67% responden setuju, Satker BLU transparan dalam pengelolaan keuangan

6 91.67% responden setuju, Satker BLU transparan dalam pengelolaan keuangan

7 85.93% responden setuju, menjadi Satker BLU dapat meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa

8 80.24% responden setuju, dengan menjadi Satker BLU dapat merekrut pegawai Non-PNS sesuai kebutuhan dan kemampuan

9 64.16% responden tidak setuju, jika penggunaan PNBP secara langsung secara langsung tanpa persetujuan Kemenkeu

10 88.97% responden setuju, dengan menjadi Satker BLU mengedepankan prinsi efisien, efketiftas, dan produktifitas.

Dari data di atas, dapat dikatakan bahwa, secara umum responden sesungguh sudah memahami alasan dan mendukung bahwa perguruan tinggi-nya menjadi Satker BLU. Hanya sebagian kecil (3,30%) responden berpandangan kurang memahami alasan atau pesimistis bahwa perguruan tinggi-nya menjadi Satker BLU. Mereka beranggapan (1) dengan menjadi Satker BLU tidak ada bedanya dengan sebelum Dari data di atas, dapat dikatakan bahwa, secara umum responden sesungguh sudah memahami alasan dan mendukung bahwa perguruan tinggi-nya menjadi Satker BLU. Hanya sebagian kecil (3,30%) responden berpandangan kurang memahami alasan atau pesimistis bahwa perguruan tinggi-nya menjadi Satker BLU. Mereka beranggapan (1) dengan menjadi Satker BLU tidak ada bedanya dengan sebelum

Selain sebagian besar responden tersebut di atas, sudah memahami tentang Satker BLU, khususnya dari keuangan, tetapi mereka juga menyakan bahwa perguruan tinggi-nya menjadi Satker BLU masih banyak mempunyai kelemahan- kelemahan, diantaranya (1) masih mengikuti peraturan keuangan yang berlaku; (2) rendahnya kualitas SDM pengelola Satker BLU; (3) belum terwujud paradigma baru; (4) kurangnya kesiapan SDM menjadi Satker BLU; (5) adanya mindset dengan fleksibilitas sangat mungkin terjadi salah penggunaan keuangan; (6) berkurangnya subsidi pemerintah; (7) terjadi silang pendapatan tentang Satker BLU di perguruan tinggi; dan (7) fleksibilitas yang setengah setengah karena belum diikuti oleh regulasi yang jelas.

Dengan demikian, jika dikaji pandangan tersebut masih berkutat pada paradigma pengelolaan keuangan saja. Sementara jika dikaji lebih dalam, bahwa pemerintah mengeluarkan kebijakan melalui Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 adalah untuk mengarahkan anggaran berbasis kinerja. Hal ini bermakna, tidak ada Rp 1,- pun dana pemerintah yang tidak memberikan kinerja atau tidak produktif. Selanjutnya pemerintah mengeluarkan kebijakan melalui PP Nomor 23 Tahun 2005 adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada publik dengan katalisatornya pada pengelolaan keuangan yang fleksibel. Meningkatkan pelayanan publik, sudah barang tentu harus dilakukan desain ulang bagaimana pelayanan publik yang efisiensi dan produktif. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perubahan-perubahan, diantaranya perubahan (1) paradigma/mindset; (2) sistem manajemen; (3) prosedur atau business process; dan (3) budaya berkinerja, budaya efisien, budaya efektif, budaya melayani, dan budaya lainnya. Jika menjadi Satker BLU berpandangan hanya pada pola keuangan saja dan paradigma manajemen tradisional, sangat dimungkinkan kualitas pelayanan tidak terjadi, karena tidak diikuti oleh perubahan tersebut di atas. Sehingga antara sebelum dan sesudah menjadi Satker BLU dimungkinkan adalah sama.

Berdasark survei tentang persepsi stakeholder tersebut di atas, sebagai sumbangan pemikiran dari hasil penelitian ini, yaitu :

1. Satuan Kerja Badan Layanan Umum

a. Sebaikan melakukan penataan kembali sistem manajemen, karena terjadi perubahan atau pergeseran dari sistem manajemen perguruan tinggi

tradisional (PNBP biasa) menjadi sistem manajemen perguruan tinggi dengan sistem BLU (PNBP BLU), dengan pendekatan manajemen perubahan;

b. Melakukan sosialisasi lebih inten dan berulang-ulang tentang makna Satker BLU kepada semua orang yang ada dalam perguruan tinggi-nya, b. Melakukan sosialisasi lebih inten dan berulang-ulang tentang makna Satker BLU kepada semua orang yang ada dalam perguruan tinggi-nya,

c. Dukungan politik will perlu ditingkatkan.

2. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

a. Membuat konsep model manajemen Satker BLU

b. Optimalisasi penentuan Dewan Pengawas Satker BLU Perguruan Tinggi

c. Standarisasi penggunaan SOP Pengelolaan BLU

d. Penjelasan eksplisit dalam peraturan terkait penentuan pejabat BLU

(Pimpinan BLU, Pejabat Keuangan BLU dan Pejabat Teknis BLU)

e. Pembinaan yang lebih aplikatif dan operasional terhadap unit pendukung BLU