dan Ulead Cool 3D

(Dominikus Juju, 2006: 3) menjelaskan video klip merupakan rangkaian dari banyak frame (bingkai)

d. Naratama (2004: 193) Menjadi Sutradara Televisi dengan single dan

Multi Cameramenerangkan bahwa video klip adalah alat media promosi

e. Vinsensius Seitepu (2005: 312), membuat animasi alam dengan core Bryce garis besar menerangkan tentang pengertian animasi 2D.

f. Widagdo & Gora, (2007: 32) Bikin Film Indie Itu Mudahdijelaskan bahwa skenario alat pertama untuk membuat film.


(30)

3. Studi Eksisting

Dalam setiap perancangan proyek, maka dilakukan studi eksisting, yaitu dengan melakukan penelusuran pengamatan dengan seksama proyek yang pernah ada sebelumnya.

Objek yang digunakan sebagai studi eksisting dapat dianggap sebagai kompetitor bagi proyek yang akan diproduksi. Studi ini bermanfaat karena dapat menghasilkan suatu karya yang baik, dengan mempelajari kelebihan dan kekurangan band tersebut, diantaranya:

a. Video klip “Matahari Pagi” oleh Blingsatan

Video klip ini berdurasi 03.52 menit, menampilkan sebuah klip dengan penggabungan live shoot dan animasi 2D.

Gambar 3.1 Video klip “Matahari Pagi” oleh Blingsatan Band (Sumber: Youtube)

Editing video ini menggunakan green screen dan terdapat banyak animasi 2D. Dimana live performance band dilakukan di sebuah studio dengan menggunakan kain berwarna hijau dan pencahayaan yang tepat lalu diedit dan menambahkan animasi 2D kemudian digabungan menjadi satu frame.


(31)

Berdasarkan video clip Blingsatan Band ini penulis ingin mengaplikasikan teknik animasi 2D pada projek Tugas Akhir ini.

b. Video klip New Found Glory

Video klip ini berdurasi 02.49 menit, menggunakan teknik live shoot dan animasi 2D.

Gambar 3.2 Video Klip “Truck Stop Blues” Oleh New Found Glory (Sumber: Youtube)

Video Klip ini menggabungkan Live Shoot dan animasi 2D, dengan cara menggunakan teknik masking. Yang mana sebelumnya di buat terlebih dahulu gambar animasi yang selanjutnya di visualkan. Lalu di gerakan menggunakan Motion Animation.

3.3 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data yang dipergunakan adalah teknik analisis kualitatif dengan tahap pengambilan data, wawancara, studi literature, dan studi eksisting kemudian menjadikan keyword, untuk menjadi bekal gambaran dan acuan editing peneliti. Wawancara melibatkan para anggotan band straight at


(32)

pencarian data, studi literature meneliti tentang teknik live shoot dan animasi 2D,dan studi eksisting meneliti kelebihan dan kekurangan dari kompetitor.

Tabel 3.1 Analisa Data

NO MATERI WAWANCARA LITERATUR EKSISTING KESIMPULAN

1 Riset Bagaskoro

Pramudhito

Blingsatan Band

Penggabungan Live Shoot dan animasi 2D ajarang di gunakan untuk musik skatepunk.

2

Ide-Konsep

New Found Glory Band

Ide dan konsep di temukan ketika streaming youtube.

3 Storybard http:kasmanto.

wordpress.co m

Sutradara video klip dapat menggunakan imajinasinya melalui gambar-gambar konsep visual.

4 Lokasi http:kasmanto.

wordpress.co m

Penentuan lokasi ada 2 macan yaitu indoor dan outdoor. Yang mana di lokasi diseuaikan dengan konsep.

5 Pengambil

an Gambar http:kasmanto. wordpress.co m Pengambilan ngambar harus berdasarakan story board yang telah


(33)

dibuat.

6 Editing http:kasmanto.

wordpress.co m

Blingsatan Band dan New Found Glory Band

Editing mempunyai peranan yang penting agar dapat

memperoleh hasil yang maksimal.

Berdasarkan table 3.1 maka dapat diambil kesimpulan analisa data yang akan dipakai adalah seperti tergambar pada table di atas. Dari analisa data selanjutnya digunakan untuk menetukan keyword.

3.4 Keyword

Untuk menentukan konsep karya maka data yang telah diperoleh digunakan untuk menentukan satu point kunci (keyword). Berikut pada gambar 3.3 adalah

keyword yang telah diperoleh.

Gambar 3.3 Bagan Keyword


(34)

Dari analisa keyword pada gambar 3.3diperoleh satu kata kunci yaitu ekspresiv. Analisa ini sesuai dengan tujuan dari pembuatan video klip ini yang bertujuan untuk promosi video klip yang menarik untuk penikmat dan peminat musikskate punk.Tahap berikutnya adalah menetukan segmentasi.

3.5 Segmentasi

Berikut ini merupakan analisa STP dalam pembuatan video klip ini:

1. Umur : 16 - 20 tahun

2. Status Ekonomi : Menengah

3. Pekerjaan : Pelajar dan Mahasiswa

4. Positioning : Video klip ini di tujukan kepada penikmat musik

Setelah mentukan keyword dan segmentasi tahap berikutnya adalah perancangan karya.

3.6 Perancangan Karya

Pada tahapan perancangan karya ini bertujuan untuk menentukan alur tahapan pra produksi, produksi, dan pasca produksi yang dikemas dalam sebuah video klip. Berikut gambar 3.4 adalah bagan alur perancangan karya.


(35)

Gambar 3.4 Bagan Alur Perancangan Karya (Sumber: Olahan Peneliti)

Pada perancangan karya ini meliputi beberapa tahap yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi.

3.6.1 Pra Produksi

Pada tahap pra prosduksi pembuatan video klip ini terdiri dari tahapan-tahapn berikut ini:


(36)

1. Riset

Riser sering dideskripsikan sebagai suatu proses intesvigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis. Yang bertujuan utnuk menemukan, menginterpretasikan, dan merivisi fakta-fakta.

2. Ide Cerita

Ide membuat video klip ini muncul ketika penulis tertatik pada lagu Straight

at Venua berjudul “Solusi” karena lirik lagu tersebut ingin mengajak

pendengar untuk semangat dalam hidup, ketika streaming youtube di temukan video klip band New Found Glory yang memadukan live shoot dan animasi 2D dan video klip Blingsatan yang juga memakain animasi 2D pada video klip tersebut agar cocok untuk project tugas akhir ini.

3. Sinopsis

Sinopsos pada perancangan video klip ini dibuat dari cerita lagu band

Straight at Venue. Pengembangan cerita menjadi sinopsis ini akan

mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:

a. Tema : Inti yang menjadi dasar cerita. Dalam synopsis, unsur ini bisa dihadirkan di awal atau di akhir dengan mengutip tulisan dalam karya tersebut.

b. Alur : Nama lainnya adalah plot, merupakan urutan jalannya cerita yang terlihat menyatu dan terdapat hubungan sebab-akibat di dalamnya. Alur memiliki tingkatan, yaitu tahap perkenalan maslah, pernanjakkan laku, klimaks, anti klimaks, dan penyelesaian maslah. Dalam sebuah


(37)

synopsis, alur menjadi bagian terpenting yang tidak boleh dihilangkan karena mampu memperjelas jalannya cerita secara keselurahan.

c. Penokohan. Pencitraan tokoh atau karkter dalam cerita. Synopsis memunculkan sang tokoh sentral dan bebrapa karakter pendukung lebih focus agar pembaca tertarik untuk melanjutkan menyelami karya tersebut.

d. Latar. Dalam bahsa film dikenal dengan setting, merupakan penanda waktu, suasana, tempat, dan korelasi semuanya dengan cerita. Synopsis sedikit banyak turut menyelipkan unsir ini.

e. Poiny of view atau sudut pandang tokoh adalah cara penulisan

menyebutkan tokoh. Terhadap beberapa sudat pandang yang biasa dipakai, yaitu orang pertama tunggal ‘aku’ orang ketiga tunggal ‘dia’ sebagai Yang Maha Tahu dan campuran ‘ku’ dan ‘dia’. Dalam synopsis, yang dipakai biasanya sudut pandang ‘dia’.

Dari kutipan di atas, maka dapat dibuat sebuah sinopsis. Lagu “Solusi”

adalah, menceritakan tentang seseorang yang sedang menonton televisi dalam sebuah acara pentomim, dalam pertunjukannya seorang pantomime menceritakan masalah kehidupannya yang sedang kasmaran akan tetapi dalam perjalannya cintanya kekasihnya membuat hatinya pecah berkeping-keping karna di putuskan oleh kekasihnya tetapi si pantomime tidak larut dalam prasaanya sedih, dia kembali semangat dalam keterpurukan dan si pantomime ingin mengajak orang-orang agar semangat dalam hidup, tidak


(38)

gampang menyerah, dan selalu hidup tolong menolong. Dia senang melihat orang gembira, dan dia terus menghibur orang agar hidup ini lebih berwarna. 4. StoryBoard

Storyboard terlampir.

3.6.2 Produksi

Dalam pembuatan video klip ini menggunakan penggabungan teknik Live

Shoot dananimasi 2D. Dibawah ini akan dijabarkan langkah-langkah produksi

pembuatan video klip ini. 1. Settingdan Lokasi

Pemilihan tokoh, dan lokasi didasari dari synopsis yang ada, sedangkan pesan yang disampaikan dilakukan dengan adengan pantomime yang divisualkan.

a. Tokoh

Pemilihan tokoh berdasarakan synopsis yang ada. Tokoh pantomime muncul beberapa kali dengan penggabungan animasi 2D.

b. Lokasi

Pembuatan video klip ini dibuat dengan masa produksi 2 hari. Shooting

blue screen dilakukan di studio fotografi stikom Surabaya, dan live shoot

Straight at Venue band dilakukan di bengkel Volkswagen Auto Garage.

Tokoh utama dalam video klip ini adalah seorang pantomime yang diperankan oleh Syayyid Ali Murtadho.


(39)

2. Persiapan Alat

Video Live shoot pada umumnya menggunakan kamera video atau handycam, namun dalam karya ini penulis melakukan pengambilan gambar live shoot menggunakan kamera DSLR. Kamera DSLR bekerja hampir sama dengan kamera video dan handycam pada umumnya, hanya saja gambar yang diperoleh lebih dramatisir. DSLR singkatan dari digital refleks lensa tunggal. Kamera DSLR menggunakan cermin untuk mencerminkan gambar dari lensa ke jendela bidik, di belakang cermin terdapat satu sensor. Sensor akan mengambil cahaya dan menafsirkannya sebagai sinyal elektronik yang muncul di layar kamera. Semakin besar sensor, semakin baik gambar yang dihasilkan kamera apabila digunakan dalam ruang/lingkungan yang minim cahaya, dan bidang gambar yang dihasilkan akan lebih luas. Kamera yang memiliki sensor besar dalam bahasa digital sering disebut kamera full frame. Contohnya kamera 5D Mark II, EOS 7D, dan Nikon D90.

Keuntungan dari video shooting dengan kamera DSLR adalah:

a. High Quality, Hampir setiap kamera DSLR yang dilengkapi dengan fitur video dapat menembak di 1080p, yang memiliki kualitas HD yang sangat tinggi.

b. Seperti film layar lebar, kamera DSLR bisa meniru tampilan film layar lebar yang memiliki kualitas yang sangat baik. Ini berarti video akan terlihat seperti apa yang dilihat seperti di bioskop.

c. DSLR dapat dengan mudah bolak-balik antara modus video dan foto. Dan dapat diganti dengan lensa yang bervariasi sesuai kebutuhan.


(40)

3. Pengambilan Gambar

Pengambilan gambar di lakukan dua hari yaitu pada hari pertama shooting blue screen pantomime dilakukan di studio fotografi stikom Surabaya dan pada hari kedua dilakukan pengambilan gambar di bengkel Volkswagen Auto Garage live performance Straight at Venue Band.Dan pembuatan animasi.

3.6.3 Pasca Produksi

Pada bagian pasca produksi ada empat tahapan yang dilakukan, yaitu pemilihan video, editing, render, dan publikasi.

1. Pemilihan Video

Pemilihan video dilakukan untuk mencari video yang terbaik menurut konsep video klip agar mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Editing

Setelah tahap pemilihan video lalu berlanjut kepada tahapa editing, editing adalah suatu proses memilih atau menyunting gambar dari hasil shooting dengan cara memotong gambar ke gambar (cut to cut) atau dengan menggabungkan gambar-gambar dengan menyisipkan sebuah transisi.

3. Render

Jika tahap satu dan tahap dua sudah dilakukan maka masuk ke tahap tiga yaitu render, render adalah proses akhir dari keseluruhan proses pemodelan ataupun animasi komputer. Dalam rendering, semua data yang sudah dimasukan dalam proses editing,animasi, pencahayaan dengan parameter


(41)

tertentu akan disatukan dalam sebuah bentuk output(tampilah akhir pada video dan animasi)

4. Publikasi

Mempublikasi adalah membuat sebuah konten yang diperuntunkan bagi publik dan umum. Publikasi yang di buat anatara lain adalah Poster, Cover DVD, dan DVD.

3.7 Jadwal

Berikut ini adalah jadwal pembuatan Tugas Akhir ini: Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Skripsi

3.8 Anggaran

Anggaran produksi Pembuatan Video Klip Staight at Venue Berjudul “Solusi” Dengan Penggabungan Teknik Live Shoot dan Animasi 2D adalah sebagai berikut


(42)

Tabel 3.3 Tabel Anggaran

Item Harga

Sewa MacBook Pro 15’ Inc 500.000,-

Rum 4GB 500.000,-

Crew + Konsumsi 2.500.000,-

Sewa Bengkel 800.000,-

Talent + Artis 1.200.000,-

Lighting Red Heat 2 pcs 800.000,-

Sewa Mobil 500.000

Total : 6.800.000

3.9 Publikasi

Dalam Tugas Akhir ini ada media Publikasi yang dighunakan yaitu: 1. Poster

a. Konsep poster

Desainnya sesuai dengan keyword dan target market. Serta beberapa hal tambahannya dibuat menarik dengan aneka warna agar dapat di terima target market. Animasi 2D dan personil Band dimunculkan agar semua diketahui dan sebagai daya tarik tersendiri.


(43)

b. Sketsa poster

Gambar 3.5 Sketsa Poster (Sumber: Olahan Peneliti) 2. Cover DVD

a. Konsep Cover DVD

Desainnya lebih mengutamakan nama band dan logo production agar lebih mudah dilihat dan diingat.

b. Sketsa Cover DVD

Gambar 3.6 Sketsa Cover DVD (Sumber: Olahan Peneliti)


(44)

3. DVD

a. Konsep DVD

Desainnya sesuai keyword dan target market. Serta beberapa hal tambahan agar dapat diterima oleh target marketnya.

b. Sketsa DVD

Gambar 3.7 Sketsa DVD (Sumber: Olahan Peneliti)


(45)

Seperti yang telah dijelaskan pada Bab I bagaian rumusan masalah, bahwa Tugas Akhir ini akan membuat sebuah video klip dengan teknik Live shoot dan Animasi 2D, Selanjutnya proses metode dan proses perancangannya yang sudah dijelaskan secara detail pada Bab III. Maka pada bagian Bab IV menjelaskan tentang produksi pembuatan video klip dengan teknik Live shoot dan Animasi 2D sebagai berikut:

4.1 Produksi

Di dalam produksi terdiri setting lokasi, persiapan alat, dan pengambilan gambar.. Dibawah ini akan dijabarkan langkah-langkah produksi pembuatan video klip ini.

4.1.1 Setting dan Lokasi

Pemilihan tokoh, dan lokasi didasari dari sinopsis yang ada, sedangkan pesan yang disampaikan dilakukan dengan adengan pantomime yang divisualkan.

1. Tokoh

Pemilihan tokoh berdasarakan synopsis yang ada. Tokoh pantomime muncul beberapa kali dengan penggabungan animasi 2D.


(46)

Gambar 4.1 Tokoh Pantomim (Sumber : Capture Camera cannon 60D)

4.1.2 Penentuan Lokasi

Pembuatan video klip ini dibuat dengan masa produksi 2 hari. Shooting blue

screen dilakukan di studio fotografi stikom Surabaya, dan live shoot Straight at

Venue band dilakukan di bengkel Volkswagen Auto Garage. Tokoh utama dalam

video klip ini adalah seorang pantomime yang diperankan oleh Syayyid Ali Murtadho Berikut merupakan resume pengambilan gambar selama dua hari :

1. Hari pertama : Shooting blue screen pantomim dilakukan di studio fotografi stikom Surabaya pada pagi hari pukul 08.00


(47)

Gambar 4.2 Studio Fotografi Stikom (Sumber : Capture Iphone 5)

2. Hari kedua : Pengambilan gambar dilakukan di bengkel Volkswagen Auto Garage live performance Straight at Venue Band yang dilakukan pada pagi hari pukul 06.00

.

Gambar 4.3 Bengkel Volkswagen Auto Garage (Sumber : Capture Camera cannon 60D)


(48)

4.1.3 Persiapan Alat

Tahapan selanjutnya untuk membuat video klip adalah persiapan alat, Dalam proses pembuatan video klip ini perlengkapan alat yang digunakan

Dalam pembuatan video klip ini menggunakan berbagai macan peralatan sinematrografi yaitu :

1. Camera DSLR 600D 2. Red Head Lighting 3. White Box Lighting 4. Tripod

5. Mixer 6. Laptop

Beberapa variasi shoot yang diunkan dan diterapkan dalam pembuatan video klip berjudul “Solusi” ini diantaranya adalah Extreme Long Shot, Long Shot, Medium Shot, Medium Close Up, Close Up.

4.1.4 Pengambilan Gambar

1. Teknik Live Shoot

Teknik yang dipakai pada video klip ini adalah Live Shoot, yang mana pada teknik ini dilakukan ketika proses produksi video. Live Shoot sendiri digunakan pada dua tahap, yaitu:


(49)

a. Tahap yang pertama adalah Blue Screen, proses pengambilan gambar pada saat menggunakan Blue Screen menggunakan teknik Live Shoot, agar dapat mempermudah saat proses editing.

Gambar 4.4 ShootingBlue Screen

(Sumber : Capture Iphone 5)

Setelah tahap pertama dilakukan, maka tahapan selanjutnya adalah pengambilan gambar live performance Straight at Venue Band.

b. Tahapan kedua adalah proses pengambilan gambar live performance

Straight at Venue Band dilakukan sesuai dengan pedoman storyboard.

Teknik live shoot dilakukan dengan beberapa teknik pengambilan gambar. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kesan prespektif dari tempat lokasi.


(50)

Gambar 4.5 ShootingStraight at Venue Band

(Sumber : Capture Camera cannon 60D)

Pengambilan gambar dilakukan berkali-kali hingga mendekati storyboard. Hasil pengambilan ini selanjutkan dibuatlah gambaran pembuatan animasi. 2. Sketsa

Tahapan selanjutnya yang dilakukan setelah proses produksi video adalah pembuatan sketsa. Pembuatan video klip animasi tidak akan lepas dari sebuah gambar. Walapun pembuatannya sudah dapat menggunakan komputer namun tak lepas dari gambar manual.


(51)

Gambar 4.6 Sketsa Animasi (Sumber : Olahan Peneliti)

Gambar manual digunakan sebagai panduan untuk divisualkan menjadi sebuah gambar animasi 2D. Setelah pembuatan panduan gambar maka gambar di masukan ke komputer untuk visualkan dan di warnai. Pewarnaan sketsa ini disesuaikan dengan konsep video klip . Selain itu menggunakan keyword sebagai acuan serta memberikan kesan lebih nyata.

Gambar 4.7 Pewarnaan Animasi 2D (Sumber : Screen Shoot MacBook Pro) 3. Animasi

Langkah yang paling penting dalam pembuatan video klip ini adalah proses animasi. Proses ini yaitu kegiatan menggerak-gerakkan gambar yang sudah dibuat dari proses sketsa dengan panduan gambar dan storyboard. Pembuatan


(52)

animasi memerlukan sebuah pemahaman untuk membuat sebuah gerakan. Agar gerakan yang dibutuhkan sesuai dengan konsep. Setelah gambar di masukan ke dalam software yang menjadi penentu arah gerakan.Proses animasi terdiri dari beberapa hal yang dilakukan yaitu:

a. Transform

Teknik Transform adalah teknik yang digunakan untuk merubah bentuk gambar baik memperkecil, membesarkan, maupun men-skew/miring gambar. Dalam teknik Transform penulis menggunakan 3 bagian dari dari teknik ini sendiri,yaitu:

1. Tahap pertama adalah teknik scale

Yaitu teknik yang berguna untuk merubah ukuran gambar menjadi besar dan kecil.

2. Tahapan kedua adalah teknik Position

Teknik yang digunakan untuk memindahkan posisi gambar sehingga gambar bisa dimanipulasi dari satu tempat ke tempat lainnya.

3. Tahapan yang terahir adalah teknik Rotation

Teknik Rotation yaitu teknik yang berguna untuk memutar posisi gambar.


(53)

Gambar 4.8 Teknik Transform

(Sumber : Screen Shoot MacBook Pro)

4.2 Pasca Produksi

Pasca produksi dilakukan untuk menggabungkan video dengan lagu dan memberikan beberapa efek. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahapan ini mulai pemilihan video,editing, render, hingga publikasi.

4.2.1 Pemilihan video

Pemilihan video dilakukan untuk melakukan proses editing video. Selanjutnya dipilih untuk mencari video yang terbaik menurut konsep video klip agar mendapatkan hasil yang maksimal.


(54)

Gambar 4.9 Pemilihan Video (Sumber : Screen Shoot MacBook Pro)

4.2.2 Editing

Video yang telah dirender oleh penulis menggunakan software untuk video editing pada tahapan produksi kemudian diedit untuk diatur kembali urutan-urutan

scenenya. Proses editing ini dilakukan penulis agar hasil dari video klip berdasarkan

konsep yang telah dibuat melalui pengaturan warna, tansisi, dan special effect.

Gambar 4.10 Editing


(55)

4.2.3 Render

Pada tahap akhir dilakukan proses render, untuk menyatukan semua hasil pembuatan video klip ini mulai dari tahap pra produksi, produksi, hinggal pasca produksi. Dari scene awal hinggal scewn akhir akan di satukan dalam proses rendering.

Gambar 4.11 Rendering

(Sumber : Screen Shoot MacBook Pro)

Setelah proses rendering dilakukan maka langkah terakhir yang di dapat adalah Hasil. Hasil ini merupakan tahap akhir dari semua proses pembuatan video klip ini.


(56)

Gambar 4.12 Hasil


(57)

4.2.4 Publikasi

Setelah semua tahapan selesai, hasil produksi sedemikian rupa dan menghasilkan suatu karya video klip, maka langkah selanjutnya adalah publikasi. Media yang digunakan unutk publikasi adalah poster dan DVD.

Sebelumnya sudah di bahas pada Bab III, Konsep dalam pembuatan poster dan cover DVD video klip ini kemudian diimplementasikan ke dalam bentuk cetak berupa poster dan DVD (cover CD dan cakram CD) seperti gambar di bawah ini:

1. Poster

Dalam pembuatan poster melalui proses konsep dan sketsa yaitu: a. Konsep Poster

Desainnya sesuai dengan keyword dan target market. Serta beberapa hal tambahannya dibuat menarik dengan aneka warna agar dapat di terima target market. Warna yang digunakan cenderiung warna merah dan di buat bagian dengan warna hitam putih untuk memberikan kesan old school punk.

selanjutnya Animasi 2D dan personil Band dimunculkan agar semua diketahui dan sebagai daya tarik tersendiri.


(58)

Gambar 4.13 Desain Poster (Sumber : Daftar Pribadi)

2. DVD

Dalam pembuatan DVD melalui proses konsep dan sketsa yaitu: a. Desain lebih simpel mengutamakan nama band, judul lagu, logo


(59)

b. Hasil DVD

Gambar 4.14 Desain DVD (Sumber : Daftar Pribadi)

3. Cover DVD

Dalam pembuatan cover DVD melalui proses konsep dan sketsa yaitu:

a. Desain sesuai dengan target market dan keyword. Tulisan diminimalkan dan lebih diperbanyak tulisan dan logo.


(60)

Gambar 4.15 Hasil Cover DVD (Sumber : Daftar Pribadi)


(61)

5.1 Simpulan

1. Pembuatan video klip ini dilakukang dengan beberapa tahap, yaitu dengan melakukan pengambilan gambar pada blue screen dan lie performance band, dan membuat animasi 2D yang di gabungkan dalam seatu software untuk dijadikan sebuah satu bagian

2 Pembuatan video klip ini disampaikan dengan memaduka ide cerita yang di ciptakan oleh Straight at Venue band , kemudian dikembangkan menjadi sebuah cerita utuh. Selanjutnya digabungkan dengan animasi 2D untuk menjadikan suatu karya visual yang menarik untuk dilihat.

3. Proses pembuatan video klip ini juga di lakukan tiga tahapan, yaitu tahapan pra produksi, tahapan produksi, dan tahapan pasca produksi . Dalam proses pengerjaan ketiga tahap tersebut, diperlukan suatu perencanaan alur kerja terlebih dahulu, agar tidak terjadi kesalahan ketika melakukan proses pembuatan.

4. Tahapan proses produksi adalah membuat perancangan konsep dan ide. Lalu dilakukan proses pembuatan storyboard untuk panduan dalam pengambilan gambar.

5. Pada tahapan pasca produksi yang dilakukan adalah membuat animasi 2D dari bektuk sketsa menjadi hasil visual 2D.


(62)

6. Pada tahapan pasca produksi, proses yang dilakukan adalah menggabungkan hasil visual 2D dan video menjadi sau gerakan yang terbaik. Setelah semua gambar menjadi satu bagian kemudian ditambahkan audio musik dari band, maka selanjutnya adalah proses rendering.

7. Setelah karya selesai dibuat dan masuk dalam proses promosi, dibuatlah souvenir yang mendukung promosi film pada saat pameran dilakukan.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dibangun dari pembuatan video klip ini adalah:

1. Menggunakan talent yang berasal dari dunia teater akan lebih mengksplor cerita dalam video klip tersebut.

2. Membuat gerak animasi sebagus mungkin agar tampilan visual sangat menarik. 3. Lakukan live performance band dengan baik.

4. Pilih lagu dengan konsep yang akan dbuat dalam video klip.

5. Menggunakan lebih banyak white box lighting untuk mendapatkan hasil maksimal dalam pembuatan blue screen.

6. Lakungan fariasi engel. 7. Perbanyak refersnsi animasi.


(63)

Yogyakarta: Andi.

Djalle G. Zaharuddin. 2006. The Making of 3D Animation Movie Using 3D Studio

Max, Bandung: Informatika.

Effendy Heru. 2002. Mari Membuat Film Panduan Untuk Menjadi Produser,

Konfiden.

Idhar. 2008. Music Record Indie Label, Bandung: PT Mizan Bunaya Kreativa. Juju Dominicus. 2006. Membut Video Klip dengan Ulead Video Studio 8 dan

Ulead Cool 3D, Jakarta: PT Elex Media Komputndo.

Naratama. 2004. Menjadi Sutradara Television dengan Single dan Multi Camera,

Jakarta: PT Grasindo.

Nazir, Moh. 2009. Metedologi Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia

Notoatmodjo Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta

Pratista, Andre. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Seitepu Vinsensius. 2005. Animasi Alam Corel Bryce, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sianipar, Ir. Pandopotan. 2005 Cara Mudah Membuat Animasi Klip Dengan

Adobe after Effects 5.5, Jakarta: PT Elex Media Komputndo.

Sumual OPA Andre. 2013. TV Lokal Kini Jadi Primadona Acara Putar

Klip:http://hiburan.kompasiana.com (diakses pada 30 Agustus 2013)

Yudistira dan Ir. Bayu Adije. 2007. Buku latihan 3D Studio Max 9.0. Jakarta :PT Elex Media Komputindo.


(64)

Sumber Internet :

Anneahira. 2013. Musik Indi, Alternatif Bermusik : www.anneahira.com/musik-indi.htm.

Geshool. 2012. Sejarh Punk : http://www.geschool.net/817108/blog/sejarah-punk-jangan-ngaku-anak-punk-sebelum-baca-tulisan-ini

Kasmanto. 2011. Cara Membuat Video Klip : http://kasmanto.wordpress.com. (diakses pada tanggal 13 Juli 2011)

Odazzanber. 2011. Media Video Klip : http://odazzander.blogspot.com /2011/09/media-video-klip.html.(diakses pada tanggal 28 September 20011)

Pradipta Eka. 2012. Sejarah SkatePunk : http://www.ekarock-skatepunk.blogspot.com/2012/01/sejarah -skatepunk.html. (diakses pada tanggal 29 Januari 2012


(1)

b. Hasil DVD

Gambar 4.14 Desain DVD (Sumber : Daftar Pribadi)

3. Cover DVD

Dalam pembuatan cover DVD melalui proses konsep dan sketsa yaitu:

a. Desain sesuai dengan target market dan keyword. Tulisan diminimalkan dan lebih diperbanyak tulisan dan logo.


(2)

55

Gambar 4.15 Hasil Cover DVD (Sumber : Daftar Pribadi)


(3)

5.1 Simpulan

1. Pembuatan video klip ini dilakukang dengan beberapa tahap, yaitu dengan melakukan pengambilan gambar pada blue screen dan lie performance band, dan membuat animasi 2D yang di gabungkan dalam seatu software untuk dijadikan sebuah satu bagian

2 Pembuatan video klip ini disampaikan dengan memaduka ide cerita yang di ciptakan oleh Straight at Venue band , kemudian dikembangkan menjadi sebuah cerita utuh. Selanjutnya digabungkan dengan animasi 2D untuk menjadikan suatu karya visual yang menarik untuk dilihat.

3. Proses pembuatan video klip ini juga di lakukan tiga tahapan, yaitu tahapan pra produksi, tahapan produksi, dan tahapan pasca produksi . Dalam proses pengerjaan ketiga tahap tersebut, diperlukan suatu perencanaan alur kerja terlebih dahulu, agar tidak terjadi kesalahan ketika melakukan proses pembuatan.

4. Tahapan proses produksi adalah membuat perancangan konsep dan ide. Lalu dilakukan proses pembuatan storyboard untuk panduan dalam pengambilan gambar.

5. Pada tahapan pasca produksi yang dilakukan adalah membuat animasi 2D dari bektuk sketsa menjadi hasil visual 2D.


(4)

57

6. Pada tahapan pasca produksi, proses yang dilakukan adalah menggabungkan hasil visual 2D dan video menjadi sau gerakan yang terbaik. Setelah semua gambar menjadi satu bagian kemudian ditambahkan audio musik dari band, maka selanjutnya adalah proses rendering.

7. Setelah karya selesai dibuat dan masuk dalam proses promosi, dibuatlah souvenir yang mendukung promosi film pada saat pameran dilakukan.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dibangun dari pembuatan video klip ini adalah:

1. Menggunakan talent yang berasal dari dunia teater akan lebih mengksplor cerita dalam video klip tersebut.

2. Membuat gerak animasi sebagus mungkin agar tampilan visual sangat menarik. 3. Lakukan live performance band dengan baik.

4. Pilih lagu dengan konsep yang akan dbuat dalam video klip.

5. Menggunakan lebih banyak white box lighting untuk mendapatkan hasil maksimal dalam pembuatan blue screen.

6. Lakungan fariasi engel. 7. Perbanyak refersnsi animasi.


(5)

Yogyakarta: Andi.

Djalle G. Zaharuddin. 2006. The Making of 3D Animation Movie Using 3D Studio Max, Bandung: Informatika.

Effendy Heru. 2002. Mari Membuat Film Panduan Untuk Menjadi Produser, Konfiden.

Idhar. 2008. Music Record Indie Label, Bandung: PT Mizan Bunaya Kreativa. Juju Dominicus. 2006. Membut Video Klip dengan Ulead Video Studio 8 dan

Ulead Cool 3D, Jakarta: PT Elex Media Komputndo.

Naratama. 2004. Menjadi Sutradara Television dengan Single dan Multi Camera, Jakarta: PT Grasindo.

Nazir, Moh. 2009. Metedologi Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia

Notoatmodjo Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta

Pratista, Andre. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Seitepu Vinsensius. 2005. Animasi Alam Corel Bryce, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sianipar, Ir. Pandopotan. 2005 Cara Mudah Membuat Animasi Klip Dengan Adobe after Effects 5.5, Jakarta: PT Elex Media Komputndo.

Sumual OPA Andre. 2013. TV Lokal Kini Jadi Primadona Acara Putar Klip:http://hiburan.kompasiana.com (diakses pada 30 Agustus 2013) Yudistira dan Ir. Bayu Adije. 2007. Buku latihan 3D Studio Max 9.0. Jakarta :PT

Elex Media Komputindo.


(6)

59

Sumber Internet :

Anneahira. 2013. Musik Indi, Alternatif Bermusik : www.anneahira.com/musik-indi.htm.

Geshool. 2012. Sejarh Punk : http://www.geschool.net/817108/blog/sejarah-punk-jangan-ngaku-anak-punk-sebelum-baca-tulisan-ini

Kasmanto. 2011. Cara Membuat Video Klip : http://kasmanto.wordpress.com. (diakses pada tanggal 13 Juli 2011)

Odazzanber. 2011. Media Video Klip : http://odazzander.blogspot.com /2011/09/media-video-klip.html.(diakses pada tanggal 28 September 20011)

Pradipta Eka. 2012. Sejarah SkatePunk : http://www.ekarock-skatepunk.blogspot.com/2012/01/sejarah -skatepunk.html. (diakses pada tanggal 29 Januari 2012