sebagian besar ibu menyusui kurang mendapatkan dukungan dalam pemberian ASI terutama ASI eksklusif baik dari pihak keluarga terutama suami di mana faktor
penyebabnya adalah mitos yang kuat bahwa menyusui hanya urusan ibu bukan urusan suami, selain itu juga disebabkan karena pengetahuan yang kurang tentang
ASI eksklusif. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti akan melihat bagaimanakah
pengaruh dukungan sosial suami dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental terhadap pemberian ASI di wilayah kerja Puskesmas Bangun
Kabupaten Simalungun Tahun 2010.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu apakah ada pengaruh dukungan sosial suami dukungan emosional, dukungan
penghargaan, dukungan instrumental terhadap pemberian ASI di wilayah kerja Puskesmas Bangun Kabupaten Simalungun Tahun 2010.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh dukungan sosial suami dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental
terhadap pemberian ASI di wilayah kerja Puskesmas Bangun Kabupaten Simalungun Tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai : 1.
Bahan masukan dan informasi bagi instansi terkait yaitu Puskesmas Bangun dalam mengembangan program ASI.
2. Memperkaya khasanah pengetahuan dalam disiplin Ilmu Administrasi Kebijakan
Kesehatan. 3.
Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian tentang dukungan sosial suami dalam pemberian ASI.
4. Sebagai proses belajar bagi peneliti dalam menyelesaikan studi di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air Susu Ibu ASI
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan tubuh yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur. ASI
mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok, antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan,
dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan yang lainnya Roesli, 2007.
Menurut Manuaba 1999, ASI adalah makanan ideal yang tidak ada bandingannya untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi normal dan merupakan
pengaruh biologis dan emosional unik antara ibu dan bayi. Menurut Van 2009, ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi yang diberikan hingga usia 4-6 bulan. Selain
dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, ASI juga memiliki sejumlah keunggulan yakni memiliki zat kekebalan untuk melindungi tubuh dari bahaya penyakit, infeksi dan
higienis.
2.2. Manfaat ASI