Fungsi Pernapasan Sistem Pernapasan

2. Zona Respiratorik Zona respiratorik terdiri dari alveoli dan struktur yang berhubungan. Pertukaran gas antara udara dan darah terjadi dalam alveoli. Selain struktur diatas terdapat pula struktur yang lain, seperti bulu-bulu pada pintu masuk yang penting untuk menyaring partikel-partikel yang masuk. Sistem pernafasan memiliki sistem pertahanan tersendiri dalam melawan setiap bahan yang masuk yang dapat merusak . Alsagaff, 2005.

2.1.3. Fungsi Pernapasan

Adapun fungsi pernapasan, yaitu: 1. Mengambil oksigen yang kemudian dibawa oleh darah keseluruh tubuh sel- selnya untuk mengadakan pembakaran. 2. Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran, kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang karena tidak berguna lagi oleh tubuh. 3. Melembabkan udara. Syaifuddin, 1996. Proses dari sistem pernapasan atau sistem respirasi berlangsung beberapa tahap, yaitu: 1. Ventilasi, yaitu pergerakan udara ke dalam dan keluar paru. 2. Pertukaran gas di dalam alveoli dan darah. Proses ini disebut pernapasan luar. 3. Transportasi gas melalui darah. 4. Pertukaran gas antara darah dengan sel-sel jaringan. Proses ini disebut pernapasan dalam. 5. Metabolisme penggunaan O2 di dalam sel serta pembuatan CO2 yang disebut juga pernapasan seluler. Alsagaff, 2005. Pernapasan pada manusia sangat dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini. 1. Efek Ketinggian Pada tempat yang tinggi biasanya tekanan parsial oksigen PO 2 turun, darah dalam arteri di bawah tekanan parsial oksigen arteri PaO 2 , sehingga terjadi peningkatan laju dan kedalaman respiratori. 2. Lingkungan Pada lingkungan yang panas terjadi dilatasi pelebaran pembuluh darah perifer, hal ini mengakibatkan darah mengalir ke kulit sehingga akan meningkatkan jumlah kehilangan panas dari permukaan tubuh. Vasodilatasi menyebabkan lumen pembuluh darah membesar sehingga resistensi terhadap aliran darah menurun. Pada respons ini, cardiac output meningkat, guna menjaga tekanan darah. Peningkatan cardiac output ini akan membutuhkan oksigen tambahan sehingga laju dan kedalaman pernapasan meningkat. 3. Emosi Kerja dari jantung dipengaruhi oleh pusat tertinggi dari serebrum melalui hipotalamus, di mana terdapat pusat stimulasi jantung di medula. Jaras motorik dari pusat tersebut dibawa oleh impuls kepada neuron simpatis dan parasimpatis, yang kemudian ditransmisikan ke jantung. 4. Aktivitas dan Istirahat Latihankegiatan akan meningkatkan laju respirasi dan menyebabkan peningkatan suplai serta kebutuhan oksigen dalam tubuh. 5. Kesehatan Pada seseorang yang sehat, sistem kardiovaskular dan pernapasan secara normal menyediakan oksigen bagi kebutuhan tubuh. Pada penyakit sistem kardiovaskular, hal ini sering kali berdampak terhadap pengangkutan oksigen ke sel tubuh, sedangkan penyakit sistem pernapasan dapat memengaruhi oksigenasi dalam darah. Pada kedua kasus tadi, hipoksemia dapat timbul. 6. Gaya Hidup Klien yang merokok atau terpapar polusi udara akan dapat mengindikasi adanya gangguan paru-paru. Somantri, 2009.

2.1.4. Mekanika Pernapasan