Potensi dan Permasalahan Pengembangan Teknologi Informasi

3.5 Potensi dan Permasalahan Pengembangan Teknologi Informasi

Industri perangkat lunak adalah salah satu ruang dalam ranah industri kreatif yang bisa dilakukan banyak orang, dengan modal yang relatif tidak sebesar bisnis lainnya. Beberapa tahun mendatang, perkembangan industri perangkat lunak di Indonesia dipercaya akan meningkat tajam. Perkembangan pesat industri teknologi informasi di Indonesia membuka mata dunia tentang kemampuan SDM Indonesia yang mampu bekerja dengan baik. Hal tersebut terbukti dengan developer Indonesia yang sudah menciptakan berbagai inovasi, baik software, hardware, keamanan jaringan, dan lainnya. Peluang bagi industri perangkat lunak (software) saat ini makin terbuka dan menjanjikan. Indonesia memiliki potensi besar sebagai penyedia pakar piranti lunak atau software engineer bagi industri perangkat lunak dunia. Pada pembahasan ini akan diuraikan mengenai potensi dan permasalahan bangsa Indonesia untuk memajukan subsektor teknologi informasi.

Tabel 3 - 2 Potensi dan Permasalahan Pengembangan Teknologi Informasi

NO POTENSI PERMASALAHAN (Peluang dan kekuatan)

(Tantangan, Hambatan, Kelemahan, Ancaman) 1. SUMBER DAYA KREATIF

1 Banyaknya jumlah lulusan di bidang 1 Brain Drain (migrasi kaum intelektual) teknologi informasi

2 Memanfaatkan fasilitas inkubator untuk 2 Kurangnya kerjasama antara industri dan mengembangkan kemampuan bisnis dan

pendidikan

menciptakan produk 3 SDM yang kreatif

3 Kurangnya pemahaman teori keilmuan para lulusan teknologi informasi

4 Selera seni SDM yang bagus 4 Masih banyak tenaga pendidik yang belum menguasai teknologi informasi

80 Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Teknologi Informasi Nasional 2015-2019

NO POTENSI PERMASALAHAN (Peluang dan kekuatan)

(Tantangan, Hambatan, Kelemahan, Ancaman) 5 Upah tenaga kerja di bidang teknologi

5 Praktisi belum dilibatkan secara aktif dalam informasi yang relatif bersaing

proses belajar mengajar

6 Kurangnya tenaga pendidik (dosen) teknologi informasi yang ditempatkan di perguruan tinggi daerah

7 Softskill orang kreatif yang rendah 8 Kurangnya kemampuan kerjasama SDM

orang kreatif antar berbagai bidang 9 Sulitnya mencari tenaga programmer

2. SUMBER DAYA PENDUKUNG 1 Sudah ada inisiasi dari asosiasi

1 Kurangnya riset dan pengembangan dalam perangkat lunak Indonesia (ASPILUKI)

menganalisis kebutuhan pasar (trend dan untuk pengarsipan produk piranti lunak

lifestyle)

lokal Indonesia 3. INDUSTRI 1 Kualitas tinggi untuk produk yang

1 Kurangnya jiwa kewirausahaan bagi pelaku di dihasilkan

bidang teknologi informasi 2 Wirausaha kreatif memiliki kemampuan

2 Mindset lulusan teknologi informasi untuk untuk membuat produk yang tidak

bekerja di perusahaan lain dibandingkan terpikirkan oleh orang luar negeri

membangun usaha sendiri

3 Banyaknya wirausaha kreatif di bidang teknologi informasi yang tidak aware

terhadap HKI 4 Kurangnya kemampuan bisnis wirausaha

kreatif di bidang teknologi informasi 4. PEMBIAYAAN 1 Sulitnya akses pinjaman modal ke lembaga

keuangan untuk industri kreatif 5. PEMASARAN 1 Besarnya potensi perkembangan produk

1 Kurangnya akses informasi pasar piranti lunak aplikasi lokal, terutama pembuatan aplikasi berbahasa Indonesia

2 Besarnya potensi pasar domestik (pasar 2 Banyaknya usaha (produk dan jasa) teknologi pemerintah dan pasar swasta) dan pasar

informasi yang bergerak pada bidang yang internasional

sama

3 Besarnya potensi penggunaan produk- 3 Berdirinya komunitas-komunitas produk produk teknologi lokal pada sektor-

asing

sektor penting, seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, UMKM, dan

4 Dominasi produk asing (banyaknya promosi pariwisata

penggunaan produk asing) 6. INFRASTRUKTUR DAN TEKNOLOGI

BAB 3: Kondisi Umum Teknologi Informasi di Indonesia 81

NO POTENSI PERMASALAHAN (Peluang dan kekuatan)

(Tantangan, Hambatan, Kelemahan, Ancaman) 1 Infrastruktur Internet yang belum memenuhi

kebutuhan Indonesia, baik dari segi kecepatan maupun persebarannya

2 Harga piranti lunak original yang mahal 3 Maraknya penggunaan software bajakan 4 Pemerintah belum mempunyai payment

gateway nasional yang terintegrasi antarbank 7. KELEMBAGAAN 1 Sudah ada regulasi akreditasi perguruan

1 Regulasi insentif keringanan pajak untuk tinggi teknologi informasi

pelaku teknologi informasi lokal 2 Sudah banyak apresiasi terhadap para

2 Regulasi terkait kebijakan iklim bisnis di pelaku teknologi informasi di Indonesia

Indonesia

3 Beberapa piranti lunak aplikasi Indonesia 3 Regulasi terkait perlindungan kreativitas sudah mendapatkan pengakuan di luar

orang kreatif di bidang teknologi informasi negeri

4 Partisipasi dalam seminar, pameran, dan 4 Regulasi pembiayaan bagi industri kreatif kompetisi teknologi informasi di tingkat internasional

5 Sosialisasi pemerintah terhadap HKI 5 Regulasi perluasan pasar karya kreatif

6 Regulasi pengembangan dan penyediaan teknologi dan infrastruktur pendukung industri kreatif

7 Ketegasan untuk regulasi terkait HKI dan pembajakan 8 Sinergi, koordinasi, dan kolaborasi antaraktor (intelektual, bisnis, komunitas, dan pemerintah) dan orang kreatif

9 Kebijakan pemerintah untuk berperan serta dalam memasarkan produk lokal teknologi informasi Indonesia, penggunaan produk piranti lunak lokal di seluruh elemen pemerintahan

10 Regulasi sertiikasi teknologi informasi Indonesia

82 Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Teknologi Informasi Nasional 2015-2019

BAB 4

Rencana Pengembangan Teknologi informasi Indonesia