17
keamanan nasional maupun kawasan. Sedangkan faktor pembuat keputusan dapat dilihat dari adanya kepentingan yang ingin dicapai oleh pembuat keputusan.
1.5.2 Keamanan Nasional
Realis menempatkan keamanan sebagai derivasi dari power.
24
Kondisi keamanan dapat diperoleh suatu Negara jika sebah Negara tersebut melakukan
untuk menggunakan seluruh power yang dimiliki untuk mencapai posisi dalam hubungan dengan aktor lain, serta sekaligus dapat mengatasi sumber-sumber
instabilitas yang dikhawatirkan dapat mengganggu keamanan nasionalnya. Barry Buzan merupakan seorang pemikir yang mengasumsikan bahwa
keamanan adalah turunan dari power. Buzan membagi kondisi keamanan menjadi dasar konsep, yaitu kondisi keamanan yang berdiri sendiri dan kondisi keamanan
yang memiliki kaitan dengan sistem internasional.
25
Jika kondisi keamanan suatu Negara berdiri sendiri, maka keamanan tersebut didefinisikan kebebasan dari
ancaman. Sedangkan jika kondisi keamanan tersebut terkait dengan sistem keamanan internasional, maka konsep keamanan tersebut dihubungakan dengan
tujuan mempertahankan identitas kemandirian dan integrasi fungsional mereka. Sehingga keamanan memiliki konsekuensi seperti keamanan bersifat
relasional,dalam arti bersifat dinamis mengikuti pola interaksi antar Negara dalam sistem internasional. Dalam menciptakan keamanan nasional, Negara melakukan
24
Ibid, hal : 57.
25
Lihat Coulombis dan Wolfe dalam Pengantar Hubungan Internasional, Bandung, Abardin, 1990, hal : 86-89
18
kebijakan luar negeri dengan memperhatikan beberapa dimensi, yaitu militer, politik, sosial, ekonomi, lingkungan.
26
Keamanan memiliki beberapa karakteristik, yaitu: Pertama, keamanan memiliki beragam dimensi, seperti kepemilikan militer dan ekonomi negera.
Kedua , keamanan bersifat relatif, dalam artian setiap Negara merasa tidak aman
dengan ancaman yang terjadi di Negara lain, sehingga setiap Negara berupaya meningkatkan power. Ketiga, keamanan berkaitan dengan power, power tersebut
terdapat dalam keadaan ketika Negara berinteraksi dengan aktor, sehingga keamanan bersifat relasional karena keamanan merupakan suatu fungsi yang
terjadi ketika ada interaksi antara dua subjek atau lebih. Keempat, keamanan secara inheren memiliki nilai, tujuan, dan kepentingan Negara yang hendak
dicapai. Kepentingan nasional tersebut dapat diaplikaskan melalui kebijakan keamanan yang diarahkan oleh kepemiikan power untuk menciptakan
kepentingan nasional. Sehingga, upaya yang dilakukan oleh Negara menggunakan kemampuan yang dimilikinya dalam menciptakan keamanan nasional terwujud
untuk kebijakan keamanan nasionalnya. Kebijakan keamanan Negara meliputi kepentingan nasional dan sumber-sumber ancaman dari Negara lain yang dapat
mengganggu usaha pencapaian kepentingan nasional tersebut. Pengertian keamanan menurut Buzan tersebut digunakan untuk
menganalisis kebijakan luar negeri Australia dalam intervensinya terhadap instabiitas Solomon, maka ditarik pengertian bahwa Australia memiliki
karakteristik keamanan secara inheren dengan nilai dan tujuan sebagai
26
Barry Buzan, People, State, and Fear, An Agenda For International Security Studies In The Post-Cold War Era, Second Edition
, Inggris : Harvester Wheatsheaf, 1991, hal : 116-134.
19
kepentingan nasional yang berhubungan dan keamanan yang bersifat relasional dengan sistem internasional. Pada karakteristik dimensi militer Australia yang
merupakan bentuk stategi pertahanan Australia dan AS di Pasifik. Pada dimensi politik terlihat dari Aglo-Amerika yang diterapkan Australia yang berdampak
pada lingkungan internal dan eksternal Australia yang memandang bahwa segala macam bentuk kekerasan seperti anarki dan teror adalah tindakan yang perlu
diperangi, sehingga ditarik kesimpulan bahwa penciptaan keamanan Australia berhubungan dengan sistem internasional.
Secara inheren, Keamanan Australia memiliki nilai untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya, melalui kebijakan intervensi Solomon Austraia
berupaya menciptakan stabilitas kawasan untuk melindungi stabilitas nasionalnya.
1.6 Metode Penelitian