Pemeriksaan spirometri dapat mengidentifikasi pasien yang seringkali tidak memiliki gejala namun memiliki riwayat penyakit yang
beresiko kematian seperti kanker paru, serangan jantung, dan kelumpuhan Petty, 1996. Selain itu spirometri juga sering digunakan untuk
mengevaluasi keluhan dan gejala deformitas rongga dada, sianosis, penurunan suara napas, perlambatan udara ekspirasi, overinflasi, ronki
yang tidak dapat dijelaskan, evaluasi hasil foto toraks yang abnormal, menilai pengaruh penyakit pada fungsi paru, deteksi dini seseorang yang
memiliki resiko menderita penyakit paru, pemeriksaan rutin, menilai efek terapi, menggambarkan perjalanan penyakit, dan mengevaluasi efek
samping obat pada paru Harahap, 2012. RSUP H. Adam Malik Medan adalah salah satu rumah sakit yang
memiliki fasilitas untuk melakukan pemeriksaan spirometri. Rumah sakit ini merupakan Rumah Sakit kelas A sesuai Surat Keputusan Menkes
No.335MenkesSKVII1990 serta merupakan pusat rujukan kesehatan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Provinsi Sumatera Utara,
D.I. Aceh, Sumatera Barat dan Riau. Selain itu, RSUP H. Adam Malik telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai Surat Keputusan
Menkes No.502MenkesSKIX1991 dan telah ditetapkan secara resmi sebagai pusat pedidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
pada tanggal 11 Januari 1991.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimanakah tentang gambaran pasien yang membutuhkan pemeriksaan spirometri di Instalasi Diagnostik Terpadu Rumah Sakit Pusat Adam
Malik pada Bulan Juli tahun 2013?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui kriteria pasien yang membutuhkan pemeriksaan spirometri di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik pada tahun 2013.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui jumlah pasien RSUP H. Adam Malik yang membutuhkan pemeriksaan spirometri selama bulan Juli 2013.
2. Mengetahui jumlah pasien RSUP H. Adam Malik yang membutuhkan pemeriksaan spirometri berdasarkan faktor jenis kelamin.
3. Mengetahui jumlah pasien RSUP H. Adam Malik yang membutuhkan pemeriksaan spirometri berdasarkan faktor usia.
4. Mengetahui jumlah pasien RSUP H. Adam Malik yang membutuhkan pemeriksaan spirometri berdasarkan status dan derajat merokok.
5. Mengetahui jumlah pasien RSUP H. Adam Malik yang membutuhkan pemeriksaan spirometri berdasarkan pekerjaan.
6. Mengetahui variasi indikasi beserta frekuensi dilakukannya pemeriksaan spirometri.
7. Mengetahui variasi keluhan utama beserta frekuensi dilakukannya pemeriksaan spirometri.
8. Mengetahui variasi asal departemen yang merujuk beserta frekuensi dilakukannya pemeriksaan spirometri.
9. Mengetahui variasi asal poli yang merujuk beserta frekuensi dilakukannya pemeriksaan spirometri.
10. Mengetahui variasi cara pembayaran beserta frekuensi dilakukannya pemeriksaan spirometri.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam: 1. Memberikan informasi tentang indikasi pasien yang membutuhkan
pemeriksaan spirometri agar dapat digunakan sebagai dasar penentuan pemeriksaan oleh praktisi medis.
2. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan memperkokoh landasan teoritis ilmu kedokteran khususnya di bidang pemeriksaan spirometri.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin menggali dan memperdalam lebih jauh topik-topik tentang pemeriksaan spirometri.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Pernapasan
2.1.1. Pengertian Pernapasan
Pernapasan atau respirasi adalah menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen O2 kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang
banyak mengandung karbondioksida CO2 sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Sisa respirasi berperan untuk menukar udara ke permukaan dalam paru-
paru. Udara masuk dan menetap dalam sistem pernapasan dan masuk dalam pernapasan otot sehingga trakea dapat melakukan penyaringan, penghangatan dan
melembabkan udara yang masuk, juga melindungi organ lembut. Penghisapan ini disebut inspirasi dan penghembusan udara disebut ekspirasi Syaifuddin, 1996.
Respirasi berperan dalam mempertahankan kelangsungan metabolisme sel sehingga diperlukan fungsi respirasi yang adekuat. Agar sel dapat melakukan
metabolisme hingga mampu menghasilkan energi, sel membutuhkan adanya suplai oksigen dan nutrisi yang cukup ke dalam tubuh. Nutrisi diperoleh dari
aspuan makanan dan cairan Somantri, 2008.
2.1.2. Saluran Pernapasan
Secara fungsional faal saluran pernafasan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Zona Konduksi Zona konduksi berperan sebagai saluran tempat lewatnya udara pernapasan, serta
membersihkan, melembabkan dan menyamakan suhu udara pernapasan dengan suhu tubuh. Disamping itu zona konduksi juga berperan pada proses pembentukan
suara. Zona konduksi terdiri dari hidung, faring, trakea, bronkus, serta bronkioli terminalis.