BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Osteoporosis kerapuhan tulang menyebabkan hampir dua juta kasus patah tulang pinggul setiap tahunnya di seluruh dunia. Osteoporosis terjadi akibat
berkurangnya massa tulang yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah kalsium di dalam tulang. Patah tulang akibat osteoporosis telah menjadi suatu ancaman serius
karena kebanyakan pasien tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Lebih memprihatinkan lagi bahwa penyakit ini lebih banyak terjadi pada wanita
dibandingkan dengan pria. Kehilangan kalsium tulang di kemudian hari akan mengganggu kesehatan wanita, khususnya wanita yang sudah tidak mensturasi lagi
Robbins, 2004. Sekitar 99,9 atau 1,4 kg kalsium di tubuh berada di tulang kita. Sisanya,
1 ikut bersirkulasi di dalam peredaran darah dan terlibat dalam jutaan proses kimia yang berlangsung pada tubuh. Berdasarkan hasil penelitian University of
Otago, Selandia Baru, bekerja sama dengan Seameo Tropmed RCCN, Universitas Indonesia dan Universitas Putra Malaysia, yang dipublikasikan European Journal
of Clinical Nutrition tahun 2007, perempuan Indonesia hanya mengonsumsi 270 miligram kalsium per hari. Hal tersebut berarti asupan perempuan Indonesia
bahkan kurang dari 50 rekomendasi kalsium harian yang dibutuhkan untuk menjaga kekuatan dan kesehatan tulang.
Kalsium terkandung dalam berbagai makanan dan harus menjadi bagian dari pola makan seimbang. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya
seperti yogurt dan keju. Susu merupakan salah satu sumber kalsium yang terbaik karena susu dapat mencegah osteoporosis yang banyak dialami wanita berusia 50
tahun ke atas. Vitamin D juga terdapat di dalam susu yang diperlukan pada proses penyerapan kalsium Ernes, 2006.
Sharon dkk 1993, melalui penelitian terhadap 581 orang kulit putih pasca menopause yang berusia rata-rata 70,6 tahun dan mengonsumsi susu secara teratur
mulai usia 20-50 tahun berhasil membuktikan manfaat konsumsi susu. Ada keterkaitan antara konsumsi susu dengan deposit kalsium dilihat dengan sinar X
Universitas Sumatera Utara
pada tulang belakang, paha, dan pergelangan tangan. Diet yang kaya akan kalsium di usia dewasa ternyata berperan pada tingginya kepadatan tulang dan menekan
kehilangan masa tulang sampai tingkat minimal. Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat
kesehatan dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi.
Tingkat gizi seseorang dalam suatu waktu bukan saja ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada masa lampau, bahkan jauh sebelum masa itu Budiyanto, 2002.
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia yang
berkualitas, sehat , cerdas, dan produktif. Betapapun kayanya sumber alam yang tersedia bagi suatu bangsa tanpa adanya sumber daya manusia yang tangguh maka
sulit diharapkan untuk berhasil membangun bangsa itu sendiri Hadi, 2005. Pengelolaan keuangan pada mayoritas masyarakat dikelola oleh ibu. Di
dalam kondisi ekonomi yang serba sulit, para ibu harus mampu memprioritaskan hal yang lebih penting, khususnya pada masalah kesehatan dan asupan gizi
keluarga. Oleh karena itu, ibu rumah tangga perlu mengonsumsi asupan gizi yang optimal. Kurangnya asupan gizi yang optimal misalnya kalsium mengakibatkan
p. Hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran asupan
kalsium pada ibu rumah tangga di Lingkungan XX Kelurahan Tanjung Mulia Hilir.
1.2. Rumusan Masalah