The racial hatred act Australia 1995 Race Relation Act 1976 United Kingdom Ontario Human Right Code, 2001 Canada University of California’s Policy on Racial Harassment

132 keturunan Adam. Semua orang adalah sama dipandang dari martabat dasar manusia dan kewajiban serta tanggung jawab dasar mereka tanpa diskriminasi ras, warna kulit, bahasa, jenis kelamin, kepercayaan agama, ideologi politik, status sosial atau pertimbangan-pertimbangan lain. Pasal 1 b: semua umat manusia adalah hamba Allah, dan yang paling dicintai oleh-Nya adalah orang yang paling berguna bagi hamba-Nya yang lain, dan tidak seorangpun mempunyai keunggulan atas orang lain atas dasar kesalehan dan perbuatan baik.

i. Constitution Act Canada 1982

Equality Rights Pasal 15 1:setiap manusia sama kedudukannya dalam hukum dan mempunyai persamaan hak atas perlindungan dan persamaan keuntungan atas hukum tanpa adanya diskriminasi dan khususnya diskriminasi terhadap ras, kewarganegaraan atau suku, warna kulit, agama, jenis kelamin, atau ketidak mampuan mental atau fisik.

j. Human Right Act France 1985

Pasal 3 1: tidak ada satupun majikan, badan kepegawaian atau orang lain yang bertindak mewakili majikan boleh melakukan: a. menolak untuk mempekerjakan atau melanjutkan mempekerjakan seseorang; b. diskriminasi terhadap seseorang dalam hal pekerjaan atau syarat- syarat pekerjaan, Karena ras, warna kulit, agama, kebangsaan, asal keturunan, asal kelahiran, umur, ketidak mampuan fisik, ketidak mampuan mental, status perkawinan, orientasi seksual atau jenis kelamin. Pasal 34: tidak ada seorangpun diperbolehkan: a. menggunakan atau mengedarkan surat lamaran pekerjaan, b. menerbitkan atau menyebabkan diterbitkannya iklan dalam hal lowongan pekerjaan, atau c. melakukan penyelidikan secara oral atau tertulis dalam hal lowongan pekerjaan, dimana menyatakan baik secara langsung atau tidak langsung adanya pembatasan, kekhususan atau lebih dikehendaki, atau meminta pelamar untuk melengkapi informasi seperti ras, warna kulit, agama, kebangsaan, asal keturunan, asal kelahiran, umur, ketidak mampuan fisik, ketidak mampuan mental, status perkawinan, orientasi seksual atau jenis kelamin.

k. The racial hatred act Australia 1995

133 Tindakan rasial secara melawan hukum dapat berupa aksi dihadapan publik terhadap ras, warna kulit, kebangsaan atau suku dari seseorang atau suatu kelompok yang berupa penyerangan, penistaan, penghinaan atau intimidasi. Tindakan melawan hukum tersebut dapat berupa: a. menulis grafiti yang rasis di tempat umum; b. mengenakan simbol Nazi di muka umum; c. melakukan pidato rasis dihadapan umum; d. menempelkan poster atau stiker rasis ditempat umum; e. kekerasan rasis di tempat umum seperti toko, tempat kerja, taman, dan alat transpotrasi umum; f. komentar rasis di hadapan umum.

l. Race Relation Act 1976 United Kingdom

Diskriminasi Ras perbuatan dibagi dua jenis diskriminasi rasial, yang mana dikenal dengan diskriminasi rasial langsung dan tidak langsung. Diskriminasi rasial langsung terjadi saat seseorang memperlakukan secara tidak layak orang lain berdasarkan ranah rasial. Ranah rasial berarti: warna kulit, ras, kewarganegaraan termasuk kependudukan atau suku atau asal bangsa.

m. Ontario Human Right Code, 2001 Canada

setiap orang berhak untuk diperlakukan sama dengan hormat dalam hal pelayanan, pengadaan barang, dan fasilitas, tanpa adanya diskriminasi karena ras, asal keturunan, tempat lahir, warna kulit, asal suku, kependudukan, kepercayaan, jenis kelamin, orientasi seksual, umur, status perkawinan, status berpasangan dengan jenis kelamin yang sama, status dalam keluarga atau cacat.

n. University of California’s Policy on Racial Harassment

kekerasan rasial adalah suatu bentuk diskriminasi berdasarkan ras, sama halnya dengan kekerasan seksual yang merupakan bentuk dari diskriminasi seksual. Pernyataan Presiden Saxon pada tahun 1981 terhadap kekerasan telah ditegaskan kembali oleh Presiden Gardner pada tahun 1986 yang diterbitkan oleh University Policy on Sexual Harassment and Complaint Resolution Prosedures Kebijakan Universitas terhadap Kekerasan Seksual dan Resolusi Prosedur Pengaduan. Dalam pernyataan tersebut penggalan, “ Universitas California mencanangkan untuk menciptakan dan melestarikan suatu komunitas di mana pelajar, dosen, serta staf administrasi dan staf akademik untuk bekerja sama dalam atmosfer yang bebas dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, atau intimidasi, termasuk 134 pelecehan seksual....”. Hal ini merupakan pernyataan yang tegas bahwa kekerasan rasial atau semacamnya dilarang oleh Kebijakan Universitas.

o. Prohibition of

Dokumen yang terkait

KEBIJAKAN FORMULASI TINDAK PIDANA PENODAAN AGAMA DARI PERSPEKTIF HUKUM PIDANA DI INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 31

KEBIJAKAN HUKUM PELAKSANAAN PIDANA DALAM PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 2 85

KEBIJAKAN FORMULASI DELIK PERZINAAN DALAM PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 273

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 149

SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA NASIONAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 148

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA TERHADAP PENANGGULANGAN CYBERPORN DALAM RANGKA PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 4 338

KEBIJAKAN FORMULASI PIDANA PENGAWASAN DALAM PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 190

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM RANGKA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA MALPRAKTIK KEDOKTERAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 7 164

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGGAN TINDAK PIDANA TERHADAP KEAMANAN NEGARA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 250

Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Terhadap Penanggulangan Delik Agama Dalam Rangka Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 136