Rangkaian Buzzer Rangkaian Driver Motor DC

arus 38 mA pada colektornya. Pada alat ini digunakan transistor tipe NPN C945, yang dapat mengalirkan arus maksimal 100 mA pada kolektornya. Untuk menghitung hambatan yang digunakan pada basis. hfe min = 90 mA atau A A hfe iC ib 42 , 00042 , 90 038 ,    dengan demikian nilai Rb maksimum yang harus digunakan adalah:       476 . 10 00042 , 6 , 5 A volt volt ib Vbe Vb Rb Rb minimum yang dapat digunakan adalah ib Max = 20 mA:       220 02 , 6 , 5 max A volt volt ib Vbe Vb Rb Pada alat ini digunakan resistor 10 K . Input dari rangkaian ini dihubungkan ke mikrokontroler, sehingga ONOFF relay dapat dikendalikan oleh mikrokontroler.

3.7 Rangkaian Buzzer

Dalam perancangan alat ini, buzzer digunakan sebagai alarm yang mengeluarkan gelombang suara ketika mendapat tegangan keluaran dari mikokontroller. Gambar rangkaian buzzer dapat dilihat di bawah ini : Gambar 3.9 Rangkaian Buzzer Universitas Sumatera Utara

3.8 Rangkaian Driver Motor DC

Rangkaian driver motor DC ini berfungsi untuk menggerakkan motor DC searah atau berlawanan arah dengan jarum jam. Rangkaian ini sebagai penghubung antara motor DC dengan mikrokontroller. gambar rangkaian driver motor DC ditunjukkan pada gambar 3.7. Gambar 3.10 Rangkaian driver motor DC Relay merupakan salah satu komponen elektronik yang terdiri dari lempengan logam sebagai saklar dan kumparan yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet. Pada rangkaian ini digunakan relay 12 volt, ini berarti jika positif relay kaki 1 dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt dan negatip relay kaki 2 dihubungkan ke ground, maka kumparan akan menghasilkan medan magnet, dimana medan magnet ini akan menarik lempengan yang mengakibatkan saklar kaki 3 terhubung ke kaki 4. Dengan demikian, kita dapat mengunakan kaki 3 dan kaki 4 pada relay sebagai saklar untuk menghubungkan ke sumber tegangan posistif atau negatif. Universitas Sumatera Utara Pada rangkaian ini untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan relay digunakan transistor tipe NPN. Dari gambar dapat dilihat bahwa negatip relay dihubungkan ke kolektor dari transistor NPN 2SC945, ini berarti jika transistor dalam keadaan aktif maka kolektor akan terhubung ke emitor dimana emitor langsung terhubung ke ground yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan ini akan mengakibatkan relay aktif. Sebaliknya jika transistor tidak aktif, maka kolektor tidak terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 12 volt, keadaan ini menyebabkan tidak aktif. Kumparan pada relay akan menghasilkan tegangan singkat yang besar ketika relay dinon-aktifkan dan ini dapat merusak transistor yang ada pada rangkaian ini. Untuk mencegah kerusakan pada transistor tersebut sebuah dioda harus dihubungkan ke relay tersebut. Dioda dihubungkan secara terbalik sehingga secara normal dioda ini tidak menghantarkan. Penghantaran hanya terjadi ketika relay dinonaktifkan, pada saat ini arus akan terus mengalir melalui kumparan dan arus ini akan dialirkan ke dioda. Tanpa adanya dioda arus sesaat yang besar itu akan mengalir ke transistor, yang mengakibatkan kerusakan pada transistor. Saat relay yang terhubung ke PortB.0 pada mikrokontroler diaktifkan, maka common relay akan terhubung ke Normally Open NO pada relay pertama, sehingga motor mendapat tegangan positif pada satu kutupnya, sedangkan kutub yang lain terhubung ke tegangan negatif, dengan demikian maka motor akan berputar ke satu arah. Sebaliknya saat relay yang terhubung ke PortB.1 pada mikrokontroller diaktifkan, maka common relay akan terhubung ke Normally Open NO pada relay kedua, sehingga motor mendapat tegangan positif pada satu kutub, sedangkan kutub Universitas Sumatera Utara yang lain terhubung ke tegangan negatif, dengan demikinan maka motor akan berputar ke arah yang lain. Berputarnya motor akan menyebabkan kunci terbuka atau tertutup. Untuk menentukan tipe transistor yang digunakan, maka harus diketahui arus yang mengalir pada relay. Relay yang digunakan adalah JQX-4453, relay ini membutuhkan arus 34 mA untuk dapat bekerja, maka transistor yang digunakan harus dapat mengalirkan arus 34 mA pada colektornya. Pada alat ini digunakan transistor tipe NPN C945, yang dapat mengalirkan arus maksimal 100 mA pada kolektornya. Berikutnya menghitung hambatan yang digunakan pada basis. hfe min = 90 mA atau A A hfe iC ib 37 , 00037 , 90 034 ,    dengan demikian nilai Rb maksimum yang harus digunakan adalah:       11891 00037 , 6 , 5 A volt volt ib Vbe Vb Rb Rb minimum yang dapat digunakan adalah ib Max = 20 mA:       220 02 , 6 , 5 max A volt volt ib Vbe Vb Rb Jadi untuk pemilihan resistornya adalah dengan memilih nilai tengah antara Rb minimum dan Rb maksimum, yaitu:         5835 2 11671 2 220 11891 Rb Maka resistor yang digunakan adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang mendekati nilai tersebut, yaitu 4700 ohm atau 4K7. Universitas Sumatera Utara

3.9 Flowchart