Kerangka Pemikiran

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Penerapan SAK ETAP terhadap Kelangsungan Usaha (Going Concern) pada Usaha Kecil dan Menengah

SAK ETAP merupakan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, artinya SAK ETAP diperuntukkan bagi entitas yang laporan keuangannya tidak akuntabilitas untuk publik secara luas. Biasanya SAK ETAP diterapkan oleh usaha kecil dan menengah, karena tidak melaporkan laporan keuangan untuk terdaftar dan sahamnya diperjual belikan di pasar modal.

Sedangkan kelangsungan usaha atau konsep kontinuitas memberikan pernyataan bahwa suatu entitas ekonomi akan terus-menerus melakukan aktivitas operasi dalam mengimplementasikan proyek pekerjaan, komitmen, dan kegiatan yang sedang beroperasi. Dengan kata lain suatu entitas perusahaan akan terus melakukan kegiatan pada waktu yang tidak ditentukan dan berkelanjutan (Hany et. al., 2003).

Pada Usaha Kecil dan Menengah kelangsungan usaha adalah prioritas yang kadang terabaikan dan tidak terpikirkan oleh para pelaku usaha, padahal Pada Usaha Kecil dan Menengah kelangsungan usaha adalah prioritas yang kadang terabaikan dan tidak terpikirkan oleh para pelaku usaha, padahal

SAK ETAP dan kelangsungan usaha adalah dua konsep yang berkaitan, Holmes dan Nicholls (1989) menjelaskan bahwa kekurangan informasi akuntansi dalam manajemen perusahaan dapat membahayakan operasional perusahaan. Kondisi keuangan yang memburuk dan kekurangan catatan akuntansi akan membatasi akses untuk memperoleh informasi yang diperlukan, sehingga akan menyebabkan kegagalan perusahaan. Oleh karena itu penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap perencanaan dan pengendalian perusahaan Roberts, Dunne dan Ezzel (1980)

Dalam SPA 570 tentang Kelangsungan Usaha ada pernyataan mengenai asumsi kelangsungan usaha “Berdasarkan asumsi kelangsungan usaha suatu entitas dipandang bertahan

dalam bisnis untuk masa depan yang dapat diprediksi. Laporan keuangan bertujuan umum disusun atas suatu basis kelangsungan usaha, kecuali manajemen bermaksud untuk melikuidasi entitas atau menghentikan operasinya, atau tidak memiliki alternatif yang realistis selain melakukan tindakan tersebut. Laporan keuangan bertujuan khusus yang dapat atau belum tentu disusun sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan yang relevan dengan basis kelangsungan usaha (sebagai contoh, basis kelangsungan usaha tidak relevan untuk beberapa laporan keuangan yang disusun berdasarkan suatu basis pajak dalam yuridiksi tertentu)”

Dengan adanya dan mulai diberlakukannya SAK ETAP, maka perusahaan kecil seperti UKM tidak perlu membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang berlaku. Jika UKM mengacu pada SAK ETAP selaku standar keuangan yang berlaku, maka akan menunjang terhadap kelangsungan usaha (Going Concern).

2.2.2 Pengaruh Konsultasi Manajemen terhadap Kelangsungan Usaha (Going Concern) pada Usaha Kecil dan Menengah

Konsultasi manajemen bukanlah produk jasa yang menawarkan jasa untuk dapat meningkatkan harga produksi sebuah usaha, tetapi konsultan manajemen menawarkan jasa untuk memecahkan masalah yang terjadi pada manajemen perusahaan, memberikan saran dan solusi dalam proses konsultasi manajemen M.Kubr, ed (1976)

Usaha Kecil dan Menengah adalah entitas usaha yang berskala kecil yang tentunya kegiatan operasional usahanya belum mencakup jangkauan yang luas. Begitu juga dari sisi keuangan dan keuntungan, mungkin untuk membayar jasa konsultasi manajemen yang berpengalaman dan ternama akan sangat sulit bagi UKM. Namun demikian suatu entitas memerlukan jasa konsultasi manajemen untuk menunjang kelangsungan usahanya, karena suatu usaha tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya dukungan dari pihak eksetrnal.

Usaha Kecil dan Menengah juga memiliki hubungan dengan para konsultan manajemen, seperti yang dijelaskan oleh Bennet dan Robson (2002) dalam penelitiannya bahwa saran eksternal untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) telah menjadi cepat tumbuh dan menjadi fenomena di tahun 1980-an dan 1990-an, 95 persen dari semua UKM di Inggris telah menggunakan jasa konsultan manajemen.

Kelangsungan usaha atau konsep kontinuitas memberikan pernyataan bahwa suatu entitas ekonomi akan terus-menerus melakukan aktivitas operasi dalam mengimplementasikan proyek pekerjaan, komitmen, dan kegiatan yang sedang Kelangsungan usaha atau konsep kontinuitas memberikan pernyataan bahwa suatu entitas ekonomi akan terus-menerus melakukan aktivitas operasi dalam mengimplementasikan proyek pekerjaan, komitmen, dan kegiatan yang sedang

Sebuah unit usaha didirikan dengan harapan akan tetap bisa mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk bisa mempertahankan kelangsungan hidup usahanya dihutuhkan dukungan internal maupun eksternal sebuah manajemen yang cukup baik dalam mengelola usaha tersebut.

Clark (1995) seorang konsultan bisnis manajemen dari Boston, Amerika memberikan pendapat : "Every company must show a profit to stay in business. For small or medium-

sized company, one of the biggest expenses are employee salaries and wages. If SMEs can find a way to cut costs, the business would be more profitable. This is one reason why companies benefit from the use of consulting, because the consultant will share the facts and figures of how the management of information technology outsourcing IT services providers to be able to save the company money. "

Usaha Kecil dan Menengah bisa menggunakan jasa konsultasi perusahaan konsultan lokal dan regional yang biayanya ekonomis dan terjangkau, Perusahaan ini intensif melayani klien yang terletak di dekat kantor mereka, di mana mereka berusaha untuk membangun hubungan yang erat secara personal dan berlanjut, terutama dengan perusahaan-perusahaan kecil yang tak tersentuh oleh pemasaran perusahaan konsultan besar, ataupun jasa konsultan praktisi. Konsultan praktisi adalah individu yang memilih untuk tidak bekerja bagi orang lain, dan tidak ada tanggung jawab dari perusahaan konsultan. Greiner & Metzger (1983 : 12). Dengan Usaha Kecil dan Menengah bisa menggunakan jasa konsultasi perusahaan konsultan lokal dan regional yang biayanya ekonomis dan terjangkau, Perusahaan ini intensif melayani klien yang terletak di dekat kantor mereka, di mana mereka berusaha untuk membangun hubungan yang erat secara personal dan berlanjut, terutama dengan perusahaan-perusahaan kecil yang tak tersentuh oleh pemasaran perusahaan konsultan besar, ataupun jasa konsultan praktisi. Konsultan praktisi adalah individu yang memilih untuk tidak bekerja bagi orang lain, dan tidak ada tanggung jawab dari perusahaan konsultan. Greiner & Metzger (1983 : 12). Dengan

2.2.3 Pengaruh Penerapan SAK ETAP dan Konsultasi Manajemen terhadap Kelangsungan Usaha (Going Concern) pada Usaha Kecil dan Menengah

Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 17 Juli 2009 yang lalu, telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ( SAK-ETAP ) atau atau The Indonesian Accounting Standards for Non-Publicly- Accountable Entities, dan telah disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 19 Mei 2009. Dewan tandar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) sendiri beranggotakan 17 orang mewakili: Akuntan Publik, Akademisi, Akuntan Sektor Publik, dan Akuntan Manajemen. Alasan IAI menerbitkan standar ini adalah untuk mempermudah perusahaan kecil dan menengah (UKM) yang jumlahnya hampir dari 90% dari total perusahaan di Indonesia dalam menyusun laporan keuangan mereka

Dengan adanya dan mulai diberlakukannya SAK ETAP, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) telah mempunyai standar dan pedoman keuangan yang sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas mereka. SAK ETAP disusun dengan lebih mudah dibandingkan SAK Umum, dengan menerapkan SAK ETAP dalam pelaporan keuangannya UKM akan lebih mudah dalam mengakses kredit dengan pihak perbankan atau lembaga keuangan lainnya untuk memperoleh peromodalan.

SAK ETAP dan kelangsungan usaha adalah dua konsep yang berkaitan, Holmes dan Nicholls (1989) menjelaskan bahwa kekurangan informasi akuntansi SAK ETAP dan kelangsungan usaha adalah dua konsep yang berkaitan, Holmes dan Nicholls (1989) menjelaskan bahwa kekurangan informasi akuntansi

Jika SAK ETAP disandingkan dengan konsultasi manajemen akan menjadi perpaduan yang tepat, artinya SAK ETAP selaku standar yang telah ditetapkan bagi UKM sebagai entitas tanpa akuntabilitas publik signifikan, belum tentu dengan mudah diterapkan oleh para pelaku UKM. Disini peran konsultan manajemen/keuangan membantu mengarahkan pelaku UKM untuk dapat mengimplementasikan SAK ETAP dalam pelaporan keuangannya.

Consultancy Services Prabandh terletak di Gujarat,India. Mereka menyediakan jasa konsultasi keuangan mereka konsultasi dan manajemen lokal maupun daerah lain. Mereka memiliki kemampuan untuk menyediakan semua layanan konsultasi yang dibutuhkan, apakah untuk memerlukan bantuan dengan pinjaman bank atau keuangan apapun proyek. Hal terbaik mengenai perusahaan ini adalah bahwa mereka menawarkan berbagai layanan konsultasi yang berbeda terhadap bisnis yang berskala besar ataupun bisnis kecil sekalipun.

Kelangsungan Usaha (Going Concern) merupakan asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan, suatu perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya. Standar Akuntansi Keuangan (2002)

Analisis kelangsungan usaha (Going Concern) sangat penting bagi para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Karena dengan analisis ini para pelaku usaha dapat lebih bijak dalam mengelola usahanya dan menjalankan operasional kerja usahanya dengan strategi bisnis yang baik.

2.2.4 Pengaruh Penerapan SAK ETAP terhadap Kelangsungan Usaha (Going Concern) dan Hubungannya dengan Kemudahan Perolehan Modal pada Usaha Kecil dan Menengah

SAK ETAP merupakan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, artinya SAK ETAP diperuntukkan bagi entitas yang laporan keuangannya tidak akuntabel untuk publik secara luas. Biasanya SAK ETAP diterapkan oleh usaha kecil dan menengah, karena tidak melaporkan laporan keuangan untuk terdaftar dan sahamnya diperjual belikan di pasar modal.

Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah, mampu untuk menyusun laporan keuangannya sendiri, dapat diaudit dan mendapatkan opini audit. Sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha.

Dengan menerapkan SAK ETAP pada UKM, pihak perbankan tentu akan merespon positif sehingga memudahkan perbankan dalam menilai kelayakan bisnis UKM dalam memperoleh bantuan kredit pengembangan usaha. Selain itu UKM memiliki laporan keuangan yang akurat dan sangat berguna bagi UKM dalam meningkatkan produktivitasnya. Miftakhur (2012)

Apabila SAK ETAP diterapkan oleh UKM, pihak perbankan tentu akan merespon dengan positif, sehingga memudahkan perbankan dalam menilai kelayakan bisnis UKM untuk memperoleh bantuan kredit pengembangan usaha. Disamping itu, UKM tentu akan memiliki data (keuangan) akurat yang amat berguna bagi pelaku UKM dalam upaya lebih meningkatkan produktivitas, efektifitas dan efisiensi usaha. Laporan keuangan adalah proses akuntansi yang digunakan sebagai sarana terjalinnya proses komunikasi informasi antara data keuangan dan aktivitas perusahaan. Laporan keuangan yang baku merupakan bahan pertimbangan atau mata rantai dalam proses pengambilan keputusan yang sangat dibutuhkan pelaku bisnis UKM tersebut, sekaligus bisa berfungsi sebagai perwujudan pertanggungjawaban dari manajemen dalam menjalankam usahanya secara profesional.

Penyusunan laporan keuangan, selain berguna untuk pengambilan keputusan pengusaha UKM, juga untuk pihak-pihak ketiga seperti Bank, Kantor Pajak, Mitra Usaha dan lain-lain. Aries Munandar (2011)

Jika dikaitkan dengan konsep kelangsungan usaha (going concern) Dalam SPAP SA seksi 341 menjelaskan bahwa indikator kelangsungan usaha (Going Concern), adalah perusahaan yang tidak mengalami atau terhindar dari hal-hal

dibawah ini : “Petunjuk lain tentang kemungkinan kesulitan keuangan, yaitu kegagalan

dalam memenuhi kewajiban utangnya atau perjanjian serupa, penunggakan pembayaran deviden, penolakan oleh pemasok terhadap pengajuan permintaan pembelian kredit biasa, restrukturisasi utang, kebutuhan untuk mencari sumber atau metode pendanaan baru, atau penjualan sebagian aktiva.”

Dapat ditarik kesimpulan bahwa kehadiran SAK ETAP hadir untuk memenuhi kebutuhan para pelaku UKM dalam menyusun laporan keuangan yang sesuai kapabilitasnya, juga untuk mengakses sumber pendanaan dari pihak kreditur atau lembaga keuangan. Karena kesulitan mencari sumber atau metode pendanaan baru adalah salah yang mempengaruhi going concern UKM.

2.2.5 Pengaruh Konsultasi Manajemen terhadap Kelangsungan Usaha (Going Concern) dan Hubungannnya dengan Kemudahan Perolehan Modal pada Usaha Kecil dan Menengah

Konsultasi manajemen adalah rangkaian kegiatan dengan pendekatan analitik dalam penyediaan jasa konsultasi manajemen. Secara rinci, proses ini merupakan gabungan kegiatan berikut ini : perumusan sasaran yang ditentukan oleh klien, penemuan fakta, perumusan masalah atau peluang, pengkajian berbagai alternatif, penentuan usulan tindakan, penyampaian temuan, implementasi, dan penindaklanjutan pada manajemen perusahaan Ikatan Akuntan Indonesia (2001).

Prabandh jasa konsultasi telah menyediakan akses pinjaman bank, kosultasi manajemen dan jasa keuangan konsultasi lebih dari tiga ratus unit jasa konsultansi Prabandh yang ahli terampil dalam seni menyediakan pinjaman bank, meningkatkan ekuitas swasta / modal ventura, mereka juga menawarkan layanan tingkat pakar untuk merger dan akuisisi, manajemen sekutu dan jasa penasihat keuangan.

Consultancy Services Prabandh terletak di Gujarat,India. Mereka menyediakan jasa konsultasi keuangan. Mereka memiliki kemampuan untuk Consultancy Services Prabandh terletak di Gujarat,India. Mereka menyediakan jasa konsultasi keuangan. Mereka memiliki kemampuan untuk

Diakses pada tanggal 30 Maret 2013 Dari berbagai penjelasan menurut para ahli dan berbagai sumber dapat ditarik kesimpulan bahwa, dunia usaha dan peran konsultan manajemen tidak dapat dipisahkan. Dunia usaha merupakan bidang yang memiliki transformasi cepat, besar- besaran, dan pertukaran informasi yang tidak dapat dibendung. Dunia usaha, baik usaha besar ataupun kecil sekalipun tentunya menginginkan going concern dalam bisnisnya. Disini peran konsultan manajemen sebagai pihak penyedia layanan yang siap berkontribusi membantu klien dalam usahanya.

Relevansi dengan kelangsungan usaha pada UKM tersirat pada Dalam SPA 570 tentang Kelangsungan Usaha ada pernyataan mengenai asumsi kelangsungan usaha :

1. Operasi

a. Intensi manajemen untuk melikuidasi entitas atau untuk menghentikan operasinya.

b. Hilangnya manajemen kunci tanpa penggantian.

c. Hilangnya suatu pasar utama, pelanggan utama, waralaba, lisensi, atau pemasok utama.

d. Kekurangan penyediaan barang/bahan.

e. Munculnya kompetitor yang sangat berhasil. Dengan adanya jasa konsultasi manajemen akan memberikan dampak yang signifikan perkembangan usaha, konsultasi manajemen mengacu pada praktek membantu perusahaan meningkatkan kinerja mereka melalui analisis masalah bisnis yang ada dan pengembangan rencana masa depan. Ini melibatkan identifikasi dan pelaksanaan praktik terbaik, keterampilan pelatihan, penerapan teknologi, teknik analisis dan pengembangan strategi antara lain. Levitt : (1981)

2.2.6 Pengaruh Penerapan SAK ETAP dan Konsultasi Manajemen terhadap Kelangsungan Usaha (Going Concern) dan Hubungannnya dengan Kemudahan Perolehan Modal pada Usaha Kecil dan Menengah

SAK ETAP merupakan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, artinya SAK ETAP diperuntukkan bagi entitas yang laporan keuangannya tidak akuntabel untuk publik secara luas. Biasanya SAK ETAP diterapkan oleh usaha kecil dan menengah, karena tidak memperjualbelikan sahamnya di pasar modal.

SAK ETAP dikombinasikan dengan konsultasi manajemen. Konsultasi Manajemen adalah rangkaian kegiatan dengan pendekatan analitik dalam penyediaan jasa konsultasi manajemen. Secara rinci, proses ini merupakan gabungan kegiatan berikut ini : perumusan sasaran yang ditentukan oleh klien, penemuan fakta, perumusan masalah atau peluang, pengkajian berbagai alternatif, penentuan usulan SAK ETAP dikombinasikan dengan konsultasi manajemen. Konsultasi Manajemen adalah rangkaian kegiatan dengan pendekatan analitik dalam penyediaan jasa konsultasi manajemen. Secara rinci, proses ini merupakan gabungan kegiatan berikut ini : perumusan sasaran yang ditentukan oleh klien, penemuan fakta, perumusan masalah atau peluang, pengkajian berbagai alternatif, penentuan usulan

Jika SAK ETAP disandingkan dengan konsultasi manajemen tentunya akan menjadi perpaduan yang tepat, artinya SAK ETAP selaku standar yang telah ditetapkan bagi UKM sebagai entitas tanpa akuntabilitas publik signifikan, belum tentu dengan mudah diterapkan oleh para pelaku UKM. Disini peran konsultan manajemen/keuangan membantu mengarahkan pelaku UKM untuk dapat mengimplementasikan SAK ETAP dalam pelaporan keuangannya.

Apabila SAK ETAP diterapkan oleh UKM, pihak perbankan tentu akan merespon dengan positif, sehingga memudahkan perbankan dalam menilai kelayakan bisnis UKM untuk memperoleh bantuan kredit pengembangan usaha. Disamping itu, UKM tentu akan memiliki data (keuangan) akurat yang amat berguna bagi pelaku UKM dalam upaya lebih meningkatkan produktivitas, efektifitas dan efisiensi usaha. Laporan keuangan adalah proses akuntansi yang digunakan sebagai sarana terjalinnya proses komunikasi informasi antara data keuangan dan aktivitas perusahaan. Laporan keuangan yang baku merupakan bahan pertimbangan atau mata rantai dalam proses pengambilan keputusan yang sangat dibutuhkan pelaku bisnis UKM tersebut, sekaligus bisa berfungsi sebagai perwujudan pertanggungjawaban dari manajemen dalam menjalankam usahanya secara profesional.

Penyusunan laporan keuangan, selain berguna untuk pengambilan keputusan pengusaha UKM, juga untuk pihak-pihak ketiga seperti Bank, Kantor Pajak, Mitra Usaha dan lain-lain. Aries Munandar (2011), kemudian

Kelangsungan usaha atau konsep kontinuitas memberikan pernyataan bahwa suatu entitas ekonomi akan terus-menerus melakukan aktivitas operasi dalam mengimplementasikan proyek pekerjaan, komitmen, dan kegiatan yang sedang beroperasi. Dengan kata lain suatu entitas perusahaan akan terus melakukan kegiatan pada waktu yang tidak ditentukan dan berkelanjutan (Hany et. al., 2003).

Jika dikaitkan dengan konsep kelangsungan usaha (going concern) Dalam SPAP SA seksi 341 menjelaskan bahwa indikator kelangsungan usaha (Going Concern), adalah perusahaan yang tidak mengalami atau terhindar dari hal-hal

dibawah ini : “Petunjuk lain tentang kemungkinan kesulitan keuangan, yaitu kegagalan

dalam memenuhi kewajiban utangnya atau perjanjian serupa, penunggakan pembayaran deviden, penolakan oleh pemasok terhadap pengajuan permintaan pembelian kredit biasa, restrukturisasi utang, kebutuhan untuk mencari sumber atau metode pendanaan baru, atau penjualan sebagian aktiva.”

Adapula pernyataan dari Levitt : (1981) “Dengan adanya jasa konsultasi manajemen akan memberikan dampak yang

signifikan perkembangan usaha, konsultasi manajemen mengacu pada praktek membantu perusahaan meningkatkan kinerja mereka melalui analisis masalah bisnis yang ada dan pengembangan rencana masa depan. Ini melibatkan identifikasi dan pelaksanaan praktik terbaik, keterampilan pelatihan, penerapan teknologi, teknik analisis dan pengembangan strategi antara lain.”

Dapat ditarik kesimpulan bahwa kehadiran SAK ETAP dan para konsultan manajemen hadir untuk memenuhi kebutuhan para pelaku UKM dalam menyusun laporan keuangan yang sesuai kapabilitasnya, juga untuk mengakses sumber pendanaan dari pihak kreditur atau lembaga keuangan. Karena kesulitan mencari Dapat ditarik kesimpulan bahwa kehadiran SAK ETAP dan para konsultan manajemen hadir untuk memenuhi kebutuhan para pelaku UKM dalam menyusun laporan keuangan yang sesuai kapabilitasnya, juga untuk mengakses sumber pendanaan dari pihak kreditur atau lembaga keuangan. Karena kesulitan mencari

Skema kerangka pemikiran dapat disajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut:

Penerapan SAK Konsultasi ETAP (X1)

Manajemen (X2)

SAK ETAP (IAI, 2009) SPAP (2011), Greiner & Metzger (1983)

Kemudahan Perolehan Modal (Z)

Going Concern (Y)

SPAP Seksi 341 & SPA 570

Dokumen yang terkait

FAKTOR RISIKO DIABETES MELLITUS PADA PENDUDUK PULAU GILI KETAPANG, DESA GILI KETAPANG, KECAMATAN SUMBERASIH, KABUPATEN PROBOLINGGO (Analisis Data Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo Tahun 2012)

1 11 20

Strategi publik relation PT. anugrah Bersama Sejahtera dalam menjalin loyalitas custumer

6 92 84

Pengaruh kompetensi, independensi, dan keahlian profesional terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi (studi kasus pada kantor akuntan publik di wilayah Jakarta Selatan)

4 32 171

Pengaruh penerapan aturan etika, pengalaman dan skeptisme profesional auditor terhadap pendekteksian kecurangan : studi empiris beberapa kantor akuntan publik di dki jakarta

2 24 126

Analisis pengaruh atribut kualitas audit terhadap kepuasan klien kantor akuntan publik

0 18 122

Strategi Partai Keadilan Sejahtera dalam meraih simpati publik : Studi kasus pemilihan umum 1999 dan 2004

0 17 95

pengaruh tindakan supervisi pengalaman kerja, komitmen organisasi, dan komitmen profesional terhadap kepuasan kerja auditor (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta)

3 43 157

Tinjauan sign system usability di Kebun Binatang Bandung

6 56 113

Analisis Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan dan Implikasinya Pada Tax Coverage Income Ratio (Studi Kasus pada Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I)

0 2 1

Karakteristik Ibu pada Penderita Abortus dan Tidak Abortus di RS Dr. M. Djamil Padang Tahun 2011-2012

0 0 9