6
Merasakan konflik etnik tersebut telah merugikan Negara, perdana menteri Ulafa’alu dianggap tidak mampu memberikan solusi keamanan, lahirlah
kelompok pemberontak lain yang didukung oleh elemen polisi, yaitu Malaita Eagle Force
AMF dan memaksa p engunduran diri Ulafa’alu.
8
Pada masa pergantian kepemimpinan tahun 2001, perdana menteri baru Sir Allan Kamakeza,
melakukan perundingan dengan Pasifik Island Forum PIF untuk meminta permohonan intervensi Australia ke Solomon.
Pada tahun 2003 Regional Assistance Mission to Solomon Island RAMSI di kerahkan kepada Solomon dengan Australia sebagai pemimpin misi bantuan
tersebut.
9
Melalui survei yang dilakukan Badan Statistik Nasional Solomon yang dilaksanakan pada Juni 2013 menunjukan bahwa hasil dari RAMSI yang
mengantarkan militer dan bantuan dana ternyata mampu mengembalikan keamanan
dan kesejahteraan
warga Solomon.
10
Intervensi Australia
mengembalikan sistem pemerintahan dari keadaan instabilitas menjadi kondisi stabil.
1.2 Rumusan Masalah
Melalui uraian orientasi politik luar negeri Australia di Pasifik Selatan dan penjelasan intervensi Australia terhadap konflik yang terjadi di Solomon,
8
Ibid hal. 286.
9
Australian Concil for International Development diakses melalui :
http:def.acfid.asn.auacfidwhat-we-dodocs_what-we-dodocs_countries-regionsdocs_solomon- islandsdocs_ramsimcmullan-and-peebles_lessons-from-ramsi_apr06.pdf hal. 4 diakses pada
tanggal 18 Desember 2012 pukul 11.22 WIB. RAMSI adalah organisasi Kawasan Pasifik yang digalang oleh anggota Negara-negara Pasifik
beserta Australia dan New Zealand. Australia menjadi ketua dalam misi tersebut untuk menghentikan konflik dan aksi terror di Solomon.
10
Provisions of The Technical Personnel in The Solomon Island : What We Can Lear From the RAMSI Experience
, diakses melalui : http:www.ramsi.orgsolomon-islandspeoples-survey.html diakses pada tangga 19 Oktober 2013 pukul 13.15 WIB
7
menjelaskan bahwa terdapat peran Australia di Kawasan Pasifik. Selanjutnya, penelitian ini berupaya menjawab rumusan masalah, yaitu mengapa Australia
melakukan intervensi penanganan instabiitas politik di Solomon?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini menjelaskan orientasi politik luar Australia di Kawasan Pasifik. Politik luar negeri yang mencakup kebijakan di kawasan Pasifik Selatan, serta
menjelaskan peran Australia di Kawasan Pasifik melalui tujuan Kebijakan luar negeri Australia.
1.4 Penelitian Terdahulu
Terdapat empat penelitian terdahulu yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini. Penelitian terdahulu yang digunakan adalah penelitian yang
memiliki keterkaitan bahasan dengan penelitian ini, yaitu yang mengkaji perilaku Australia di dalam kawasan melalui politik internasional. Selain menggunakan
penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan tema, digunakan pula penelitian yang menggunakan pendekatan dan pola yang sama untuk mengkaji penelitian ini.
Studi terdahulu pertama yang digunakan berasal dari jurnal milik Aleksius Jemadu yang berjudul Kebijakan Politik dan Keamanan Australia di Kawasan
Asia Pasifik.
11
Penelitian tersebut menjelasakan bahwa perkembangan kebijakan politik dan keamanan Australia pasca perang dingin, khususnya setelah peristiwa
11 September dan serangan bom Bali pada tahun 2002. Perilaku politik internasional Asutralia di Kawasan Asia Pasifik dipengaruhi oleh sosial budaya
yang berakar pada masyarakat Eropa, namun secara geografi dan ekonomi tidak
11
Aleksius Jemadu, Jurnal Imu Sosia dan Ilmu Politik, Volume 10, no. : 2, Kebijakan Politik dan Keamanan Australia di Kawasan Asia Pasifik,
Bandung : 2006. Hal 143-163.
8
terlepas dari Asia Pasifik. Faktor tersebut menjelaskan bahwa Australia berupaya mencari kombinasi yang sinergis antara ketergantungan keamnanan pada AS
dengan engagement ekonomi ke Kawasan Asia Pasifik yang dapat berkontribusi pada keamanan jalur ekonomi Australia.
Melanjutkan penelitian Aleksius yang mengatakan bahwa Australia memiliki upaya dalam membangun keamanan melailui kerja sama dengan AS dan
membangun hubungan baik dengan Asia Pasifik. Posisi penulis dalam penelitian tersebut adalah sebagai penerus penelitian Aleksius yang memfokuskan pada
kebijakan keamanan di Kawasan Pasifik Selatan. Terdapat perbedaan dengan fokus bahasan oleh Aleksius, penulis ingin melanjutkan dengan memfokuskan
penelitian pada Kebijakan Australia di Pasifik Selatan dengan bahasan intervensi Austraia dalam penanganan instabilitas politik di Solomon.
Studi terdahulu selanjutnya menggunakan jurnal milik Elsiana Wainwright yang berjudul Responding to State Faiure- The Case of Austraia and Solomon
Islands.
12
Wainwright menjelaskan bahwa kebijkan Australia dalam merespons kasus Negara gagal sebagai langkah awal dalam kebijakan di Pasifik Selatan.
Respons tersebut dimaksudkan untuk mencegah munculnya Negara-negara gagal lain di Pasifik Selatan setelah Solomon beraih menjadi Negara gagal. Pengaruh
negatif tersebut adalah instabilitas karena tindakan-tindakan anarkis dan tindakan teror. Respons Australia terhadap penanganan Negara gagal tersebut merupakan
agenda keamanan internasional. Melanjutkan penelitian Wainwright yang mengatakan bahwa respons Australia terhadap kasus Negara gagal adalah bagian
12
Elsina Wainwright, Austraian Journal of International Affairs, Voume 57, no. 3, Responding to State Failure-The Case of Austraia and Solomons Isands,
Australia : Carfax Publising, 2003.
9
dari agenda. Melalui penjelasan tersebut penulis melanjutkan dengan meneliti tujuan dilaksanakannya kebijakan intervensi Austraia di Solomon.
Terdapat pula studi terdahlu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jurnal oleh Tara Kabutaulaka yang berjudul Australia Foreign Poicy and The
RAMSI Intervention in Solomon Isands .
13
Kabutaulaka menjelaskan keputusan pemerintah Australia untuk memimpin PIF dalam intervensi kawasan melalui
RAMSI sebagai pemimpin bantuan intervensi ke Solomon. Kebijakan tersebut merupakan upaya menciptakan keamanan regional dari respon peristiwa 11
September 2001. Kebijakan intevensi tersebut tidak hanya meneyelesaikan konflik di Solomon, tetapi juga pengaruh kebijakan Anglo-Amerika. Pengaruh
tersebut dapat dilihat dari kerjasama Australia bersama AS dan Inggris dalam memerangi terorisme internasional. Analisis Kabutaulaka terhadap kebijakan luar
negeri Australia dalam intervensi ke Solomon membantu penelititi mengetahui bahwa Australia memiliki komitmen dalam memerangi bentuk-bentuk tindakan
teror dalam menciptakan keamanan global. Sehingga isu keamanan global adalah isu penting bagi Australia.
Studi terdahulu selanjutnya adalah penelitian dari Daniel Lambarch yang berjudul Security, Development, and The Australian Security Discourse about
Failed State .
14
Lambarch menganalisis kebijakan luar negeri Australia dengan menggunakan teori Mark Duffield yang menjelaskan bahwa Negara berkonflik
memiliki potensi negatif dalam pertumbuhan ekonomi dan keamanan bagi Negara
13
Tarcisius Tara Kabutaulaka, The Contemporary Pacific, Australian Foreign Policy and The RAMSI Intervention in Solomon Islands
, Volume 17, no. 2, Hawai Press , 2005. hal. 283-308.
14
Daniel Lambarch, Australian Journal of Political Science, Vol. 41, no. 3, Security, Development, and The Australian
Security Discourse about Failed State , Cologne : Routledge
Taylor Francis Group, 2003.
10
lain. Lambarch menggunakan tiga Negara tetangga Australia yang mengalami konflik dan menimbulkan isu sebagai Negara gagal dalam menganalisis keamanan
Australia. Hasil dari penelitian Lambarch tersebut mengatakan bahwa status atau keadaan Negara gagal mempengaruhi keamanan dan pertumbuhan ekonomi
kawasan. Dua penelitian yaitu penelitian dari Tarcius Tara Kabutaulaka dan Daniel
Lambarch memberikan kontribusi dalam menjelaskan fenomena intervensi Australia ke Pasifik Selatan, terutama intervensi Australia di Solomon merupakan
upaya mengendalikan pengaruh negatif, seperti pertumbuhan ekonomi yang lambat dan pencegahan terorisme sebagai agenda internasional, sekaligus sebagai
upaya menjaga keamanan nasional Australia. Keempat penelitian tersebut dapat dilihat dalam tabel penelitian berikut:
Tabel 1.4.1 Posisi Penelitian
NO JUDUL DAN NAMA
PENELITIAN JENIS
PENELITIAN HASIL
1. Skripsi : Kebijakan Politik
dan Keamanan Australia di Kawasan Asia Pasifik
Oleh: Aleksius Jemadu Deskriptif
Konsep keamanan dan
Regional. Australia berupaya melakukan
kebijakan keamanan melalui kerjasama dengan AS dan
berusaha membangun hubungan baik
dengan Negara-negara
Asia Pasik. Keinginan Australia tersebut diupayakan berjalan
sinergis demi
menciptakan akses baik bagi kepentingan
politik internasional Australia. 2.
Skripsi : Responding to State Failure- The Case of
Australia and
Solomon Islands.
Oleh : Elsiana Wainwright Deskriptif
Pendekatan :
Foreign Policy Theory.
Australia melakukan respons terhadap
penanganan kasus
Negara gagal Solomon, karena isu Negara gagal merupakan
agenda keamanan internasional.
11
Kebijakan respons
terhadap Solomon merupakan langkah
awal dalam mencegah Negara gagal lainnya.
3. Skripsi :
Australian Foreign Policy and
The RAMSI
Intervention in Solomon Island.
Oleh : Tarcisius Tara Kabutulaka
Deskriptif Pendekatan
: Foreign
Policy. Konsep
: Intervension.
Intervensi Australia di Solomon melalui RAMSI tidak dapat
dilihat dari kasus yang terjadi di Solomon saja, namun terdapat
alasan
keamanan global
terutama dalam
memerangi terorisme internasional.
4. Skripsi :
Security, Development,
and The
Australian Security Discourse about
Failed State. Oleh : Daniel Lambach
Eksplanatif Pendekatan
: Regional
Security. Negara berkonflik atau berstatus
sebagai Negara
gagal merupakan ancaman keamanan
bagi Negara lain di kawasan Australia.
Karena Negara
gagal mengalami instabilitas politik
yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi internasional dan keamanan di
kawasan.
5. Skripsi:
Intervensi Australia
Terhadap Instabilitas
Politik di
Solomon Tahun
2000- 2013.
Oleh: Devi Arva Rahayu Eksplanatif
Korelasionis Teori:
Kebijakan Luar
Negeri dan Keamanan
Nasional. Instabilitas
politik Solomon
perlu ditangani
untuk menciptakan
keamanan kawasan,
karena Australia
dalam menjaga
keamanan nasionalnya sekarang dan masa
datang memerlukan lingkungan yang aman. Karena alasan
tersebut Australia berkomiten menjaga stabilitas kawasan.
12
1.5 Landasan Teori dan Konsep