113
c. Masa pemerintahan B.J. Habibie
a. terbit Inpres Nomor 26 Tahun 1998 tanggal 16 September 1998 tentang Penghapusan Istilah Pribumi dan Non Pribumi. Isi Inpres
ini terdiri dari 3 poin, yaitu: 1. mengenai penghentian penggunaan istilah pribumi dan non
pribumi dalam semua perumusan dan penyelenggaraan kebijaksanaan, perencanaan program, atau pelaksanaan
kegiatanpenyelenggaraan pemerintahan; 2. memberikan perlakuan dan layanan yang sama bagi seluruh
warga negara Indonesia, tanpa perlakuan berbeda atas dasar suku bangsa, agama, ras maupun asal usul;
3. meninjau kembali, dan menyesuaikan seluruh peraturan perundang-undangan, kebijaksanaan, program, dan kegiatan
yang selama ini telah ditetapkan dan dilaksanakan, termasuk dalam pemberian layanan perizinan usaha,
keuanganperbankan, kependudukan, pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja dan penentuan gaji atau penghasilan dan hak-
hak pekerjaan lain, sesuai dengan instruksi Presiden ini.
b. pada tahun 1999 setelah terbitnya Inpres 2698, maka etnis Tiong
Hoa diwakili MATAKIN mengirimkan surat pada Depag untuk menanyakan status agama Kong Hu Cu. Surat ini kemudian dibalas
oleh Balitbang yang saat itu dikepalai oleh Djohan Effendi. Surat balasan tersebut berisi:
- bahwa tidak ada kategori tertentu yang dapat menyatakan
agama mana yang diakui atau tidak diakui oleh NegaraPemerintah Indonesia. Dalam Pnps 165 ada enam
agama yang dipeluk oleh WNI, yaitu: Islam, Katholik, Protestan, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Serta jika ada WNI
yang memeluk agama Tao, Yahudi, Zoroaster, Shinto tidak dilarang dan akan dilindungi hak-hak beragama menurut pasal
29 2 UUD RI 1945. -
Bahwa seharusnya produk hukum Indonesia tidak ada satupun yang boleh bertentangan dengan UUD RI 1945 dan Pancasila.
- Mengaju pada Inpres 2698 maka hal tersebut membawa
konsekuensi yuridis thd UU yang bertentangan dengan UUD RI dan Pancasila akan ditinjau kembali PK
114
d. Masa pemerintahan Abdul Rahman Wahid
a. tanggal 17 Januari 2000 terbit keppres Nomor 6 tahun 2000 tentang Pencabutan Inpres 14 1967
b. tanggal 31 Maret 2000 setelah terbit Keppres tersebut, maka Mendagri mengikuti langkah serupa yaitu dengan menerbitkan
SE Mendagri untuk mencabut SE Nomor 47774054.
e. Masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri