Tabel 4.11 Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data yang diolah, 2010
Berdasarkan grafik scatterplot terlihat titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas atau teratur, serta titik tersebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada model regresi.
4.3.2. Model Regresi
Pengujian kemaknaan prediktor secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji regresi diperoleh sebagai berikut :
Tabel 4.12 Hasil uji regresi
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010
Persamaan regresi dapat ditulis sebagai berikut : TIMELINES=66,290-0,204Komind–4,920KepMan+0,035KepIns+12,824KomAud
– 5,925 KA – 0,276 UkPrshn -0,152 ROA +0 ,859 LEV + e
Diperoleh bahwa koefisien variabel Kepemilikan Institusional KepIns, Komite Audit KomAud dan Leverage memiliki koefisien yang bertanda positif,
sedangkan Komisaris Independen KomInd, Kepemilikan Manajerial Kepman, Kualitas Audit KA, Ukuran perushaan UkPrshn dan Profitabilitas ROA
memiliki koefisien yang bertanda negatif. Penjelasan dari masing-masing nilai tersebut adalah sebagai berikut :
1. Konstanta sebesar 66,290 berarti bahwa jika tidak dipengaruhi oleh variabel-
variabel tersebut maka timeliness perusahaan sampel rata-rata selama 66,290 hari.
2. Koefisien variabel komisaris independen adalah sebesar -0,204 dengan arah
negatif. Hal ini berarti bahwa keberadaan komisaris independen akan mengurangi timeliness pelaporan keuangan.
3. Koefisien variabel kepemilikan saham manajerial adalah sebesar –4,920
dengan arah negatif. Hal ini berarti bahwa jumlah kepemilikan saham manajerial yang semakin besar akan menurunkan timeliness pelaporan
keuangan. 4.
Koefisien variabel kepemilikan saham institusional adalah sebesar +0,035 dengan arah positif. Hal ini berarti bahwa jumlah kepemilikan saham
institusi yang semakin besar akan menaikan timeliness pelaporan keuangan.
5. Koefisien variabel komite audit adalah sebesar +12,824 dengan arah positif.
Hal ini berarti bahwa jumlah komite audit yang semakin besar akan menaikkan timeliness pelaporan keuangan.
6. Koefisien variabel kualitas audit adalah sebesar – 5,925 dengan arah negatif.
Hal ini berarti bahwa semakin baik reputasi auditor yang mengaudit pelaporan keuangan perusahaan akan menurunkan timeliness.
7. Koefisien variabel ukuran perusahaan adalah sebesar – 0,276 dengan arah
negatif. Hal ini berarti bahwa semakin besar ukuran aset perusahaan akan menurunkan timeliness pelaporan keuangan.
8. Koefisien variabel ROA diperoleh sebesar -0,152 dengan arah negatif. Hal
ini berarti bahwa kenaikan ROA akan menurunkan timeliness pelaporan keuangan.
9. Koefisien variabel leverage adalah sebesar +0,859 dengan arah positif. Hal
ini berarti bahwa jika rasio hutang semakin besar maka akan membuat timeliness
pelaporan keuangan menjadi lama.
4.3.3 Pengujian Hipotesis