Statistik Deskriptif Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

Setelah dilakukan screening data, maka dapat diketahui terdapat data outlier pada penelitian. Data outlier yang mempunyai karakteristik unik. Agar tidak mengganggu pengujian dalam penelitian ini, maka data outlier peneliti keluarkan dari sampel sehingga sampel pada penelitian ini n sebanyak 237. Sebagaimana tujuan penelitian, pengujian signifikansi pengaruh komisaris independen, kepemilikan institusional, komite audit, kualitas audit, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan akan diuji dengan menggunakan model regresi linier berganda. Hal ini dikarenakan ukuran ketepatan waktu pelaporan keuangan disajikan dalam bentuk data interval. Namun demikian sebelumnya akan terlebih dahulu dilihat deskripsi dari masing-masing variabel yang disajikan berikut ini.

4.2. Statistik Deskriptif

Sebagai tinjauan awal terhadap data penelitian, berikut ini akan disajikan ringkasan data-data dalam bentuk statistik diskriptif untuk masing-masing variabel. Dari sebanyak 237 data pengamatan. 4.2.1 Kondisi keberadaan kepemilikan manajerial dalam perusahaan diukur dengan variabel dummy yang diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.2 Kepemilikan manajerial Kepemilikan manajerial Jumlah Persentase Tidak Ada Ada 138 99 58,2 41,8 Jumlah 237 100,0 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan sampel tidak memiliki kepemilikan saham oleh manajerial yaitu sebanyak 138 perusahaan atau 58,2 dan hanya 99 perusahaan atau 41,8 perusahaan yang memiliki kepemilikan manajerial. 4.2.2 Keberadaan komite audit sebagai pemenuhan syarat dari Bapepam adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Komite Audit Komite Audit Jumlah Persentase Tidak Ada Ada 24 213 10,1 89,9 Jumlah 237 100 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan sampel memiliki proporsi komite audit yang sesuai sebagai yang disyaratkan oleh Bapepam yaitu mencapai 213 perusahaan atau 89,9 dari seluruh pelaporan keuangan, sedangkan 10,1 lainnya belum memenuhi syarat. 4.2.3 Kualitas audit yang diukur berdasarkan KAP sebagai penanggungjawab auditing adalah sebagai berikut : Tabel 4.4 Kualitas Audit Kualitas Audit Jumlah Persentase Non Big – 4 Big – 4 110 127 46,4 53,6 Jumlah 237 100 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar pelaporan keuangan yang diaudiit oleh KAP Non Big-4 yaitu mencapai 110 perusahaan atau 46,4 dari seluruh pelaporan keuangan, sedangkan 127 perusahaan atau 53,6 lainnya diaudit oleh KAP Big-4. Sementara penyajian data-data yang berbentuk data rasio atau data interval adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 Deskripsi variabel penelitian Sumber : Data sekunder yang diolah, 2010 Data penelitian sebagaimana diringkas pada tabel 4.5 tersebut menunjukkan bentuk statistik deskriptif dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang berbentuk skala interval atau rasio. Timeliness menunjukkan lama pelaporan keuangan kepada publik terhitung sejak tanggal 31 Desember menunjukkan rata-rata sebesar 73,86 yang berarti bahwa secara rata-rata diperoleh adanya pelaporan keuangan selama 73,86 hari atau masih di bawah 90 hari sebagaimana yang ditentukan Bappepam. Timeliness terpendek adalah selama 42 hari dan timeliness terlama adalah selama 93 hari. Timeliness memiliki nilai standar deviasi sebesar 11,488 dengan demikian batas penyimpangan timeliness adalah 11,488 hari. Komisaris independen menunjukkan menunjukkan besarnya rasio keberadaan komisaris independen menunjukkan rata-rata sebesar 34,0127 yang berarti bahwa secara rata-rata keberadaan komisaris independen dalam perusahaan sebesar 34,0127 dari seluruh dewan komisaris. Keberadaan komisaris independen paling rendah adalah 0 sedangkan paling tinggi mencapai 100. Komisaris independen memiliki nilai standar deviasi sebesar 16,80534 dengan demikian batas penyimpangan komisaris independen adalah 16,80534. Kepemilikan saham institusional menunjukkan besarnya persentase saham yang dimiliki oleh institusi di luar perusahaan menunjukkan rata-rata sebesar 14,0603 . Hal ini berarti bahwa rata-rata porsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh institusi lain dalam perusahaan adalah sebesar 14,0603 dari seluruh saham yang beredar. Kepemilikan saham institusional paling rendah adalah 0 sedangkan yang paling banyak mencapai 93,6. Kepemilikan instistusional memiliki nilai standar deviasi sebesar 25,00330 dengan demikian batas penyimpangan kepemilikan instistusional adalah 25,00330. Variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan menggunakan total asset dalam bentuk transformasi ln natural dari seluruh sampel penelitian selama tahun penelitian menunjukkan rata-rata sebesar 27,7266. Penggunaan transformasi ln natural ini disebabkan karena data awal memiliki rentang nilai minimum dan maksimum yang besar. Nilai ukuran perusahaan terendah adalah senilai 24,5 dan perusahaan terbesar adalah senilai 31,78. Ukuran perusahaan memiliki nilai standar deviasi sebesar 1,33181 dengan demikian batas penyimpangan ukuran perusahaan adalah 1,33181. Kondisi variabel profitabilitas berupa rasio ROA menunjukkan rata-rata sebesar 7,4769 yang berarti bahwa secara rata-rata diperoleh adanya laba positif dari perusahaan sampel atau secara umum selama periode penelitian tahun 2006 hingga 2008 diperoleh adanya kemampuan perusahaan sampel dalam mendapatkan laba bersih hingga mencapai 7,4769 dari seluruh asset yang dimiliki perusahaan. Nilai minimum yaitu sebesar 0,01 yang menunjukkan bahwa ada perusahaan yang mengalami laba yang rendah dan ROA tertinggi adalah sebesar 39,02. ROA memiliki nilai standar deviasi sebesar 7,66624 dengan demikian batas penyimpangan ROA adalah 7,66624. Kondisi rasio leverage menunjukkan rata-rata sebesar 1,3932 yang berarti bahwa secara rata-rata diperoleh adanya hutang hingga 1,3932 kali dari seluruh modal sendiri yang dimiliki perusahaan sampel. Dengan kata lain dalam hal ini nampaknya rata-rata perusahaan cenderung menggunakan hutang sebagai sumber pendanaannya dibanding dengan memanfaatkan sumber ekuitas atau modal sendiri perusahaan. Rasio leverage terendah adalah sebesar 0,00 yang dan tertinggi mencapai 17,66. Rasio leverage memiliki nilai standar deviasi sebesar 1,71689 dengan demikian batas penyimpangan leverage adalah 1,71689.

4.3 Analisis Data