2.1.2. Air Tanah
Ground Water
a. Pengertian dan jenis air tanah Bumi memiliki sekitar 1,3 -1,4 milyard km2 air, yang terbagi atas laut
sejumlah 97,5, dalam bentuk es sejumlah 1,75 dan sekitar 0,73 berada di darat. Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akan mengalir ke
daerah yang lebih rendah dan masuk ke sungai akhirnya mengalir sampai ke laut, dalam perjalanan air tersebut sebagian akan masuk ke dalam tanah
infiltrasi dan ada pula yang menguap kembali. Menurut Gelhar, 1972 Seyhan, 1977:254. Lebih dari 98 dari
semua air tawar diduga sedikit lebih dari pada 7 x 106 km
3
diatas muka bumi tersembunyi di bawah permukaan dalam pori-pori batuan dan bahan-
bahan butiran. Dua persen sisanya adalah apa yang kita lihat di danau- danau, sungai dan reservoir. Separuh dari dua persen ini disimpan di
reservoir buatan. Sembilan puluh delapan persen dari air di bawah permukaan disebut air tanah dan digambarkan sebagai air yang terdapat
pada bahan yang jenuh di bawah muka air tanah. Dua persen sisanya adalah lengas tanah pada mintakat tidak jenuh di atas muka air tanah.
Daryanto 2004 : 11 menyatakan bahwa : Air tanah ialah air yang melekat pada butir-butir tanah, air yang terletak diantara butir-butir tanah,
dan air yang tergenang di atas lapisan tanah yang terdiri dari batu, tanah lempung yang amat halus atau padat yang
sukar ditembus air.” Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa airtanah adalah
air yang tersimpan dalam ruang antar butir tanah yang dibatasi oleh formasi geologi dan struktur batuan yang sukar ditembus air. Lapisan
dimana airtanah dapat dengan mudah melaluinya disebut lapisan permeabel seperti lapisan pasir atau lapisan krikil. Lapisan impermeabel
terbagi atas dua jenis yakni lapisan yang kebal air
aquifuge
seperti lapisan batuan
rock
dan lapisan kedap air
aquiclude
seperti lapisan lempung atau lapisan silt.
Universitas Sumatera Utara
Lapisan permeabel yang jenuh dengan air tanah disebut juga akuifer lapisan pengandung air. Air terkekang merupakan airtanah dalam akuifer
yang tertutup dengan lapisan impermeabel yang mendapat tekanan. Air tanah bebas adalah air tanah dalam aquifer yang tidak tertutup dengan
lapisan impermeabel. b. Penggolongan air tanah
Penggolongan Ait tanah berdasarkan asal mulanya menurut Told dan Dam Seyhan 1977 : 256 dapat dibagi menjadi empat tipe, yaitu :
1 Air meteorik yakni air yang berasal dari atmosfir dan mencapai mintakat kejenuhan baik secara langsung infiltrasi permukaan tanah
kondensasi uap air maupun tidak langsung perembesan influen 2 Air Juvenil merupakan air baru yang ditambahkan pada mintakat
kejenuhan dari kerak bumi yang dalam seperti, air magmatik, air gunungapi dan air kosmik.
3 Air diremajakan rejuvenated ialah air yang untuk sementara waktu telah dikeluarkan dari daur hidrologi oleh pelapukan, dan sebab-sebab
lain, kembali kedaur lagi dengan proses-proses metamorfisisme, pemadatan atau proses-proses yang serupa.
4 Air konat adalah air yang dijebak pada beberapa batuan sedimen atau gunung pada saat asal mulanya. Air tersebut biasanya sangat
termineralisasi dan mempunyai salinitas yang lebih tinggi daripada air laut.
c. Kondisi air tanah Menurut Sosrodarsono 2006 : 98-103 air tanah yang bersangkutan
dengan pengembangan air, diklasifikasikan dalam lima jenis sesuai dengan keadaan kondisi air tanah yakni, air tanah dalam dataran alluvial, air tanah
Universitas Sumatera Utara
dalam kipas detrital, air tanah dalam terras dilluvial, air tanah di kaki gunung api dan air tanah dalam zone batuan retak.
1 Air tanah dataran aluvial Volume air tanah dalam dataran alluvial ditentukan oleh tebal, penyebaran
dan permeabilitas dari akuifer yang terbentuk dalam alluvium dan dilluvium yang mengendap dalam dataran. Air susupan. air tanah yang
dalam dataran. Airtanah dataran alluvial terbagi atas air susupan
influent water
, airtanah dilapisan yang dalam, dan airtanah sepanjang pantai. 2 Air tanah di dalam kipas detrital
Endapan kipas detrital terbagi atas endapan diatas kipas dan dibagian ujung bawah kipas. Endapan diatas kipas terdiri atas lapisan pasir dan
kerikil yang tidak terpilih sedangkan menuju ke arah ujung bawah kipas cendrung di dominasi oleh lempung.
3 Air tanah di dalam teras dilluvial Air tanah dalam teras diluvial yang tertutup dengan endapan teras yang
agak tebal ditentukan oleh keadaan bahan dasar dan daerah pengaliran dari terras. Kondisinya pada lembah terdapat akuifer yang tebal dan mata air
pada batuan dasar yang dangkal, sedangkan jika terras bersambung dengan gunung api dan endapannya juga bersambung dengan endapan kasar
gunung itu, maka pengisian air tanah akan menjadi besar. 4 Air tanah di kaki gunung api
Kaki gunung api memiliki topografi dan geografi yang khas maka air tanahnya mempunyai karakteristik tersendiri. Kaki gunung api yang tinggi
mengakibatkan curah hujan tinggi, fragmen-fragmen gunung api memiliki ruang-ruang yang banyak sehingga mudah menyalurkan airtanah serta
memiliki mata air di ujung terras, dan pada dasar aliran lava banyak
Universitas Sumatera Utara
retakan dan ruang maka air tanah dengan mudah melalui dasar sepanjang lembah tersebut.
5 Air tanah di zone retakan Lapisan-lapisan zaman tersier mempunyai kepadatan yang besar, porositas
effektif antar butir tanah adalah kecil. Koeffisien permeabilitasnya adalah kirakira10-4 sampai 10-6 cmdetik dan tidak terbentuk akuifer. Akan tetapi
jika terdapat zone retakan yang memotong lapisan-lapisan ini, maka didalamnya terisi air celah.
Gambar 2.2. Akifer air tanah 2.2. Kualitas Air
Air merupakan sumber daya alam yang sangat melimpah di muka bumi, dan dengan adanya siklus hidrologi menjadikan air sumberdaya alam yang dapat
diperbaharui. Namun meskipun air merupakan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui, air di alam sangat jarang ditemukan dalam keadaan murni. Air hujan
yang pada awalnya dalam keadaan murni tapi setelah mengalami reaksi dengan gas-gas di udara dalam perjalanannya turun ke bumi dan selanjutnya selama
mengalir di atas permukaan bumi dan dalam tanah, menjadikan air tersebut terkontaminasi. Kualitas air merupakan karakteristik mutu yang dibutuhkan dalam
pemanfaatan air sesuai dengan yang diperuntukannya.
Universitas Sumatera Utara
Pengelompokan kualitas air dibagi menjadi empat golongan menurut peruntukannya dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 20 Tahun 1990, pembagian
tersebut sebagai berikut : a. Golongan A : air dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa
pengolahan terlebih dahulu. b. Golongan B : air dapat digunakan sebagai air baku air minum.
c. Golongan C : air dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. d.Golongan D : air dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di
perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air. Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air terhadap penggunaan
tertentu dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, mulai dari air untuk memenuhi kebutuhan langsung yaitu air minum, mandi dan cuci, air irigasi atau
pertanian, peternakan, perikanan, rekreasi dan transportasi. Banyak cara yang digunakan untuk menentukan status mutu air, diantaranya dengan metode
STORET. Dengan metode tersebut dapat diketahui parameter-parameter yang telah
memenuhi atau tidak memenuhi. Pada dasarnya metode STORET hanya membandingkan antara data kualitas air yang di uji dengan standar baku mutu air
sesuai peruntukannya. Sistem nilai yang digunakan adalah dari US-EPA
Environmental Protection Agency
dengan mengklasifikasikan mutu air dalam empat kelas, yaitu :
a. Kelas A : baik sekali, skor = 0 Æ memenuhi baku mutu. b. Kelas B : baik, skor = -1 sampai -10 Æ cemar ringan.
c. Kelas C : sedang, skor = -11 sampai -30 Æ cemar sedang d. Kelas D : buruk, skor = -31 Æ cemar berat.
Universitas Sumatera Utara
Kualitas air dalam hal ini mencakup keadaan fisik dan kimia yang dapat mempengaruhi ketersediaan air untuk kehidupan manusia pertanian, industri,
rekreasi dan pemanfaatan air lainnya, Asdak 2004:497. Dalam Peraturan Pemerintah RI No 82 tahun 2001,kualitas air ditetapkan melalui pengujian
karakteristik fisika dan karakteristik kimia
2.2.1. Karakteristik Fisika.