Metode dan Prosedur Pengendalian Biaya Melalui Pusat Pertanggungjawaban

Adapun program Departemen Keuangan ini adalah : • Melakukan pengendalian anggaran secara terpadu dengan mengaplikasikan anggaran tahunan melalui Rencana Kerja Operasional RKO. • Melakukan evaluasi terhadap hasil usaha setiap tri wulan untuk dijadikan sebagai dasar penyusunan RKO pada tri wulan berikutnya. • Menyusun prognosa hasil usaha tahunan sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Operasional RKO pada triwulan berikutnya, dsb.

c. Metode dan Prosedur Pengendalian Biaya Melalui Pusat Pertanggungjawaban

1 Metode Anggaran Perusahaan menggunakan metode anggaran untuk pengendalian biayanya. Anggaran biaya disusun sebagai bahan perbandingan antara biaya yang sebenarnya dengan biaya yang direncanakan. Pada dasarnya proses penyusunan anggaran merupakan proses kerja sama diantara para manajer bawahan dengan manajer puncak. Hasil akhir dari proses tersebut adalah suatu anggaran yang telah disetujui oleh pimpinan, yang berisi penghasilan yang diharapkan diperoleh dalam tahun anggaran dasar sumber-sumber yang harus digunakan untuk mencapai tujuan pusat pertanggungjawaban tersebut serta tujuan perusahaan secara keseluruhan. Anggaran merupakan rencana dasar yang akan dipakai dalam melaksanakan kegiatan tertentu oleh manajer tingkat bawah dan akan melaporkan hasil kerjanya kepada manejer tingkat atas. Universitas Sumatera Utara Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan, penyusunan anggaran dilakukan oleh Departemen Keuangan dan Akuntansi bersama dengan masing-masing manajer kebununit kemudian anggara tersebut akan dievaluasi dan disetujui oleh Direktur dan Dewan Komisaris. Anggaran tahunan ditetapkan secara menyeluruh untuk semua pusat pertanggungjawaban yang ada dalam perusahaan. Kemudian anggaran tahunan ini akan dipecahkan menjadi anggaran tri wulan dan anggaran triwulan dibagi menjadi anggaran bulanan. Penyusunan ini berpedoman kepada pelaksanaan anggaran yang telah lalu. Selama tahun berjalan biaya-biaya yang terjadi dicatat oleh bagian keuangan, karena biaya-biaya yang akan terjadi itu sudah dianggarkan pada masing-masing pusat pertanggungjawaban yang ada maka biaya-biaya yang terjadi akan dibebankan ke masing-masing pusat pertanggungjawaban oleh bagian keuangan sesuai dengan dimana terjadinya biaya tersebut. Setiap tiga bulan sekali, perusahaan mengadakan evaluasi mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan. Evaluasi ini dilakukan oleh bagian keuangan bersama dengan manajer pusat pertanggungjawaban dan pihak lain yang dibutuhkan. Pembahasan yang dilakukan dalam budget meeting ini sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Operasional RKO pada triwulan berikutnya. Contoh anggaran laba rugi yang memuat biaya-biaya secara keseluruhan, dapat dilihat pada lampiran vi Universitas Sumatera Utara 2 Sistem pencatatan dan Administrasi Salah satu kriteria dapat terciptanya pengendalian yang baik adalah penerapan prosedur pengendalian yang dalam hal ini berkaitan dengan sistem administrasi dan pembukaan atau sistem dokumentasi yang layak dan memadai. Hanya dengan sistem dokumentasi yang layak dan memadai maka seluruh aktivitas keuangan perusahaan dapat dikokumentasikan dengan cermat, teliti, tepat waktu, dan wajar, serta kinerja perusahaan dalam satu periode dapat diputuskan, kemudian perusahaan dapat mengambil tindakan-tindakan lanjutan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja perusahaan periode berikutnya. Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, sebagai gambaran dari proses pengendalian biaya yang dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Semua transaksi yang terjadi yang berkenaan dengan pembiayaan didepartemen tersebut diatas pertama sekali harus mempunyai bukti-bukti asli. Pada pengeluaran uang tunai harus ada bukti kwitansi yang disetujui direksi. Bukti-bukti tersebut ada 2 dua macam, yaitu: a. Bukti Intern, adalah bukti yang berasal dari dalam perusahaan, dimana bukti-bukti tersebut harus didukung dengan kwitansi, voucher yang telah diotoriasasi Direksi. Setelah itu diserahkan kepada kasir untuk dibayar. b. Bukti ekstern, adalah bukti yang berasal dari luar perusahaan dimana bukti-bukti tersebut harus didukung dengan bukti yang cukup kuat, seperti kwitansi dan faktur. 2. Seluruh data akuntasi termasuk biaya yang terjadi di perusahaan dicatat bagian keuangan berdasarkan bukti yang ada. Universitas Sumatera Utara 3. Manajer keuangan mengalokasikan besarnya biaya yang dikeluarkan setiap departemen berdasarkan anggaran yang telah ditetapkan. Setiap akhir bulan departemen-departemen harus menyerahkan data biaya sebagai performance report untuk mengetahui hasil kerja yang telah dicapai setiap departemen pertanggungjawaban. Setiap pencatatan biaya memiliki dokumen bukti atas terjadinya biaya tersebut dan dikumpulkan baik berdasarkan jenis biaya yang terjadi maupun tempat atau lokasi kerja. Pencatatan dan pengumpulan biaya juga dilengkapi dengan system penomoran kode coding system perkiraan biaya. Dengan adanya sistem kode perkiraan, manajer pusat biaya diberi kemudahan untuk melihat dan mengetahui perkiraan-perkiraan mana yang menjadi tanggungjawabnya. Dalam laporan pertanggungjawaban kode perkiraan harus dicantumkan untuk memberi kemudahan bagi penerima laporan untuk mengetahui identitas perkiraan yang dipertanggungjawabkan dalam laporan. Contoh kode biaya = 400.0.0.0. Kode perkiraan account code pada perusahaan ini terdiri dari 4 empat bagian. Adapun uraian kode perkiraan biaya tersebut adalah sebagai berikut: 400 = Golongan perkiraan : Biaya administrasi dan umum = Kelompok perkiraan : Gaji, tunjangan dan biaya sosial staff = Kode perkiraan : Karet = Sub perkiraan : Gaji, tunjangan dan biaya sosial staff Universitas Sumatera Utara 4 Pengukuran Kinerja Pusat Biaya Penilaian kinerja di dalam perusahaan bertujuan untuk mengevaluasi rencana kerja perusahaan yang telah ditetapkan selama satu tahun ataupun triwulan I,II,III. Setiap akhir tahun direktur keuangan dan direktur produksi mengevaluasi kinerja dari pusat biaya berdasarkan laporan pertanggungjawaban biaya tahunan yang telah dibuat. Dalam sistem penilaian kinerja dalam perusahaan, direktur produksi memiliki tanggung jawab dalam penilaian kinerja setiap kegiatan dari unit-unit produksi dan sarana pendukungnya yang mencakup tanaman, produk, teknik pengolahan dan sebagainya. Direktur keuangan mempunyai wewenang dalam penilian kinerja dari setiap unit usaha dan sarana pendukungnya yang mencakup keuangan setiap unit tersebut. Tujuannya diadakan penilaian kinerja dalam perusahaan ini adalah mendorong perilaku kerja dan untuk memuaskan para komisaris, direktur dan para karyawan melalui suatu proses kerja yang terstruktur sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan kedepannya. Pegukuran kinerja pada perusahaan dengan cara membandingkan antara realisasi dengan standar biaya yang telah ditetapkan. Perbedaan atau selisih antara biaya yang sebenarnya dengan biaya yang dianggarkan biasa menguntungkan favorable dan biasa tidak menguntungkan unfavorable. Universitas Sumatera Utara 5 Sistem Pelaporan Biaya Kepada Manajer Pusat Pertanggungjawaban Langkah awal yang perlu diperhatikan dalam mendesain sistem pelaporan pusat-pusat pertanggungjawaban adalah penetapan batas wewenang dan tanggung jawab yang terlihat dalam bagan organisasi. Jika struktur organisasi perusahaan telah disusun dengan baik sesuai dengan pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas, maka sistem pelaporan pertanggungjawaban pelaksanaan kerja akan dapat menghasilkan suatu laporan yang dapat dipergunakan oleh pimpinan untuk mengawasi jalannya kegiatan perusahaan sekaligus untuk mengambil tindakan perbaikan bila terdapat hal-hal yang menyimpang dari anggaran. Sistem pelaporan pusat-pusat pertanggungjawaban merupakan alat bagi suatu organisasi perusahaan untuk mempertanggungjawabkan hasil kerja yang dicapai dari setiap departemen pusat pertanggungjawaban. Pada dasarnya sistem pelaporan pusat-pusat pertanggungjawaban menyajikan informasi untuk pengendalian manajemen yang terdiri dari seperangkat laporan yang saling berhubungan yang disediakan oleh manajer pusat pertanggungjawaban didalam suatu perusahaan. Laporan ini berisi informasi pertanggungjawaban kepada tingkat manajemen yang lebih tinggi. Setiap tingkat manajemen yang lebih tinggi akan menerima laporan pertanggungjawaban dari tingkat manajemen yang lebih rendah. Pada perusahaan ini laporan pertanggungjawaban disusun oleh bagian akuntansi dan keuangan. Jadi berdasarkan daftar-daftar dan dokumen-dokumen yang ada, bagian akuntansi dan keuangan akan membuat semua laporan pusat pertanggungjawaban yang ada dalam perusahaan. Laporan pertanggung jawaban Universitas Sumatera Utara ini disajikan untuk memberikan informasi mengenai kegiatan pusat pertanggungjawaban yang terdiri datas:

1. Laporan Pertanggungjawaban Bulanan