Diagram Block Sistem KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

3.1 Diagram Block Sistem

Rancangan Alat Pengaman Sepeda Motor Sistem Ganda Menggunakan Teknologi Bluetooth yang dirancang ini berfungsi sebagai alat pengaman sepeda motor dari tindak pencurian yang dibuat dengan dua sistem yaitu penguncian automatis dan pengamanan jalur api dengan memperhatikan parameter perlakuan yang memang diasumsikan adalah tindak pencurian. Diagram blog alat ini dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 3.1 Diagram Block Sistem LED Pneumatic LCD M ik ro k o n tro o le r A T M e g a 8 5 3 5 Relay Relay Bl ue too th Jalur Api Buzzer Fotodioda Penguat Relay HP Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini seperti pada judul alat adalah sistem pengaman sepeda motor dengan sistem ganda, tentunya ada dua sistem yang bekerja pada alat ini sebagai alat pengaman, yaitu pengamanan pengapian dan kunci roda. Pada pengaman pengapian dipasang rangkaian pembagi tegangan yang berfungsi sebagai sensor tegangan yang masuk dari kunci sepeda motor. Pada pengaman roda dipasang sebuah motor pengunci roda yaitu elektro- peneumatic motor pengunci yang memiliki sistem hidraulik yang prinsip kerjanya sama seperti motor DC. Jika diberi tegangan pada kutub positif, hidraulik motor pengunci akan aktif, demikian sebaliknya Pada roda juga dipasang sensor halangan yaitu LED inframerah dan fotodioda yang bekerja sebagai sensor halangan. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi putaran roda yang diteruskan ke op-amp LM 358 untuk menyesuaikan tegangan keluaran yang kemudian dikirimkan ke mikrokontroller. Jalur api adalah hubungan langsung antara baterai sepeda motor dengan pengapian sepeda motor yang berfungsi untuk membuat keadaan sepeda motor dalam keadaan standby. Mikrokontroller ATMega8535 sebagai pengolah data diprogram sehingga dapat mengontrol kerja perangkat-perangkat yang digunakan pada pembuatan alat ini. Pada alat ini ada dua keadaan yang dibuat, yaitu 1. Sistem Aktif 2. Sistem Terbuka Pada keadaan sistem aktif, berarti sistem pengamanan sedang berjalan, perangkat bluetooth tidak menerima data sebagai perintah membuka sistem, sedangkan sistem terbuka adalah keadaan normal sepeda motor tanpa sistem pengamanan. Dalam keadaan sistem aktif, andaikan saja dengan segala cara seseorang dapat membuka kunci sepeda motor dengan kunci tiruan atau lainnya, maka sensor tegangan akan berfungsi sebagai pendeteksi tegangan dari kunci sepeda motor. Jika ada tegangan masuk dari kunci sepeda motor, maka sinyal akan dikirimkan ke mikrokontroller dengan keadaan low sekitar 2.1 V. Sesuai program yang diunduh ke mikrokontroller, jika tegangan masukan dari sensor tegangan = 5V maka sistem dalam keadaan aktif, maka mikrokontroller akan mengaktifkan alarm dan memberi sinyal ke motor pengunci untuk mengunci roda. Universitas Sumatera Utara Demikian juga dalam keadaan aktif, jika seseorang mencoba menggiring sepeda motor sebelum membuka sistem, maka sensor halangan akan menghitung banyaknya putaran roda. Pada hal ini dibuat batas tiga kali putaran pada roda dengan velg racing tiga penyangga. Jika putaran melampaui batas ini maka sensor halangan melalui penguat op-amp akan mengirim sinyal ke mikrokontroller untuk mengaktifkan alarm dan mengaktifkan pengunci roda. Untuk mematikan alarm, membuka pengunci roda dan menyambungkan jalur api pada kedua keadaan di atas, dapat dilakukan dengan cara mengirim kode password ke perangkat bluetooth untuk membuka sistem sehingga sistem dalam keadaan terbuka. Maka alat pengaman sepeda motor ini dapat dikendalikan perangkat bluetooth untuk menentukan keadaan sistem terbuka atau tertutup berdasarkan kode password yang dikirimkan. Kode password yang dikirimkan pada perangkat bluetooth berupa kata kunci yang akan diterjemahkan kedalam bahasa ASCII. Misalnya jika perangkat bluetooth menerima huruf b, maka yang dikirimkan ke mikrokontroller berupa kode ASCII b yaitu 98. Demikian pada kombinasi huruf selanjutnya yang diterima satu persatu oleh perangkat bluetooth. Dalam rancangan alat ini dibuat untuk kode pembuka sistem dikirimkan dengan katakter “buka” dengan ASCII 98,117,107,97, sedangkan untuk menutup atau mengaktifkan sistem pengaman dikirim kode “aktif” dengan ASCII 97,107,116,105,102.

3.2 Rangkaian Power Suplay