BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Pernapasan
2.1.1. Pengertian Pernapasan
Pernapasan  atau  respirasi  adalah  menghirup  udara  dari  luar  yang mengandung  oksigen  O2  kedalam  tubuh  serta  menghembuskan  udara  yang
banyak mengandung karbondioksida CO2 sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.  Sisa  respirasi  berperan  untuk  menukar  udara  ke  permukaan  dalam  paru-
paru.  Udara  masuk  dan  menetap  dalam  sistem  pernapasan  dan  masuk  dalam pernapasan otot sehingga trakea dapat melakukan penyaringan, penghangatan dan
melembabkan udara yang masuk, juga melindungi organ lembut. Penghisapan ini disebut inspirasi dan penghembusan udara disebut ekspirasi Syaifuddin, 1996.
Respirasi berperan dalam mempertahankan kelangsungan metabolisme sel sehingga  diperlukan  fungsi  respirasi  yang  adekuat.  Agar  sel  dapat  melakukan
metabolisme  hingga  mampu  menghasilkan  energi,  sel  membutuhkan  adanya suplai  oksigen  dan  nutrisi  yang  cukup  ke  dalam  tubuh.  Nutrisi  diperoleh  dari
aspuan makanan dan cairan Somantri, 2008.
2.1.2. Saluran Pernapasan
Secara  fungsional  faal  saluran  pernafasan  dapat  dibagi  menjadi  dua bagian, yaitu:
1. Zona Konduksi Zona konduksi berperan sebagai saluran tempat lewatnya udara pernapasan, serta
membersihkan,  melembabkan  dan  menyamakan  suhu  udara  pernapasan  dengan suhu tubuh. Disamping itu zona konduksi juga berperan pada proses pembentukan
suara.  Zona  konduksi  terdiri  dari  hidung,  faring,  trakea,  bronkus,  serta  bronkioli terminalis.
a. Hidung Rambut,  zat  mukus,  serta  silia  yang  bergerak  kearah  faring  berperan
sebagai  sistem  pembersih  pada  hidung.  Fungsi  pembersih  udara  ini  juga ditunjang  oleh  konka  nasalis  yang  menimbulkan  turbulensi  aliran  udara
sehingga dapat mengendapkan partikel-partikel dari udara yang seterusnya akan  diikat  oleh  zat  mukus.  Sistem  turbulensi  udara  ini  dapat
mengendapkan partikel-partikel yang berukuran lebih besar dari 4 mikron. b. Faring
Faring  merupakan  bagian  kedua  dan  terakhir  dari  saluran  pernapasan bagian  atas.  Faring  terbagi  atas  tiga  bagian  yaitu  nasofaring,  orofaring,
serta laringofaring. c. Trakea
Trakea  berarti  pipa  udara.  Trakea  dapat  juga  dijuluki  sebagai  eskalator- muko-siliaris karena silia pada trakea dapat mendorong benda asing yang
terikat  zat  mukus  ke  arah  faring  yang  kemudian  dapat  ditelan  atau dikeluarkan.  Silia  dapat  dirusak  oleh  bahan-bahan  beracun  yang
terkandung dalam asap rokok. d. Bronki atau bronkioli
Struktur  bronki  primer  masih  serupa  dengan  struktur  trakea.  Akan  tetapi mulai bronki sekunder, perubahan struktur mulai terjadi. Pada bagian akhir
dari  bronki,  cincin  tulang  rawan  yang  utuh  berubah  menjadi  lempengan- lempengan.  Pada  bronkioli  terminalis,  struktur  tulang  rawan  menghilang
dan  saluran  udara  pada  daerah  ini  hanya  dilingkari  oleh  otot polos. Bronkioli  mempunyai  silia  dan  zat  mukus  sehingga  berfungsi
sebagai pembersih udara. Bahan-bahan debris di alveoli ditangkap oleh sel makrofag  yang  terdapat  pada  alveoli,  kemudian  dibawa  oleh  lapisan
mukosa dan selanjutnya dibuang.
2. Zona Respiratorik Zona  respiratorik  terdiri  dari  alveoli  dan  struktur  yang  berhubungan.  Pertukaran
gas  antara  udara  dan  darah  terjadi  dalam  alveoli.  Selain  struktur  diatas  terdapat pula  struktur  yang  lain,  seperti  bulu-bulu  pada  pintu  masuk  yang  penting  untuk
menyaring  partikel-partikel  yang  masuk.  Sistem  pernafasan  memiliki  sistem pertahanan  tersendiri  dalam  melawan  setiap  bahan  yang  masuk  yang  dapat
merusak . Alsagaff, 2005.
2.1.3. Fungsi Pernapasan