DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan
ii Pernyataan
iii Penghargaan
iv Abstrak
vi Abstract
vii Daftar Isi
viii Daftar Tabel
x Daftar Gambar
xi Daftar Lampiran
xii
Bab 1 Pendahuluan
1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Permasalahan
3
1.3. Pembatasan Masalah
3
1.4. Tujuan Percobaan
3
1.5. Manfaat Percobaan
4 Bab 2 Tinjauan Pustaka
5 2.1. Sejarah Teh
5 2.1.1. Nama Teh
6
2.1.2. Perkembangan Teh Di Indonesia 6
2.2. Taksonomi Teh 7
2.2.1. Tanaman Teh 8
2.3. Jenis Dan Pengolahannya 8
2.4. Komposisi Kimia Teh 13
2.4.1. Tanin 13
2.4.2. Sifat Tanin 14
2.4.3. Jenis-jenis Tanin 16
2.4.3.1. Tanin Terhidrolisis 16
2.4.3.2. Condensed Tanin Tanin Padat 18
2.5. Spektrofotometer UV-Visibel 18
2.5.1. Intrumentasi Spektrofotometer UV-Visibel 19
2.5.2. Hukum Lambert-Beer 19
Bab 3 Metodologi Percobaan
21
3.1. Alat-alat 21
3.2. Bahan 21
3.3. Prosedur Percobaan 22
3.3.1. Penyiapan Reagen 22
3.3.1.1. Larutan Ferro Tartrat 22
3.3.1.2. Larutan Buffer Posfat 22
3.3.1.3. Larutan Etil Galat 23
3.3.2. Pembuatan Larutan Blanko Ferro Tartrat 23
3.3.3. Pembuatan Kurva Kalibrasi 23
3.3.4. Pembuatan Sampel 23
Universitas Sumatera Utara
3.3.5. Perlakuan Sampel 24
3.4. Bagan Percobaan 25
3.4.1. Pembuatan Kurva Kalibrasi 25
3.4.2. Perlakuan Sampel 26
Bab 4 Hasil Dan Pembahasan
27
4.1. Data Hasil Percobaan 27
4.2. Perhitungan 28
4.3. Pembahasan 31
Bab 5 Kesimpulan Dan Saran 33
5.1. Kesimpulan 33
5.2. Saran 33
Daftar Pustaka 34
Lampiran 34
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Data Absorbansi Larutan Sampel Teh Hijau
27 Tabel 4.2 Data Pengaruh Perendaman Teh Hijau Terhadap Konsentrasi
Tanin 27
Tabel 4.3 Data Hasil Perhitungan 31
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Struktur Tanin Turki
16 Gambar 2.2. Struktur Korilagin
17 Gambar 2.3. Mekanisme Pembentukan Asam Galat Dan Turunannya
17 Gambar 2.4. Struktur Katekin
18 Gambar 2.5. Struktur Epi Katekin
18 Gambar 4.1. Grafik Konsentrasi Tanin Vs Waktu Perendaman Teh Hijau 32
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran I
Pembuatan kurva kalibrasi 36
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan tentang pengaruh lama perendaman teh hijau terhadap konsentrasi tanin di PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT MEDAN.
Penentuan konsentrasi tanin dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer UV-
Visibel pada λ
max
550 nm dimana waktu perendaman optimumnya yaitu 20 menit.
Universitas Sumatera Utara
EFFECT OF GREEN TEA LEAVES IMMERSION LENGTH TANNINS CONCENTRATION ON AGAINST GREEN TEA
IN THE MAKING FRESTEA PT. COCA-COLA BOTTLING MEDAN INDONESIA UNIT
ABSTRACT
Has conducted experiments on the effect of soaking time on the concentration of green tea tannin on the PT. Coca-Cola Bottling MEDAN INDONESIA UNIT.
Determination of tannin concentration by using UV- visible spectrophotometer at λ
max 550 nm where by the optimum immersion time is 20 minutes.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teh merupakan salah satu produk minuman terpopuler yang banyak dikomsumsi oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia dikarenakan teh
mempunyai rasa dan aroma yang khas, selain itu teh juga dipercaya mempunyai khasiat bagi kesehatan diantaranya mencegah kegemukkan, kanker dan kolesterol.
Seiring dengan perkembangan zaman serta teknologi maka pada saat sekarang ini banyak sekali kita temui industri pengolahan teh dengan menghasilkan berbagai
macam produk akhir seperti halnya teh kering, teh celup, dan bahkan teh dalam kemasan botol yang mana kesemuanya dapat memberikan kemudahan bagi kita untuk
mengkonsumsinya secara praktis. Berdasarkan proses pengolahannya, teh diklasifikasikan kedalam tiga jenis yaitu teh
fermentasi teh hitam, teh semi fermentasi teh olong dan teh tanpa fermentasi teh hijau.
http:www.bppt.go.idindex.php?option=com_contenttask=viewid=1358Itemid =30
Kandungan teh secara umum adalah kafein, tanin, dan minyak esensial. Unsur kafein memberikan rasa segar dan mendorong kerja jantung manusia, tidak berbahaya
jika dikonsumsi tidak melebihi 300mghari. Unsur tanin adalah sumber energi yang berasal dari sari teh tersebut. Sedangkan minyak esensial memberikan rasa dan bau
harum yang merupakan faktor-faktor pokok dalam menentukan nilai dalam setiap cangkir teh yang dijual atau diperdagangkan. Spillane, 1992
..
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan teh hijau lebih dari 300 mghari sekitar 5 cangkir teh hijau dapat mengakibatkan efek samping, misalnya gelisah, insomnia atau sulit tidur, diare,
mudah tersinggung, sakit kepala, dan hilangnya nafsu makan. Jika berinteraksi dengan obat sintetik, teh hijau dapat memperlambat penyerapan obat ke dalam tubuh.
Oktavia, 2009 Kandungan tanin dalam teh dapat digunakan sebagai pedoman mutu, karena
tanin memberikan cita rasa yang khas terhadap teh tersebut yaitu rasa yang sedikit sepat. Winarno, 1992.
Katekin pada teh merupakan anti oksidan kuat yang dapat menghambat proses penuaan. Komponen utama pada teh yang berdaya mencegah kanker adalah EGCG
epigalocatechin galat, ECG epicatechin galat dari grup katekin.
Sifat utama tanin tumbuh-tumbuhan tergantung pada gugusan phenolik-OH yang terkandung dalam tanin, tanin akan terurai menjadi pyrogallol, pyrocatechol dan
phloroglucinol bila dipanaskan sampai suhu 99
o
C-102
o
C, semua jenis tanin dapat larut dalam air. Kelarutannya besar, dan akan bertambah besar apabila dilarutkan dalam air
panas. Begitu juga tanin akan larut dalam pelarut organik seperti metanol, etanol, aseton dan pelarut organik lainnya. Tanin berwarna putih kekuning-kuningan sampai
coklat terang, tergantung dari sumber tanin tersebut. Tanin juga mempunyai sifat atau daya bakterostatik, fungistatik atau merupakan racun bagi bakteri dan jamur.
Risnasari, 2001. http:www.Pusat Penelitian Teh dan Kina.com.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin mengetahui pengaruh waktu perendaman teh hijau terhadap perolehan konsentrasi tanin.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Permasalahan