RENCANA TATA RUANG WILAYAH RTRW KABUPATEN NGAWI
Laporan Akhir
VIII - 6
5. Penetapan garis sempadan bangunan di sisi jaringan jalur kereta api dengan memperhatikan dampak lingkungan dan kebutuhan
pengembangan jaringan jalur kereta api.
b. Pengaturan Zonasi Untuk Zona Sistem Jaringan Energi
Peraturan Zonasi Untuk Sistem Jaringan Energi ditujukan untuk melindungi penggunaan lahan untuk jaringan energi berupa jaringan
listrik dan jaringan migas. Arahan prasarana jaringan listrik dan jaringan migas sebagaimana dimaksud pengelolaannya ada dibawah
instansibadanlembaga sesuai
ketentuan peraturan
perundang- undangan yang berlaku, antara lain :
1. Keberadaan pembangkit listrik disusun dengan memperhatikan pemanfaatan
ruang di
sekitar pembangkit
listrik dengan
memperhatikan jarak aman dari kegiatan lain; 2. Ketentuan zonasi untuk jaringan transmisi tenaga listrik disusun
dengan memperhatikan ketentuan pelanggaran pemanfaatan ruang bebas di sepanjang jalur transmisi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan 3. Di bawah jaringan tegangan tinggi tidak boleh ada fungsi bangunan
yang langsung digunakan masyarakat 4. Dalam kondisi di bawah jaringan tinggi terdapat bangunan maka
harus disediakan jaringan pengamanan. 5. SPPBE tidak diletakkan di kawasan permukiman dan disesuaikan
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
c. Pengaturan Zonasi untuk Jaringan Telekomunikasi
Peraturan Zonasi Untuk Sistem Jaringan Telekomunikasi ditujukan untuk melindungi penggunaan lahan untuk jaringan telekomunikasi.
Arahan prasarana telekomunikasi dimaksud, pengelolaannya ada dibawah
instansibadanlembaga sesuai
ketentuan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku dengan
memperhatikan pemanfaatan
ruang untuk
penempatan menara
pemancar telekomunikasi
yang memperhitungkan
aspek keamanan
dan keselamatan aktifitas kawasan disekitarnya.
d. Pengaturan Zonasi Untuk Zona Sistem Jaringan Sumberdaya Air
Peraturan Zonasi Untuk Sistem Jaringan Sumberdaya Air ditujukan untuk melindungi kawasan Sumberdaya air. Tata guna air meliputi
kebijakan penatagunaan dan penyelenggaraan air permukaan dan air tanah. Arahan pengelolaan tata guna air, dilakukan melalui upaya
kelestarian Sumberdaya air, yang terdiri dari: 1. penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian baik
air permukaan danatau air tanah. 2. pengembangan daerah rawa, untuk pertanian danatau untuk
budidaya perikanan. 3. pengendalian dan pengaturan banjir serta usaha untuk perbaikan
sungai, waduk dan sebagainya serta pengaturan prasarana dan sarana sanitasi.
4. pengaturan dan penyediaan air minum, air perkotaan, air industri dan pencegahan terhadap pencemaran atau pengotoran air.
5. pemeliharaan ketersediaan kuantitas dan kualitas air yang berkelanjutan, melalui pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan
air dan daerah tangkapan air; pengisian air pada sumber air; pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu; pengaturan daerah
sempadan sumber air dan sepanjang Daerah Aliran Sungai DAS; rehabilitasi hutan dan lahan danatau pelestarian hutan lindung,
kawasan suaka alam, dan pelestarian alam. Peraturan zonasi untuk sistem jaringan sumber daya air pada wilayah
sungai disusun dengan memperhatikan : 1. Pemanfaatan ruang pada kawasan di sekitar wilayah sungai dengan
tetap menjaga kelestarian lingkungan dan fungsi lindung kawasan, dan
RENCANA TATA RUANG WILAYAH RTRW KABUPATEN NGAWI
Laporan Akhir
VIII - 7
2. Pemanfaatan ruang di sekitar wilayah sungai lintas negara dan lintas provinsi secara selaras dengan pemanfaatan ruang pada
wilayah sungai di negara provinbsi yang berbatasan.
e. Pengaturan Zonasi Untuk Zona Sistem Persampahan