Persyaratan untuk sistem rangka bresing konsentrik khusus (SRBKK)

15.11 Persyaratan untuk sistem rangka bresing konsentrik khusus (SRBKK)

15.11.1 Ruang lingkup

SRBKK diharapkan dapat mengalami deformasi inelastis yang cukup besar akibat gaya gempa rencana. SRBKK memiliki tingkat daktilitas yang lebih tinggi daripada tingkat daktilitas Sistem Rangka Bresing Konsentrik Biasa (SRBKB) mengingat penurunan kekuatannya yang lebih kecil pada saat terjadinya tekuk pada batang bresing tekan. SRBKK harus memenuhi persyaratan-persyaratan di bawah ini:

15.11.2 Batang bresing

15.11.2.1 Kelangsingan batang bresing harus memenuhi syarat kelangsingan

standar ini dibuat untuk penayangan di

15.11.2.2 Beban aksial terfaktor pada batang bresing tidak boleh melebihi ø c N n

15.11.2.3 Distribusi Beban Lateral: Pada bidang bresing, batang-batang bresing harus dipasang dengan arah selang-seling, sedemikian rupa sehingga pada masing- masing arah gaya lateral yang sejajar dengan bidang bresing, minimal 30% tapi tidak Iebih dari 70% gaya horizontal total harus dipikul oleh batang bresing tarik, kecuali jika kuat nominal tekan N,, untuk setiap bresing lebih besar daripada beban terfaktor N. sesuai dengan kombinasi pembebanan (15.3-1) dan (15.3-2). Bidang bresing adalah suatu bidang yang mengandung batangbatang bresing atau bidang-

website dan tidak untuk dikomersialkan”

bidang parale! yang mengandung batangbatang bresing dengan jarak antar bidang- bidang tersebut tidak lebih dari 10% dimensi tapak bangunan tegak lurus bidang tersebut.

15.11.2.4 Perbandingan Lebar terhadap Tebal: Perbandingan lebar terhadap tebal penampang batang bresing tekan yang diperkaku ataupun yang tidak diperkaku harus memenuhi persyaratan dalam Tabel 7.5-1 dan persyaratan'-persyaratan berikut ini: I)

Batang bresing harus bersifat kompak (yaitu ג<ג p ). Perbandingan lebar terhadap tebal untuk penampang siku tidak boleh lebih dart 135 / √ƒ y .

2) Penampang bulat berongga harus mempunyai perbandingan diameter luar

terhadap tebal dinding sesuai dengan Tabel 15.7-1, kecuali jika dinding

penampang tersebut diberi pengaku;

3) Penampang persegi berongga harus mempunyai perbandingan lebar terhadap tebal dinding sesuai dengan Tabel 15.7-1, kecuali jika dinding penampang tersebut diberi pengaku.

15.11.2.5 Batang Bresing Tersusun dengan Jahitan: Jarak antar jahitan pada batang bresing tersusun harus sedemikian rupa sehingga kelangsingan I/r dari setiap elemen yang berada di antara titik-titik jahitan tidak melebihi 0,4 kali kelangsingan batang bresing tersusun.

Kuat geser rencana total jahitan minimal sama dengan kuat tarik rencana masing- masing elemen dan batang bresing. Jarak antar jahitan harus seragam dan jumlah jahitan tidak kurang dari dua. Jahitan yang menggunakan baut tidak boleh

diletakkan di daerah 1/4 bentan g bersih batang bresing yang di tengah.

standar ini dibuat untuk penayangan di

Pengecualian: Jika dapat dibuktikan bahwa batang bresing akan mengalami tekuk tanpa menyebabkan geser pada jahitan maka jarak antar jahitan harus sedemikian rupa sehingga kelangsingan I / r setiap elemen yang berada di antara jahitan tidak melebihi 0,75 kali kelangsingan maksimum batang bresing.

15.11.3 Sambungan batang bresing

15.11.3.1 Kuat Perlu: Kuat perlu sambungan bresing (termasuk dalam hal ini sambungan- sambungan balok-ke-kolom yang merupakan bagian dari sistem bresing) harus diambil sebagai nilai terkecil dari hal-hal berikut: a)

Kuat nominal aksial tarik batang bresing yang ditetapkan sebesar b)

Gaya maksimum, berdasarkan basil analisis, yang dapat dipindahkan oleh

website dan tidak untuk dikomersialkan”

sistem struktur ke batang bresing.

15.11.3.2Kuat Tarik: Kuat tarik rencana batan g -batang bresing dan sambungannya, berdasarkan kuat batas tarik fraktur pada luas neto penampang efektif dan kuat

geser fraktur yang ditetapkan pada Butir 10, minimal sama dengan kuat perlu pada Butir 15.1 1.3.1.

15.11.3.3 Kuat Lentur: Pada bidang kritis di mana tekuk batang bresing akan tei jadi maka kuat lentur rencana sambungan harus > I,IR y .M p (kuat lemur nominal yang diharapkan dari batang bresing terhadap sumbu tekuk kritisnya). Pengecualian: Sambungan-sambungan batang bresing yang memenuhi persyaratan Butir 15.11.3.2, yang dapat mengakomodasi rotasi inelastis sehubungan dengan deformasi bresing pasca tekuk, dan yang mempunyai kuat

rencana minimal sama dengan A g c f ,. (kuat tekan nominal batang bresing), dapat

15.11.3.4 Pelat Buhul: Perencanaan pelat buhul harus memperhitungkan pengaruh tekuk.

15.11.4 Persyaratan khusus untuk konfigurasi bresing khusus

15.11.4.1 Bresing Tipe V dan Tipe V Terbalik: Sistem rangka yang menggunakan bresing tipe V dan tipe V terbalik harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: 1)

Balok yang bersilangan dengan batang bresing harus menerus dari kolom-ke- kolom;

2) Balok yang bersilangan dengan batang bresing harus direncanakan untuk memikul pengaruh semua beban mati dan hidup berdasarkan kombinasi pembebanan persamaan (6.2-4), (6.2-2), dan (62-3 ), dengan menganggap bahwa batang bresing tidak ada;

standar ini dibuat untuk penayangan di

3) Balok g yan bersilangan dengan batang bresing harus direncanakan untuk memikul pengaruh kombinasi pembehanan (6.2-4) dan (62-5) kecuali bahwa

beban Q b harus disubstitusikan pada suku E Q b adalah pengaruh dari beban

vertikal maksimum yang disebabkan oleh bertemunya batan g bresing dengan

balok Q b harus dihitung dengan menggunakan minimum sebesar N v untuk bresin g dalam tarik dan maksimum sebesar 0,3 ø

c N n untuk bresing tekan;

4) Sayap-sayap atas dan bawah balok pada titik persilangan dengan batang bresing harus direncanakan untuk memikul gaya lateral yang besarnya sama dengan 2% kuat nominal sayap balok Kekecualian: Persyaratan pada Butir 15.1 1.4.1(2) dan 15.11.4 1(3) di atas tid'ak berlaku untuk penthouse, bangunan bertingkat satu, atau tingkat

website dan tidak untuk dikomersialkan”

tertinggi bangunan.

15.11.4.2 Bresing Tipe K: Bresing tipe K tidak diperkenankan digunakan pada SRBKK

15.11.5 Kolom

Kolom pada SRBKK harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

15.11.5.1Perbandingan Lebar terhadap Tebal: Perbandingan lebar terhadap tebal penampang kolom dalam tekan yang diberi pengaku ataupun yang tidak diberi pengaku, harus memenuhi persyaratan untuk batang bresing pada Butir 15.111.4.

15.11.5.2Penyambungan: Selain harus memenuhi persyaratan-persyaratan pada Butir

15.6.2, penyambungan kolom pada SRBKK juga harus direncanakan untuk mampu

memikul minimal kuat geser nominal dari kolom terkecil yang disambung dan 50% memikul minimal kuat geser nominal dari kolom terkecil yang disambung dan 50%