Deklarasi HAM Universal Declaration of Universal Human Right 10 Desember 1948 Konvensi Internasional Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi

119

a. Deklarasi HAM Universal Declaration of Universal Human Right 10 Desember 1948

pasal 1: semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan. Pasal 2: setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang dinyatakan dalam deklarasi ini, dengan tanpa membedakan apapun seperti ras, wrana kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pendapat politik atau kelahiran atau status lain. Selanjutnya tidak boleh dilakukan pembedaan atas dasar status politik, status yuridiksi, atau status internasional negara atau wilayah tempat seseorang termasuk di dalamnya, apakah wilayah itu merdeka, perwalian, tidka berpemerintahan sendiri atau di bawah pembatasan kedaulatan apapun.

b. Konvensi Internasional Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi

Rasial International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination 21 Desember 1965. Dalam International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination ini pada dasarnya berintikan sebagai berikut: 150 Pasal 1: berisi tentang pengertian diskriminasi, yaitu segala bentuk pembedaan, pengecualian, pembatasan atau pilihan didasarkan pada ras, warna kulit, asal, atau bangsa atau etnik yang memiliki tujuan danatau pengaruh untuk menghilangkan atau merusak pengakuan, keadilan atau pelaksanaan, atas dasar persamaan, hak asasi manusia dan kebebasan yang hakiki di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, atau bidang lain dari kehidupan. Dalam ayat 3 terdapat eksepsi, yaitu pembedaan dalam artian apakah seseorang tersebut warganegara atau bukan warganegara suatu negara adalah bukan termasuk tindak diskriminasi. 150 International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination 120 Pasal 2 : para negara peserta PBB mengutuk segala bentuk diskriminasi rasial dan akan menggunakan segala cara dan melakukan kebijakan penghapusan diskriminasi rasial, yaitu dengan cara: - Negara anggota membuat pernyataan tidak akan terlibat dalam praktik diskriminasi ras dan jaminan bahwa aparat dan lembaga-lembaga pemerintah akan berlaku sama. - Negara anggota tidak akan membantu siapapun dan organisasi manapun yang pro diskriminasi rasial - Negara anggota harus mengevaluasi dan melahirkan produk-produk hukum yang anti diskriminasi rasial. - Negara anggota harus menghentikan semua bentuk diskriminasi rasial oleh orang perorang maupun kelembagaan - Negara anggota mendorong tumbuh dan berkembangnya organisasi dan gerakan multi ras - Negara anggota perlu melakukan langkah-langkah khusus dan nyata di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain untuk menjamin pengembangan dan perlindungan bagi kelompok-kelompok ras tertentu tanpa menyinggung kelompok ras lain. Pasal 3: negara anggota mengutuk tindak segregasi, politik apartheid dan segala praktek yang mengarah ke hal tersebut yang terjadi di dalam yurisdiksi negara. Pasal 4: negara anggota mengutuk segala bentuk propaganda dan semua organisasi yang berlandasakan superioritas salah satu ras warna kulit etnik, yang dapat menimbulkan kebencian rasial atau diskriminasi dalam segala bentuk serta akan mengabil tindakan berupa: - negara anggota menyatakan bahwa semua bentuk kampanye rasialis adalah kejahatan yang dapat dituntut secara hukum - negara anggota akan menyatakan larangan pada setiap organisasi atau kegiatan propaganda yang akan menimbulkan diskriminasi rasial adalah kejahatan yang dapat dituntut secara hukum - negara anggota akan melarang lembaga pemerintahan pusat daerah untuk menumbuh kembangkan diskriminasi rasial. Pasal 5: negara anggota harus menjamin setiap warganegara bebas memuntuk pelaksanaan hak-hak: - persamaan dalam proses hukum - hak bebas dari rasa takut dan kekerasan - hak politik - hak sipil lainnya: a. bebas untuk memilih tempat tinggal b. bebas untuk bepergian dari satu negara kenegara lain c. hak kewarganegaraan d. Hak untuk menikah dan memilih pasangan e. Hak atas kepemilikan f. Hak untuk mewaris g. Hak beragama h. Bebas berpendapat 121 i. Hak berbudaya, ekonomi dan sosial. Pasal 6: negara anggota menjamin adanya perlindungan melalui pengadilan nasional atau institusi negara lainnya untuk melawan diskriminasi yang mana menyerang HAM dan kebebasan dasar manusia, serta tak segan menindak tegas para pelakunya. Pasal 7: negara anggota harus mengupayakan usaha-usaha untuk melawan prasangka yang mengarah ke diskriminasi dan untuk meningkatkan pengertian, toleransi, persahabatan antara bangsa dan ras etnik melalui pendekatan dalam bidang pola ajar, pendidikan, kebudayaan, dan informasi. Pasal 8-16: mengenai prosedur pembentukan Komite Pengahapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial. Pasal 17-25: mengenai aturan teknis dalam pelaksanaan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial.

c. Konvenan Internasional mengenai Hak-Hak Sipil dan Politik

Dokumen yang terkait

KEBIJAKAN FORMULASI TINDAK PIDANA PENODAAN AGAMA DARI PERSPEKTIF HUKUM PIDANA DI INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 31

KEBIJAKAN HUKUM PELAKSANAAN PIDANA DALAM PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 2 85

KEBIJAKAN FORMULASI DELIK PERZINAAN DALAM PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 273

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 149

SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA NASIONAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 148

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA TERHADAP PENANGGULANGAN CYBERPORN DALAM RANGKA PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 4 338

KEBIJAKAN FORMULASI PIDANA PENGAWASAN DALAM PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 190

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM RANGKA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA MALPRAKTIK KEDOKTERAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 7 164

KEBIJAKAN FORMULASI HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGGAN TINDAK PIDANA TERHADAP KEAMANAN NEGARA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 250

Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Terhadap Penanggulangan Delik Agama Dalam Rangka Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 136