RENCANA TATA RUANG WILAYAH RTRW KABUPATEN NGAWI
Laporan Akhir
VIII - 5
perbandingan antara kawasan terbangun dan ruang terbuka hijau tidak berubah sesuai RDTR Kawasan Perdesaan masing-masing;
Dalam pengaturan zona tidak boleh dilakukan perubahan secara keseluruhan fungsi dasarnya, sesuai RDTR Kawasan perdesaan masing-
masing; Penambahan fungsi tertentu pada suatu zona tidak boleh dilakukan
untuk fungsi yang bertentangan, misalnya sawah atau permukiman digabung dengan gudang pupuk yang memiliki potensi pencemaran
udara; Pada kawasan terbangun di perdesaan yang lokasinya terpencar dalam
jumlah kecil tidak boleh melakukan kegiatan pembangunan dengan intensitas tinggi yang tidak serasi dengan kawasan sekitarnya. Fungsi
khusus misalnya vila harus dialokasikan secara tersendiri; Pada lahan yang telah ditetapkan sebagai ruang terbuka hijau produktif
di perdesaan tidak boleh dilakukan alih fungsi lahan; Pada lahan yang telah ditetapkan sebagai bagian dari lahan abadi
pangan di kawasan perdesaan tidak boleh dilakukan alih fungsi lahan; Pada kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan untuk
keselamatan penerbangan baik terkait fungsi ruang, intensitas ruang maupun ketinggian bangunan yang telah dietapkan tidak boleh
melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam ketentuan zona masing-masing; serta
Pada kawasan yang telah ditetapkan batas ketinggian untuk alat komunikasi dan jaringan pengaman SUTT tidak boleh melakukan
kegiatan pembangunan dalam radius keamanan dimaksud.
3. Indikasi Arahan Penentuan Zonasi Untuk Sistem Prasarana Wilayah
a. Pengaturan Zonasi Untuk Zona Transportasi Darat
Zona transportasi darat adalah zona yang ditujukan untuk : 1. menyediakan lahan untuk pengembangan prasarana transportasi
darat 2. mengakomodasi bermacam tipe prasarana transportasi darat dalam
rangka mendorong penyediaan lahan untuk prasarana transportasi darat tersebut
3. menjamin kegiatan transportasi darat yang berkualitas tinggi dan melindungi penggunaan lahan untuk prasarana transpotasi darat.
Peraturan zonasi untuk jaringan jalan nasionalprovinsikabupaten disusun dengan memperhatikan :
1. Pemanfaatan ruang
di sepanjang
sisi jalan
nasional provinsikabupaten dengan tingkat intensitas menengah hingga
tinggi yang kecenderungan pengembanbgfan ruangnya dibatasi sesuai dengan fungsinya dan ketentuan yang berlaku;
2. Ketentuan pelarangan alih fungsi lahan yang berfungsi lindung di sepanjang sisi jalan nasional; dan
3. Pentapan garis sempadan bagunan di sisi jalan nasional provinsikabupaten yang memenuhi ketentuan ruang pengawasan
jalan. Peraturan zonasi untuk jaringan jalur kereta api disusun dengan
memperhatikan : 1. Pemanfaatan ruang di sepanjang sisi jaringfan jalur kereta api
dilakukan dengan tingkat intensitas menengah hingga tinggi yang kecenderungan pengembangan ruangnya dibatasi;
2. Ketentuan pelarangan pemanfaatan ruang pengawasan jalur kereta api yang dapat mengganggu kepentingan operasi dan keselamatan
transportasi perkeretaapian; 3. Pembatasan pemanfaatan ruang yang peka terhadap dampak
lingkungan akibat lalu lintas kereta api di sepanjang jalur kereta api;
4. Pembatasan jumlah perlintasan sebidang antara jaringan jalur kereta api dan jalan; dan
RENCANA TATA RUANG WILAYAH RTRW KABUPATEN NGAWI
Laporan Akhir
VIII - 6
5. Penetapan garis sempadan bangunan di sisi jaringan jalur kereta api dengan memperhatikan dampak lingkungan dan kebutuhan
pengembangan jaringan jalur kereta api.
b. Pengaturan Zonasi Untuk Zona Sistem Jaringan Energi