Pencucian dan Dehidrasi Penjernihan Clearing dan Infiltrasi Parafin

jaringan, terutama bila yang digunakan formaldehid 40 . Oleh karena itu konsentrasi yang biasa digunakan untuk fiksasi adalah 4-10 Jones,1985.

2.7.2 Pencucian dan Dehidrasi

Setelah proses fiksasi maka dilakukan pencucian. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan larutan fiksatif dari jaringan. Setelah proses pencuciasn selesai maka dilakukan dehidrasi. Istilah dehidrasi di sini berarti penarikan molekul air dari dalam jaringan. Proses ini dimaksudkan untuk menarik air yang terdapat dalam jaringan agar nantinya seluruh ruangan antar sel dalam jaringan dapat diisi oleh molekul-molekul parafin Jones,1985. Dalam proses ini, dehidran yang digunakan adalah etanol atau biasa disebut alkohol. Proses ini biasanya dimulai dari alkohol persentase rendah kemudian setingkat demi setingkat menuju ke alkohol persentase tinggi alkohol absolute. Proses ini dimaksudkan untuk menjaga agar tidak terjadi perubahan yang tiba-tiba terhadap sel jaringan, sehingga perubahan struktur sel yang terjadi sekecil mungkin Jones,1985.

2.7.3 Penjernihan Clearing dan Infiltrasi Parafin

Pada proses clearing digunakan xylol atau xylene. Proses ini dimaksudkan untuk menarik alkohol atau dehidran yang lain dari dalam jaringan, agar nantinya dapat digantikan oleh molekul parafin Jones,1985. Setelah proses penjernihan diperkirakan sudah sempurna, selanjutnya dimulai proses infiltrasi parafin. Parafin yang digunakan adalah yang titik cairnya berkisar 50-56 o C. Proses ini seluruhnya dikerjakan di dalam oven. Waktu yang diperlukan oleh suatu jaringan di dalam campuran zat parafin murni, tidak terlalu lama cukup berkisar antara 60 menit saja. Jaringan dipindahkan mulai dari parafin Universitas Sumatera Utara I, parafin II, kemudian parafin murni III; hal ini dimaksudkan agar jaringan mendapatkan suatu lingkungan parafin yang betul-betul murni. Selain itu tingkatan parafin ini, dimaksudkan untuk mencegah tertahannya sejumlah besar zat penjernih di dalam jaringan, karena akan melunakkan jaringan dan membuat jaringan sukar diiris. Setelah proses ini maka dibuatlah suatu blok jaringan sehingga diperoleh massa yang keras dan padat sehingga dapat dipotong menjadi jaringan yang tipis Jones,1985.

2.7.4 Deparafinasi dan Pewarnaan