Demikian juga dalam keadaan aktif, jika seseorang mencoba menggiring sepeda motor sebelum membuka sistem, maka sensor halangan akan menghitung
banyaknya putaran roda. Pada hal ini dibuat batas tiga kali putaran pada roda dengan velg racing tiga penyangga. Jika putaran melampaui batas ini maka sensor halangan
melalui penguat op-amp akan mengirim sinyal ke mikrokontroller untuk mengaktifkan alarm dan mengaktifkan pengunci roda.
Untuk mematikan alarm, membuka pengunci roda dan menyambungkan jalur api pada kedua keadaan di atas, dapat dilakukan dengan cara mengirim kode password
ke perangkat bluetooth untuk membuka sistem sehingga sistem dalam keadaan terbuka. Maka alat pengaman sepeda motor ini dapat dikendalikan perangkat
bluetooth untuk menentukan keadaan sistem terbuka atau tertutup berdasarkan kode password yang dikirimkan.
Kode password yang dikirimkan pada perangkat bluetooth berupa kata kunci yang akan diterjemahkan kedalam bahasa ASCII. Misalnya jika perangkat bluetooth
menerima huruf b, maka yang dikirimkan ke mikrokontroller berupa kode ASCII b yaitu 98. Demikian pada kombinasi huruf selanjutnya yang diterima satu persatu oleh
perangkat bluetooth. Dalam rancangan alat ini dibuat untuk kode pembuka sistem dikirimkan dengan katakter “buka” dengan ASCII 98,117,107,97, sedangkan untuk
menutup atau mengaktifkan sistem pengaman dikirim kode “aktif” dengan ASCII
97,107,116,105,102.
3.2 Rangkaian Power Suplay
Power suplay berfungsi sebagai sumber tegangan pada seluruh sistem alat. Dalam hal ini terdiri dari dua bagian yaitu baterai ACU 12 V DC dan rangkaian
regulator dengan output 5V DC. Pada rangkaian terdapat dua output tegangan yaitu 12V DC sebagai masukan
ke kunci sepeda motor, relay kemuadian ke motor pengunci dan 5V DC ke rangkaian sistem.
Universitas Sumatera Utara
Rangkaian power suplay dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3.2 Rangkaian Power Suplay
3.3 Rangkaian Mikrokontroller ATMEGA8535
Dalam alat ini digunakan mikrokontroller ATMEGA8535 yang merupakan pengolah data dari semua sistem. Yang menerima data dari Bluetooth, sensor
halangan atau pun tegangan dalan lainnya, serta mengolahnya dan memberikan sinyal keluaran yang terprogram. Mikrokontroller ATMEGA8535 dapat diprogram dengan
bahasa C dan dapat menggunakan software AVR Studio untuk membuat programnya. Kemuadian program yang dibuat diunduh ke dalam memori mikrokontroller melalu
komunikasi serial USB ke komputer dengan alat yang disebut downloader.Gambar rangkaian mikrokontroller ATMEGA8535 dapat dilihat seperti berikut :
Gambar 3.3 Rangkaian Mikrokontroller ATMEGA8535
1 2
V DC
Universitas Sumatera Utara
Mikrokontroller ATMEGA8535 memiliki 32 pin IO, yang terdiri dari port A, port B, port C dan port D yang masing-masing memiliki delapan pin. Pin 33 sampai
pin 40 adalah port A yang merupakan port ADC yang dapat menerima data serial. Pin 1 sampai 8 adalah port B, pin 22 sampai 29 adalah port C dan pin 14 sampai 21 adalah
port D. Dalam rangkaian mikrokontroller ini ditentukan pin 22 sampai 29 kecuali 25
sebagai pin keluaran disambungkan ke LCD, pin 14 dan 15 sebagai pin masukan disambungkan ke Bluetooth, pin 17 sebagai pin masukan yang disambungkan ke
rangkaian penguat sinyal sensor halangan, pin 2 dan pin 3 sebagai pin keluaran disambungkan ke rangkaian motor DC untuk tegangan masukan relay yang mengatur
penguncian roda, pin 1 sebagai pin keluaran disambungkan ke relay sebagai saklar ke jalur api dan pengunci, pin 4 sebagai pin keluaran disambungkan ke buzzer, pin 40
sebagai pin masukan disambungkan ke sensor tegangan, pin 10 dan 30 sebagai VCC dan AVCC disambungkan ke catu daya 5V DC. Untuk lebih lanjutnya nanti dapat
dilihat pada lampiran rangkaian lengkap dari alat ini.
3.4 Rangkaian LCD Liquid Crystal Display