Dukungan Sosial Pengaruh Dukungan Sosial Suami terhadap Pemberian ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Bangun Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun Tahun 2010

Masalah pemberian ASI kurang mendapat perhatian. Sering makanan pertama diberikan justru susu buatan atau susu sapi. Hal ini memberikan kesan tidak mendidik pada ibu, dan ibu selalu beranggapan bahwa susu sapi lebih baik dari ASI. Pengaruh ini akan lebih buruk apabila disekeliling kamar bersalin dipasang gambar-gambar atau poster yang memuji penggunaan susu buatan. 4. Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesteron. Bagi ibu yang pada masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen, karena dapat mengurangi jumlah bahkan dapat menghentikan produksi ASI secara keseluruhan. Alat kontrasepsi yang paling tepat digunakan adalah Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR yaitu Intra Uterine Device IUD atau spiral. Karena AKDR ini dapat merangsang uterus rahim ibu sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kadar hormon oksitosin, yaitu hormon yang dapat merangsang produksi ASI. 5. Perawatan payudara. Perawatan payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu dengan mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan. Pengurutan tersebut berguna untuk menghindari penyumbatan saluran air susu sehingga ASI akan keluar dengan lancar.

2.6. Dukungan Sosial

Universitas Sumatera Utara Dukungan sosial adalah penerimaan yang dirasakan dari kebersamaan orang- orang di sekitar individu. Dukungan sosial ini secara tidak langsung akan mempunyai manfaat emosional yang akan memberikan kekuatan pada diri untuk memberikan sesuatu yang terbaik. Smet mengatakan bahwa dengan pemberian dukungan sosial individu akan mendapat pengalaman yang positif, meningkatkan rasa percaya diri dan mampu untuk mengontrol perubahan-perubahan di lingkungannya Smet, 1994. Menurut Sarafino yang dikutip oleh Siswanto 1999, membagi dukungan sosial kedalam empat jenis di antaranya : 1. Dukungan emosional, yaitu perasaan diri bahwa lingkungan memperhatikan dan memahami kondisi emosionalnya. Orang yang menerima dukungan sosial seperti ini akan merasa tenteram, aman dan damai yang ditunjukkan dengan sikap tenang dan bahagia. Sumber dukungan ini yang paling sering dan umum adalah diperoleh dari pasangan hidup atau anggota keluarga, teman dekat dan sanak saudara yang akrab. 2. Dukungan penghargaan, yaitu perasaan diri bahwa dirinya diakui oleh lingkungan, mampu dan berguna bagi orang lain dan dihargai usaha-usahanya. Sumber dukungan ini adalah dari suami atau keluarga, masyarakat atau instansi tempat bekerja. 3. Dukungan instrumental, yaitu perasaan diri bahwa lingkungan sekitarnya memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan, seperti alat atau uang yang dapat membantunya. Sumber dukungan ini dari keluarga. Universitas Sumatera Utara 4. Dukungan informatif, yaitu perasaan diri bahwa lingkungan memberikan keterangan yang cukup jelas mengenai hal-hal yang harus diketahuinya. Dukungan ini diperoleh dari dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya. Dukungan kepada ibu menyusui menurut Tasya 2008, diberikan oleh berbagai pihak, di antaranya : 1. Suami. Menyusui adalah kegiatan 3 pihak yaitu ibu, bapak dan anak. Keberhasilan ibu menyusui juga keberhasilan seorang ayah, kegagalan menyusui juga merupakan kegagalan ayah. Bentuk dukungan suami yang diberikan terhadap istri yang sedang menyusui antara lain menemani istri ketika sedang menyusui, ikut merawat bayi, memberikan kata-kata pujianpemberi semangat sehingga istri terus merasa percaya diri, melengkapi pengetahuan tentang pemberian ASI dan kegiatan menyusui, serta bangga dengan istri yang dalam masa pemberian ASI kepada bayinya. 2. Keluarga. Melengkapi pengetahuan seputar pemberian ASI dan kegiatan menyusui, memberikan pujian, semangat dan dorongan. 3. Tenaga kesehatan. Tidak mempromosikan susu formula, memberikan informasi yang tepat tentang ASI dan kegiatan menyusui, memberikan semangat dan dorongan agar ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. 4. Lingkungan kerjakantor. Menerapkan kebijakan kantor yang ramah terhadap pegawai perempuan yang menyusui, menyediakan ruangan menyusui, memberikan waktu untuk memerahmenyusui langsung bila menyusui harus dilakukan selama waktu kerja. Universitas Sumatera Utara 5. Sesama ibu menyusui. Saling berbagi pengalaman, bertukar informasi, memberikan semangat dan dukungan seputar kegiatan menyusui dan pemberian ASI yang dapat diteruskan sampai anak berusia 2 tahun. 6. Pemerintah. Senantiasa mensosialisasikan keunggulan ASI eksklusif kepada masyarakat, memperbaiki dan melengkapi perangkat yang mendukung kegiatan menyusui dan pemberian ASI, menindak dengan tegas segala bentuk pelanggaran pihak ketiga yang bertentangan dengan kebijakan pemberian ASI eksklusif serta pemberian ASI bagi bayi Indonesia. Selain semua dukungan bagi ibu menyusui, dukungan dari suami atau ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi ibu. Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI khususnya ASI eksklusif. Ayah cukup memberikan dukungan secara emosional, penghargaan informatif dan instrumental kepada ibu. Untuk membesarkan seorang bayi, masih banyak yang dibutuhkan selain menyusui, seperti menyendawakan bayi, menggendong dan menenangkan bayi yang gelisah, mengganti popok, memandikan bayi, membawa bayi jalan-jalan di taman, memberikan ASI perah, memijat bayi, semua tugas ini dapat dikerjakan oleh suami atau ayah Roesli, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.7. Landasan teori