MUTHIA ULFAH

MUTHIA ULFAH

[email protected] [Pesisir Selatan – Sumatera Barat]

1. SIDeKasebagai “carabaru” menghadirkan “negara”

Informasi adalah hak masyarakat, sama halnya dengan pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, dan lain sebagainya. Belum banyak masyarakat yang sadar akan hal ini. Dan mereka tidak tahu sudah berapa banyak mereka dirugikan karena ketidakterbukaan informasi. Mereka kehilangan kesempatan untuk mengakses program-program social pemerintah pusat dan daerah hanya karena informasi tersebut tidak terbuka secara luas. Hanya segelintir orang yang menikmati program tersebut. Dengan adanya keterbukaan informasi diharapkan semua orang mendapat kesempatan yang sama untuk mengakses program-program pemerintah baik di bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan bantuan-bantuan sosial.

Di sisi pemerintahan, mereka membutuhkan data-data untuk supaya program-program mereka tepat tepat guna dan tepat sasaran. Basis data yang paling ril menurut saya adalah desa. Masing- masing desa akan lebih tahu tentang potensi dan kebutuhan mereka. Jika setiap desa sudah memiliki data yang baik dan Di sisi pemerintahan, mereka membutuhkan data-data untuk supaya program-program mereka tepat tepat guna dan tepat sasaran. Basis data yang paling ril menurut saya adalah desa. Masing- masing desa akan lebih tahu tentang potensi dan kebutuhan mereka. Jika setiap desa sudah memiliki data yang baik dan

terinterkoneksi sehingga bisa diakses dengan mudah oleh pemerintah, hal ini akan sangat membantu pemerintah dalam membuat perencanaan pembangunan dan mengurangi biaya serta tingkat eror dalam pengumpulan data. Dengan ini diharapkan program-program pembangunan yang dilakukan pemerintah akan lebih tepat guna dan tepat sasaran.

SIDeKa mempunyai peranan penting untuk menjawab hal di atas. SIDeKa mampu mendorong keterbukaan informasi guna memenuhi hak informasi masyarakat.SIDeKa juga mampu memberikan input (berupa data-data) bagi perencanaan pembangunan Negara sehingga program-program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda di setiap wilayah. Yang tidak kalah penting adalah peran SIDeKa dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas pemerintahan desa tidak hanya ke atas (Negara) tapi juga ke bawah (masyarakat).

2. PosisidanStrategiPergerakanPendampingan

Saya yakin saat ini banyak pemerintah desa yang belum siap menyambut implementasi UU Desa. Ini saya dengar langsung dari sejumlah kepala desa yang saya temui akhir-akhir ini. Oleh karena itu mereka berharap ada pendampingan seperti PNPM Mandiri Perdesaan. Ketika didampingi saja masih cukup banyak persoalan, apalagi jika tidak, dalih mereka. Dari sini saya berkesimpulan bahwa peran dan posisi pendamping sangat penting dan strategis, keberadaannya sangat dibutuhkan oleh Negara untuk mengawal pembangunan desa dan sangat dibutuhkan desa untuk memperkuat pemerintahan desa (termasuk dalam mengurus tata kelola informasi).

bab dua

Saya pikir, strategi masing-masing orang untuk konteks wilayah yang berbeda akan berbeda pula. Setidaknya menurut saya seorang pendamping harus bisa membaur dengan masyarakat, menumbuhkan kesadaran kritis masyarakat, mengorganisir masyarakat, dan meningkatkan kapasitas masyarakat. Masyarakat yang saya maksudkan di sini termasuk pemerintahan desa. Selain itu pendamping juga harus punya exit strategy yang mendorong kemandirian masyarakat dan keberlanjutan program-program pembangunan, bukan ketergantungan terhadap pendamping. Seperti yang terjadi pada program PNPM Mandiri Perdesaan saat ini.

Menurutsaya, kemampuan dasar yang mesti dimiliki pendamping adalah pengetahuan tentang UU Desa dan PP pendukungnya, UU keterbukaan informasi publik, perencanaan pembangunan desa, teknik PRA (participatori Rural Appraisal), community development, teknik fasilitasi, advokasi, dan kemampuan dalam mengelola sistem informasi dengan menggunakan media yang ada (karena konteks di sini adalah SIDeKa). Semua kemampuan ini dapat diperoleh dari pelatihan, diskusi, membaca dan berlatih.

3. Langkah-langkah percepatan dalam mewujudkan SIDeKa

Prapelaksanaan SIDeKa q Prakarsa desa harus melengkapi pandu desa dengan legalitas

yang jelas (misal: surat tugas) sehingga pandu desa lebih leluasa bergerak, terutama jika berkaitan dengan pemerintahan.

q Prakarsa desa juga perlu membekali pandu desa dengan

kemampuan teknis berkaitan dengan website dan aplikasi mitradesa yang kemarin belum sempat diberikan.

pengorganisasian sideka 1

Pelaksanaan SIDeKa q Melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan pemerintahan terkait untuk memperoleh dukungan q Menetapkan desayang akan didampingi dan memulai proses pendaftaran Website q Pelatihan pengelolaan website untuk admin website desa dan sekaligus memulai entri data dari data yang sudah ada. q Sosialisasi dan launching website desa

Pengorganisasian (Jangka Panjang) q Pembentukan kader-kader informasi desa q Pelatihan untuk kader-kader informasi desa, minimal pelatihan

jurnalistik dan PRA q Pengumpulan, pengolahan, dan entri data/berita oleh kader- kader informasi desa bersama dengan admin q Musyawarah dengan Badan Permusyawaratan Desa dan Badan Koordinasi Antar Desa untuk mendorong lahirnya Peraturan Bersama Kepala Desa tentang kerjasama antar desa dan sistem informasi desa dan kawasan.

bab dua