Pengertian Makanan Jajanan Jenis Makanan Jajanan Manfaat dan Bahaya Makanan Jajanan Bahan Aditif pada Makanan dan Kesehatan

2.2.1. Pengertian Makanan Jajanan

Menurut Widodo dalam Tanjung 2008 makanan jajanan yang dijual oleh pedangan kaki lima atau dalam istilah lain disebut “street food”, menurut FAO didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat- tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Jajanan kaki lima dapat menjawab tantangan mayarakat terhadap makanan yang murah, mudah, menarik, dan bervariasi.

2.2.2. Jenis Makanan Jajanan

Menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 1998 dalam Lubis 2007 jenis-jenis makanan jajanan adalah sebagai berikut: a. Makanan jajanan yang berbentuk panganan, misalnya kue-kue kecil, pisang goreng, kue putu, kue bugis, atau sebagainya. b. Makanan jajanan yang diporsikan menu utama seperti pecal, mie bakso, nasi goreng, mie rebus dan sebagainya. c. Makanan jajanan yang berbentuk minuman seperti es krem, es campur, jus buah, dan sebagainya.

2.2.3. Manfaat dan Bahaya Makanan Jajanan

Menurut Wardiatmo dan Ridwan 1987 dalam Lubis 2007 manfaat makanan jajanan untuk anak sekolah adalah sebagai sarapan pagi dan makanan selingan di antara makanan yang utama. Menurut Hermina 2004 dalam Ginting 2007 makanan juga dapat memberikan tambahan gizi jika memiliki mutu, gizi, dan kebersihan yang baik. Menurut Sihaldi 2004 dalam Ginting 2007 makanan jajanan yang bervariasi akan menumbuhkan kebiasaan penganekaragaman makanan sejak kecil. Baliwati 2004 dalam Kesumawati 2009 mengemukakan bahwa makanan jajanan mengandung bahan pengawet buatan dan zat warna buatan yang bisa membahayakan tubuh manusia sehingga dalam jangka Universitas Sumatera Utara pendek dapat menimbulkan gejala-gejala sangat umum seperti pusing, mual, muntah, diare, atau bahkan kesulitan buang air besar.

2.2.4. Bahan Aditif pada Makanan dan Kesehatan

1. Bahan Tambahan Makanan Food Additive a. Pewarna Buatan Beberapa pewarna buatan yang direkomendasikan oleh Depkes RI tertera dalam tabel berikut ini: Tabel 2.1. Beberapa Pewarna Buatan yang Direkomendasikan oleh Depkes RI No Nama Batas Maksimum Penggunaan 1 Merah 45430 0,1 gkg Es krim, 0,2-0,3 gkg Jem, Jeli, saus, Buah Kalengan 2 Hijau 42053 0,1 gkg es krim 0,2 kg Jeli, Buah Kalengan, 0,3 gkg acar 3 Kuning 15985 0,1 gkg Es krim, 0,2 gkg Jeli, Buah Kalengan, 0,3 gkg acar 4 Cokelat 20285 0,07gkg minuman ringan, 0,3 gkg makanan lainnya 5 Biru 42090 0,1 gkg es krim, 0,2 gkg deli, buah kalengan, 0,3 gkg acar Sumber: Budianto, 2009 Penggunaan bahan pewarna buatan yang tidak direkomendasikan oleh Depkes RI atau oleh FDA dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti timbulnya kanker usus dan pankreas. Hal ini disebabkan oleh kandungan arsen melebihi 0,00014 dan timbal melebihi 0,001. Batas konsumsi bahan pearna buatan yang direkomendasikan oleh Depkes berkisar 1,25-1,5 mgKg berat badan untuk warna merah, 2,5 mgKg berat badan untuk warna biru, 12,5 mg Kg berat badan untuk warna hijau, dan 5-7,5 mgKg berat badan untuk warna kuning. b. Pemanis Buatan Universitas Sumatera Utara Beberapa pemanis buatan yang direkomendasikan oleh Depkes RI tertera dalam tabel berikut ini: Tabel 2. 2. Beberapa Pemanis Buatan yang Direkomendasikan oleh Depkes RI No Nama Batas Maksimum Penggunaan 1 Sakarin 300-700 x manis gula 100 mgkg permen, 200 mgkg es krim, jet jeli, 300 mgkg Saus, es lilin, minuman ringan, minuman Yogurt 2 Siklamat 30-80 x manis gula 1 gkg permen, 2 gkg Es krim, Es Min, Minuman ringan, minuman Yogurt Sumber: Budianto, 2009 c. Citarasa Buatan Penyedap Rasa dan Aroma Beberapa citarasa buatan yang direkomendasikan oleh Depkes RI tertera dalam tabel berikut ini. Tabel 2. 3. Beberapa Citarasa Buatan yang Direkomendasikan oleh Depkes RI No Nama Batas Maksimum Penggunaan 1 Monosodium Glutamat Secukupnya 2 Vanilin.amh 0,7 gkg produk siap konsumsi 3 Benzaldehida Cherry Secukupnya 4 Aldehida Sinamat Secukupnya 5 Mentol mint Secukupnya 6 Eugenol rempah- rempah Secukupnya 7 Benzilasetat Strawbery Secukupnya 8 Asmil Asetat Secukupnya Sumber: Budianto, 2009 Mengkonsumsi MSG secara berlebihan dapat menimbulkan Chinese Restaurant Syndrome kesemutan pada punggung, leher, rahang bawah, sesak nafas, dan pusing kepala. Anak tikus yang diberi MSG dosis tinggi 0,5 gKg berat badan akan menderita gangguan saraf, kerusakan retina,dan pertumbuhan kerdil. Universitas Sumatera Utara d. Pengawet Buatan Beberapa pengawet buatan yang direkomendasikan oleh Depkes RI tertera dalam tabel berikut ini: Tabel 2. 4. Beberapa Pengawet Buatan yang Direkomendasikan oleh Depkes RI No Nama Batas Maksimum Penggunaan 1 Asam Benzoat 600 mgKg kecap, minuman ringan , 1 g Kg acar, margarin, sari nenas, saus, makanan lainnya 2 Kalium Nitrat 50 mgKg keju, 500 mgKg daging 3 Kalium Bisulfat 50 mgKg kentang goreng, 100 mgKg udang beku, 500 mgKg sari nenas Sumber: Budianto, 2009 2. Penyalahgunaan Borak sebagai Pengawet Makanan Borak sebenarnya bukan untuk bahan pengawet makanan, tetapi digunakan sebagai bahan antiseptik dalam bentuk bedak, cairan, dan salep dalam bentuk asam borak. Borak juga digunakan sebagai pembasmi semut. Penggunaan borak sebagai bahan pengawet makanan merupakan bentuk penyalahgunaan. Penelitian di Palembang menunjukkan bahwa 70 bakso di Palembang mengandung borak sebanyak 0,20-0,90 ppm kg bakso sedang, pada mie mengandung borak sebanyak 0,17-0,59 ppm100 g mie. Penggunaan borak pada makan tersebut dimaksudkan sebagai pengawet dan meningkatkan sifat kekenyalan bakso dan mie. Konsumsi borak dapat menimbulkan kelainan pada susunan saraf pusat, saluran pencernaan, ginjal, hati, dan kulit. Pada susunan saraf borak dapat menimbulkan depresi, kekacauan mental, dan mungkin retardasi mental Budianto, 2009. Namun, pada kenyataannya para penjaja makanan tidak menggunakan jumlah bahan aditif makanan sesuai dengan peraturan pemerintah. Universitas Sumatera Utara

2.2.5. Konsumsi Makanan dan Kebiasaan Jajan Anak Sekolah