Biaya yang Terkendali dan Yang Tidak Terkendali

Manajemen Perusahaan Divisi B Fungsi Penjualan Fungsi Pembelian Fungsi Produksi Divisi C Fungsi Penjualan Fungsi Pembelian Fungsi Produksi Divisi A Fungsi Penjualan Fungsi Pembelian Fungsi Produksi Pusat investasi Pusat laba Pusat pendapatan Pusat Biava

4. Biaya yang Terkendali dan Yang Tidak Terkendali

Pemisahan biaya menjadi terkendali dan tidak terkendali bagi seseorang sejak penetapan anggaran adalah sangat penting agar tidak terjadi tanggung jawab ganda terhadap biaya tertentu dan agar setiap pimpinan pusat biaya dapat mengetahui dengan jelas batas-batas tanggung jawabnya. Biaya yang terjadi dalam suatu pusat pertanggungjawaban dapat diklasifikasikan sebagai biaya langsung dan tidak langsung. Menurut Hariadi 2002:280 ”biaya tak langsung adalah biaya-biaya dari pusat pertanggungjawaban lain dan karena itu tidak dapat dikendali”. Seluruh biaya terkendali adalah biaya langsung, namun tidak seluruh Fungsi Administrasi Fungsi Administrasi Fungsi Administrasi Universitas Sumatera Utara biaya langsung merupakan biaya terkendali. Contoh: biaya bahan baku merupakan biaya terkendali manajer produksi, tetapi dalam situasi tertentu biaya tersebut dapat diluar pengaruh manajer produksi. Jadi menentukan suatu biaya terkendali atau tidak, memerlukan pemeriksaan yang hati-hati untuk memastikannya. Selain itu, banyak manajer cenderung membantah bahwa suatu biaya merupakan biaya terkendali bagi dirinya, sekedar untuk menghindari tanggung jawab jika terjadi sesuatu. Menurut Mulyadi 2001:169 suatu biaya yang tidak terkendali dapat dirubah menjadi biaya yang terkendali, melalui 2 dua cara berikut: a. Dengan mengubah dasar pembebanan dari alokasi ke pembebanan langsung. Biaya yang dialokasikan kepada suatu pusat pertanggungjawaban dengan dasar yang sembarangan, tidak dapat dimintakan pertanggungjawanban kepada manajer yang bersangkutan sehingga biaya tersebut merupakan biaya yang tidak terkendali baginya. Untuk mengubahnya menjadi biaya yang terkendali, biaya tersebut harus dibebankan sedemikian rupa kepada pusat pertanggungjawaban tertentu sehingga dapat dipengaruhi secara signifikan oleh manajer yang bersangkutan. b. Dengan mengubah letak tanggung jawab pengambilan keputusan. Yaitu dengan mendelegasikan wewenang untuk pengambilan keputusan dari manajemen puncak kepada manajer pusat pertanggungjawaban sehingga manajer tersebut, yang tadinya tidak berwenang untuk mempengaruhi biaya tertentu,kini dapat mempengaruhi biaya tersebut secara signifikan.

D. Anggaran Biaya 1. Definisi, Manfaat dan Jenis anggaran

Definisi anggaran menurut Hansen dan Mowen 2001:714 anggaran adalah “bentuk kuantitatif dalam mencapai tujuan dan tindakan yang akan dilakukan oleh perusahaan yang dinyatakan dalam istilah fisik atau keuangan”. Kegiatan penyusunan suatu anggaran dinamakan penganggaran, sedangkan penggunaan Universitas Sumatera Utara