Masalah pemberian ASI kurang mendapat perhatian. Sering makanan pertama diberikan justru susu buatan atau susu sapi. Hal ini memberikan kesan
tidak mendidik pada ibu, dan ibu selalu beranggapan bahwa susu sapi lebih baik dari ASI. Pengaruh ini akan lebih buruk apabila disekeliling kamar bersalin
dipasang gambar-gambar atau poster yang memuji penggunaan susu buatan. 4.
Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesteron. Bagi ibu yang pada masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan
kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen, karena dapat mengurangi jumlah bahkan dapat menghentikan produksi ASI secara keseluruhan. Alat
kontrasepsi yang paling tepat digunakan adalah Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR yaitu Intra Uterine Device IUD atau spiral. Karena AKDR ini dapat
merangsang uterus rahim ibu sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kadar hormon oksitosin, yaitu hormon yang dapat merangsang
produksi ASI. 5.
Perawatan payudara. Perawatan payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu dengan
mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan. Pengurutan tersebut berguna untuk menghindari penyumbatan saluran air susu sehingga ASI
akan keluar dengan lancar.
2.6. Dukungan Sosial
Universitas Sumatera Utara
Dukungan sosial adalah penerimaan yang dirasakan dari kebersamaan orang- orang di sekitar individu. Dukungan sosial ini secara tidak langsung akan mempunyai
manfaat emosional yang akan memberikan kekuatan pada diri untuk memberikan sesuatu yang terbaik. Smet mengatakan bahwa dengan pemberian dukungan sosial
individu akan mendapat pengalaman yang positif, meningkatkan rasa percaya diri dan mampu untuk mengontrol perubahan-perubahan di lingkungannya Smet, 1994.
Menurut Sarafino yang dikutip oleh Siswanto 1999, membagi dukungan sosial kedalam empat jenis di antaranya :
1. Dukungan emosional, yaitu perasaan diri bahwa lingkungan memperhatikan dan
memahami kondisi emosionalnya. Orang yang menerima dukungan sosial seperti ini akan merasa tenteram, aman dan damai yang ditunjukkan dengan sikap tenang
dan bahagia. Sumber dukungan ini yang paling sering dan umum adalah diperoleh dari pasangan hidup atau anggota keluarga, teman dekat dan sanak
saudara yang akrab. 2.
Dukungan penghargaan, yaitu perasaan diri bahwa dirinya diakui oleh lingkungan, mampu dan berguna bagi orang lain dan dihargai usaha-usahanya.
Sumber dukungan ini adalah dari suami atau keluarga, masyarakat atau instansi tempat bekerja.
3. Dukungan instrumental, yaitu perasaan diri bahwa lingkungan sekitarnya
memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan, seperti alat atau uang yang dapat membantunya. Sumber dukungan ini dari keluarga.
Universitas Sumatera Utara
4. Dukungan informatif, yaitu perasaan diri bahwa lingkungan memberikan
keterangan yang cukup jelas mengenai hal-hal yang harus diketahuinya. Dukungan ini diperoleh dari dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya.
Dukungan kepada ibu menyusui menurut Tasya 2008, diberikan oleh berbagai pihak, di antaranya :
1. Suami. Menyusui adalah kegiatan 3 pihak yaitu ibu, bapak dan anak.
Keberhasilan ibu menyusui juga keberhasilan seorang ayah, kegagalan menyusui juga merupakan kegagalan ayah. Bentuk dukungan suami yang diberikan
terhadap istri yang sedang menyusui antara lain menemani istri ketika sedang menyusui, ikut merawat bayi, memberikan kata-kata pujianpemberi semangat
sehingga istri terus merasa percaya diri, melengkapi pengetahuan tentang pemberian ASI dan kegiatan menyusui, serta bangga dengan istri yang dalam
masa pemberian ASI kepada bayinya. 2.
Keluarga. Melengkapi pengetahuan seputar pemberian ASI dan kegiatan menyusui, memberikan pujian, semangat dan dorongan.
3. Tenaga kesehatan. Tidak mempromosikan susu formula, memberikan informasi
yang tepat tentang ASI dan kegiatan menyusui, memberikan semangat dan dorongan agar ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
4. Lingkungan kerjakantor. Menerapkan kebijakan kantor yang ramah terhadap
pegawai perempuan yang menyusui, menyediakan ruangan menyusui, memberikan waktu untuk memerahmenyusui langsung bila menyusui harus
dilakukan selama waktu kerja.
Universitas Sumatera Utara
5. Sesama ibu menyusui. Saling berbagi pengalaman, bertukar informasi,
memberikan semangat dan dukungan seputar kegiatan menyusui dan pemberian ASI yang dapat diteruskan sampai anak berusia 2 tahun.
6. Pemerintah. Senantiasa mensosialisasikan keunggulan ASI eksklusif kepada
masyarakat, memperbaiki dan melengkapi perangkat yang mendukung kegiatan menyusui dan pemberian ASI, menindak dengan tegas segala bentuk pelanggaran
pihak ketiga yang bertentangan dengan kebijakan pemberian ASI eksklusif serta pemberian ASI bagi bayi Indonesia.
Selain semua dukungan bagi ibu menyusui, dukungan dari suami atau ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi ibu. Ayah dapat berperan aktif dalam
keberhasilan pemberian ASI khususnya ASI eksklusif. Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional, penghargaan informatif dan instrumental kepada ibu.
Untuk membesarkan seorang bayi, masih banyak yang dibutuhkan selain menyusui, seperti menyendawakan bayi, menggendong dan menenangkan bayi yang gelisah,
mengganti popok, memandikan bayi, membawa bayi jalan-jalan di taman, memberikan ASI perah, memijat bayi, semua tugas ini dapat dikerjakan oleh suami
atau ayah Roesli, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Landasan teori