GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN,

A. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN,

1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Mojogeneng- Jatirejo-Mojokerto.

Tahun 1932 sebenarnya di Mojogeneng sudah berdiri sebuah Pondok- Pesantren. Tempatnya di Musholla Al- Wusto atau Langgar tengah dengan pengasuh antara lain :

a. Bapak Imam Ahmad

b. Bapak Kyai Suhaimi

c. Bapak Kyai Mashuri Santrinya hanya beberapa anak saja dan hanya berjalan satu tahun (1932-1933) kemudian pada tahun 1936 berdiri lagi Pondok Pesantren di Mojogeneng yang diasuh oleh Bapak Abdul Latif. tempatnya juga dilanggar tengah dan Muridnya kurang lebih lima anak tetapi hanya berjalan tiga tahun lalu mengalami cobaan yaitu Bapak Abdul Latif sakit dan wafat. Pada Tahun 1940 berdirilah Pondok–Pesantren di Mojogeneng yang diasuh oleh KH. Matlab yang baru pulang dari pondok (belajar). Beliau menghidupkan kembali pondok yang telah bubar tersebut. Tempatnya masih di musholla tengah muridnya 4 orang.

Demi kelancaran pendidikan tersebut, maka KH Yahdi Matlab berusaha untuk memindahkan pondok tersebut dan alhamdulillah berhasil dengan diberi tanah oleh Bapak Syafi’I dari Dinoyo dilokasi berdirinya Pondok Bidayatul Hidayah sekarang ini. Setelah memperoleh tanah Wakaf, pengajian ditingkatkan lagi dengan menambah ustdaz sebanyak lima orang itu, yaitu :

a. Bapak Djaelani dari Pengaron

b. Bapak Sonhaji dari Sambi Lawang

c. Bapak Carik Pangi dari Dinoyo

d. Bapak Sholeh (Carik) dari Mojogeneng

e. Bapak Muhtadi dari Mojogeneng Berkat usaha keras beliau , mendapat hasil yang baik dan muridnya bertambah meningkat jumlahnya menjadi 180 siswa. Setelah berjalan 2 tahun (1940-1942) Madrasah mengalami cobaan, yaitu :

a. Terjadi peperangan dengan jepang

b. Pengasuh ada yang keluar dan ada yang sakit.

c. Bapak KH. Yahdi Matlab turut kemedan peperangan menjadi tentara Hizbulllah.

Dengan keadaan tersebut Madrasah terpaksa bubar pada tahun 1942 sampai 1944. Selanjutnya KH. Matlab mengambil kebijaksanaan untuk keluar dari ketentaraanya dan menghidupkan madrasah kembali serta mencari tenaga guru antara lain : Dengan keadaan tersebut Madrasah terpaksa bubar pada tahun 1942 sampai 1944. Selanjutnya KH. Matlab mengambil kebijaksanaan untuk keluar dari ketentaraanya dan menghidupkan madrasah kembali serta mencari tenaga guru antara lain :

b. Bapak Sodikin Dinoyo

c. Bapak Suhadi Dinoyo Dengan jumlah santri kurang lebih 199 anak. Berhubung jaminan ustadz tidak ada maka banyak asatidz yang keluar, sehingga tinggal KH Yahdi Matlab dan Bapak Imron saja. Alhamdulilah tetap berjalan. Pada tahun 1953 KH. Yahdi Matlab berusaha mencari tambahan guru untuk kelancaran pendidikan dan belajar mengajar :

a. Bapak Dimyati Mojogeneng

b. Bapak Syuhada’ Mojogeneng Pada tahun 1953 berdirilah Madrasah Tsanawiyah dan dibantu tenaga pengajar lagi yaitu :

a. Bapak Maksum

b. Bapak Mustain

c. Bapak Rusbakin

d. Bapak Ishaq Karena melihat perkembangan pada tahun 1977 KH. Yahdi Matlab mendirikan Madrasah Aliyah Salaf dan juga membuka Madrasah Huffad . Pada tahaun 1979 berdirilah madrasah diniyah dan kemudian menambah asrama sehingga puta-putri sehingga menjadi 8 kompleks. Dan yang diteliti oleh penulis adalah kompleks As-Syifa’ yang programnya untuk menghafal Al-Qur’an yang telah berdiri sekitar 29 tahun. Adapun Pengasuhnya Sekarang d. Bapak Ishaq Karena melihat perkembangan pada tahun 1977 KH. Yahdi Matlab mendirikan Madrasah Aliyah Salaf dan juga membuka Madrasah Huffad . Pada tahaun 1979 berdirilah madrasah diniyah dan kemudian menambah asrama sehingga puta-putri sehingga menjadi 8 kompleks. Dan yang diteliti oleh penulis adalah kompleks As-Syifa’ yang programnya untuk menghafal Al-Qur’an yang telah berdiri sekitar 29 tahun. Adapun Pengasuhnya Sekarang

Sekitar tahun 1983 beliau pulang ke Indonesia (Mojogeneng-Jatirejo- Mojokerto) untuk membantu perjuangan Abah-nya di Pondok-Pesantren Bidayatul Hidayah. Sampai sekarang beliau diamanahi Abah-nya (KH. Dimyati Salim) untuk menjadi Pengasuh di komplek As-Syifa’ juga aktif menjadi Dewan Juri Nasional MTQ serta Pengurus Semaan At-Ittihad di Mojokerto.

2. Struktur Kepengurusan

Sebagaimana lazimnya suatu lembaga pendidikan, maka Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Komplek As-Syifa’ Mojogeneng-Jatirejo- Mojokerto. juga memiliki struktur pengurusan tersendiri dalam hal ini kekuasaan tertinggi sekaligus penanggung jawab adalah ditangan pengasuh.

Dibawah ini akan digambarkan sekilas struktur kepengurusan di Pondok Pesantren Roudhotus Sholihin Wetan Pasar Malang: Pengasuh I

: KH.Moh. Fathoni Dimyati,Lc. Pengasuh II

: Agus. H. Nur Rohman (Gus Nur) Ketua Komplek

: Ustdaz M. Ilham Nafi.’

Wakil Ketua

: M. Syaikhuddin.

Sekretaris : Yendra Afriza dan Miftahur Ramadlon. Bendahara

: Ighifirul Aziz.

Seksi-Seksi Seksi Keamanan

: Ali Musyafak, Luqman Hakim, Muklas Anas, Kasyiful Ilmi, Arif Yulianto. Seksi Kebersihan

: Nurul Muzakki, Ali Daif Ahmad, Ahmad

Soleh.

Seksi Perlengkapan : Imam Hanafi, Khirun Muhsinun. Seksi Kegiatan & Pend. : Amirul Yatim, Andik Wahyudin, Rahmat. Seksi Humas

: Misbahul Munir, Nur Tohari. Seksi Bahasa Arab

: Basori Alwi, M. Robbit F, Achmad Rohmad.

3. Tenaga Pengajar

Ustadz adalah para hafizh dari Bidayatul Hidayah sendiri (keluarga dalem) yang mana beliau mengajar dari program pendukung. Sedang untuk tahfizhul Qur’an sebagai program inti di pegang langsung oleh pengasuh, sebagaimana gambaran data sebagai berikut: No. Nama Kitab

Ustadz

Hari

1. Nahwu dan Shorof

KH.Moh Fathoni

Rabu

2. Pengajian Bahasa Arab

KH.Moh Fathoni

Minggu

3. Pengajian Kitab Tauhid Gus Nur Senin

Ust. Agus

4. Pembinaan bacaan ayat

Nurrahman

Sabtu

5. Kitab Ta’lim Muta’alim Gus Nur Sabtu

Murotal Al-Quran dan

6. Tajwid

Jum’at Tahfizhul Qur’an:

KH.Moh Fathoni

Ustad Zainal Dan

Setiap hari

7. o Muroja’ah

Kecuali Jum’at o Tambahan

Arifin

Adapun jadwal dari pembelajaran tahfizdhul Qur’an yang diasuh langsung oleh pengasuh lebih rinci lagi, digambarkan sebagaimana berikut: No. Kegiatan

Waktu

1. Setoran Muroja’ah/ Deresan Ba’da Isya’ dan Ba’da Shubuh

2. Setoran Tambahan/ Baru Ba’da Subuh dan Ba’da Isya

4. Keadaan Santri

Adapun keadaan santri Pondok Pesantren Bidayatul Bidayah Komplek As-Syifa’ Mojogeneng-Jatirejo-Mojokerto dilihat dari asalnya yaitu santri yang berasal dari Mojokerto sendiri dan diluar Mojokerto.

Menurut hasil interview dengan ketua pengurus, jumlah santri sampai sekarang tahun 2008 adalah 44 orang. Adapun santri yang diteliti berjumlah

17 orang sisanya yang berjumlah 27 orang sudah diwisuda dan kebanyakan dari mereka pulang.

5. Kondisi Fisik

Pada saat penelitian dilaksanakan, menurut pengamatan penulis fasilitas (kondisi fisik) Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah komplek As- Syifa’ dikatakan sudah cukup memadai untuk ukuran pesantren.

Berikut ini adalah beberapa kondisi fisik yang bisa diamati peneliti, yaitu: No. Jenis Sarana dan Prasarana

Jumlah

1. Ruang setoran

2. Ruang Muroja’ah

3. Kamar Santri

4. Kamar Mandi

5. Ruang Masak/ Dapur

7. Koperasi

Perlengkapan/ inventaris PPBH Komplek As-Syifa”: No. Nama

Jumlah

1. Komputer

2. Papan Tulis

3. Rak Buku

4. Lemari Santri

5. Meja Santri

6. Meja Ustadz

7. Lemari Kesehatan

8. Tempat Mading

Dokumen yang terkait

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGRIBISNIS PERBENIHAN KENTANG (Solanum tuberosum, L) Di KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

27 309 21

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0