Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1.1 Sejarah Singkat PT. Bank “X” (Persero), Tbk

  PT. Bank “X” (Persero), Tbk (selanjutnya disebut "PT. Bank “X”") didirikan di Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H. dan No. 10 tanggal 2 Oktober 1998 dan telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman tanggal 2 Oktober 1998 No. C2- 16561.HT.01.01 TH 98 dan telah diumumkan dalam Berita Republik Indonesia tanggal 4 Desember 1998 No. 97, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 6859.

  Perubahan pertama Anggaran Dasar sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 98 tanggal 24 Juli 1999, yang telah diterima dan dicatat di Departemen Kehakiman RI tanggal 29 Juli 1999 No. C-13.781.HT.01.04 TH 99 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal 24 September 1999 No. 77, Tambahan Berita Negara RI No. 252.

  PT. Bank “X” didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia.

  Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu ; Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Expor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, digabung ke dalam PT. Bank “X”. Keempat Bank tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan perbankan di Indonesia dimana sejarahnya berawal pada lebih dari 140 tahun yang lalu.

  Setelah selesainya proses merger, PT. Bank “X” kemudian memulai proses konsolidasi, termasuk pengurangan cabang dan pegawai. Selanjutnya diikuti

  dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan melalui iklan dan promosi. Pada

  Semenjak didirikan, kinerja PT. Bank “X” terus meningkat terlihat dari laba yang terus meningkat dari Rp 1,18 Triliun di tahun 2000 hingga mencapai Rp 5,3 Triliun di tahun 2004. Selain itu, PT. Bank “X” juga mencatat prestasi penting dengan melakukan penawaran saham perdana pada 14 Juli 2003 sebesar 20 atau ekuivalen dengan 4 Milliar lembar saham.

  Perubahan kedua Anggaran Dasar sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. pengganti notaris Sutjipto, S.H. No. 48 tanggal 10 Juli 2001, perubahan mana telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (SISMINBAKUM) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI tanggal 18 Juli 2001 No. C- 03458.HT.01.04 TH 2001 dan telah diumumkandalam Berita Negara RI tanggal 18 Desember 2001 No. 101, Tambahan Berita Negara RI No.491.

  Perubahan ketiga sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris Aulia Taufani, S.H .pengganti notaris Sutjipto, S.H. No. 1 tanggal 1 Juni 2003, perubahan mana telah dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (SISMINBAKUM) Dirjen Administrasi Hukum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI tanggal 3 Juni 2003 No. C-12266.HT.01.04 TH 2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal 8 Agustus 2003 No. 63, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 517.

  Perubahan keempat sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. pengganti notaris Sutjipto, S.H. No. 2 tanggal 1 Juni 2003 dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI sesuai seurat tanggal 6 Juni 2003 No. C-12783.HT.01.04 TH 2003 dan telah diumumkan dalam Berita NEgara RI tanggal 8 Agustus 2003 No. 63, Tambahan Berita Negara RI No. 6590

  Perubahan kelima sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 130 tanggal 29 September 2003, perubahan mana telah diterima dan dicatat dalam database Sistem administrasi Badan Hukum (SISMINBAKUM) Dirjen Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI tanggal 23 Oktober 2003 No. C-25309.HT.01.04 TH 2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal 21 Oktober 2003 No. 910, Tambahan Berita Negara RI No. 93.

  Perubahan keenam sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris Sutjipto,S.H. No. 43 tanggal 10 nopember 2004, perubahan mana elah diterima dan dicatat dalam database SISMINBAKUM Dirjen Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI tanggal 8 Desember 2004 No. C- 29749.HT.01.04 TH 2004.

  Perubahan ketujuh sebagimana dimuat dalam Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., pengganti notaris Sutjipto, S.H. No. 108 tanggal 26 Januari 2005, perubahan mana telah diterima dan dicatat dalam database SISMINBAKUM Dirjen Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI tanggal 14 Februari 2005 No. C-03680.HT.01.04 TH 2005. Perubahan kedelapan sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. pengganti notaris Sutjipto, S.H. No. 5 tanggal 4 April 005, perubahan mana telah diterima dan dicatat dalam database SISMINBAKUM Dirjen Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI tanggal 18 April 2005 No.C- 10564.HT.01.04 TH 2005.

  Pada tahun 2005 PT. Bank “X” mengalami permasalahan yang mengakibatkan menurunnya kinerja bank. Salah satunya adalah dengan meningkatnya kredit bermasalah, tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) net konsolidasi yang meningkat dari 1,60 di tahun 2004 menjadi 15,34 di tahun 2005. Hal ini secara langsung berdampak pada penurunan laba PT. Bank “X” secara signifikan dari sebelumnya sebesar Rp 5,3 Triliun di tahun 2004, menjadi Rp 1,603 Triliun di tahun 2005 atau mengalami penurunan sebesar sekitar 80. Dari sisi kepercayaan investor di bursa, harga saham PT. Bank “X” juga mengalami penurunan dari Rp 2.050 pada Januari 2005 hingga ke level Rp 1.110 pada November 2005.

  Ketika Transformasi Tahap Pertama pada tahun 2005 menjadi titik balik bagi PT. Bank “X”, dimana PT. Bank “X” memutuskan untuk menjadi Bank yang unggul di regional atau menjadi Regional Champion. PT. Bank “X” mencanangkan program Transformasi yang dilaksanakan melalui 4 (empat) strategi utama, yaitu :

  1. Implementasi budaya, melalui restrukturisasi organisasi berbasis kinerja, penataan ulang sistem penilaian berbasis kinerja, pengembangan leadership dan talent, serta penyesuaian sumber daya manusia dengan kebutuhan strategis.

  2. Pengendalian Non Performing Loan secara agresif, dimana PT. Bank “X” fokus pada penanganan kredit macet dan memperkuat risk management system.

  3. Meningkatkan pertumbuhan bisnis yang melebihi rata-rata pertumbuhan pasar melalui strategi dan value preposition yang distinctive untuk masing- masing segmen.

  4. Pengembangan dan pengelolaan program aliansi antar Direktorat atau Business Unit dalam rangka optimalisasi layanan kepada nasabah, serta untuk lebih menggali potensi bisnis nasabah-nasabah eksisting maupun value chain dari nasabah-nasabah dimaksud.

  Untuk dapat meraih aspirasinya menjadi Regional Champion Bank, PT. Bank “X” melakukan transformasi secara bertahap melalui 3 (tiga) fase:

  1. Fase pertama "Back on Track" (2006 - 2007), yakni fokus untuk membenahi dan membangun dasar-dasar pertumbuhan PT. Bank “X” di masa datang;

  2. Fase kedua "Outperform the Market" (2008 - 2009), yakni fokus pada pertumbuhan bisnis PT. Bank “X” agar dapat tumbuh signifikan di seluruh

  segmen dan memiliki profitabilitas diatas rata-rata pasar;

  3. Fase ketiga "Shaping the End Game" (2010), yakni fase dimana PT. Bank “X” dapat memiliki peranan aktif dalam proses konsolidasi sektor Perbankan Indonesia. Proses transformasi yang telah dijalankan PT. Bank “X” sejak tahun 2005

  hingga tahun 2010 secara konsisten berhasil meningkatkan kinerja PT. Bank “X”, tercermin dari peningkatan berbagai parameter finansial. Kredit bermasalah turun signifikan, tercermin dari rasio NPL net konsolidasi yang turun dari sebesar 15,34 hingga tahun 2010 secara konsisten berhasil meningkatkan kinerja PT. Bank “X”, tercermin dari peningkatan berbagai parameter finansial. Kredit bermasalah turun signifikan, tercermin dari rasio NPL net konsolidasi yang turun dari sebesar 15,34

  Sejalan dengan transformasi bisnis, PT. Bank “X” juga melakukan transformasi budaya dengan merumuskan kembali nilai-nilai budaya untuk menjadi pedoman pegawai dalam berperilaku. PT. Bank “X” menetapkan 5 (lima) nilai budaya perusahaan yang disebut "TIPCE" yaitu: Kepercayaan (Trust), Integritas (Integrity), Profesionalisme (Professionalism), Fokus pada pelanggan (Customer focus), dan Kesempurnaan (Excellence). PT. Bank “X” juga berhasil mencatat sejarah dalam peningkatan kualitas layanan. Selama empat tahun berturut-turut pada tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010, PT. Bank “X” berhasil menempati posisi sebagai service leader perbankan nasional berdasarkan survey Marketing Research Indonesia (MRI) dengan menempati urutan pertama pelayanan prima. Selain itu, PT. Bank “X” juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak dalam hal penerapan Good Corporate Governance.

  Kinerja PT. Bank “X” yang terus meningkat ini direspon positif oleh investor yang tercermin dari meningkatnya harga saham PT. Bank “X” secara signifikan dari posisi terendah Rp 1.110 per lembar saham pada tanggal 16 November 2005 menjadi Rp 6.500 per lembar saham pada akhir tahun 2010. Dalam kurun waktu kurang lebih 5 tahun, nilai kapitalisasi pasar PT. Bank “X” meningkat sekitar 6 kali lipat dari sebelumnya hanya sebesar Rp 21,8 Triliun menjadi Rp 136,5 Triliun.

  Pada Transformasi Lanjutan, PT. Bank “X” saat ini sedang dalam tahap pelaksanaan transformasi lanjutan tahun 2010-2014 dimana PT. Bank “X” telah melakukan revitalisasi visinya untuk "Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif". Dengan visi tersebut PT. Bank “X” mencanangkan untuk mencapai milestonekejadian yang penting dalam bidang keuangan di tahun 2014, yaitu nilai kapitalisasi pasar mencapai di atas Rp 225 Triliun dengan pangsa pasar pendapatan mendekati 16, ROA mencapai kisaran 2,5 dan ROE mendekati 25, namun tetap menjaga kualitas asset yang direfleksikan dari rasio NPL gross di bawah 4. Pada tahun 2014, PT. Bank “X” ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia serta Pada Transformasi Lanjutan, PT. Bank “X” saat ini sedang dalam tahap pelaksanaan transformasi lanjutan tahun 2010-2014 dimana PT. Bank “X” telah melakukan revitalisasi visinya untuk "Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif". Dengan visi tersebut PT. Bank “X” mencanangkan untuk mencapai milestonekejadian yang penting dalam bidang keuangan di tahun 2014, yaitu nilai kapitalisasi pasar mencapai di atas Rp 225 Triliun dengan pangsa pasar pendapatan mendekati 16, ROA mencapai kisaran 2,5 dan ROE mendekati 25, namun tetap menjaga kualitas asset yang direfleksikan dari rasio NPL gross di bawah 4. Pada tahun 2014, PT. Bank “X” ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia serta

  Untuk mewujudkan visi tersebut, transformasi bisnis di PT. Bank “X” tahun 2010 - 2014 akan difokuskan pada 3 (tiga) area bisnis yaitu:

  1. Wholesale transaction: PT. Bank “X” akan memperkuat leadership-nya dengan menawarkan solusi transaksi keuangan yang komprehensif dan membangun hubungan yang holistik melayani institusi corporate commercial di Indonesia.

  2. Retail deposit payment: PT. Bank “X” memiliki aspirasi untuk menjadi bank pilihan nasabah di bidang retail deposit dengan menyediakan pengalaman perbankan yang unik dan unggul bagi para nasabahnya.

  3. Retail financing: PT. Bank “X” memiliki aspirasi untuk meraih posisi nomor 1 atau 2 dalam segmen pembiayaan ritel, terutama untuk memenangkan persaingan di bisnis kredit perumahan, personal loan, dan kartu kredit serta menjadi salah satu pemain utama di micro banking. Ketiga area fokus tersebut didukung dengan penguatan organisasi dan

  peningkatan infrastruktur (cabang, IT, operation, risk management) untuk memberikan solusi layanan terpadu. Disamping itu, PT. Bank “X” memiliki dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, teknologi yang selalu update, penerapan manajemen risiko dalam menjalankan bisnis secara prudent dan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang telah teruji.

  Salah satu upaya untuk mewujudkan visi transformasi lanjutan, PT. Bank “X” melaksanakan Penawaran Umum Terbatas (right issue) pada awal tahun 2011

  dalam rangka meningkatkan struktur permodalan. Pada kuartal III tahun 2011, permodalan PT. Bank “X” telah mencapai Rp 59,7 Triliun sehingga menjadi bank pertama di Indonesia yang meraih predikat sebagai Bank Internasional sesuai kriteria Arsitektur Perbankan Indonesia. Pada periode ini, PT. Bank “X” dapat menegaskan diri sebagai lembaga keuangan di Indonesia dengan asset terbesar mencapai Rp 501,9 Triliun, penyalur kredit terbesar mencapai Rp 297,5 triliun, serta penghimpun dana masyarakat terbesar mencapai Rp 376,4 triliun. Kualitas dalam rangka meningkatkan struktur permodalan. Pada kuartal III tahun 2011, permodalan PT. Bank “X” telah mencapai Rp 59,7 Triliun sehingga menjadi bank pertama di Indonesia yang meraih predikat sebagai Bank Internasional sesuai kriteria Arsitektur Perbankan Indonesia. Pada periode ini, PT. Bank “X” dapat menegaskan diri sebagai lembaga keuangan di Indonesia dengan asset terbesar mencapai Rp 501,9 Triliun, penyalur kredit terbesar mencapai Rp 297,5 triliun, serta penghimpun dana masyarakat terbesar mencapai Rp 376,4 triliun. Kualitas

  PT. Bank “X” pada kuartal III tahun 2011 mempekerjakan 27.305 karyawan dengan 1.526 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan 7 kantor

  cabangperwakilananak perusahaan di luar negeri. Nama 7 kantor

  cabangperwakilananak perusahaan diluar negeri yaitu : Cayman Island George

  Town, China Shanghai, Hong Kong – Hong Kong, Singapore - Singapore, Timor Leste – Dili, United Kingdom – London, Mandiri International

  Remmitance Sdn. Bhd. Dalam memberikan pelayanannya PT. Bank “X” juga mempunyai 18 kantor anak cabang yang terdapat di area Jakarta Pusat. Nama 18 kantor cabang yang disebutkan yaitu : “X” KCP Jakarta Departemen Keuangan,

  “X” Cash Outlet Jakarta International Expo Kemayoran, “X” KCP Jakarta Duta Merlin, “X” KCP Jakarta Departemen Hankam, “X” KCP Jakarta Gedung Indosat, “X” KCP Jakarta Gedung Depparpostel, “X” KCP Jakarta Prapatan, “X” KCP Jakarta Departemen Agama, “X” KCP Jakarta Stasiun Senen, “X” KCP Jakarta Pusat Grosir Senen, “X” KCP Jakarta Cikini, “X” KCP Jakarta Salemba Raya, “X” KCP Jakarta Taman Ismail Marzuki, “X” KCP Jakarta Kramat Raya, “X” KCP Jakarta Cut Meutia, “X” Cash Outlet Jakarta Kenari Mas, “X” Cash Outlet Jakarta RP Soeroso, “X” KCP Jakarta

  Kenari Lama. Layanan distribusi PT. Bank “X” juga dilengkapi dengan jaringan Electronic Data Capture sebanyak 70.616 unit, serta electronic channels yang meliputi Mandiri Mobile, Internet Banking, SMS Banking dan Call Center 14000. PT. Bank “X” juga didukung 6 pilar bisnis anak perusahaan yang bergerak di bidang perbankan syariah, pasar modal, pembiayaan, asuransi jiwa, asuransi umum, serta bank fokus di segmen mikro.

  a) Lini Bisnis Perusahaan

  1. Institutional Banking

  2. Corporate Banking

  3. Commercial Business Banking

  4. Micro Retail Banking

  5. Consumer Finance

  b) Deskripsi Kinerja Bisnis Perusahaan

  1. Institutional Banking, adalah Sektor Bisnis baru

  2. Corporate Banking, tumbuh sebesar 8.46 dibanding tahun 2008 menjadi Rp.141 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh tumbuhnya volume kredit sebesar 12.5, terutama di sektor -sektor yang masih memiliki ruang tumbuh antara lain pertanian, konstruksi, pengangkutan, pergudangan dan komunikasi serta jasa jasa dunia usaha lainnya.

  3. Commercial Business Banking

  4. Micro Retail Banking

  5. Consumer Finance

4.1.1.2 Struktur Organisasi PT. Bank “X”

  Struktur organisasi PT. Bank “X” termasuk dalam struktur organisasi gabungan (garis dan staf) yang secara garis besar akan diuraikan, sedangkan untuk gambar lengkapnya dapat dilihat dalam daftar lampiran 1. Menurut Laporan Tahunan tahun 2011, PT. Bank “X” diawasi oleh Dewan Komisaris yang diangkat oleh Departemen Keuangan. Para komisaris ini adalah anggota terhotmat dari masyarakat keuangan. Jajaran tertinggi dari manajemen eksekutif adalah Dewan Direksi, yang dipimpin oleh Direktur Utama. Sedangkan untuk struktur organisasi yang terdapat pada kantor Central Operations Group – Trade Processing Export, Jakarta Pusat dapat dilihat pada tabel 4.1.

  Tabel 4.1

  Struktur Organisasi PT. Bank “X” – Central Operations Group – Trade Processing Export Department, Jakarta Pusat

  Berikut ini merupakan uraian tugas PT. Bank”X” Kantor Pusat :

  A. Dewan Komisaris Dewan Komisaris pada PT. Bank “X” terdiri dari beberapa komite,

  diantaranya yaitu :

  1. Komite Audit (Audit Comitte) Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Komisaris, memabntu dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasannya, memberikan nasihat kepada Direksi terkait dengan informasi keuangan, mengidentifikasi hal-hal yang merupakan perhatian Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Komisaris.

  2. Komite Pemantau Risiko dan Good Corporate Governance Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko dan Good Corporate Governance adalah sebagai berikut :

  a) Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen resiko yang berkaitan dengan pengendalian resiko dibidang pengelolaan asset liability, likuiditas, perkreditan, operasional serta pelaksanaan Good Corporate Governance sebelum mendapat persetujuan Dewan Komisaris.

  b) Melakukan diskusi dengan Direksi atau unit kerja yang terkait dengan masalah yang manajemen resikonya perlu atau sedang dibahas.

  c) Memastikan pelaksanaan kebijakan dan manajemen resiko dan Good Corporate Governance dengan kegiatan PT. Bank “X”.

  d) Mempelajari kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan internal yang terkait manajemen resiko dan Good Corporate Governance yang dibuat Direksi.

  e) Menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu mendapat perhatian dan yang perlu dibicarakan dengan Direksi, agar Direksi dapat melakukan tindak lanjut dari hasil evaluasi manajemen resiko oleh Komite.

  f) Memberikan evaluasi terhadap rapat dengan Direksi dalam rangka mengantisipasi akan adanya resiko yang mempengaruhi bidang usaha PT. Bank “X”.

  3. Komite Remunerasi dan Nominasi Tugas dan tanggung jawab dari Komite yang terkait dengan kebijakan remunerasi, adalah :

  a) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.

  b) Menyusun konsep dan analisa yang berhubungan dengan fungsi remunerasi. Tugas dan tanggung jawab dari Komite yang terkait dengan kebijakan nominasi, adalah :

  a) Mengevaluasi kebijakan nominasi.

  b) Menyusun dan merekomendasikan kepada Komisaris mengenai sistem dan prosedur pemilihan danatau penggantian calon anggota Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.

  c) Memberikan rekomendasi kepada Komisaris mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Resiko dan Good Corporate Governance.

  B. Direksi Adapun tugas dan tanggung jawab kepada Dewan Direksi dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut :

  2. Direktur Utama Tugas dan tanggung jawab sebagai Direktur Utama adalah :

  a) Mengkoornasikan pelaksanaan pengurusan Perseroan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan keputusan RUPS Perseroan dengan mengindahkan ketentuan yang berlaku.

  b) Mengkoordinasikan, mengarahkan, dan memsupervisi Direktorat- Direktorat dalam Perseroan berkoordinasi dengan Wakil Direktur Utama, secara berkesinambungan sesuai dengan bidangnya masing-masing agar berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan tetap pada jalur strategi jangka panjang Perseroan.

  c) Mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan pasar dengan mendorong business unit memasarkan c) Mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan pasar dengan mendorong business unit memasarkan

  d) Meningkatkan citra Perseroan baik di tingkat nasional maupun internasional dan turut membina hubungan baik dengan bank-bank koresponden, investment bank, lembaga keuangan, nasabah dan otoritas moneter baik dalam negeri maupun luar negeri.

  e) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Direktur Pembina Wilayah dalam mengarahkan dan membina Kantor serta CEO Wilayah untuk mencapai target pangsa pasar dan meningkatkan volume bisnis Perseroan di seluruh Kantor Wilayah.

  3. Wakil Direktur Utama Tugas dan tanggung jawab Wakil Direktur Utama adalah sebagai berikut :

  a) Membantu Direktur Utama dalam memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi, pemutakhiran serta sosialisasi kebijakan seluruh bidang yang dikoordinasi.

  b) Membantu Direktur Utama dalam memimpin dan mengarahkan penyusunan Business Plan dan Action Plan jangka pendek.

  c) Memastikan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas yang berhubungan dengan Direktorat yang langsung berada dibawah supervise Wakil Direktur Utama.

  d) Membantu Direktur Utama dalam meningkatkan citra Perseroan baik di tingkat nasional maupun internasional.

  4. Institutional Banking Tugas dan tanggung jawab bagian Institutional Banking adalah sebagai berikut :

  a) Mendukung bagian Micro Retail Banking dalam mengarahkan dan membina CEO Wilayah untuk mencapai target pangsa pasar di Kantor Wilayah yang bertindak sebagai Pembina di Kantor Wilayah.

  b) Mengkoordinasi secara efektif promosi produk-produk Intitutional sesuai dengan riset pasar dan segmen nasabah.

  c) Memimpin dan mengarahkan kebijakan Sumber Daya Manusia (SDM) dibawah koordinasi bidang Institutional Banking, termasuk mengusulkan c) Memimpin dan mengarahkan kebijakan Sumber Daya Manusia (SDM) dibawah koordinasi bidang Institutional Banking, termasuk mengusulkan

  5. Risk Management Tugas dan tanggung jawab Risk Management adalah sebagai berikut :

  a) Mendukung bagian Micro Retail Banking dalam mengarahkan dan membina CEO Wilayah untuk mencapai target pangsa pasar di Kantor Wilayah yang bertindak sebagai Pembina di Kantor Wilayah.

  b) Memonitor kepatuhan dan pelaksanaan pengawasan melekat pada semua unit kerja organisasi Risk Management.

  c) Mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan pasar agar Business Unit dapat memanaskan produk dan jasa dengan dinamis dan kompetitif.

  d) Memimpin dan mengarahkan kebijakan Sumber Daya Manusia (SDM) dibawah koordinasi bidang Institutional Banking, termasuk mengusulkan rekuitmen, promosi, mutasirotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance Human Capital.

  6. Treasury, Financial Institution Special Asset Management Tugas dan tanggung jawab Treasury, Financial Institution Special Asset Management adalah sebagai berikut :

  a) Mendukung bagian Micro Retail Banking dalam mengarahkan dan membina CEO Wilayah untuk mencapai target pangsa pasar di Kantor Wilayah yang bertindak sebagai Pembina di Kantor Wilayah.

  b) Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasi perkembangan serta penawaran produk-produk Treasury, Financial Institution dan Special Asset Management yang terbaik.

  c) Mengkoordinasi secara efektif promosi produk-produk Treasury, Financial Institution dan Special Asset Management sesuai dengan riset pasar dan segmen nasabah.

  d) Mengkoordinir penyusunan rekomendasi penghapusbukuan atas kredit bermasalah dilakukan secara tepat waktu.

  e) Memaksimalkan kepentingan Perseroan dalam hubungan dengan pihak ketiga (BI, BPK, Departemen Keuangan, Kementrian BUMN) e) Memaksimalkan kepentingan Perseroan dalam hubungan dengan pihak ketiga (BI, BPK, Departemen Keuangan, Kementrian BUMN)

  7. Micro Retail Banking Tugas dan tanggung jawab Micro Retail Banking adalah sebagai berikut :

  a) Mengkoordinasi secara efektif promosi produk-produk Micro Retail Banking sesuai dengan riset pasar dan segmen nasabah.

  b) Mengarahkan dan mengkoordinasi perkembangan serta penawaran produk- produk Micro Retail Banking yang terbaik.

  c) Memimpin dan mengarahkan front liner marketers untuk dapat menjalankan Standar Prosedur dalam bidang Micro Retail Banking secara benar.

  d) Memimpin dan mengarahkan kebijakan Sumber Daya Manusia (SDM) dibawah koordinasi bidang Risk Management, termasuk mengusulkan rekuitmen, promosi, mutasirotasi, pembinaan dan pelatihan melalui koordinasi dengan Direktur Bidang Compliance Human Capital.

  8. Compliance Human Capital Tugas dan tanggung jawab Compliance Human Capital adalah sebgai berikut :

  a) Mensupervisi pengurusan Dana Pensiun dan Yayasan Kesehatan Bank Mandiri.

  b) Mengkoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

  c) Menetapkan langkah-langkah yang dipergunakan untuk memastikan PT. Bank “X” telah memenuhi seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

  d) Memantau dan menjaga kepatuhan bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh bank kepada pihak eksternal.

  e) Mengarahkan dan mengkoordinasi kebijakan hubungan kerja antara bank dengan pegawai, baik secara individu maupun Unit Kerja.

  f) Mengkoordinasi dan mengarahkan pelaksanaan sistem training sesuai kebutuhan bank sesuai dengan yang disajikan produktifitas dan kualitas yang tinggi.

  g) Memimpin dan mengarahkan Sumber Daya Manusia (SDM) dibawah koordinasi Compliance Human Capital, termasuk mengusulkan rekuitmen, promosi, mutasirotasi, pembinaan dan pelatihan.

  h) Memantau employee relation dalam rangka menciptakan hubungan industrial yang harmonis.

  9. Finance and Strategy Tugas dan tanggung jawab Finance and Strategy adalah sebagai berikut :

  a) Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan seluruh fungsi kerja Investor Relation dalam rangka melakukan komunikasi keuangan kepada investor secara efektif, efisien, transparan, akuntabel, tepat waktu dan meningkatkan kualitas laporan tahunan Perseroan sebagai perusahaan publik.

  b) Memimpin dan mengarahkan aktifitas pembukuan dan pelaporan agar memiliki sistem keuangan dengan pengawasan, kebijakan dan prosedur yang tepat untuk dapat menghasilkan informasi keuangan yang tepat waktu, lengkap, konsisten, handal dan terukur.

  c) Memimpin, mengkoordinasi penyusunan dan pelaksanaan strategi komunikasi Perseroan dalam arti luas dalam upaya menjaga dan mempertahankan reputasi Perseroan sebagai perusahaan terbuka.

  d) Memimpin,

  mengkoordinasi,

  mengarahkan

  dan memonitor

  penyelenggaraan Corporate Action.

  e) Memimpin dan mengarahkan penyusunan performance management system yang handal, terukur, lengkap, konsisten serta memonitor dan mengukur pelaksanaannya secara akurat dan tepat waktu.

  10. Corporate Banking Tugas dan tanggung jawab Corporate Banking adalah sebagai berikut :

  a) Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar yang berkaitan dengan bidang Corporate Banking.

  b) Memimpin dan mengkoordinasi pengaturan produk Corporate Banking secara agresif dengan mengindahkan kebijakan Perseroan dengan prinsip kehati-hatian.

  c) Memimpin dan mengkoordinasi secara efektif promosi produk-produk Corporate Banking sesuai dengan riset pasar dan segmen nasabah.

  d) Melakukan pembinaan hubungan dengan nasabah melalui kunjungan (on the spot) dan pematauan proyek nasabah secara berkala.

  11. Commercial Banking Tugas dan tanggung jawab Commercial Banking adalah sebagai berikut :

  a) Memimpin dan mengkoordinir implementasi kebijakan dan strategi kebijakan dengan kegiatan operasional Commercial Business Banking.

  b) Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan seluruh fungsi kerja Jakarta Commercial Sales Group dalam mengembangkan dan memasarkan produk dan aliansi sehingga lebih marketable dan profitable.

  c) Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan seluruh fungsi kerja Business Banking Group dan Regional Commercial Sales Group dalam mengembangkan dan memasarkan produk dan aliansi sehingga lebih marketable dan profitable.

  d) Mengarahkan dan mengkoordinasikan fungsi kerja Wholesale Transaction Banking Solution Group dalam mengembangkan produk sehingga menciptakan produk dan kebijakan yang kompetitif.

  12. Technology Operation Tugas dan tanggung jawab Technology Operation adalah sebagai berikut :

  a) Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta pelaksanaan kebijakan dan strategi service dalam rangka mempertahankan kepercayaan nasabah.

  b) Mengembangkan Information Technology untuk bekerja sebagai mitra bisnis dengan seluruh unit kerja organisasi Perseroan.

  c) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan strategi service Perseroan, konsolidasi komunikasi dan program-program untuk peningkatan kualitas layanan kepada nasabah.

  d) Mengarahkan optimalisasi penggunaan data nasabah untuk mendukung aktivitas bisnis Perseroan.

  e) Mengarahkan penyusunan serta pengelolaan prosedur penanganan keluhan maupun sengketa nasabah.

  f) Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila melakukan kesalahan atau lalai dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan.

  13. Executive Vice President – Coordinator Change Management Office Tugas dan tanggung jawab Coordinator Change Management Office adalah sebagai berikut :

  a) Melakukan koordinasi, implementasi, reorganisasi pembentukan SBU dengan konsultan manajemen.

  b) Melakukan implikasi reorganisasi pembentukan SBU serta penyelarasan tenaga kerja yang dibutuhkan.

  c) Memimpin penyusunan analisa studi kelayakan dan project brief (termasuk analisa profitabilitas) potensi sinergi program aliansi strategis antar business unit.

  d) Memimpin dan mengkoordinasi inisiatif strategis baik dari sisi waktu, biaya, dan realisasi manfaat sesuai dengan project officer.

  e) Memimpin inisiatif yang berhubungan dengan pertumbuhan anorganik (merger akuisisi).

  14. Executive Vice President – Coordinator Customer Finance Tugas dan tanggung jawab Coordinator Customer Finance adalah sebagai berikut :

  a) Memimpin dan mengkoordinasi pengaturan produk Customer Finance secara agresif dengan mengindahkan kebijakan Perseroan dan prinsip- prinsip kehati-hatian.

  b) Memimpin dan mengkoordinasi secara efektif promosi produk-produk Customer Finance sesuai dengan riset pasar dan segmen nasabah.

  c) Memimpin dan mengarahkan front liner marketers untuk dapat menjalankan prosedur kerja sesuai dengan Standar Prosedur yang telah ditetapkan.

  15. Executive Vice President – Coordinator Internal Audit Tugas dan tanggung jawab Coordinator Internal Audit adalah sebagai berikut : 15. Executive Vice President – Coordinator Internal Audit Tugas dan tanggung jawab Coordinator Internal Audit adalah sebagai berikut :

  b) Menjamin terselenggaranya fungsi Internal Audit evaluasi dalam mengevaluasi kecukupan dan efektifitas Sistem Pengendalian Intern, Risk Management dan Governance Process.

  c) Memberikan rekomendasi berdasarkan hasil analisa dan evaluasi terhadap usulan atau kebijakan mengenai sistem dan prosedur yang baru untuk memastikan bahwa kebijakan sistem dan prosedur tersebut telah mencakup aspek-aspek pengendalian intern.

  d) Menilai penerapan manajemen resiko PT. Bank “X” dengan mengkaji ulang panilaian resiko yang dihasilkan oleh satuan kerja manajemen resiko, membantu mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko serta memberikan rekomendasi dan solusi peningkatan kualitas Manajemen Resiko.

  e) Membantu memberikan assurance mengenai penerapan governance dengan melakukan penialian dan memberikan rekomendasi serta solusi untuk memperbaiki governance process.

  f) Mengevaluasi kecukupan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah dilakukan oleh Auditee untuk meyakini sistem pengendalian intern, pengelolaan resiko dan governance process telah dilaksanakan secara memadai.

  g) Mengkoordinir kelancaran pelaksanaan tugas Auditor Ekstern dan memonitor tindak lanjut hasil audit Auditor Ekstern.

  Berikut merupakan uraian tugas PT. Bank “X” – Central Operations Group – Trade Processing Export, Jakarta Pusat :

  1. Direktorat Technology Operation Tugas dan tanggung jawab Technology Operation adalah sebagai berikut :

  a) Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta pelaksanaan kebijakan dan strategi service dalam rangka mempertahankan kepercayaan nasabah.

  b) Mengembangkan Information Technology untuk bekerja sebagai mitra

  bisnis dengan seluruh unit kerja organisasi Perseroan.

  c) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan strategi service Perseroan, konsolidasi komunikasi dan program-program untuk peningkatan kualitas layanan kepada nasabah.

  d) Mengarahkan optimalisasi penggunaan data nasabah untuk mendukung

  aktivitas bisnis Perseroan.

  e) Mengarahkan penyusunan serta pengelolaan prosedur penanganan keluhan maupun sengketa nasabah.

  f) Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila melakukan kesalahan atau lalai dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan.

  2. Central Operations Group Tugas dan tanggung jawab Central Operations Group :

  a) Memimpin dan mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan pasar yang berkaitan dengan bidang Corporate Banking.

  b) Memimpin dan mengkoordinasikan pengaturan produk Corporate Banking secara agresif dengan mengindahkan kebijakan Perseroan dengan prinsip kehati-hatian.

  c) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan strategi service Perseroan, konsolidasi komunikasi dan program-program untuk peningkatan kualitas layanan kepada nasabah.

  d) Memimpin dan mengkoordinir implementasi kebijakan dan strategi kebijakan dengan kegiatan operational Commercial Business Banking.

  3. Trade Processing Export Departement Head Tugas dan tanggung jawab Trade Processing Export Departement Head :

  a) Memimpin dan mengkoordinir Trade Processing Export Departement dalam menangani dan menyelesaikan kegiatan transaksi ekspor yang menjadi tanggung jawabnya untuk memberikan pelayanan yang sesuai untuk nasabah.

  b) Mengawasi kegiatan yang dilakukan Trade Processing Export Departement dalam melaksanakan kegiatan dan tugasnya.

  c) Mengarahkan dan mengkoordinasikan Trade Processing Export Departement dalam penyusunan kegiatan penyelesaian transaksi ekspor.

  4. Trade Verification and Information System (TVIS) Tugas dan tanggung jawab Trade Verification and Information System (TVIS) :

  a) Mengarahkan dan mengawasi kegiatan transaksi ekspor yang diterima untuk dilakukan penyelesaiannya.

  b) Memverifikasi dan memberikan sistem informasi atas kegiatan transaksi ekspor yang diterima, untuk disampaikan kembali kepada nasabah melalui Trade Service Center (TSC) yang berperan sebagai front office.

  5. Export Advising (EXAD) Tugas dan tanggung jawab Export Advising (EXAD) adalah :

  a) Mengarahkan dan mengawasi kegiatan transaksi ekspor yang diterima untuk dilakukan penyelesaiannya.

  b) Melakukan kegiatan penerusan atas lc yang sudah sesuai (Advising LC), Comfirming LC, dan Trasferable LC.

  6. Export Document Analysis and Settlement 1 (EDAS 1) Tugas dan tanggung jawab Export Document Analysis and Settlement 1 (EDAS

  a) Mengarahkan dan mengawasi kegiatan transaksi ekspor yang diterima untuk dilakukan penyelesaiannya.

  b) Melakukan analisis atau pemerikasaan atas dokumen yang diterima dari nasabah TSC wilayah Jakarta dan Pulo Gadung untuk menemukan discrepancieskesalahan kelengkapan dokumen yang dilampirkan oleh nasabah tersebut.

  7. Export Document Analysis and Settlement 2 (EDAS 2) Tugas dan tanggung jawab Export Document Analysis and Settlement 2 (EDAS

  a) Mengarahkan dan mengawasi kegiatan transaksi ekspor yang diterima untuk dilakukan penyelesaiannya.

  b) Melakukan analisis atau pemerikasaan atas dokumen yang diterima dari nasabah TSC luar wilayah Jakarta, seperti : Bandung, Merak dan Lampung untuk menemukan discrepancieskesalahan kelengkapan dokumen yang dilampirkan oleh nasabah tersebut.

  8. Export Document Analysis and Settlement 3 (EDAS 3)

  Tugas dan tanggung jawab Export Document Analysis and Settlement 3 (EDAS

  a) Mengarahkan dan mengawasi kegiatan transaksi ekspor yang diterima untuk dilakukan penyelesaiannya.

  b) Melakukan analisis atau pemerikasaan atas dokumen yang diterima dari nasabah

  untuk menemukan

  discrepancieskesalahan kelengkapan dokumen yang dilampirkan oleh nasabah tersebut.

  9. Export Document Analysis and Settlement 4 (EDAS 4) Tugas dan tanggung jawab Export Document Analysis and Settlement 4 (EDAS

  a) Mengarahkan dan mengawasi kegiatan transaksi ekspor yang diterima untuk dilakukan penyelesaiannya.

  b) Melakukan analisis atau pemerikasaan atas dokumen yang diterima dari nasabah TSC wilayah Medan, Pekanbaru, Surabaya, dan Solo untuk menemukan discrepancieskesalahan kelengkapan dokumen yang dilampirkan oleh nasabah tersebut.

4.1.1.3 Visi dan Misi PT. Bank “X”

  Visi PT. Bank “X” :