Sistematis Pembayaran Transaksi Ekspor Menggunakan LC

2.1.3 Sistematis Pembayaran Transaksi Ekspor Menggunakan LC

2.2.3.1 Pengertian LC

  Pada umumnya letter of credit (LC) digunakan untuk membiayai kontrak penjualan barang jarak jauh antara pembeli dan penjual yang belum saling mengenal dengan baik dalam melakukan transaksinya. Dengan kata lain LC merupakan fasilitas yang digunakan untuk membiayai transaksi perdagangan internasional, tetapi LC bukan merupakan garansi atau surat berharga yang dapat dipindahtangankan. Dalam proses pelaksanaan transaksi LC hampir semua bank mengharuskan agar penggunaan LC tunduk pada UCPDC (Uniform Customs and Practice for Documentary Credit) yang merupakan seperangkat ketentuan yang berlaku universal terhadap setiap LC.

  Menurut pasal 2 UCPDC revisi 2007, publikasi ICC (International Chamber of Commerce) No.600 atau yang dikenal sebagai UCP 600 mendefinisikan bahwa LC berarti setip janji, bagaimanapun dinamakan atau diuraikan, yang bersifat irrevocable dan karenanya merupakan janji pasti dari issuing bank untuk membayar prestasi yang sesuai. Membayar disini berarti ;

  a. Membayar atas unjuk jika LC tersedia dengan pembayaran atas unjuk.

  b. Menanggung janji pembayaran yang ditangguhkan dan membayar pada saat jatuh tempo jika LC tersedia dengan pembayaran yang ditangguhkan.

  c. Mengaksep bill of exchange (BL) atau draft yang ditarik oleh eksportir dan membayar pada saat jatuh tempo, jika LC tersedia dengan akseptasi.

  Menurut pendapat Roselyne Hutabarat (1989:25), LC adalah :

  “Sebuah instrumen yan dikeluarkan oleh sebuah bank atas nama salah satu nasabahnya, yang mengusakan seseorang atau sebuah “Sebuah instrumen yan dikeluarkan oleh sebuah bank atas nama salah satu nasabahnya, yang mengusakan seseorang atau sebuah

2.1.3.2 Jenis-jenis LC

  Terdapat beberapa jenis LC ditinjau dari kelompok-kelompoknya, yaitu :

  A. Diinjau dari segi Penggunaannya

  1. LC Umum (Basic LC)

  a. Revocable LC adalah LC yang dapat diubah atau dibatalkan sewaktu- waktu secara sepihak oleh importir tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepda eksportir, walaupun masa berlaku LC belum berakhir.

  b. Irrevocable LC adalah suatu jenis LC yang tidak dapat dibatalkan atau dirubah tanpa persetujuan semua pihak (importir, issuing bank dan eksportir) terlebih dahulu.

  c. Irrevocable Comfirm LC adalah irrevocable LC yang diteruskan advising bank (bank penerus) dengan menambahkan konfirmasinya untuk turut menjamin pembayaran kepdaa eksportir sebagai jaminan tambahan atas issuing bank.

  2. LC Khusus

  a. Transferable LC atau Transferable Credit adalah suatu LC yang memberikan hak kepada eksportir (beneficiary pertama) untuk meminta kepada bank yang diamanatkannya untuk melakukan pembayaran atau akseptasi kepda setiap bank yang berhak melakukan negosiasi untuk menyerahkan hak atas kredit seluruhnya ataupun sebagian kepada pihak ketiga (beneficiary kedua).

  b. Back to back LC adalah LC yang diterbitkan dengan kondisi LC yang baru ditujukan kepada ekpsortir yang lain selain eksportir itu sendiri.

  c. Revolving LC adalah suatu LC yang dinilainya dapat diperbaharui atau ditempatkan kembali, secara otomatis dalam keadaan yang telah ditetapkan, tanpa memerlukan perubahan khusus lagi (Alasdair Weston – “finance of international trade”).

  d. Red Clause LC adalah suatu bentuk LC yang memberikan wewenang kepada negotiating bank (bank negosiasi) yang ditunjuk untuk d. Red Clause LC adalah suatu bentuk LC yang memberikan wewenang kepada negotiating bank (bank negosiasi) yang ditunjuk untuk

  e. Negotiable LC adalah suatu jenis LC yang dapat dinegosiasi dibank maupun yang telah dikehendaki oleh eksportir.

  f. Straight LC adalah suatu bentuk LC dimana kewajiban dari issuing bank (bank penerbit) hanya terbatas pada eksportir baik secara langsung maupun melalui paying bank (bank pembayar). Klausul “straight” dalam LC hanya merupakan penegasan dimana apabila dokumen- dokumen telah lengkap maka bank harus membayar tanpa syarat.

  g. Restricted LC adalah LC yang menyatakan bahwa negosiasi atas dokumen tersebut hanya dapat dilaksanakan oleh bank tertentu yang disebutkan didalam LC.

  B. Ditinjau dari segi Jangka Waktu Pembayarannya (Tenor LC)

  a. Sight LC (LC atas unjuk) yaitu LC yang mensyaratkan pembayaran segera dilaksanakan setelah dokumen diserahkan, baik disertai dengan wesel atau tanpa wesel, kepada issuing bank atau bank lain yang memberikan konfirmasi, maupun kepada bank lainnya yang ditunjuk untuk itu.

  b. Usance LC (LC berjangka) adalah suatu jenis LC dimana paing bank menyatakan kesanggupannya untuk melakukan pembayaran atas draft (wesel) yang ditarik oleh eksportir pada waktu tertentu dikemudian hari.

  c. UPAS LC (Usance Payable at Sight) adalah LC yang mensyaratkan pembayaran berjangka (Usance) untuk importir, namun eksportir dapat menerima pembayaran wesel secara atas unjuk (Sight). Dalam UPAS LC biasanya terdapat klausula : “interestdiscount charger are for account of applicant” atau reimbursement clause memuat “negotiating bank authorize to claim on sight”.

2.1.3.3 Prosedur Pelaksanaan

  Secara umum prosedur transaksi ekspor-impor dengan menggunakan LC dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. Importir mengajukan permohonan kepada bank pembuka LC (issuingopening bank), untuk membuka LC yang ditujukan kepada eksportir dimana sebelumnya telah ada sales contract antara eksportir dan importir yang antara lain berisikan kriteria menegnai kualitas, kuantitas atas barang, serta cara pembayaran yang telah disepakati.

  2. Bank pembuka LC (issuing bank) yang bersangkutan membuka LC tersebut kepada bank koresponden di negara eksportir (advising bank).

  3. Advising bank meneruskan LC tersebut kepada eksportir.

  4. Eksportir menyiapkan dokumen-dokumen yang diminta sesuai yang tertera didalam LC dan mengapalkan barang-barang yang dikirimkan kepada importir (account partybuyer)

  5. Atas pemuatan barang-barang dikapal, eksportir menerima dokumen pengapalan berupa bill of lading (BL) dari maskapai pelayaran.

  6. Dokumen-dokumen pengapaan serta draft (wesel) kemudian diserahkan eksportir kepada advising bank yang bertindak sebagai negotiatingpaying bank untuk memperoleh pembayaran. Yang menjadi negotiating bank ini boleh juga bank lain tergantung keinginan eksportir.

  7. Advising bank yang bertindak sebagai negotiatingpaying bank tersebut akan melakukan pembayaran, mengambil alihmenegosiasi atau akseptasi wesel yang diajukan eksportir tersebut sesuai (comply) dengan syarat-syarat LC.

  8. Selanjutnya dokumen-dokumen pengapalan dikirim oleh negotiating bank kepada issuing bank untuk mendapat ganti pembayaran (reimbursement)

  9. Issuing bank memeriksa dokumen-dokumen tersebut apakah sesuai dengan syarat-syarat LC dan bila telah comply, kemudiam meminta importir untuk menebus dokumen dengan cara pembayaran yang telah disyaratkan dalam LC.