Model Bisnis di Industri Teknologi Informasi
2.2.3 Model Bisnis di Industri Teknologi Informasi
Setiap perusahaan memiliki strategi untuk mengembangkan perusahaannya yang disebut model bisnis. Menurut Osterwalder & Pigneur (2010) 8 , model bisnis mendeskripsikan dasar pemikiran bagaimana perusahaan diciptakan, disampaikan, dan ditangkap nilainya. Pada subsektor teknologi informasi, yaitu industri perangkat lunak, memiliki tujuan untuk menjual produk dan jasa yang dihasilkan kepada konsumen.
(8) Osterwalder A, Pigneur Y (2010). Business Model Generation – A Handbook for visionaries, Game Changers and Challengers. John Wiley and Sons, Inc., Hoboken, New Jersey.
BAB 2: Ekosistem dan Ruang Lingkup Industri Teknologi Informasi indonesia 59
Model bisnis pada industri perangkat lunak menggunakan beberapa strategi, di antaranya yang paling umum digunakan oleh para start-up adalah word of mouth, yaitumendistribusikan produk aplikasi via platform, seperti app store, dan google play, kemudian pengguna diminta memberikan komentar atau testimoni mengenai aplikasi tersebut. Ada beberapa jenis model bisnis yang dikenal secara umum yang diadaptasi oleh beragam pemain utama pada industri perangkat lunak.
Berikut ini beberapa penjelasan model bisnis yang diadaptasi oleh masing-masing pemain utama pada industri perangkat lunak. Model bisnis yang dilakukan berdasarkan proses produksi:
1. Custom software: perusahaan perangkat lunak atau software house membuat perangkat lunak sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen. Biasanya, model bisnis seperti ini memerlukan waktu lama dan usaha yang lebih keras agar perangkat lunak dapat beroperasi sesuai dengan permintaan konsumen. Kelebihan model bisnis ini adalah tidak memerlukan modal besar dan kerugiannya yang relatif kecil.
2. Semi-custom: perusahaan perangkat lunak atau software house sudah memiliki template atau perangkat lunak sehingga konsumen dapat langsung memilih sesuai kebutuhan mereka atau perusahaan melakukan modiikasi sesuai dengan kebutuhan konsumen.
3. Product software: perusahaan perangkat lunak atau software house membuat sebuah perangkat lunak dan memperbanyak perangkat lunak tersebut (dalam bentuk master ile atau CD) untuk dijual ke pasar.
Gambar 2 - 12 Model Bisnis Industri Perangkat Lunak
Model bisnis berdasarkan proses distribusi perangkat lunak adalah:
1. Freeware: suatu perangkat lunak (sistem atau aplikasi) yang dapat digunakan tanpa membayar. Namun, pembuatnya memiliki kebijakan tertentu yang umumnya disertakan ketika mengunggah perangkat lunak freeware tersebut. Biasanya, kebijakan dari pembuat, salah satunya adalah tidak menggunakannya untuk kepentingan komersial atau tidak boleh dimodiikasi dalam bentuk apapun.
60 Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Teknologi Informasi Nasional 2015-2019
2. Shareware: suatu perangkat lunak yang dapat diunggah secara gratis dan digunakan dalam jangka waktu tertentu atau jumlah penggunaan tertentu, dan dapat digunakan kembali dengan cara membayarnya. Pada umumnya, perangkat lunak tersebut berbentuk trial dengan batas waktu 30 hari.
3. Propietary: suatu perangkat lunak yang dilindungi oleh hak cipta yang umumnya dijual dengan harga yang cukup tinggi dan tidak menyertakan source code pada pembelinya. Pembeli membayar sesuai dengan itur dan fasilitas yang tersedia pada perangkat lunak tersebut. Perangkat lunak propietary dilindungi oleh UU HKI sehingga jika terdapat penyalahgunaan dan pelanggaran, akan dikenai sanksi secara hukum.
4. Open Source: pembuat perangkat lunak sengaja membuka dan membebaskan source code-nya untuk dapat dilihat orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja perangkat lunak tersebut sekaligus memodiikasi dan memperbaiki kelemahan-kelemahan perangkat lunak tersebut. Perangkat lunak open source dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar lisensi melalui Internet. Beberapa perangkat lunak open source yang banyak digunakan, di antaranya Linux, Mozilla Firefox, Wordpress, dan masih banyak lagi.
Selain itu, terdapat juga perusahaan perangkat lunak atau software house yang menerapkan model bisnis sebagai bagian dari tahap komersialisasi, di antaranya:
1. Model Freemium yaitu produk diberikan secara gratis kepada customer. Namun, bila customer ingin menikmati layanan yang lebih, mereka harus membayar jasa upgrade produk.
2. Model hree Party Market adalah memberikan produk secara gratis kepada pemakai dan keuntungan yang didapat berasal dari pihak ketiga, misalnya dari pemasangan iklan.
3. Model Multi Sided, perusahaan lain menjadi perantara yang menjual produk kepada konsumen.
Indonesia memiliki nama domain tersendiri yang dikelola langsung oleh PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia).
BAB 2: Ekosistem dan Ruang Lingkup Industri Teknologi Informasi indonesia 61