Aliansi/Pelanggan (Customer)
BAB 2 TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM
Kedeputian bidang TIRBR berdasarkan Perka BPPT no.009 Tahun 2015 mempunyai tugas pokok Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang teknologi industri rancang bangun dan rekayasa. Adapun fungsinya adalah melaksanakan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi industri rancang bangun dan rekayasa, pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang pengkajian dan penerapan teknologi industri rancang bangun dan rekayasa dan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala.
Selanjutnya Renstra revisi TIRBR mengacu kepada Visi BPPT yaitu Pusat Unggulan Teknologi yang Mengutamakan Inovasi dan Layanan Teknologi untuk Meningkatkan Daya Saing Industri dan Kemandirian Bangsa, serta melaksanakan Misi ke lima BPPT yaitu Melaksanakan pengkajian & penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi & layanan teknologi dibidang teknologi industri rancang bangun dan rekayasa.
2.1 Tujuan
Berdasarkan TUPOKSINANG dan dengan mempertimbangkan perubahan konstelasi lingkungan strategis sebagaimana telah dijelaskan pada Bab sebelumnya, serta mengacu pada Visi dan Misi BPPT, maka ditetapkan tujuan program Kedeputian TIRBR BPPT periode RPJMN 2015-2019 sebagai berikut:
Meningkatkan inovasi dan layanan teknologi dalam mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa
Tujuan ini memiliki indikator yang terukur yang di jabarkan menjadi tiga hal pokok yaitu:
a) jumlah Produk yg memiliki Daya Saing;
b) jumlah Produk yg mendukung Kemandirian;
c) Indeks Kepuasan Masyarakat
Pencapaian tujuan ini diukur dengan beberapa Indikator yang disebut sebagai Indikator Kinerja Utama yaitu:
1) jumlah Produk yg memiliki Daya Saing adalah jumlah inovasi atau rekomendasi yang digunakan oleh pengguna
teknologi/pasar untuk meningkatkan produktivitas dan potensi di industri, daerah, nasional, agar dapat menghasikan produk/proses yang unik/khas atau lebih murah dan unggul, serta dapat menghasilkan nilai tambah.
2) jumlah Produk yg mendukung Kemandirian adalah jumlah inovasi atau rekomendasi yang digunakan oleh pengguna
teknologi/pasar sehingga meningkatkan kandungan lokal (TKDN), ekspor dan atau subtitusi impor dalam rangka menumbuhkan ketahanan dan keamanan nasional untuk mendukung pertumbuhan perekonomian daerah/nasional.
3) Indeks Kepuasan Masyarakat Tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan teknologi BPPT sebagai penyelenggara pelayan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhan pengguna teknologi.
2.2 Sasaran Program TIRBR
Sasaran Program Kedeputian TIRBR BPPT Tahun 2015-2019 merupakan penjabaran lebih detail dari Tujuan TIRBR BPPT dengan indikator dan target yang terukur. Sasaran Program dan indikator kinerja sasaran programnya untuk Sasaran Starategis BPPT yang pertama yaitu Terwujudnya inovasi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa dengan Indikator Kinerja Sasaran Strategisnya adalah Jumlah Produk yang Memiliki Daya Saing dijabarkan sebagai berikut :
Sasaran Program I: Terwujudnya inovasi di bidang TIRBR yang memiliki Daya Saing dengan Indikator Kinerja Programnya adalah Jumlah Produk Bidang TIRBR yang memiliki Daya Saing dengan satuannya adalah produk.
Sasaran Program II: Termanfaatkannya hasil inovasi di Bidang TIRBR yang memiliki Daya Saing dengan Indikator Kinerja Programnya adalah Jumlah Sasaran Program II: Termanfaatkannya hasil inovasi di Bidang TIRBR yang memiliki Daya Saing dengan Indikator Kinerja Programnya adalah Jumlah
Sedangkan untuk Indikator Sasaran Strategis Jumlah Produk yang mendukung Kemandirian maka Sasaran Programnya adalah sebagai berikut:
Sasaran Program III: Terwujudnya inovasi di bidang TIRBR untuk mendukung kemandirian bangsa dengan Indikator Sasaran Programnyaadalah Jumlah Produk Bidang TIRBR yang mendukung Kemandirian yang memiliki satuan Produk.
Sasaran Program IV: Termanfaatkannya hasil inovasi di Bidang TIRBR untuk mendukung kemandirian dengan Indikatornya adalah .Jumlah inovasi atau rekomendasi Bidang TIRBR yang sudah dimanfaatkan oleh pengguna teknologi yang memiliki Satuan Inovasi atau Rekomendasi.
Untuk Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas layanan teknologi BPPT dengan Indikator nya yaitu Indek Kepuasan Masyarakat maka Sasaran Program TIRBR adalah
Sasaran Program V: Meningkatnya Kualitas Layanan Teknologi TIRBR dengan Indikator Kinerja Program adalah Indek Kepuasan Masyarakat.
BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN
Dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, maka dalam RPJMN 2015-2019 telah dirumuskan 9 (sembilan) agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan, disebut NAWA CITA. Dari 9 Agenda Prioritas tersebut yang terkait dengan program di Kedeputian TIRBR adalah:
Nawacita 1: Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
Nawacita 3: Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah- daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan.
Nawacita 6: Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-
bangsa Asia lainnya. Nawacita 7: Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor- sektor strategis ekonomi domestik.
Berdasarkan sasaran pokok Pembangunan Nasional yang sesuai dengan visi pembangunan “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandas kan Gotong Royong”, maka pembangunan nasional 2015-2019 akan diarahkan untuk mencapai sasaran utama yang mencakup: 1). Sasaran Makro; 2). Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat: 3). Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan; 4). Sasaran Dimensi Pemerataan; 5). Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah; 6). Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Mengacu pada sasaran utama serta analisis yang hendak dicapai serta mempertimbangkan lingkungan strategis dan tantangan-tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia ke depan, maka arah kebijakan umum pembangunan nasional 2015-2019 adalah:
1. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.
2. Meningkatkan Pengelolaan dan Nilai Tambah Sumber Daya Alam (SDA) yang
Berkelanjutan.
3. Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan.
4. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup, Mitigasi Bencana Alam dan Penanganan Perubahan Iklim.
5. Penyiapan Landasan Pembangunan yang Kokoh.
6. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Rakyat Yang Berkeadilan.
7. Mengembangkan dan Memeratakan Pembangunan Daerah. Sasaran pembangunan Iptek adalah meningkatnya kapasitas iptek yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Meningkatnya hasil penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek yang mendukung:
a. daya saing sektor produksi barang dan jasa;
b. keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam; serta
c. penyiapan masyarakat Indonesia menyongsong kehidupan global.
2. Meningkatnya dukungan bagi kegiatan iptek termasuk penyediaan SDM, sarana prasarana, kelembagaan, jaringan.
3. Terbangunnya 100 Techno Park di kabupaten/kota, dan Science Park di setiap provinsi.
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi BPPT
Dalam upaya mewujudkan visi dan misi serta pencapaian sasaran strategis BPPT untuk mendukung arah kebijakan dan strategi nasional, arah kebijakan BPPT pada tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengkajian dan penerapan teknologi melalui inovasi dan layanan teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing industri melalui :
1) Penyelenggaraan litbangyasa teknologi untuk menghasilkan inovasi dalam bidang teknologi: energi, informasi, elektronika, material, 1) Penyelenggaraan litbangyasa teknologi untuk menghasilkan inovasi dalam bidang teknologi: energi, informasi, elektronika, material,
2) Melakukan peningkatan dukungan bagi pelaksanaan pengkajian dan penerapan melalui dukungan infrastruktur labratorium
3) Berkontribusi dalam pembangunan dan pengembangan Taman Tekno dan Taman Sains.
b. Mendukung kemandirian bangsa melalui: Penyelenggaraan litbangyasa teknologi untuk menghasilkan inovasi
dalam bidang teknologi:obat dan kesehatan, teknologi sumber daya alam dan kelautan, lingkungan dan kebencanaan.
c. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi
Strategi pelaksanaan dari arah kebijakan tersebut diatas dilakukan melalui:
a. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi melalui 3 (tiga) program utama yaitu:
1) Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT),
2) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPPT,
3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPPT.
b. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi melalui pembidangan teknologi yang ada di BPPT
c. Melaksanakan kegiatan dengan pemanfaatan Sistem Inovasi Nasional
d. Melaksanakan kegiatan dengan sistem tata kerja kerekayasaan (STTK)
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka BPPT merumuskan Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2015-2019 kedepan, seperti di tunjukkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran
Strategis (IKSS)
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Kedeputian TIRBR
Dalam upaya mewujudkan visi dan misi serta pencapaian sasaran strategis Kedeputian TIRBR BPPT, serta mengacu revisi Renstra BPPT dan kebijakan BPPT bahwa Kedeputian TIRBR mengkoordinasikan program 4 (empat) bidang teknologi yaitu: Industri Maritim, Sarana dan Prasarana Transportasi, permesinan dan Hankam, maka arah kebijakan Kedeputian TIRBR BPPT pada tahun 2015-2019 adalah Mendukung peningkatan daya saing industri dan kemandirian bangsa
melalui penyelenggaraan litbangyasa teknologi untuk menghasilkan inovasi dalam bidang teknologi Maritim, Transportasi, Permesinan dan Hankam.
Strategi Pelaksanaan Program Kedeputian TIRBR 2015-2019 adalah : Program merupakan bagian dari program pembangunan nasional yang dilaksana-
kan secara sinergi komplementari bersama mitra dalam sistem inovasi nasional Dilaksanakan dengan sistem tatakerja kerekayasaan secara konsisten Melibatkan seluruh potensi sumberdaya di BPPT secara lintas unit dan lintas
kedeputian secara matriks Berdasarkan kepada strategi diatas, program didefinisikan sebagai KUMPULAN
KEGIATAN YANG TERINTEGRASI UNTUK MENCAPAI DAYA SAING INDUSTRI DAN KEMANDIRIAN BANGSA SECARA HOLISTIK SERTA DILAKSANAKAN SECARA SINERGI KOMPLEMENTARI OLEH SELURUH POTENSI
BANGSA DALAM SUATU S ISTEM I NOVASI . Selanjutnya sesuai hasil analisa kebutuhan, maka terdapat empat bidang kegiatan di TIRBR yaitu:
Bidang Teknologi Industri Hankam:
1. Short/ Medium Range Drone
2. Drone MALE.
3. Kapal Cepat Rudal
4. Teknologi rudal
5. Teknologi Kapal Selam.
Bidang Teknologi Sistem Sarana dan PrasaranaTransportasi:
1. Sistem transportasi perkotaan
2. Transportasi massal berbasis rel.
3. Infrastruktrur Jembatan
Bidang Teknologi Industri Permesinan:
1. Turbin dan Motor Listrik.
2. Mesin Perkakas & Tooling System.
3. Peralatan Pabrik Gula
Bidang Teknologi Industri Rekayasa Maritim:
1. Teknologi industri perkapalan.
2. Infrastruktur Kepelabuhanan.
Program TIRBR BPPT berupa Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT) menghasilkan luaran dalam bentuk impact dan atau outcome, khususnya tetapi tidak terbatas pada fokus kegiatan yang tencantum dalam buku 1 RPPJMN 2015-2019. Impact maupun outcome tersebut merupakan hasil dari output unit pada kedeputian TIRBR (program Matrik TIRBR).
3.3 Kerangka Kelembagaan
Kerangka Kelembagaan BPPT (struktur organisasi, ketatalaksanaan dan pengelolaan SDM) yang digunakan untuk melaksanakan Rencana Strategis BPPT 2015-2019 mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Meningkatkan keterkaitan dan koordinasi pelaksanaan bidang-bidang pembangunan yang terdapat dalam RPJMN 2015-2019, sesuai dengan fungsi dan visi/misi BPPT;
2) Mempertajam arah kebijakan dan strategi BPPT sesuai dengan kapasitas organisasi dan dukungan sumber daya BPPT;
3) Membangun struktur organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran, menghindari duplikasi fungsi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi BPPT dalam melaksanakan program-program pembangunan nasional;
4) Memperjelas ketatalaksanaan dan meningkatkan profesionalitas SDM BPPT.
Struktur organisasi BPPT merupakan kerangka dalam pola tetap hubungan diantara fungsi-fungsi, unit-unit, atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam satu organisasi BPPT. Struktur organisasi BPPT mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1) Spesialisasi kegiatan, yaitu berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas dalam organisasi BPPT;
2) Standardisasi kegiatan, yaitu prosedur-prosedur yang digunakan untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang telah direncanakan;
3) Koordinasi kegiatan,
prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja dalam organisasi BPPT;
yaitu
menunjukkan
4) Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan yang menunjukkan lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan;
5) Ukuran satuan kerja yang menunjukkan level eselonisasi suatu unit kerja.
Struktur organisasi BPPT berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor : 009 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ditunjukkan pada Gambar 3.2
Gambar 3.2. Bagan Organisasi BPPT Sesuai Perka BPPT Nomor 009 Tahun 2015
Dalam Perka BPPT No. 009 Tahun 2015 tersebut, KedeputianTIRBR terdiri atas 4 (empat) pusat yaitu:
1. P USAT T EKNOLOGI I NDUSTRI P ERTAHANAN DAN KEAMANAN (PTIPK) dengan tugas melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi industri pertahanan dan keamanan dan fungsinya adalah :
a. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi alat peralatan pertahanan dan keamanan matra udara;
b. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi alat peralatan pertahanan dan keamanan matra laut;
c. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi alat peralatan pertahanan dan keamanan matra darat;
d. penyiapan bahan rumusan kebijakan teknologi industri pertahanan dan keamanan; dan
e. pelaksanaan perencanaan, monitoring, evaluasi program, dan anggaran di lingkungan Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan.
2. P USAT T EKNOLOGI I NDUSTRI P ERMESINAN (PTIP) dengan tugas melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi industri permesinan dan fungsinya adalah : 2. P USAT T EKNOLOGI I NDUSTRI P ERMESINAN (PTIP) dengan tugas melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi industri permesinan dan fungsinya adalah :
b. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi alat peralatan konstruksi dan pertambangan;
c. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi mesin dan alat peralatan kelistrikan;
d. penyiapan bahan rumusan kebijakan teknologi industri permesinan; dan
e. pelaksanaan perencanaan, monitoring, evaluasi program dan anggaran di lingkungan Pusat Teknologi Industri Permesinan.
3. P USAT T EKNOLOGI S ISTEM DAN P RASANANA T RANSPORTASI (PTSPT) dengan tugas melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi sistem dan sarana transportasi dengan fungsinya adalah :
a. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi sistem transportasi; b.pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi prasarana transportasi darat;
c. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi moda sarana transportasi darat.
d. penyiapan bahan rumusan kebijakan teknologi sistem dan prasarana transportasi darat; dan
e. pelaksanaan perencanaan, monitoring, evaluasi program dan anggaran di lingkungan Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi.
3. P USAT T EKNOLOGI R EKAYASA I NDUSTRI M ARITIM (PTRIM) dengan tugas melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi dibidang teknologi rekayasa industri maritim dengan fungsinya adalah :
a. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi rekayasa industri kapal niaga;
b. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi bangunan lepas pantai;
c. pelaksanaan pengkajian dan penerapan di bidang teknologi infrastruktur galangan dan pelabuhan;
d. penyiapan bahan rumusan kebijakan teknologi rekayasa industri maritim; dan
e. pelaksanaan perencanaan, monitoring, evaluasi program dan anggaran di lingkungan Pusat Teknologi Rekayasa Industri Maritim.
Di samping ke empat Pusat tersebut, Deputi Bidang TIRBR juga mengkoordina- sikan6 Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang terdiri dari :
1. Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) di Serpong;
2. Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika (B2TA3) di Serpong;
3. Balai Teknologi Motor dan Propulsi (BT2MP), di Serpong;
4. Balai Teknologi Hidrodinamika (UPT-BPPH), di Surabaya;
5. Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai (BTIPDP), di Jogyakarta; dan
6. Balai Teknologi Mesin Perkakas Teknik Produksi dan Otomasi (BTMEPPO).
Selanjutnya terkait program reorganisasi BPPT, maka bagan organisasi TIRBR BPPT digambarkan pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3.Struktur Organisasi TIRBR setelahReOrganisasi.
BAB 4 TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
Dalam rangka menentukan target kinerja dan kerangka pendanaan kegiatan di Kedeputian TIRBR 2015-2019,dokumen utama yang menjadi adalah Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 dan Renstra BPPT 2015-2019 yang antara lain sebagai berikut :
Program prioritas yang dimuat dalam Buku 1: o Bidang Teknologi Rekayasa Industri Maritim: Inovasi dan layanan teknologi
industri perkapalan o Bidang Teknologi Industri Hankam: Mendukung pelaksanaan kebijakan
pembangunan industri strategis pertahanan dan keamanan.
Program lain dimuat dalam buku 2: o Bidang Teknologi Industri Transportasi :
a. Inovasi & Layanan Teknologi Transportasi untuk Konektivitas & Logistik nasional baik antar koridor ekonomi dan perkotaan
b. Inovasi & Layanan Teknologi Keselamatan Transportasi & Industri KA o Bidang Teknologi Industri Permesinan :
a. Inovasi & Layanan Teknologi Industri pengolah sumber daya alam, yaitu industri pengolah industri gula.
b. Inovasi & Layanan TeknologiIndustri Mineral hasil pertambangan
c. Industri penghasil barang konsumsi kebutuhan dalam negeri yang padat tenaga kerja: industri mesin – permesinan, tekstil, alat transportasi, alat kelistrikan, elektronika dll
4.1 Target Kinerja
Target kinerja BPPT yang menjadi capaian untuk visi dan misi disesuaikan dengan tingkatan masing-masing entitas. Pada tingkat Lembaga sasaran menggambarkan dampak (impact) dan hasil (outcome) yang direpresentasikan Target kinerja BPPT yang menjadi capaian untuk visi dan misi disesuaikan dengan tingkatan masing-masing entitas. Pada tingkat Lembaga sasaran menggambarkan dampak (impact) dan hasil (outcome) yang direpresentasikan
Tabel 4.1. Formulasi Tujuan, Sasaran Strategis, Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program TIRBR
Penjabaran Target Kinerja kedeputian TIRBR 2015-2019 yang meliputi inovasi yang dihasilkan, rekomendasi yang di manfaatkan, layanan teknologi dan indek kepuasan masyarakat ditunjukkan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Sasaran Program dan Target Kinerja TIRBR 2015-2019
Sasaran Program TIRBR Tahun 2015-2019 merupakan penjabaran lebih detail dari Indikator Kinerja Sasaran Strategis BPPT dengan indikator dan target yang terukur. Formulasi keterkaitan antara Tujuan BPPT 2015-2019 yaitu Meningkatkan Inovasi
dan Layanan Teknologi dalam Mendukung Peningkatan Daya Saing dan
Kemandirian Bangsa dengan Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program TIRBR seperti yang di tunjukkan pada Tabel 4.2 adalah sebagai berikut:
1 Sasaran Program 1.1 yaitu Terwujudnya inovasi di bidang TIRBR yang memiliki daya saing di ukur dengan indikator kinerja Jumlah produk bidang TIRBR yang memiliki daya saing sebanyak 2 produk yang terdiri dari:
1.1 1 Inovasi Produk drone wulung yang tersertifikasi dan sudah diproduksi oleh PT. DI yang di hasilkan Tahun 2016
1.2 1 Inovasi Produk Drone alap-alap yang di hasilkan pada Tahun 2019
2 Sasaran Program 1.2 yaitu Termanfaatkannya inovasi di bidang TIRBR yang memiliki daya saing di ukur dengan indikator kinerja Jumlah inovasi bidang TIRBR dan sudah di manfaatkan oleh pengguna teknologi sebanyak 1 Inovasi yaitu:
2.1 1 Inovasi Drone alap-alap yang di hasilkan pada Tahun 2018
3 Sasaran Program 2.1 yaitu Meningkatnya kualitas layanan di bidang TIRBR untuk di ukur dengan indikator kinerja Jumlah Produk bidang TIRBR yang mendukung Kemandirian Bangsa sebanyak 5 Produk yaitu:
3.1 1 Rekomendasi teknis pembangunan Train V yang dihasilkan Tahun 2015
3.2 1 Rekomendasi desain standar pabrik gula yang dihasilkan Tahun 2017
3.3 2 rekomendasi teknis yang terdiri dari 1 rekomendasi design standar kapal cepat rudal dan 1 rekomendasi pilot project sistem transportasi perkotaan yang dihasilkan pada tahun 2018
3.4 1 rekomendasi teknis desain standar kapal niaga yang di hasilkan pada Tahun 2019
4 Sasaran Program 2.2 yaitu Termanfaatkannya hasil inovasi di bidang TIRBR untuk mendukung Kemandirian Bangsa yang diukur dengan indikator kinerja Jumlah inovasi yang mendukung kemandirian bangsa bidang TIRBR dan sudah dimanfaatkan sebanyak 7 inovasi yaitu:
4.1 1 inovasi desain standar pabrik gula yang dihasilkan Tahun 2016
4.2 2 inovasi yang di hasilkan pada Tahun 2017, terdiri dari 1 inovasi desain standar kapal cepat rudal dan 1 inovasi pilot project sistem transportasi perkotaan
4.3 2 inovasi yang terdiri dari 1 inovasi desain standar kapal niaga dan 1 rekomendasi sistem transportasi missal berbasis rel yang dihasilkan pada tahun 2018
4.4 2 inovasi yang di hasilkan pada Tahun 2019 untuk 1 desain standar infrastruktur kepelabuhanan dan 1 desain standar jembatan teknis desain standar kapal niaga yang di hasilkan pada Tahun 2019
5 Sasaran Program 4 yaitu Meningkatnya kualitas layanan teknologi bidang TIRBR yang di ukur dengan Indek Kepuasan Masyarakat yang berdasarkan hasil survey terhadap pengguna empat bidang teknologi TIRBR yaitu Hankam, Permesinan, Transportasi dan Maritim.
Capaian Kinerja BPPT merupakan kontribusi secara konvergen dan berjenjang dari capaian kinerja Eselon I dan capaian kinerja Eselon II Unit/Satuan Kerja sebagai hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan. Penjabaran kegiatan dan sistem kerja matrik untuk pelaksanaan kegiatan PPT pada Kedeputian TIRBR di tunjukkan pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Unit Pelaksana kegiatan PPT di Kedeputian TIRBR
4.2 Kerangka Pendanaan
Kerangka pendanaan ditujukan untuk mempertajam alokasi anggaran agar efektif dan efisien. Melalui mekanisme penyusunan kerangka pendanaan yang di laksanakan yaitu dengan mempertimbangkan kegiatan dan anggaran tahun sebelumnya, yang kemudian direview khususnya pada keberlanjutan program terhadap agenda pembangunan dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada output/keluaran serta komponen-komponen di bawahnya. Dengan mempertimbangkan lingkungan strategis dan capaian pada visi dan misi maka dilakukan review baseline yang meliputi alokasi program, kegiatan dan output serta komponen yang berlanjut maupun yang baru; volumen target pada masing-masing tingkatan serta evaluasi terhadap output yang sudah tercapai menjadi hasil/outcome.
Perhitungan pada KPJM yang melalui perhitungan khususnya di tahun 2015 yang sudah dilakukan di awal tahun baik untuk biaya operasional maupun non operasional dengan dasar mempertimbangkan hasil kegiatan dan evaluasinya terhadap capaian kinerja yang sudah ditetapkan. Adapun perhitungannya yaitu dengan mempertimbangkan alokasi dari masing-masing program, yang merupakan kompilasi alokasi per kegiatan sebagai implikasi adanya anggaran di masing-masing output, sedangkan untuk tingkat komponen merupakan hasil perhitungan volume komponen di kalikan dengan satuan biaya dan inflasinya.
Lampiran Perpres No. 2 RPJMN 2015-2019 tentang RPJMN Tahun 2015-2019 menjadi acuan asumsi dasar pendanaan kegiatan-kegiatan inovasi dan layanan teknologi diatas. Alokasi baseline anggaran program kedeputian TIRBR berdasarkan lampiran PerpresNo. 2/2015 terbagi ke dalam 11 (sebelas) kode/nomor program seperti di perlihatkan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Matriks Baseline Pendanaan TIRBR 2015-2019 No
Keterangan 1 3459
Kode
Unit Kerja
Perpres No. 2 / 2015
B2TKS*) 491.7 Ind. Hankam 2 3464
4 3471 BT2MP*) 159.0 Ind. Hankam 5 3487
PTIPK 220.2 Ind. Hankam 8 3494
TRANSPORTASI MASSAL 30.0 Perkapalan 9 3495
PTSPT
10 3510 BTH 186.3 Ind. Hankam 11 3513
B2TA3*) 378.9 Ind. Hankam JUMLAH
Anggaran diatas merupakan bagian terintegrasi dari pendanaan Program dan Kegiatan BPPT pada RPJMN 2015-2019 dalam rangka untuk mewujudkan kemandirian bangsa, peningkatan daya saing dan pelayanan publik dapat di ringkaskan pada tabel di bawah.
Tabel 4.2 Baseline Pendanaan BPPT 2015-2019
RPJM I (2015-2019) perpres KODE
PROGRAM / KEGIATAN
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPPT
Pelayanan Internal untuk mendukungan
inovasi dan layanan teknologi unit teknis 081.02
Program Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Aparatur Negara
Pengadaan dan Peningkatan fasilitas
Laboratoria BPPT Pembangunan dan Pengembangan Fasilitas
Program Pengkajian dan Penerapan
Inovasi dan Layanan Teknologi bidang
Agroindustri dan Bioteknologi Inovasi dan Layanan Teknologi bidang
Informasi, Energi dan Material Inovasi dan Layanan Teknologi bidang
Industri Rancang Bangun dan Rekayasa Inovasi dan Layanan Teknologi bidang
Pengembangan Sumberdaya Alam Inovasi dan Layanan Teknologi bidang Sistem
Inovasi Pelayanan Eksternal untuk mendukungan
inovasi dan layanan teknologi unit teknis
Selanjutnya berdasarkan uraian Arsitektur Data dan Informasi Kegiatan (ADIK), maka alokasi baseline anggaran diatas dioptimasi untuk mendapatkan kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan TIRBR Tahun 2015-2019 untuk pencapaian Sasaran Program TIRBR. Kerangka pendanaan ini secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 4 tentang Matriks Kinerja Dan Pendanaan TIRBR 2015-2019.
BAB 5 PENUTUP
Revisi Renstra Kedeputian TIRBR 2015-2019 merupakan acuan bagi Unit-Unit di lingkungan Kedeputian TIRBR dalam menyusun dokumen tahunan Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja dan Anggaran (RKA KL), dan Perjanjian Kinerja (PK) TIRBR. Pelaksanaan dan pemantauan terhadap program, kegiatan dan anggaran diukur melalui indikator kinerja dan targetnya. Renstra ini selanjutnya akan menjadi bahan evaluasi dalam mereview antara rencana dengan pelaksanaannya yang dituangkan dalam laporan akuntabilitas lembaga kepada stakeholders dan customers sebagai pertanggungjawaban kepada masyarakat sebagai lembaga dalam menjalankan tugas pokok, fungsi dan wewenangnya. Outcome TIRBR yang tercantum dalam Renstra ini wajib dipenuhi melalui capaian output Unit-Unit Kedeputian TIRBR.
Kegiatan-kegiatan yang mendukung prioritas nasional dan prioritas bidang akan selalu diutamakan. Namun untuk hal-hal yang bersifat mendesak yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BPPT, akan tetap dipertimbangkan untuk di programkan sesuai dengan skala urgensinya dan ketersediaan sumber daya.
Pelaksanaan pengukuran kinerja akan dilakukan dengan mengacu pada sistem dan prosedur pengukuran kinerja yang telah ditetapkan oleh pimpinan BPPT dan sesuai peraturan perundangan yang berlaku dari Pemerintah.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
L AMPIRAN
1. Penjelasan Umum
L AMPIRAN
2. Abreviasi L AMPIRAN 3. ADIK Kedeputian TIRBR 2015-2019
L AMPIRAN
4. Matriks Kinerja Dan Pendanaan TIRBR 2015-2019
Lampiran1. Penjelasan Umum
Dalam Dokumen Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) Tahun 2015-2019 yang dimaksud dengan:
1. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia
2. Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara.