Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga terhadap Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Janin di Kelurahan Tanjung Morawa Pekan Tahun 2013

(1)

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER

Saya bertandatangan di bawah ini: Nama :

Umur :

Setelah membaca penjelasan di atas, maka dengan ini menyatakan saya bersedia ikut berpatisipasi sebagai salah satu responden dalam penelitian ini dengan kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya.

Medan. Juli 2013


(2)

DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

Petunjuk Pengisian : isi lah titik-titik dan berilah tanda cek (v) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.

Nama : Ny. ……….

Usia : 15 th – 19 th 40 th – 44 th 20 th – 24 th 45 th – 49 th

25 th – 39 th Lainnya, sebutkan : ….... th

Pendidikan : SD Diploma

SMP Sarjana

SMA Lainnya,sebutkan : …….

Pekerjaan : Swasta PNS

Wiraswasta Lainnya, sebutkan:………..


(3)

PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS

Petunjuk Pengisian: berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda.

1. Di bawah ini, yang manakah merupakan kepanjangan dari HIV? a. Human Immune Virus

b. Human Immune Vaccines

c. Human Immunodeficiency Virus d. Human Imunitas Virus

2. Di bawah ini, yang manakah merupakan kepanjangan dari AIDS? a. Acquired Immuno Deficiency System

b. Acquired Immune Defends Systen c. Acquired Immune Deficiency Syndrome d. Acquired Immune Deactivated Syndrome 3. AIDS merupakan penyakit yang harus dihindari :

a. Tahu b. Tidak tahu

4. HIV tidak bisa ditularkan melalui serangga :

a. Tahu b. Tidak tahu

5. HIV bisa ditularkan melalui : (jawaban dapat lebih dari 1) a. Hubungan seksual dengan penderita AIDS

b. Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya (alat tindik) yang telah terkontaminasi

c. Penularan dari ibu yang mengandung HIV positif ke bayi d. Menerima transfusi darah dari penderita

e. Kontak luka yang berdarah dengan darah penderita

6. HIV tidak bisa ditularkan melalui : (jawaban dapat lebih dari 1)

a. Menggunakan bantal secara bersama-sama dengan ODHA (Orang dengan HIV/AIDS)


(4)

b. Menggunakan peralatan makan bersama dengan ODHA c. Bersalaman dengan ODHA

d. Terkena keringat ODHA e. Berpelukan dengan ODHA

7. Gejala-gejala terinfeksi HIV, antara lain : (jawaban dapat lebih dari 1) a. Demam berkepanjangan (lebih dari 3 bulan)

b. Selera makan hilang

c. Diare terus menerus (lebih dari satu bulan) d. Bercak-bercak di kulit

e. Berat badan turun drastic (lebih dari 10% dalam 3 bulan) f. Kelemahan tubuh yang menurunkan aktivitas fisik

g. Infeksi penyakit penyerta, misalnya: pneumonia yang disebabkan oleh Pneumocystis carinii, TBC

h. Peradangan otak/selaput otak

8. Berikut ini adalah cara agar terhindar dari HIV adalah : (jawaban dapat lebih dari 1)

a. Setia pada satu pasangan saja

b. Tidak menggunakan jarum suntik yang sudah tidak steril c. Menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi

d. Memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan yang tersedia

e. Mencari informasi yang benar tentang penyakit HIV/AIDS dan perkembangannya

PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE JANIN (PMTCT)


(5)

a. Tahu b. Tidak tahu

10. Jika Ibu dan suami terinfeksi penyakit menular seksual, maka risiko tertular HIV cukup besar:

a. Tahu b. Tidak tahu

11. Menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi dapat mencegah ibu terinfeksi HIV:

a. Tahu b. Tidak tahu

12. Seorang ibu rumah tangga bisa menularkan virus HIV kepada janin yang dikandungnya:

a. Tahu b. Tidak tahu

13. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin harus dilakukan melalui upaya berikut ini, yaitu: (jawaban dapat lebih dari 1)

a. Pemeriksaan kehamilan secara rutin dan teratur b. Melakukan deteksi dini dengan test HIV sukarela

c. Menghindari kehamilan yang tidak diinginkan pada perempuan dengan HIV positif.

14. Perencanaan kehamilan dan penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi dapat mencegah kehamilan yang tidak direncanakan serta mencegah ibu dan janin terinfeksi HIV.

a. Tahu b. Tidak tahu

15. Test HIV secara sukarela penting untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke janin

a. Tahu b. Tidak tahu

16. Pencegahan penularan HIV dengan melakukan operasi caesar pada ibu yang sudah terinfeksi HIV mengurangi risiko anak untuk terinfeksi HIV dari ibu.

a. Tahu b. Tidak tahu

17. Bagi ibu yang terinfeksi HIV, tidak disarankan untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi nya

a. Tahu b. Tidak tahu

18. Apakah Anda pernah mengetahui adanya sebuah program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu Kepada Bayi/Janin?


(6)

a. Pernah b. Tidak Pernah

19. Dari mana anda mengetahuinya? ……….

………

20. Apa yang anda ketahui tentang program tersebut ?... ………... ………

SIKAP

Petunjuk Pengisian : berilah tanda cek (v) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.

Keterangan : S (Setuju)

TS (Tidak Setuju)

NO PERTANYAAN S TS

1. Menurut Anda HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan yang berbahaya.

2. Anda mempunyai kemungkinan tertular HIV.

3. Penting bagi Anda untuk mencari informasi tentang HIV/AIDS.

4. Jika Anda mencegah agar tidak terinfeksi penyakit menular seksual berarti Anda juga mencegah terinfeksi HIV.

5. Ketika Anda terinfeksi Penyakit Menular Seksual, maka Anda perlu mengajak suami untuk ikut memeriksakan diri.

6. Menurut Anda, sangat sulit mengajak suami memeriksakan kesehatan reproduksi bersama ke pelayanan kesehatan.

7. Penting untuk mendiskusikan perencanaan kehamilan dan penggunaan alat kontrasepsi yang tepat dengan


(7)

suami.

8. Anda dan suami harus melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan teratur untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada ibu dan janin, terutama mencegah terinfeksi virus HIV.

9. Anda dan suami perlu mendiskusikan tindakan persalinan yang tepat bagi Anda dan janin ketika akan melahirkan.

10. Anda perlu mengingatkan suami untuk berperilaku seks yang aman, contohnya setia pada satu pasangan seksual.

11. Anda harus mencegah penularan HIV dengan tidak melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan seksual.

12. Menurut Anda pelayanan kesehatan yang ada belum maksimal dalam memberikan informasi tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin.

13. Menurut Anda mengikuti test HIV tidak memberi keuntungan apapun untuk ibu maupun janin.

14. Menurut Anda tindakan test HIV secara sukarela penting dilakukan oleh semua ibu rumah tangga.

15. Jika Anda sudah mengetahui tentang bahaya infeksi HIV maka perlu untuk menganjurkan teman-teman Anda untuk mencegah diri terinfeksi HIV seperti setia dengan satu pasangan seksual.

KETERSEDIAAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN

1. Apakah ada tersedia sarana untuk mendukung upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin di daerah tempat ibu tinggal?

a. Ada b. Tidak ada c. Tidak tahu 2. Apa saja sarana yang Anda ketahui ?


(8)

3. Apakah ibu dapat dengan mudah mengakses setiap sarana pelayanan kesehatan yag tersedia?

a. Ya. b. Tidak c. Tidak tahu

4. Apakah ibu pernah mengetahui adanya Mobile Klinik yang memberi pelayanan kesehatan terkait pencegahan penularan HIV?

a. Ya. pernah b. Tidak c. Tidak tahu

5. Apakah ibu pernah difasilitasi oleh LSM tertentu yang bergerak dalam pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi, termasuk diberikan informasi terkait HIV?

a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu

DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN

Petunjuk Pengisian : berilah tanda cek (v) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.

NO PERTANYAAN Ya Tidak

1. Petugas kesehatan memberi informasi tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin sesuai dengan yang Anda butuhkan.

2. Petugas kesehatan selalu berada di tempat pada jam kerja ketika Anda datang ke pelayanan kesehatan untuk memperoleh informasi.

3. Petugas kesehatan melayani dengan ramah dan menyenangkan.

4. Petugas kesehataan mendampingi Anda dan memberi penjelasan yang Anda butuhkan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi di puskesmas. 5. Petugas kesehatan sering melakukan kegiatan


(9)

6. Petugas kesehatan mengingatkan Anda tentang perilaku berisiko menularkan virus HIV dari ibu ke janin.

7. Petugas kesehatan memberi informasi tentang penjelasan mengapa penting melakukan tes HIV secara sukarela.

DUKUNGAN SUAMI

Petunjuk Pengisian : berilah tanda cek (v) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.

NO PERTANYAAN Ya Tidak

1. Suami memberi informasi tentang HIV/AIDS.

2. Suami mendengarkan keluhan Anda terkait kondisi kesehatan reproduksi Anda.

3. Suami ikut memeriksakan kondisi kesehatan reproduksi ke pelayanan kesehatan jika terdapat kelainan.

4. Suami membantu Anda mencari informasi tentang bahaya HIVAIDS dan cara pencegahannya.

5. Suami mengajak Anda untuk berdiskusi tentang perencanaan kehamilan dan penggunaan alat kontrasepsi yang tepat.

6. Suami mendukung Anda untuk memeriksakan kondisi kesehatan Anda apalagi ketika sedang hamil.

7. Suami memberikan perhatian yang cukup terkait kondisi kesehatan Anda dan janin ketika Anda sedang dalam kondisi hamil.

8. Suami mengajak Anda untuk mendiskusikan tindakan persalinan yang tepat bagi Anda dan janin ketika akan melahirkan.


(10)

TINDAKAN

Petunjuk Pengisian : berilah tanda cek (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda.

1. Apakah Anda sudah melakukan tindakan pencegahan penyebaran HIV/AIDS di rumah tangga?

a. Ya b. Tidak

2. Apa usaha yang Anda lakukan dalam pencegahan penularan HIV? a. Setia dengan satu pasangan seksual

b. Punya banyak pasangan seksual

c. Tidak harus mengikuti test HIV sukarela

3. Apakah Anda pernah mencari informasi tentang pencegahan penularan HIV dari ibu kepada janin?

a. Pernah b. Tidak

4. Apakah Anda pernah mengikuti penyuluhan tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin?

a. Pernah b. Tidak

5. Tindakan berikut yang sudah ibu lakukan sebagai upaya mencegah terinfeksi virus HIV adalah : (jawaban dapat lebih dari 1)

a. Mencari informasi yang benar tentang pencegahan penularan HIV

b. Memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan jika terdapat kelainan pada tubuh yang mirip dengan gejala HIV

c. Mengikuti konseling dan test HIV secara sukarela

6. Tindakan Anda untuk mencegah suami terinfeksi HIV adalah : (jawaban dapat lebih dari 1)

a. Mengingatkan suami agar tidak berperilaku seks berisiko


(11)

c. Mengajak suami ikut serta memeriksakan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang ada jika terdapat kelainan pada tubuh yang mirip dengan gejala terinfeksi HIV

7. Anda mencegah janin terinfeksi virus HIV dengan cara memeriksakan kondisi kehamilan Anda secara rutin dan teratur.

a. Ya b. Tidak

8. Anda membicarakan tentang masalah kesehatan reproduksi dengan suami a. Pernah

b. Tidak pernah

9. Jika pernah, ke mana Anda pergi untuk menyelesaikan masalah kesehatan reproduksi tersebut?

………. 10. Anda mendiskusikan perencanaan kehamilan dan penggunaan alat kontrasepsi

yang tepat dengan suami.: a. Pernah


(12)

LAMPIRAN FREKUENSI

Statistics

Umur responden

N Valid 91

Missing 0

Umur responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 15-19 12 13.2 13.2 13.2

20-24 11 12.1 12.1 25.3

25-29 19 20.9 20.9 46.2

30-34 16 17.6 17.6 63.7

35-39 14 15.4 15.4 79.1

40-44 11 12.1 12.1 91.2

45-49 8 8.8 8.8 100.0

Total 91 100.0 100.0

Statistics

Pendidikan terakhir responden

N Valid 91

Missing 0

Pendidikan terakhir responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Diploma 3 3.3 3.3 3.3

Sarjana 5 5.5 5.5 8.8

SD 19 20.9 20.9 29.7

SMA 29 31.9 31.9 61.5

SMP 35 38.5 38.5 100.0


(13)

Statistics

Pekerjaan ibu

N Valid 91

Missing 0

Pekerjaan ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Guru 2 2.2 2.2 2.2

Ibu RT 54 59.3 59.3 61.5

Pedagang 15 16.5 16.5 78.0

Swasta 9 9.9 9.9 87.9

Wraswsta 11 12.1 12.1 100.0

Total 91 100.0 100.0

Statistics

Tingkat Pengetahuan

N Valid 91

Missing 0

Tingkat Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang 56 61.5 61.5 61.5

Cukup 25 27.5 27.5 89.0

Baik 10 11.0 11.0 100.0

Total 91 100.0 100.0

Statistics

tingkat sikap

N Valid 91


(14)

tingkat sikap

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang 15 16.5 16.5 16.5

Cukup 54 59.3 59.3 75.8

Baik 22 24.2 24.2 100.0

Total 91 100.0 100.0

Statistics

tingkat ketersediaan sarana

N Valid 91

Missing 0

tingkat ketersediaan sarana

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang 62 68.1 68.1 68.1

Cukup 19 20.9 20.9 89.0

Baik 10 11.0 11.0 100.0

Total 91 100.0 100.0

Statistics

Tingkat Dukungan Petugas

N Valid 91

Missing 0

Tingkat Dukungan Petugas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang 62 68.1 68.1 68.1

Cukup 23 25.3 25.3 93.4

Baik 6 6.6 6.6 100.0


(15)

Statistics

tingkat dukungan suami

N Valid 91

Missing 0

tingkat dukungan suami

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang 49 53.8 53.8 53.8

Cukup 33 36.3 36.3 90.1

Baik 9 9.9 9.9 100.0

Total 91 100.0 100.0

Statistics

Tingkat Tindakan

N Valid 91

Missing 0

Tingkat Tindakan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tindakan Kurang 67 73.6 73.6 73.6

Tindakan Cukup 16 17.6 17.6 91.2

Tindakan Baik 8 8.8 8.8 100.0


(16)

(17)

(18)

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arifah, (2010). Pengaruh Komponen Komunikasi Dalam Pelaksanaan Prevention Mother to Child Transmission (PMTCTI Oleh Bidan Terhadaap Kunjungan Klien Pada Pelayanan Voluntary Counceling and Test (VCT) HIV-AIDS di Kota Medan. Medan. Tesis FKM USU.

Beck,J.E.,Niicholas M.,Alan,W.W, (2006). The HIV Pandemic Local and Global Implications. New York: Oxford University Press.

Depkes RI, (2005). Pedoman Nasional Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Dinkes ProvSU, (2007). Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Medan: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

Djoerban, Zubairi, (2001). Membidik AIDS Ikhtiar Memahami HIV dan ODHA. Yogyakarta: Galang Pers.

Green Lawrence, (1980). Health Education Planning. California: Mayfield Publishing Company.

Jalaluddin, (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kemenkes, (2008). Pemodelan matematika epidemi HIV di Indonesia tahun 2008-2014. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

______, (2012). Laporan Situasi perkembangan HIV AIDS di Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

______ (2013). Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

KPAN, (2005). Pedoman Nasional pencegahan HIV/AIDS 2005. Jakarta: KPAN. ______, (2007). Pedoman Nasional pencegahan HIV/AIDS 2007. Jakarta: KPAN. ______, (2010). Strategi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS 2010 -2014.

Jakarta: KPAN

Notoatmodjo, S., (1993). Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.


(20)

Maryunani, Aeman, (2009). Buku Saku Pencegahan penularan hiv dari ibu ke bayi penatalaksanaan di pelayanan kebidanan. Jakarta: Trans Info Media.

Muninjaya, Gde, AA, (1998). AIDS di Indonesia, Masalah dan Kebijakan Penanggulangannya. Jakarta: EGC.

Nursalam.,Ninuk,D.K. (2007). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam, (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Parikesit, (2008). Lebih Jauh dengan HIV/AIDS dengan Penanggulangannya, http://theawahyudin.multiply.com/journal/item/11/, diakses tanggal 2 Februari 2013.

Robbins, Stephen P, (2006). Perilaku Organisasi. Edisi ke-10. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Sarwono.S, (2007). Aspek Psikososial AIDS. Jakarta: Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia Edisi XIX (6).

Sitepu, Marina. (2012). Pengaruh Pengetahuan Persepsi dan Motivasi PSK Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS/HIV-AIDS di Puskesmas Bandar Baru Tahun 2012. Medan. Skripsi FKM USU.

Sunaryo, (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Supari, SF. (2006). Rencana Strategis Departemen Kesehatan Tahun 2005 – 2010, Kep Men Kes RI No. 331, Menkes/SK/V/2006. Jakarta.

Tjokronegoro,(1992). Seluk Beluk AIDS Yang Perlu Anda ketahui. Jakarta: FKUI. UNAIDS. (2005). Questions & Answers II - Selected issues: prevention and care.

USA: UNAIDS.

UNAIDS. (2008). Report of global AIDS epidemic 2008. Geneva:UNAIDS. WHO,( 2007). Prevention of Mother-To-Child Transmission (PMTCT), Briefing

Note. Department of HIV/AIDS

Zein U,Habib H, (2007). 111 Pertanyaan Seputar HIV/AIDS Yang Perlu Andan Ketahui. Medan: Universitas Sumatera Utara Press.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif untuk mengetahui gambaran perilaku ibu rumah tangga terhadap pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin di Kelurahan Tanjung Morawa Pekan Kecamatan Tanjung Morawa tahun 2013.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Morawa Pekan Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang. Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian adalah :

a. Berdasarkan survei awal yang dilakukan, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Deli Serdang memduduki peringkat kedua tertinggi untuk Provinsi Sumatera Utara setelah kota Medan (KPA Sumut, 2013).

b. Berdasarkan survei awal yang dilakukan, Kecamatan Tanjung Morawa merupakan Kecamatan dengan kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) yang cukup banyak dilaporkan setiap tahun (679 kasus pada tahun 2012).

c. Berdasarkan survei awal yang dilakukan, Kelurahan Tanjung Morawa Pekan merupakan Kelurahan dengan kasus HIV/AIDS tertinggi, dengan total 20 kasus dari tahun 2006 sampai tahun 2012.

d. Belum pernah dilakukan penelitian seperti ini di Kelurahan Tanjung Morawa Pekan Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.


(22)

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2013 (survei pendahuluan) sampai bulan Agustus 2013.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti/objek penelitian (Notoatmodjo, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu rumah tangga yang berdomisili di Desa Tanjung Morawa Pekan dengan jumlah populasi sebanyak 1637 orang. Jumlah ibu rumah tangga pada setiap lingkungan adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Distribusi Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Tanjung Morawa Pekan

Tahun 2013

No Lingkungan Jumlah Populasi (orang)

1 I 391

2 II 375

3 III 393

4 IV 232

5 V 246

Total Populasi 1637

Sumber:Kelurahan Tanjung Morawa Pekan Tahhu 2013 3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap memiliki seluruh populasi (Notoatmodjo, 2007). Dalam menentukan besar sampel yang akan diteliti ditentukan dengan menggunakan rumus Lemeshow (1994),


(23)

sebagai berikut :

Dimana :

N : Besar populasi n : Besar sampel

d : Galat pendugaan (0,1)

Z : Tingkat Kepercayaan (1,645) P : Proporsi populasi (ditentukan : 0,5) Maka besar sampel :

orang

Dari hasil perhitungan, maka sampel minimal yang diperoleh sebanyak 91 ibu rumah tangga. Selanjutnya untuk menentukan sampel yang akan dijadikan unit analisis dilakukan dengan metode proportional random sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan proporsi yang sama pada setiap lingkungan agar setiap ibu memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel sehingga mewakili setiap lingkungan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :


(24)

1. Menetapkan persentase berdasarkan perbandingan besar sampel dengan jumlah populasi yaitu :

Proporsi =

= 5,56 %

2. Menghitung jumlah sampel berdasarkan proporsi dengan jumlah populasi yang ada pada tiap lingkungan sebagai berikut :

Tabel 3.2. Jumlah sampel pada tiap lingkungan berdasarkan proporsi No Lingkungan Jumlah Populasi

(orang) Proporsi (%)

Jumlah Sampel

1 I 391 5,56 22

2 II 375 5,56 21

3 III 393 5,56 22

4 IV 232 5,56 13

5 V 246 5,56 13

Jumlah 1637 91

3. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel secara acak pada masing-masing kelompok populasi (berdasarkan lingkungan) dengan cara pengundian (pencabutan nomor) dan nomor populasi yang terpilih diwawancarai sebagai responden.

4. Sampel yang digunakan adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusi. 3.4. Kriteria Sampel

3.4.1. Kriteria Sampel Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003). Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah :


(25)

1. Ibu rumah tangga usia produktif (15 – 49 tahun) 2. Belum mengalami menopause

3. Masih memiliki suami yang sah, tidak bercerai atau suami meninggal 4. Dapat diajak berinteraksi

5. Bersedia untuk diwawancara 3.4.2 Kriteria Sampel Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah karakteristik subjek penelitian yang tidak layak diteliti. Kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah :

1. Ibu rumah tangga tidak usia produktif

2. Ibu sudah bercerai atau suami sudah meninggal 3. Tidak dapat diajak berinteraksi

4. Tidak bersedia untuk diwawancara

5. Subjek tidak di tempat selama tiga kali kunjungan ketika pengumpulan data dilakukan

3.5. Metode Pengumpulan Data 3.5.1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung kepada ibu dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya.

3.5.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Profil Puskesmas Tanjung Morawa Tahun 2012, laporan Komisi Penanggulangan AIDS, buku-buku, dan jurnal.


(26)

3.6. Defenisi Operasional

1. Ibu rumah tangga adalah semua perempuan yang berperan sebagai ibu di dalam rumah tangganya terlepas dari pekerjaannya di luar rumah tangga.

2. Ibu rumah tangga usia produktif adalah ibu rumah tangga berusia 15 – 49 tahun (Depkes, 2003) dan belum mengalami menopause.

3. Karateristik ibu adalah sesuatu yang berhubungan dengan idenstitas responden meliputi: umur ibu, pendidikan ibu, dan pekerjaan ibu.

a. Usia ibu adalah usia ibu yang dihitung pada ulang tahun terakhir sampai saat pengumpulan data dilakukan.

b. Pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah diselesaikan dan mempunyai ijazah.

c. Pekerjaan ibu adalah suatu kegiatan yang dilakukan responden sehari-hari untuk mendapatkan imbalan berupa uang dan barang.

4. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS.

5. AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome. Acquired) adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia 6. Prevention of Mother to Child HIV Transmission (PMTCT) adalah upaya untuk mencegah HIV pada perempuan serta mencegah penularan HIV dari ibu hamil ke bayi yang disebabkan oleh virus HIV.

7. Pengetahuan tentang HIV/AIDS adalah segala sesuatu yang diketahui responden mengenai penyakit HIV/AIDS dan perkembangannya.


(27)

8. Pengetahuan tentang Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Janin (PMTCT) adalah segala sesuatu yang diketahui responden mengenai pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin.

9. Sikap adalah respon atau penilaian responden terhadap penularan HIV dari ibu ke janin.

10. Tindakan adalah kecenderungan responden untuk bertindak (praktik) dalam mencegah penularan HIV dari ibu ke janin.

11. Ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yaitu ada tidaknya sarana kesehatan yang terdapat di sekitar tempat tinggal ibu, seperti : rumah sakit, puskesmas, pustu, posyandu, dan lainya yang dapat diakses responden.

12. Dukungan petugas kesehatan adalah dukungan atau dorongan yang diberikan petugas kesehatan dalam upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin. 13. Dukungan suami adalah dukungan atau dorongan yang diberikan keluarga,

dalam hal ini suami, dalam upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin. 3.7. Instrumen dan Cara Pengukuran

3.7.1. Instrumen

Alat untuk pengumpulan data adalah kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti. Kuesioner ini terdiri dari data karakteristik responden, pengukuran pengetahuan tentang HIV, pengetahuan tentang PMTCT, sikap, tindakan, dukungan suami, dukungan petugas kesehatan, dan sumber informasi.

3.7.2. Uji Coba Instrumen

Uji validasi dan reabilitas dilaksanakan pada tanggal 20 – 26 Agustus 2013 di Kelurahan Dagang Kerawan pada ibu rumah tangga sebanyak 15 orang dengan alasan


(28)

ibu rumah tangga di sini mempunyai karakteristik yang sama dengan responden yang akan diteliti yang ada di Kelurahan Tanjung Morawa Pekan.

a. Validasi

Uji validasi adalah pernyataan tentang sejauh mana alat ukur mengukur apa yang sesungguhnya hendak diukur.

Setelah dilakukan uji dengan komputer didapat hasil uji dari 20 pertanyaan pengetahuan didapat 18 pertanyaan yang valid dan 2 pertanyaan yang tidak valid yaitu pertanyaan nomor 3 dan 4. Untuk pertanyaan sikap, dari 15 pertanyaan didapat 11 pertanyaan yang valid dan 4 pertanyaan yang tidak valid yaitu pertanyaan nomor 1, 6, 12, dan 15. Untuk pertanyaan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan, dari 5 pertanyaan didapat 4 pertanyaan yang valid dan 1 pertanyaan yang tidak valid yaitu pertanyaan nomor 4. Untuk pertanyaan dukungan petugas kesehatan, seluruh pertanyaan dinyatakan valid. Untuk pertanyaan dukungan suami, dari 8 pertanyaan didapat 7 pertanyaan yang valid dan 1 pertanyaan yang tidak valid yaitu pertanyaan nomor 2. Untuk pertanyaan tindakan, dari 10 pertanyaan didapat 8 pertanyaan yang valid dan 2 pertanyaan yang tidak valid yaitu pertanyaan nomor 1.

b. Uji Reabilitas

Uji reabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap sama bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama. Uji ini dilakukan seminggu setelah uji validitas dan dari hasil uji yang dilakukan dengan program komputer, didapat bahwa keseluruhan pertanyaan yang telah valid adalah reliable.


(29)

3.7.3. Cara Pengukuran

Menurut Arikunto (2006), aspek pengukuran dengan kategori (baik, sedang, kurang) terlebih dahulu menentukan kriteria (tolak ukur) yang akan dijadikan penentuan. Pada penelitian ini, kuesioner terdiri dari 60 pertanyaan yang terdiri dari 16 pertanyaan pengetahuan, 15 pertanyaan sikap, 10 pertanyaan tindakan, 6 pertanyaan mengenai sumber informasi, 8 pertanyaan mengenai dukungan suami, dan 7 pertanyaan mengenai dukungan petugas kesehatan.

a. Pengukuran Pengetahuan

Pengetahuan diukur melalui 16 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman dan Thurstone. Skala pengukuran pengetahuan berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan.

1. Untuk pertanyaan nomor 1 dan 2 nilai tertingginya adalah 1 untuk jawaban yang tepat dan 0 untuk jawaban yang tidak tepat.

2. Untuk pertanyaan nomor 3, 4, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16 dan 17, nilai tertingginya adalah 2. Pengukuran dilakukan dengan pemberian nilai :

a. Yang menjawab Tahu = nilai 1 b. Yang menjawab Tidak tahu = nilai 0

3. Untuk pertanyaan nomor 5,6, dan 8 nilai tertingginya adalah 3, dengan kriteria jawaban :

- Jawaban < 3 skor : 1 - Jawaban 3 – 4 skor : 2 - Jawaban > 4 skor : 3


(30)

4. Untuk pertanyaan nomor 7 nilai tertingginya adalah 3, dengan kriteria jawaban : - Jawaban < 4 skor : 1

- Jawaban 4 – 6 skor : 2 - Jawaban > 6 skor : 3

5. Untuk pertanyaan nomor 13 nilai tertingginya yaitu 3, dengan kriteria jawaban : - Jawaban 1 skor : 1

- Jawaban 2 skor : 2 - Jawaban 3 skor : 3

6. Untuk pertanyaan nomor 18 nilai tertingginya adalah 1. Pengukuran dilakukan dengan pemberian nilai :

a. Yang menjawab Pernah = nilai 1 b. Yang menjawab Tidak Pernah = nilai 0

7. Untuk pertanyaan nomor 19 dan 20, nilainya adalah 1 jika pertanyaan dijawab dn 0 jika tidak dijawab.

Dari seluruh pertanyaan didapatkan total nilai sebesar 30. Berdasarkan Arikunto (2006), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

a. Tingkat pengetahuan baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 30 yaitu >22,5.

b. Tingkat pengetahuan sedang , apabila bilai yang diperoleh 45 – 75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 30 yaitu 13,5 – 22,5.

c. Tingkat pengetahuan kurang, apabila nilai yang diperoleh < 45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 30 yaitu < 13,5.


(31)

b. Pengukuran Sikap

Variabel sikap diukur dengan menggunakan skala Guttman dengan mengukur melalui 15 pertanyaan dengan item jawaban Setuju dan Tidak Setuju. Adapun ketentuan pemberian bobot nilai pada item jawaban sikap sebagai berikut (Ahmadi, 2009) :

 Setuju : 1  Tidak Setuju : 0

Adapun skor tertinggi yang dapat dicapai responden berjumlah 15. Cara menentukan kategori tingkat sikap responden mengacu pada persentase berikut (Arikunto, 2007) :

1. Sikap baik, apabila skor jawaban >75% nilai keseluruhan (>11) 2. Sikap cukup, apabila skor jawaban 45-75% nilai keseluruhan (6 - 11) 3. Sikap kurang, apabila skor jawaban <45% nilai keseluruhan (<6) c. Pengukuran Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan

Variabel ini diukur melalui 5 pertanyaan dengan menggunakan skala Thurstone (Singarimbun, 2008). Skala pengukuran berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan.

1. Untuk pertanyaan nomor 1 nilai tertingginya adalah 2. Pengukuran dilakukan dengan pemberian nilai :

a. Yang menjawab Ada = nilai 2 b. Yang menjawab Tidak ada = nilai 1 c. Yang menjawab Tidak tahu = nilai 0


(32)

2. Untuk pertanyaan nomor 2, skor tertinggi adalah 2 jika pertanyaan dijawab dan 1 jika tidak dijawab.

3. Untuk pertanyaan nomor 3, 4, dan 5, nilai tertingginya adalah 2. Pengukuran dilakukan dengan pemberian nilai :

a. Yang menjawab Ya = nilai 2 b. Yang menjawab Tidak = nilai 1 c. Yang menjawab Tidak tahu = nilai 0

Dari seluruh pertanyaan didapatkan total nilai sebesar 10. Berdasarkan Arikunto (2006), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

a. Tingkatan baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu > 7 .

b. Tingkatan cukup, apabila nilai yang diperoleh 45 – 75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu 4 – 7.

c. Tingkatan kurang, apabila nilai yang diperoleh < 45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 10 yaitu < 4.

d. Pengukuran Dukungan Petugas Kesehatan

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Guttman dengan mengukur melalui 7 pertanyaan dengan item jawaban Ya atau Tidak. Adapun ketentuan pemberian bobot nilai pada item jawaban sebagai berikut (Ahmadi, 2009) :

a. Ya : 1 b. Tidak : 0


(33)

Berdasarkan dukungan petugas kesehatan di dalam pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin, maka dukungan petugas kesehatan dikategorikan :

a. Dukungan baik, apabila skor jawaban >75% nilai keseluruhan (>5) b. Dukungan cukup, apabila skor 45-75% nilai keseluruhan (3-5)

c. Dukungan kurang, apabila skor jawaban <45% nilai keseluruhan (<3) e. Pengukuran Dukungan Suami

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Guttman dengan mengukur melalui 8 pertanyaan dengan item jawaban Ya atau Tidak. Adapun ketentuan pemberian bobot nilai pada item jawaban sebagai berikut (Ahmadi, 2009) :

c. Ya : 1 d. Tidak : 0

Berdasarkan dukungan suami di dalam pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin, maka dukungan suami di kategorikan :

a. Dukungan baik, apabila skor jawaban >75% nilai keseluruhan (>6) b. Dukungan cukup, apabila skor 45-75% nilai keseluruhan (4 – 6) c. Dukungan kurang, apabila skor jawaban <45% nilai keseluruhan (<4) f. Pengukuran Tindakan

Tindakan diukur melalui 10 pertanyaan dengan menggunakan skala jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan menggunakan skala Guttman dan Thurstone (Singarimbun, 2008). Skala pengukuran tindakan berdasarkan pada.

1. Untuk pertanyaan nomor 1, 3, 4, 7,8, dan 10 skor tertinggi adalah 1. Pengukuran dilakukan dengan pemberian nilai :


(34)

a. Yang menjawab Pernah = nilai 1 b. Yang menjawab Tidak = nilai 0

2. Untuk pertanyaan nomor 2 nilai tertingginya adalah 1 untuk jawaban yang tepat dan 0 untuk jawaban yang tidak tepat.

3. Untuk pertanyaan nomor 5 dan 6, nilai tertingginya adalah 3, dengan kriteria jawaban :

- Jawaban 1 skor : 1 - Jawaban 2 skor : 2 - Jawaban 3 skor : 3

4. Untuk pertanyaan nomor 9 nilai tertingginya adalah 2, dengan kriteria jawaban : - Jawaban ada : 1

- Jawaban tidak ada : 0

Adapun skor tertinggi yang dapat dicapai responden berjumlah 14. Aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

a. Tindakan baik, apabila skor jawaban >75% nilai keseluruhan dengan total nilai 14 yaitu > 10

b. Tindakan cukup, apabila skor jawaban 45-75% nilai keseluruhan dengan total nilai 14 yaitu 6 – 10

c. Tindakan kurang, apabila skor jawaban <45% nilai keseluruhan dengan total nilai 14 yaitu < 6


(35)

3.8 Metode Pengolahan dan Analisa Data 3.8.1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual dan menggunakan alat bantu komputer dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing (pengeditan)

Pengeditan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan isi kuesioner dengan tujuan agar data yang diperoleh dapat diolah dengan baik dan menghasilkan informasi yang benar atau melakukan pengecekan pada kuesioner yang telah diisi sehingga nantinya dapat menggambarkan masalah yang diteliti.

2. Coding (pengkodean)

Setelah data diperoleh dan melakukan pengeditan maka peneliti melakukan pengkodean pada setiap jawaban responden untuk mempermudah analisis data yang telah dikumpulkan.

3. Entri Data

Entri data yaitu memasukkan data-data yang ada pada kuesioner ke program yang ada pada komputer untuk dianalisis dan didapatkan kesimpulan.

3.8.2. Analisis Data

Analisis dilakukan pada setiap variabel dari hasil penelitian dengan mendeskripsikan setiap variabel penelitian untuk memperoleh gambaran perilaku ibu rumah tangga terhadap pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin di Desa Tanjung Morawa Pekan Kecamatan Tanjung Morawa tahun 2013. Pengolahan data dilakukan dengan komputer yang menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions).


(36)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum daerah Penelitian

Kelurahan Tanjung Morawa Pekan merupakan kelurahan yang sudah terbentuk sejak zaman Belanda yang dahulu dikenal dengan sebutan Kampong Tandjong Merawa. Pada tahun 1981 berdasarkan Undang-Undang Nomor : 5 / 1979 Kampong Tandjong Merawa berubah status menjadi Kelurahan Tanjung Morawa Pekan.

Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Tanjung Morawa Pekan adalah sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tanjung Morawa B

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Dagang Kerawan

- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Dagang Kerawan dan Desa Tanjung Morawa B

- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tanjung Morawa A

Kelurahan Tanjung Morawa Pekan memiliki luas wilayah 55 Ha. Adapun rincian penggunaan lahan di Kelurahan ini adalah sebagai berikut :

- Pemukiman penduduk : 35 Ha

- Bangunan

a. Perkantoran : 0,5 Ha b. Sekolah : 1,0 Ha c. Ruko/Toko : 12 Ha


(37)

d. Tempat ibadah : 0.5 Ha e. Puskesmas : 0,5 Ha

- Makam umum ; 3,0 Ha

- Sawah/Ladangan : 4,0 Ha

Kelurahan Tanjung Morawa Pekan terdiri dari 5 Lingkungan yaitu lingkungan I, II, III, IV dan V. Jumlah penduduk di kelurahan ini hingga bulan April 2013 adalah 6521 jiwa dengan 1637 Kepala Keluarga (KK) dengan rincian pada masing-masing lingkungan sebagai berikut :

Tabel 4.1. Sebaran Distribusi Penduduk di Kelurahan Tanjung Morawa Pekan Tahun 2013.

Lingkungan Jumlah Penduduk Jumlah KK

L P L + P

Lingkungan I 771 793 1564 391

Lingkungan II 729 758 1487 375

Lingkungan III 817 819 1636 393

Lingkungan IV 443 457 900 232

Lingkungan V 471 454 925 246

Jumlah 3231 3281 6512 1637

Kelurahan Tanjung Morawa pekan memiliki curah hujan 3 - 4 mm dengan suhu rata-rata 27 - 35 . Jarak dari Pemerintah Kecamatan dan Puskesmas yaitu 0 km dan 17 km dari ibu Kota Provinsi.

4.2. Gambaran Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang berdomisili di Kelurahan Tanjung Morawa Pekan Kecamatan Tanjung Morawa yang berjumlah 91 orang. Karakteristik yang diamati dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan dan


(38)

pekerjaan. Distribusi frekuensi karakteristik responden disajikan dalam tabel-tabel berikut ini :

4.2.1. Umur

Jumlah responden menurut umur di kelurahan Tanjung Morawa Pekan tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No. Kelompok Umur Jumlah Persen

1 15-19 12 13.2

2 20-24 11 12.1

3 25-29 19 20.9

4 30-34 16 17.6

5 35-39 14 15.4

6 40-44 11 12.1

7 45-49 8 8.8

JUMLAH 91 100

Berdasarkan tabel 4.1. diatas diperoleh bahwa responden terbanyak berusia 25 – 29 tahun yaitu sebanyak 19 orang (20.9%) dan paling sedikit berusia 45 – 49 tahun yaitu sebanyak 8 orang (8.8%).

4.2.2. Pendidikan

Jumlah responden menurut pendidikan di kelurahan Tanjung Morawa Pekan tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini:


(39)

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan Terakhir Jumlah Persen

1 SD 19 20.9

2 SMP 35 38.5

3 SMA 29 31.9

4 Diploma 3 3.3

5 Sarjana 5 5.5

JUMLAH 91 100

Berdasarkan tabel 4.3. diatas diperoleh bahwa responden terbanyak dengan pendidikan terakhir SMP yaitu sebanyak 35 orang (38.5%) dan paling sedikit dengan pendidikan terakhir Sarjana yaitu sebanyak 5 orang (5.5%).

4.2.3. Pekerjaan

Jumlah responden menurut pekerjaan di kelurahan Tanjung Morawa Pekan tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Jumlah Persen

1 Guru 2 2.2

2 Ibu Rumah Tangga 54 59.3

3 Pedagang 15 16.5

4 Swasta 9 9.9

5 Wiraswasta 11 12.1

JUMLAH 91 100

Berdasarkan tabel 4.4. diatas diperoleh bahwa responden terbanyak dengan pekerjaan ibu rumah tangga yaitu sebanyak 54 orang (59.3%), pedagang yaitu sebanyak 15 responden, wiraswasta yaitu sebanyak 11 responden (12,1%), swasta


(40)

yaitu sebanyak 9 responden (9,9%), dan yang paling sedikit bekerja sebagai guru yaitu sebanyak 2 orang (2.2%).

4.3. Pengetahuan Responden

4.3.1 Gambaran Pengetahuan Responden

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada responden maka pengetahuan responden terhadap pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin di Desa Tanjung Morawa Pekan Kecamatan Tanjung Morawa tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang Kepanjangan dari HIV.

No Apakah kepanjangan dari HIV? Jumlah Persen

1 Tahu 11 12.1

2 Tidak Tahu 80 87.9

JUMLAH 91 100

No Apakah kepanjangan dari AIDS? Jumlah Persen

1 Tahu 9 9.9

Tidak Tahu 82 90.1

JUMLAH 91 100

No AIDS merupakan penyakit yang harus dihindari Jumlah Persen

1 Tahu 91 100

JUMLAH 91 100

No HIV tidak bisa ditularkan melalui serangga Jumlah Persen

1 Tahu 72 79.1

2 Tidak Tahu 19 20.9

JUMLAH 91 100

No Cara penularan HIV Jumlah Persen

1 <3 31 34.1

2 3-4 35 38.5

3 >4 25 27.5

JUMLAH 91 100


(41)

1 <3 39 42.9

2 3-4 39 42.9

3 >4 13 14.3

JUMLAH 91 100

No Gejala terinfeksi HIV Jumlah Persen

1 <4 62 68.1

2 4-6 27 29.7

3 >6 2 2.2

1 <4 62 68.1

JUMLAH 91 100

No Cara agar terhindar dari HIV Jumlah Persen

1 <3 55 60.4

2 3-4 29 31.9

3 >4 7 7.7

JUMLAH 91 100

Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai kepanjangan dari HIV, yang menjawab tahu sebanyak 11 responden (12,1%), yang menjawab tidak tahu sebanyak 80 responden (87,9%).

Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai kepanjangan dari AIDS, yang menjawab tahu sebanyak 9 responden (9,9%), yang menjawab tidak tahu sebanyak 82 responden (90,1%).

Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai AIDS merupakan penyakit yang harus dihindari, yang menjawab tahu sebanyak 91 responden (100%) dan yang menjawab tidak tahu sebanyak 0 responden (0%).

Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai HIV tidak bisa ditularkan melalui serangga, yang menjawab tahu sebanyak 72 responden (79.1%) dan yang menjawab tidak tahu sebanyak 19 responden (20.9%).


(42)

Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai cara penularan HIV, yang menjawab kurang dari 3 sebanyak 31 responden (34,1%), yang menjawab 3 sampai 4 sebanyak 35 responden (38,5%) dan yang menjawab lebih dari 4 sebanyak 25 responden (27,5).

Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai hal yang tidak bisa menularkan HIV, yang menjawab kurang dari 3 sebanyak 39 responden (42,9%), yang menjawab 3 sampai 4 sebanyak 39 responden (42,9%) dan yang menjawab lebih dari 4 sebanyak 13 responden (14,3).

Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai gejala terinfeksi HIV, yang menjawab kurang dari 4 sebanyak 62 responden (68,1%), yang menjawab 4 sampai 6 sebanyak 27 responden (29,7%) dan yang menjawab lebih dari 6 sebanyak 2 responden (2,2).

Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai cara agar terhindar dari HIV, yang menjawab kurang dari 3 sebanyak 55 responden (60,4%), yang menjawab 3 sampai 4 sebanyak 29 responden (31,9%) dan yang menjawab lebih dari 4 sebanyak 7 responden (7,7).

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden Tentang Program PMTCT

No Ibu rumah tangga bisa tertular HIV Jumlah Persen

1 Tahu 57 62.6

2 Tidak Tahu 34 37.4

JUMLAH 91 100

No Jika ibu dan suami terinfeksi penyakit menular

seksual, maka risiko tertular HIV besar Jumlah Persen

1 Tahu 36 39.6

2 Tidak Tahu 55 60.4


(43)

No Menggunakan kondom untuk mencegah ibu

terinfeksi HIV Jumlah Persen

1 Tahu 29 31.9

2 Tidak Tahu 62 68.1

JUMLAH 91 100

No Ibu rumah tangga bisa menularkan virus HIV

kepada janin yang dikandungnya Jumlah Persen

1 Tahu 56 61.5

2 Tidak Tahu 35 38.5

JUMLAH 91 100

No Cara pencegahan penularan HIV dari ibu ke

janin Jumlah Persen

1 Jawaban 1 69 75.8

2 Jawaban 2 10 11.0

3 Jawaban 3 12 13.2

JUMLAH 91 100

No

Perencanaan kehamilan dan penggunaan kondom dapat mencegah kehamilan yang tidak direncanakan serta mencegah ibu dan janin terinfeksi HIV

Jumlah Persen

1 Tahu 31 34.1

2 Tidak Tahu 60 65.9

JUMLAH 91 100

No Tes HIV secara sukarela penting untuk mencegah

penularan HIV dari ibu ke janin Jumlah Persen

1 Tahu 34 37.4

2 Tidak Tahu 57 62.6

JUMLAH 91 100

No Pencegahan penularan HIV dengan melakukan

operasi caesar Jumlah Persen

1 Tahu 8 8.8

2 Tidak Tahu 83 91.2

JUMLAH 91 100

No Ibu yang terinfeksi HIV, tidak disarankan untuk

memberikan ASI Jumlah Persen

1 Tahu 62 68.1

2 Tidak Tahu 29 31.9

JUMLAH 91 100


(44)

pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin

1 Pernah 20 22.0

2 Tidak Pernah 71 78.0

JUMLAH 91 100

No Dari mana mengetahuimya? Jumlah Persen

1 Tahu 36 39.6

2 Puskesmas 5 4.55

3 Klinik 4 3.64

4 Praktek bidan 5 4.55

5 Posyandu PKK 6 5.46

Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai seorang ibu rumah tangga bisa tertular HIV, responden yang menjawab tahu sebanyak 57 responden (62,7%) dan yang menjawab tidak tahu sebanyak 34 responden (37,4%).

Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai jika ibu dan suami terinfeksi penyakit menular seksual, maka risiko tertular HIV cukup besar, yang menjawab tahu sebanyak 36 responden (39,6%), yang menjawab tidak tahu sebanyak 55 responden (60,4%).

Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai menggunakan kondom untuk mencegah ibu terinfeksi HIV, yang menjawab tahu sebanyak 29 responden (31,9%), yang menjawab tidak tahu sebanyak 62 responden (68,1%).

Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai seorang ibu rumah tangga bisa menularkan virus HIV kepada janin yang


(45)

dikandungnya, yang menjawab tahu sebanyak 56 responden (61,5%), yang menjawab tidak tahu sebanyak 35 responden (38,5%).

Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai cara pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin, yang menjawab satu sebanyak 69 responden (75,8%), yang menjawab dua sebanyak 10 responden (11,0), dan yang menjawab tiga sebanyak 12 responden (13,2%).

Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai perencanaan kehamilan dan penggunaan kondom untuk mencegah ibu dan janin terinfeksi HIV, yang menjawab tahu sebanyak 31 responden (34,1%), yang menjawab tidak tahu sebanyak 60 responden (65,9%).

Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai test HIV secara sukarela penting untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke janin, yang menjawab tahu sebanyak 34 responden (37,4%), yang menjawab tidak tahu sebanyak 57 responden (62,6%).

Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai pencegahan penularan HIV dengan melakukan operasi Caesar pada ibu yang sudah terinfeksi HIV mengurangi risiko anak untuk terinfeksi HIV dari ibu, yang menjawab tahu sebanyak 8 responden (8,8%), yang menjawab tidak tahu sebanyak 83 responden (91,2%).

Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai ibu yang terinfeksi HIV, tidak disarankan untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi nya, yang menjawab tahu sebanyak 62 responden (68,1%), yang menjawab tidak tahu sebanyak 29 responden (31,9%).


(46)

Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bagaimana pengetahuan responden mengenai program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Janin untuk pernyataan tentang pernah atau tidak mengetahui tentang program pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin. Dari tabel dapat dilihat bahwa responden yang menjawab pernah berjumlah 20 responden (22,0%) dan yang menjawab tidak pernah berjumlah 71 responden (78,0%).

Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai dari mana responden mengetahui program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Janin, yang sudah menjawab sebanyak 20 responden (22,0% dari total keseluruhan) dan yang tidak menjawab sebanyak 71 responden (78,0% dari total keseluruhan). Adapun responden yang menjawab puskesmas berjumlah 5 responden (25% dari total yang menjawab), yang menjawab klinik berjumlah 4 responden (20% dari total yang menjawab), yang menjawab praktek bidan berjumlah 5 responden (25% dari total yang menjawab) dan yang menjawab Posyandu PKK berjumlah 6 responden (30% dari total yang menjawab).

Berdasarkan tabel 4.6. dapat dilihat bagaimana pengetahuan responden mengenai program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Janin untuk pernyataan mengenai apa yang diketahui tentang program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Janin. Dari tabel dapat dilihat bahwa responden yang sudah menjawab sebanyak 4 responden (4,4%), sebatas pernah mendengar saja sebanyak 16 responden (14,56%), dan yang tidak menjawab karena tidak pernah mengetahuinya sebanyak 71 responden

(95,6%). Sebanyak dua responden memberi jawaban “sebuah program mencegah ibu


(47)

dari orang tua, dan satu responden menjawab “tindakan untuk mencegah ibu hamil menularkan HIV kepada bayi yang dikandung”.

4.3.2. Tingkat Pengetahuan responden

Penilaian terhadap pengetahuan responden tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin dilakukan berdasarkan perhitungan total skor pengetahuan responden. Setiap pertanyaan tentang pengetahuan yang sudah diajukan memiliki skor masing – masing. Skor yang diperoleh selanjutnya dihitung dan kemudian dijumlahkan. Skor tersebut selanjutnya akan dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu pengetahuan baik, pengetahuan cukup dan pengetahuan kurang. Tingkat pengetahuan responden tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut ini :

Tabel 4.25.Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Janin

No. Kategori Pengetahuan Jumlah %

1. Baik 10 11.0

2. Cukup 25 27.5

3. Kurang 56 61.5

Total 91 100,0

Berdasarkan tabel 4.25. dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden mengenai pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin masih kurang karena dapat dilihat bahwa pengetahuan responden yang terbanyak adalah kategori kurang yaitu 56 responden (61,5%), kategori cukup sebanyak 25 responden (27,5%) dan kategori baik sebanyak 10 responden (11,0%).


(48)

4.4. Sikap Responden

4.4.1 Gambaran Sikap Responden

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada responden maka sikap responden terhadap pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin di Desa Tanjung Morawa Pekan Kecamatan Tanjung Morawa tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.26. Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang Sikap Responden Terhadap Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Janin di Desa Tanjung Morawa Pekan Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2013

No Menurut Anda HIV/AIDS merupakan masalah

kesehatan yang berbahaya. Jumlah Persen

1 Setuju 91 100

2 Tidak Setuju 0 0

JUMLAH 91 100

No Anda mempunyai kemungkinan tertular HIV. Jumlah Persen

1 Ya 11 12.1

2 Tidak 80 87.9

JUMLAH 91 100

No Penting bagi Anda untuk mencari informasi tentang

HIV/AIDS. Jumlah Persen

1 Ya 55 60.4

2 Tidak 36 39.6

JUMLAH 91 100

No

Jika Anda mencegah agar tidak terinfeksi penyakit menular seksual berarti Anda juga mencegah terinfeksi HIV.

Jumlah Persen

1 Setuju 71 78.0

2 Tidak Setuju 20 22.0

JUMLAH 91 100

No Ketika Anda terinfeksi Penyakit Menular Seksual,

maka Anda perlu mengajak suami untuk ikut. Jumlah Persen

1 Setuju 47 51.6


(49)

JUMLAH 91 100 No

Menurut Anda, sangat sulit mengajak suami memeriksakan kesehatan reproduksi bersama ke pelayanan kesehatan.

Jumlah Persen

1 Setuju 70 76.9

2 Tidak Setuju 21 23.1

JUMLAH 91 100

No

Penting untuk mendiskusikan perencanaan kehamilan dan penggunaan alat kontrasepsi yang tepat dengan suami.

Jumlah Persen

1 Setuju 79 86.8

2 Tidak Setuju 12 13.2

JUMLAH 91 100

No

Anda dan suami harus melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan teratur untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada ibu dan janin.

Jumlah Persen

1 Setuju 71 78.0

2 Tidak Setuju 20 22.0

JUMLAH 91 100

Lanjutan Tabel 4.26. No

Anda dan suami perlu mendiskusikan tindakan persalinan yang tepat bagi Anda dan janin ketika akan melahirkan.

Jumlah Persen

1 Setuju 68 74.7

2 Tidak Setuju 23 25.5

JUMLAH 91 100

No

Anda perlu mengingatkan suami untuk berperilaku seks yang aman, contohnya setia pada satu pasangan seksual.

Jumlah Persen

1 Setuju 49 53.8

2 Tidak Setuju 42 46.2

JUMLAH 91 100

No

Anda harus mencegah penularan HIV dengan tidak melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan seksual.

Jumlah Persen

1 Setuju 87 95.6

2 Tidak Setuju 4 4.4

JUMLAH 91 100

No

Menurut Anda pelayanan kesehatan yang ada belum maksimal dalam memberikan informasi tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke


(50)

Berdasarkan tabel 4.26 di atas diketahui bahwa terdapat 91 responden yang telah diberikan pernyataan berupa sikap mereka terhadap pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin yang dinilai dari sikap setuju dan tidak setuju. Berdasarkan penyataan bahwa HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan yang berbahaya, seluruh responden menyatakan setuju (100%).

Berdasarkan sikap responden tentang pernyataan bahwa responden mempunyai kemungkinan tertular HIV, sebanyak 11 responden (12,1%) menyatakan ya dan 80 responden (87,9%) menyatakan tidak.

janin.

1 Setuju 81 89.0

2 Tidak Setuju 10 11.0

JUMLAH 91 100

No Menurut Anda mengikuti test HIV tidak memberi

keuntungan apapun untuk ibu maupun janin. Jumlah Persen

1 Setuju 47 51.6

2 Tidak Setuju 44 48.4

JUMLAH 91 100

No Menurut Anda tindakan test HIV secara sukarela

penting dilakukan oleh semua ibu rumah tangga. Jumlah Persen

1 Setuju 32 35.2

2 Tidak Setuju 59 64.8

JUMLAH 91 100

No

Jika Anda sudah mengetahui tentang bahaya infeksi HIV maka perlu untuk menganjurkan teman-teman Anda untuk mencegah diri terinfeksi HIV seperti setia dengan satu pasangan seksual.

Jumlah Persen

1 Setuju 83 91.2

2 Tidak Setuju 8 8.8


(51)

Berdasarkan sikap responden tentang pernyataan bahwa responden penting mencari informasi tentang HIV/AIDS, sebanyak 55 responden (60,4%) menyatakan ya dan 36 responden (39,6%) menyatakan tidak.

Berdasarkan sikap responden tentang pernyataan jika mencegah agar tidak terinfeksi penyakit menular seksual berarti responden juga telah mencegah terinfeksi HIV, sebanyak 71 responden (78,0%) menyatakan setuju dan 20 responden (22,0%) menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan sikap responden tentang pernyataan bahwa ketika responden terinfeksi Penyakit Menular Seksual, maka perlu mengajak suami untuk ikut memeriksakan diri, sebanyak 47 responden (51,6%) menyatakan setuju dan 44 responden (48,4%) menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan sikap responden tentang pernyataan bahwa sangat sulit mengajak suami memeriksakan kesehatan reproduksi bersama ke pelayanan kesehatan, sebanyak 67 responden (73,6%) menyatakan setuju dan 24 responden (26,4%) menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan sikap responden tentang pernyataan bahwa penting untuk mendiskusikan perencanaan kehamilan dan penggunaan alat kontrasepsi yang tepat dengan suami., sebanyak 79 responden (86,8%) menyatakan setuju dan 12 responden (13,2%) menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan sikap responden tentang pernyataan bahwa responden dan suami harus melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan teratur untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada ibu dan janin terutama mencegah terinfeksi virus


(52)

HIV, sebanyak 73 responden (80,2%) menyatakan setuju dan 18 responden (19,8%) menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan sikap responden tentang pernyataan bahwa responden dan suami perlu mendiskusikan tindakan persalinan yang tepat bagi Anda dan janin ketika akan melahirkan., sebanyak 68 responden (74,7%) menyatakan setuju dan 23 responden (25,3%) menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan sikap responden tentang pernyataan bahwa responden perlu mengingatkan suami untuk berperilaku seks yang aman contohnya setia pada satu pasangan seksual , sebanyak 49 responden (53,8%) menyatakan setuju dan 42 responden (46,2%) menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan sikap responden tentang pernyataan bahwa responden harus mencegah penularan HIV dengan tidak melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan seksual, sebanyak 91 responden (95,6%) menyatakan setuju dan 0 responden (4,4%) menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan sikap responden tentang pernyataan bahwa pelayanan kesehatan yang ada belum maksimal dalam memberikan informasi tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin., sebanyak 81 responden (89,0%) menyatakan setuju dan 10 responden (11,0%) menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan sikap responden tentang pernyataan bahwa mengikuti test HIV tidak memberi keuntungan apapun untuk ibu maupun janin, sebanyak 47 responden (51,6%) menyatakan setuju dan 44 responden (48,4%) menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan sikap responden tentang pernyataan bahwa tindakan test HIV secara sukarela penting dilakukan oleh semua ibu rumah tangga, sebanyak 59


(53)

responden (64,8%) menyatakan setuju dan 32 responden (35,2%) menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan sikap responden tentang pernyataan bahwa jika sudah mengetahui tentang bahaya infeksi HIV maka perlu untuk menganjurkan teman-teman Anda untuk mencegah diri terinfeksi HIV seperti setia dengan satu pasangan seksual, sebanyak 83 responden (91,2%) menyatakan setuju dan 8 responden (8,8%) menyatakan tidak setuju.

4.4.2. Tingkat Sikap Responden

Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden pada pengukuran sikap maka tingkat sikap responden terhadap pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin selanjutnya dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu sikap baik, cukup dan kurang. Tingkat sikap responden terhadap pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin dapat dilihat pada tabel 4.27 berikut ini:

Tabel 4.27. Distribusi Sikap Responden terhadap Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Janin.

No. Kategori Sikap Responden Jumlah %

1. Baik 20 22.0

2. Cukup 49 53.8

3. Kurang 22 24.2

JUMLAH 91 100

Berdasarkan tabel 4.27 di atas dapat disimpulkan bahwa sikap responden terhadap pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin paling banyak ada pada kategori cukup yaitu 49 responden (53,8%), kategori kurang sebanyak 22 responden (24,2%) dan kategori baik sebanyak 20 responden (22,0%)


(54)

4.5. Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan

4.5.1.Gambaran Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada responden maka ketersediaan sarana pelayanan kesehatan di Desa Tanjung Morawa Pekan Kecamatan Tanjung Morawa tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.28.Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang

Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan di Desa Tanjung Morawa Pekan Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2013

No

Apakah ada tersedia sarana untuk mendukung upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin di daerah tempat ibu tinggal?

Jumlah Persen

1 Ada 24 26.4

2 Tidak Ada 36 39.6

3 Tidak Tahu 31 34.1

JUMLAH 91 100

No Apa saja sarana yang Anda ketahui ? Jumlah Persen

1 Puskesmas 16 17.6

Klinik 7 7,7

Praktek bidan 4 4,4

2 Tidak Dijawab 64 70.3

JUMLAH 91 100

No Apakah ibu dapat dengan mudah mengakses setiap

sarana pelayanan kesehatan yang tersedia? Jumlah Persen

1 Ya 24 26.4

2 Tidak 5 5.5

3 Tidak Tahu 62 68.1

JUMLAH 91 100

No

Apakah ibu pernah mengetahui adanya Mobile Klinik yang memberi pelayanan kesehatan terkait pencegahan penularan HIV?

Jumlah Persen

1 Ya, pernah 0 0

2 Tidak 41 45.1

3 Tidak tahu 50 54.9


(55)

No Apakah ibu pernah difasilitasi oleh LSM tertentu yang bergerak dalam pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi, termasuk diberikan informasi terkait HIV?

Jumlah Persen

1 Ya, pernah 0 0

2 Tidak 22 24.2

3 Tidak Tahu 69 75.8

JUMLAH 91 100

Berdasarkan tabel 4.28 di atas diketahui bahwa terdapat 91 responden yang telah diberikan pertanyaan. Berdasarkan jawaban responden tentang pertanyaan apakah ada tersedia sarana untuk mendukung upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin di daerah tempat responden tinggal, sebanyak 24 responden (26,4%) menyatakan ada, 36 responden (39,6%) menyatakan tidak ada, dan 31 responden (34,1%) menyatakan tidak tahu.

Berdasarkan jawaban responden tentang pertanyaan apa saja sarana yang diketahui, sebanyak 27 responden (29,7%) menjawab pertanyaan dan 64 responden (70,3%) tidak menjawab. Adapun jawaban yang diberikan adalah Puskesmas, klinik dan bidan.

Berdasarkan jawaban responden tentang pertanyaan apakah ibu dapat dengan mudah mengakses setiap sarana pelayanan kesehatan yag tersedia, sebanyak 24 responden (26,4%) menyatakan ya, 5 responden (5,5%) menyatakan tidak, dan 62 responden (68,1%) menyatakan tidak tahu.

Berdasarkan jawaban responden tentang pertanyaan apakah ibu pernah mengetahui adanya Mobile Klinik yang memberi pelayanan kesehatan terkait pencegahan penularan HIV, sebanyak 41 responden (45,1%) menyatakan tidak pernah dan 50 responden (54,9%) menyatakan tidak tahu.


(56)

Berdasarkan jawaban responden tentang pertanyaan apakah ibu pernah difasilitasi oleh LSM tertentu yang bergerak dalam pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi termasuk diberikan informasi terkait HIV, sebanyak 22 responden (24,2%) menyatakan tidak pernah dan 69 responden (75,8%) menyatakan tidak tahu. 4.5.2. Tingkat Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden pada pengukuran ketersediaan sarana pelayanan kesehatan, maka tingkat ketersediaan sarana pelayanan kesehatan selanjutnya dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang. Tingkat ketersediaan sarana pelayanan kesehatan dapat dilihat pada tabel 4.23 berikut ini:

Tabel 4.29. Kategori Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan

No. Kategori Ketersediaan Sarana Jumlah %

1. Baik 10 11,0

2. Cukup 19 20,9

3. Kurang 62 68,1

JUMLAH

Berdasarkan tabel 4.29 di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat ketersediaan sarana pelayanan kesehatan paling banyak ada pada kategori kurang yaitu 62 responden (68,1%), kategori cukup sebanyak 19 responden (20,9%) dan kategori baik sebanyak 10 responden (11,0%).

4.6. Dukungan Petugas Kesehatan

4.6.1. Gambaran Dukungan Petugas Kesehatan

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada responden maka dukungan petugas kesehatan terhadap pencegahan penularan HIV


(57)

dari ibu ke janin di Desa Tanjung Morawa Pekan Kecamatan Tanjung Morawa tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.30.Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang Dukungan Petugas Kesehatan di Desa Tanjung Morawa Pekan Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2013

No Petugas pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin sesuai kesehatan memberi informasi tentang dengan yang Anda butuhkan

Jumlah Persen

1 Ya 25 27.5

2 Tidak 66 72.5

JUMLAH 91 100

No Petugas kesehatan selalu berada di tempat pada jam kerja ketika Anda datang ke pelayanan kesehatan untuk memperoleh informasi.

Jumlah Persen

1 Ya 65 71.4

2 Tidak 26 28.6

JUMLAH 91 100

No Petugas kesehatan melayani dengan ramah dan

menyenangkan. Jumlah Persen

1 Ya 64 70.3

2 Tidak 27 29.7

JUMLAH 91 100

No

Petugas kesehataan mendampingi Anda dan memberi penjelasan yang Anda butuhkan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi di puskesmas

Jumlah Persen

1 Ya 67 73.6

2 Tidak 24 26.4

JUMLAH 91 100

No

Petugas kesehatan dan Puskesmas sering melakukan kegiatan penyuluhan tentang HIV dan perkembangannya.

Jumlah Persen

1 Ya 13 14.3

2 Tidak 78 85.7

JUMLAH 91 100

No

Petugas kesehatan mengingatkan Anda tentang perilaku berisiko menularkan virus HIV dari ibu ke janin.

Jumlah Persen

1 Ya 20 22.0


(58)

JUMLAH 91 100 No

Petugas kesehatan memberi informasi tentang penjelasan mengapa penting melakukan tes HIV secara sukarela.

Jumlah Persen

1 Ya 17 18.7

2 Tidak 74 81.3

JUMLAH 91 100

Berdasarkan tabel 4.30 di atas diketahui bahwa terdapat 91 responden yang telah diberikan pernyataan. Berdasarkan penyataan petugas kesehatan memberi informasi tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin sesuai dengan yang dibutuhkan, sebanyak 25 responden (27,5%) menyatakan ya dan 66 responden (72,5%) menyatakan tidak.

Berdasarkan penyataan petugas kesehatan selalu berada di tempat pada jam kerja ketika Anda datang ke pelayanan kesehatan untuk memperoleh informasi, sebanyak 65 responden (71,4%) menyatakan ya dan 26 responden (28,6%) menyatakan tidak.

Berdasarkan penyataan petugas kesehatan melayani dengan ramah dan menyenangkan, sebanyak 64 responden (70,3%) menyatakan ya dan 27 responden (29,7%) menyatakan tidak.

Berdasarkan penyataan petugas kesehataan mendampingi Anda dan memberi penjelasan yang Anda butuhkan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi di puskesmas. , sebanyak 67 responden (73,6%) menyatakan ya dan 24 responden (26,4%) menyatakan tidak.


(59)

Berdasarkan penyataan petugas kesehatan sering melakukan kegiatan penyuluhan tentang HIV dan perkembangannya., sebanyak 13 responden (14,3%) menyatakan ya dan 78 responden (85,7%) menyatakan tidak.

Berdasarkan penyataan petugas kesehatan mengingatkan Anda tentang perilaku berisiko menularkan virus HIV dari ibu ke janin, sebanyak 20 responden (22,0%) menyatakan ya dan 71 responden (78,0%) menyatakan tidak.

Berdasarkan penyataan petugas kesehatan memberi informasi tentang penjelasan mengapa penting melakukan tes HIV secara sukarela, sebanyak 17 responden (18,7%) menyatakan ya dan 74 responden (81,3%) menyatakan tidak. 4.6.2. Tingkat Dukungan Petugas Kesehatan

Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden tentang dukungan petugas kesehatan, maka tingkat dukungan petugas kesehatan selanjutnya dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang. Tingkat dukungan petugas kesehatan dapat dilihat pada tabel 4.31 berikut ini:

Tabel 4.31. Distribusi Kategori Dukungan Petugas Kesehatan

No. Kategori Dukungan Petugas Kesehatan Jumlah %

1. Baik 6 6.6

2. Cukup 23 25.3

3. Kurang 62 68.1

JUMLAH 91 100

Berdasarkan tabel 4.31 di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat dukungan petugas kesehatan paling banyak ada pada kategori kurang yaitu 62 responden (68,1%), kategori cukup sebanyak 23 responden (25,3%) dan kategori baik sebanyak 6 responden (6,6%).


(60)

4.7. Dukungan Suami

4.7.1. Gambaran Dukungan Suami

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada responden maka dukungan suami terhadap pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin di Desa Tanjung Morawa Pekan Kecamatan Tanjung Morawa tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.32.Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang Dukungan Suami di Desa Tanjung Morawa Pekan Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2013

No Suami memberi informasi tentang HIV/AIDS. Jumlah Persen

1 Ya 26 28.6

2 Tidak 65 71.4

JUMLAH 91 100

No Suami mendengarkan keluhan Anda terkait kondisi

kesehatan reproduksi Anda. Jumlah Persen

1 Ya 74 81.3

2 Tidak 17 18.7

JUMLAH 91 100

No Suami ikut memeriksakan kondisi kesehatan reproduksi

ke pelayanan kesehatan jika terdapat kelainan. Jumlah Persen

1 Ya 16 17.6

2 Tidak 75 82.4

JUMLAH 91 100

No Suami membantu Anda mencari informasi tentang

bahaya HIVAIDS dan cara pencegahannya. Jumlah Persen

1 Ya 25 27.5

2 Tidak 66 72.5

JUMLAH 91 100

No

Suami mengajak Anda untuk berdiskusi tentang perencanaan kehamilan dan penggunaan alat kontrasepsi yang tepat

Jumlah Persen

1 Ya 46 50.5

2 Tidak 45 49.5

JUMLAH 91 100

No Suami mendukung Anda untuk memeriksakan kondisi


(61)

1 Ya 82 90.1

2 Tidak 9 9.9

JUMLAH 91 100

No

Suami memberikan perhatian yang cukup terkait kondisi kesehatan Anda dan janin ketika Anda sedang dalam kondisi hamil.

Jumlah Persen

1 Ya 82 90.1

2 Tidak 9 9.9

JUMLAH 91 100

No

Suami mengajak Anda untuk mendiskusikan tindakan persalinan yang tepat bagi Anda dan janin ketika akan melahirkan.

Jumlah Persen

1 Ya 53 58.2

2 Tidak 38 41.8

JUMLAH 91 100

Berdasarkan tabel 4.32 di atas diketahui bahwa terdapat 91 responden telah diberikan pernyataan. Berdasarkan penyataan suami memberi informasi tentang HIV/AIDS,sebanyak 26 responden (28,6%) menyatakan ya dan 65 responden (71,4%) menyatakan tidak.

Berdasarkan penyataan suami mendengarkan keluhan Anda terkait kondisi kesehatan reproduksi Anda, sebanyak 74 responden (81,3%) menyatakan ya dan 17 responden (18,7%) menyatakan tidak.

Berdasarkan penyataan suami ikut memeriksakan kondisi kesehatan reproduksi ke pelayanan kesehatan jika terdapat kelainan, sebanyak 16 responden (17,6%) menyatakan ya dan 75 responden (82,4%) menyatakan tidak.

Berdasarkan penyataan suami membantu Anda mencari informasi tentang bahaya HIVAIDS dan cara pencegahannya, sebanyak 25 responden (27,5%) menyatakan ya dan 66 responden (72,5%) menyatakan tidak.


(62)

Berdasarkan penyataan suami mengajak Anda untuk berdiskusi tentang perencanaan kehamilan dan penggunaan alat kontrasepsi yang tepat, sebanyak 46 responden (50,5%) menyatakan ya dan 45 responden (49,5%) menyatakan tidak.

Berdasarkan penyataan suami mendukung Anda untuk memeriksakan kondisi kesehatan Anda apalagi ketika sedang hamil, sebanyak 82 responden (90,1%) menyatakan ya dan 9 responden (9,9%) menyatakan tidak.

Berdasarkan penyataan suami memberikan perhatian yang cukup terkait kondisi kesehatan Anda dan janin ketika Anda sedang dalam kondisi hamil, sebanyak 82 responden (90,1%) menyatakan ya dan 9 responden (9,9%) menyatakan tidak.

Berdasarkan penyataan suami mengajak Anda untuk mendiskusikan tindakan persalinan yang tepat bagi Anda dan janin ketika akan melahirkan, sebanyak 53 responden (58,2%) menyatakan ya dan 38 responden (41,8%) menyatakan tidak. 4.7.2. Tingkat Dukungan Suami

Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden pada tentang dukungan suami, maka tingkat dukungan suami selanjutnya dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu dukungan baik, cukup dan kurang. Tingkat dukungan suami dapat dilihat pada tabel 4.33 berikut ini:

Tabel 4.33. Distribusi Kategori Dukungan Suami

No. Kategori Dukungan Suami Jumlah %

1. Baik 9 9,9

2. Cukup 33 36,3

3. Kurang 49 53,8

JUMLAH 91 100

Berdasarkan tabel 4.33 di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan suami terhadap pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin paling banyak ada pada


(1)

3.2.1. Lokasi Penelitian ... 42

3.2.2. Waktu Penelitian ... 43

3.3. Populasi dan Sampel ... 43

3.3.1. Populasi ... 43

3.3.2. Sampel ... 43

3.4. Kriteria Sampel ... 45

3.4.1. Kriteria Sampel Inklusi ... 44

3.4.2. Kriteria Sampel Eksklusi ... 46

3.5. Metode Pengumpulan Data ... 46

3.6. Defenisi Operasional ... 47

3.7. Instrumen dan Cara Pengukuran ... 48

3.7.1. Instrumen ... 48

3.7.2.Uji Coba Instrumen ... 49

3.7.3. Cara Pengukuran ... 50

3.8. Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 56

3.8.1. Pengolahan Data ... 56

3.8.2. Analisa Data ... 56

BAB IV. HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 57

4.2. Gambaran Karakteristik Responden ... 58

4.2.1. Umur ... 59

4.2.2. Pendidikan ... 59

4.2.3. Pekerjaan ... 59

4.3. Pengetahuan Responden ... 61

4.3.1. Gambaran Pengetahuan Responden ... 61

4.3.2. Tingkat Pengetahuan Responden ... 67

4.4. Sikap Responden ... 68

4.4.1. Gambaran Sikap Responden ... 68

4.4.2. Tingkat Sikap Responden... 73

4.5 Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan ... 74

4.5.1. Gambaran Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehata 75 4.5.2. Tingkat Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan... 77

4.6. Dukungan Petugas Kesehatan ... 77

4.6.1. Gambaran Dukungan Petugas Kesehatan ... 77

4.6.2. Tingkat Dukungan Petugas Kesehatan ... 80


(2)

5.1.1. Karakteristik Responden ... 89

5.1.2. Pengetahuan Responden ... 93

5.1.3. Tingkat Pengetahuan Responden ... 97

5.1.4. Sikap Responden ... 98

5.1.5. Tingkat Sikap Responden... 102

5.2. Faktor Pendukung ... 103

5.2.1. Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan ... 103

5.2.2. Tingkat Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan... 105

5.3. Faktor Penguat ... 105

5.3.1. Dukungan Petugas Kesehatan ... 105

5.3.2. Tingkat Dukungan Petugas Kesehatan ... 107

5.3.3. Dukungan Suami ... 107

5.3.4. Tingkat Dukungan Suami... 108

5.4. Tindakan ... 109

5.4.1. Tindakan Responden ... 109

5.4.2. Tingkat Tindakan Responden... 111

BAB VI. PEMBAHASAN 6.1. Kesimpulan ... 113

6.2. Saran ... 115 DAFTARPUSTAKA


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Sebaran Distribusi Penduduk di Kelurahan Tanjung Morawa

Pekan Tahun 2013 ... 57 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Umur ... 58 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan Terakhir ... 59 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pekerjaan ... 59 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden Mengenai

pengetahuan responden tentang HIV/AIDS ... 61 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden Mengenai

pengetahuan responden tentang program PMTCT ... 63 Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Kategori

Pengetahuan tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke

janin ... 68 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang

Sikap Responden Terhadap Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Janin di Desa Tanjung Morawa Pekan Kecamatan

Tanjung Morawa Tahun 2013 ... 68 Tabel 4.9 Distribusi Sikap Responden Berdasarkan Kategori Sikap ... 74 Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang

Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan di Desa Tanjung

Morawa Pekan Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2013 ... 75 Tabel 4.11 Kategori Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan ... 77 Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang


(4)

Tabel 4.15 Distribusi Kategori Dukungan Suami ... 84 Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang

Apakah Sudah Melakukan Tindakan Pencegahan Penyebaran

HIV/AIDS di Rumah Tangga ... 84 Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang

usaha yang dilakukan dalam pencegahan penularan HIV ... 84 Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang

Penah atau Tidak Mencari Informasi Tentang Pencegahan

Penularan HIV dari Ibu Ke Janin ... 85 Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang

Pernah atau Tidak Mengikuti Penyuluhan ... 85 Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang

Tindakan yang Sudah Dilakukan ... 86 Tabel 4.21 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang

Tindakan untuk Mencegah Suami Terinfeksi HIV ... 86 Tabel 4.22 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang

Tindakan untuk Mencegah Janin Terinfeksi HIV ... 87 Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang

Masalah Kesehatan Reproduksi ... 87 Tabel 4.24 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang

Tempat Tujuan Menyelesaikan Masalah Kesehatan Reproduksi 87 Tabel 4.25 Distribusi Frekuensi Sebaran Jawaban Responden tentang

Perencanaan Kehamilan dan Alat Kontrasepsi yang Tepat ... 88 Tabel 4.26 Distribusi Tindakan Responden Berdasarkan Kategori


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner 2. Master Data

3. Surat Izin Penelitian


(6)

GAMBARAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA TERHADAP PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE JANIN

DI KELURAHAN TANJUNG MORAWA PEKAN TAHUN 2013

SKRIPSI

Oleh :

EONIKE FRISKA SIMATUPANG 091000116

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA