Peramalan Tingkat Produksi Karet Rakyat Pada Tahun 2010 – 2011 Di Kabupaten Mandailing Natal

(1)

PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI KARET RAKYAT

PADA TAHUN 2010 2011 DI KABUPATEN

MANDAILING NATAL

TUGAS AKHIR

RAHMAWATI

072407058

PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(2)

PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI KARET RAKYAT

PADA TAHUN 2010 2011 DI KABUPATEN

MANDAILING NATAL

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

RAHMAWATI

072407058

PROGRAM STUDI DIII STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010


(3)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI KARET RAKYAT PADA TAHUN 2010 2011 DI KABUPATEN MANDAILING NATAL

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : RAHMAWATI

Nomor Induk Mahasiswa : 072407058

Program studi : DIPLOMA-3 STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2010

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua Pembimbing

Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Faigiziduhu Buulolo, M.Si


(4)

PERNYATAAN

PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI KARET RAKYAT PADA TAHUN 2010 2011 DI KABUPATEN

MANDAILING NATAL TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2010

RAHMAWATI 072407058


(5)

PENGHARGAAN

Alhamdulillah penulis ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah, rahmat dan karunia Nya kepada penulis sehingga sampai saat ini penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Untuk melengkapi tugas tugas perkuliahan dan memenuhi syarat syarat mencapai gelar ahli madya di Universitas Sumatera Utara, maka penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI KARET RAKYAT PADA TAHUN 2010-2011 DI KABUPATEN MANDAILING NATAL .

Dengan kemampuan dan upaya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Dan juga tidak terlepas dari bantuan moril maupun materil dan dorongan dari berbagai pihak. Karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih terutama kepada ayahanda tersayang Gozali Lubis dan ibunda tercinta Ummi Kalsum Nst yang telah memberikan kasih sayang dan doa restu kepada penulis, atas segala pengorbanan dalam kehidupan ini. Dan kepada seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan serta motivasi dalam setiap langkah. Dalam menjalani prosas perkuliahan tidak terlepas dari rekan-rekan seperjuangan Statistika Stambuk 2007 yang selama ini memberikan motivasi dan semangat khususnya sahabat sahabat penulis yang satu perjuangan, Laila, Yanti, Sitta, Echi dan Ina, terima kasih atas bantuannya.

Disebabkan masih kurangnya pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki sehingga banyak hambatan yang penulis hadapi dalam menulis Tugas Akhir ini. Tetapi berkat ketekunan, kesabaran serta bimbingan dari dosen pembimbing juga bantuan dari berbagai pihak sampai akhirnya tugas akhir ini selesai. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada :

1. Bapak Drs. Faigiziduhu Buulolo, M.Si selaku dosen pembimbing pada penyelesaian Tugas Akhir ini yang telah memberikan panduan dan kepercayaan kepada penulis untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini. Panduan ringkas, jelas dan profesional telah diberikan kepada penulis agar penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua Departemen Matematika FMIPA Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si selaku


(6)

3. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku Dekan FMIPA Universitas Sumatera Utara.

4. Dekan dan Pembantu Dekan FMIPA Universitas Sumatera Utara, semua dosen yang terkait pada Departemen Matematika FMIPA Universitas Sumatera Utara.

5. Rekan rekan seperjuangan di Stat A, B dan C stambuk 2007 dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna dan memiliki kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membantu dari para pembaca.

Akhir kata penulis mengharapkan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua. Medan, Mei 2010


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 2

1.4 Maksud dan Tujuan 2

1.5 Metode Penelitian 3

1.6 Tinjauan Pustaka 3

1.7 Sistematika Penulisan 4

Bab 2 Landasan Teoritis 6

2.1 Pengertian Peramalan 6

2.2 Jenis jenis Peramalan 7

2.3 Metode Peramalan 8

2.3.1 Pengertian Metode Peramalan 8

2.3.2 Jenis jenis Metode Peramalan 8

2.3.3 Metode Pemulusan ( Smoothing ) 9

2.4 Metode Peramalan Yang Digunakan 12

Bab 3 Sejarah Singkat Tempat Riset 17

3.1 Sejarah Singkat Kegiatan Statistik Di Indonesia 17

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 17

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 18

3.1.3 Masa Kemerdekaan Pepublik Indonesia 18

3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 19

3.1.5 Visi Dan Misi Biro Pusat Statistik 20

3.1.6 Program Pengembangan Statistik 21

3.2 Ruang Lingkup Kegiatan Biro Pusat Statistik 21 3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Biro Pusat Statistik 21

3.2.2 Tata Kerja Biro Pusat Statistik 22

3.2.3 Alasan Pemakaian Komputer di Biro Pusat Statistik 23

3.3 Struktur Organisasi Biro Pusat Statistik 23

3.3.1 Tugas Bagian Tata Usaha 24

3.3.2 Tugas Bidang Statistik Produksi 25


(8)

3.3.5 Tugas Bidang Statistik Kependudukan 26 3.3.6 Tugas Bidang Neraca Wilayah Data Analisa 27

Bab 4 Analisa Data 28

4.1 Data Yang Akan Diolah 28

4.2 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown 30

4.3 Peramalan Produksi Karet Rakyat di Kabupaten Mandailing Natal 46 4.4 Ukuran Ketepatan Metode Peramalan dengan = 0,1 48

Bab 5 Implementasi Sistem 51

5.1 Pengenalan Microsoft Excel 51

5.2 Langkah langkah Memulai Microsoft Excel 51

5.2.1 Mengaktifkan Microsoft Excel 52

5.2.2 Tampilan Microsoft Excel 53

5.3 Implementasi Sistem Peramalan Produksi Karet Di Mandailing Natal 53 5.4 Metode Eksponensial Satu Parameter Dari Brown 54

5.5 Pembentukan Grafik 55

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 59

6.1 Kesimpulan 59

6.2 Saran 60


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Data Produksi Karet Rakyat di Kabupaten Mandailing Natal 29 Tabel 4.2 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter

Dari Brown = 0,1 36

Tabel 4.3 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter

Dari Brown = 0,2 37

Tabel 4.4 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter

Dari Brown = 0,3 38

Tabel 4.5 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter

Dari Brown = 0,4 39

Tabel 4.6 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter

Dari Brown = 0,5 40

Tabel 4.7 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter

Dari Brown = 0,6 41

Tabel 4.8 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter

Dari Brown = 0,7 42

Tabel 4.9 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter

Dari Brown = 0,8 43

Tabel 4.10 Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter

Dari Brown = 0,9 44

Tabel 4.11 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan 45 Tabel 4.12 Peramalan Produksi Karet Rakyat di Kabupaten Mandailing Natal

Periode 2010 2011 47


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 5.1 Awal Microsoft Excel 52

Gambar 5.2 Tampilan Microsoft Excel 53

Gambar 5.3 Tampilan Chart 55

Gambar 5.4 Chart untuk memilih Range Data 56

Gambar 5.5 Pemberian Title 57


(11)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar untuk sektor pertanian, perkebunan dan pertambangan. Salah satu komoditi dari perkebunan adalah karet yang pengolahannya masih tetap pengolahan bahan baku. Daerah ini juga merupakan daerah yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani karet.

Luas perkebunan karet di Mandailing Natal yaitu 42.891 hektar kebun karet rakyat dan 23.425 hektar dikelola perkebunan besar. Meskipun luas perkebunan rakyat lebih besar, tetapi hasil produksinya hampir sama dengan milik perkebunan swasta yang luasnya masih di bawah kebun rakyat. Hal itulah yang menjadi permasalahan, tentu saja masalah ini menjadi hal yang menarik untuk dipelajari. Karena jika tingkat produksi karet milik perkebunan rakyat meningkat, efeknya adalah kesejahteraan rakyat di Mandailing Natal akan meningkat. Kendala perkebunan rakyat itu umumnya adalah disebabkan minimalnya modal yang dimiliki, hingga mereka tidak bisa membeli bibit dan pupuk unggul. Tidak hanya masalah modal, tetapi perawatan,


(12)

Melihat hal itu penulis tertarik untuk meramalkan tingkat produksi karet milik perkebunan rakyat yang saat ini tingkat produksinya hampir sama dibandingkan dengan perkebunan besar meskipun luas tanah lebih besar milik rakyat. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan tersebut, maka penulis membuat tugas akhir dengan judul tulisan yaitu

Peramalan Tingkat Produksi Karet Rakyat Pada Tahun 2010 - 2011 Di Kabupaten Mandailing Natal .

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah berapa besar jumlah produksi karet rakyat yang dihasilkan di Kabupaten Mandailing Natal di tahun yang akan datang dan bagaimana upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas karet rakyat.

1.3 Batasan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis membatasi masalah hanya peramalan tingkat produksi karet pada tahun 2010 - 2011 di Kabupaten Mandailing Natal.

1.4 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui berapa jumlah produksi karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal dan


(13)

melihat perbandingannya dengan jumlah hasil produksi para petani. Dari hasil tersebut diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pembaca maupun pemerintah daerah dalam melakukan tindakan tindakan selanjutnya yang nantinya dibutuhkan.

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian ini yaitu : 1. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Medan. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dirangkum ulang berdasarkan data yang telah tersedia atau telah disusun oleh Badan Pusat Statistik Medan. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

2. Melakukan analisis data

Pengolahan data produksi karet dari tahun 1997 2008 di Kabupaten Mandailing Natal dengan menggunakan Metode Pemulusan ( Smoothing ) Eksponensial Ganda yaitu Metode Linear Satu Parameter dari Brown.

1.6 Tinjauan Pustaka

Teori penunjang yang digunakan untuk mewujudkan tulisan ini dikutip dari buku Metode dan Aplikasi Peramalan Edisi ke II oleh Spyros Makridaks. Yang mana di dalam Eksponensial Smoothing Tunggal bentuk umum yang digunakan dalam


(14)

Ftm = Xt+(1- )Ft

Sedangkan di dalam Eksponensial Smoothing yang linear atau yang dikenal dengan nama Metode atau teknik teknik Brown s One Parameter Linear Eksponensial Smoothing . Formula yang digunakan adalah :

Ftm= at+ btm

Sedangkan :

S't= Xt+ ( 1 ) S't1

S''t= S't+ ( 1 - ) S''t1

at = S't + ( S't - S''t ) = 2 S't - S''t

bt =

1 ( S't - S''t)

di mana : m = jumlah periode didepan yang diramalkan S't = Nilai eksponensial smoothing tunggal

S''t = Nilai eksponensial smoothing ganda

= parameter Pemulusan Eksponensial at, bt = konstanta pemulusan

Ftm = hasil peramalan untuk m periode ke depan yang akan

diramalkan

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari Tugas Akhir ini yaitu sebagai berikut :


(15)

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, tinjauan pustaka serta sistematika penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Pada Bab ini menguraikan tentang hal hal yang berhubungan dengan permasalahan tugas akhir.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

Pada Bab ini menguraikan tentang sejarah berdirinya Badan Pusat Statistik ( BPS ) dan struktur organisasinya.

BAB 4 : ANALISA DATA

Pada Bab ini berisi tentang cara penggunaan rumus yang telah ditentukan penulis.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada Bab ini berisi tentang cara memasukkan data dan menganalisa data tersebut dengan menggunakan Program Excel.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran untuk permasalahan tersebut.


(16)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peramalan

Peramalan ( forecasting ) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang akan diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Untuk memprediksi hal tersebut diperlukan data yang akurat di masa lalu, sehingga dapat dilihat prospek situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

Pada umumnya kegunaan peramalan adalah sebagai berikut : 1. Sebagai alat bantu dalam perencanaan yang efektif dan efisien. 2. Untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa mendatang. 3. Untuk membuat keputusan yang tepat.

Kegunaan peramalan terlihat pada suatu pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan dalam berbagai kegiatan perusahaan. Baik tidaknya hasil suatu penelitian sangat ditentukan oleh ketetapan ramalan yang dibuat. Walaupun demikian perlu diketahui bahwa ramalan selalu ada unsur kesalahannya, sehingga yang perlu diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kesalahan dari ramalan tersebut.


(17)

2.2 Jenis-jenis Peramalan

1. Peramalan Kualitatif

Peramalan Kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pendapat dan pengetahuan serta pengalaman penyusunnya.

2. Peramalan Kuantitatif

Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut.

Baik tidaknya metode yang dipergunakan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi maka semakin baik pula metode yang digunakan.

Peramalan Kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat kondisi berikut : a. Tersedia informasi ( data ) tentang masa lalu

b. Informasi ( data ) tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik c. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut


(18)

Pada penyusunan Tugas Akhir ini, peramalan yang digunakan penulis adalah peramalan kuantitatif.

2.3 Metode Peramalan

2.3.1 Pengertian Metode Peramalan

Metode Peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau mengestimasi secara kuantitatif maupun kualitatif apa yang terjadi pada masa depan berdasarkan data yang relevan pada masa lalu.

Kegunaan Metode Peramalan ini adalah untuk memperkirakan secara sistematis dan pragmatis atas dasar data yang relevan pada masa lalu. Dengan demikian metode peramalan diharapkan dapat memberikan objektivitas yang lebih besar.

2.3.2 Jenis-jenis Metode Peramalan

1. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa hubungan antar variable yang diperkirakan dengan variable waktu merupakan deret berkala ( Time series ). Metode Peramalan yang termasuk pada jenis ini yaitu :

a. Metode Pemulusan ( smoothing ) b. Metode Box Jenkins


(19)

2. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisis pola hubungan antar variable yang akan diperkirakan dengan variable lain yang mempengaruhinya, yang bukan waktunya disebut Metode Korelasi atau sebab akibat ( metode causal ). Metode peramalan yang termasuk dalam jenis ini adalah :

a. Metode Regresi dan Korelasi b. Metode Ekonometri

c. Metode Input Output

2.3.3 Metode Pemulusan ( Smoothing )

Merode Pemulusan ( smoothing ) adalah metode peramalan dengan mengadakan penghalusan atau pemulusan terhadap data masa lalu yaitu dengan mengambil rata-rata dari nilai beberapa tahun menaksir nilai pada tahun yang akan datang.

Secara umum pemulusan ( smoothing ) dapat digolongkan menjadi beberapa bagian :

1. Metode Perataan ( average ) a. Nilai Tengah ( Mean )

b. Rata-rata Bergerak Tunggal ( Single Moving Average ) c. Rata-rata Bergerak Ganda ( Double Moving Average ) d. Kombinasi Rata-rata Bergerak Lainnya.

2. Metode Pemulusan ( Smoothing ) Eksponensial a. Pemulusan Eksponensial Tunggal 1. Satu Parameter


(20)

Pendekatan ini memiliki kelebihan yang nyata dalam hal nilai yang dapat berubah secara terkendali, dengan adanya perubahan dalam pola datanya. b. Pemulusan Eksponensial Ganda

1. Metode Linear Satu Parameter dari Brown S't = Xt+ ( 1 ) S't1

S''t = S't+ ( 1 ) S''t1

at = S't + ( S't - S''t) = 2 S't - S''t

bt =

1 ( S't - S''t)

Ftm= at + btm

Di mana :

S't= nilai Pemulusan Eksponensial Tunggal (Single Eksponensial Smoothing

Value)

S''t= nilai Pemulusan Eksponensial Ganda ( Double Eksponensial Smoothing

Value)

= parameter Pemulusan Eksponensial at, bt = konstanta pemulusan

Ftm = hasil peramalan untuk m periode ke depan yang akan diramalkan

2. Metode Dua Parameter dari Holt


(21)

St = Xt+ ( 1 ) ( St1 + bt1 ),

bt = ( St+ St1 ) + ( 1 ) bt1 ,

Ftm= St+ btm

Di mana :

= parameter Pemulusan Eksponensial c. Pemulusan Eksponensial Triple

1. Pemulusan Kwadratik Satu Parameter Dari Brown

Dapat digunakan untuk meramalkan data dengan suatu pola trend dasar, bentuk pemulusan yang lebih tinggi dapat digunakan bila dasar pola datanya adalah kuadratik, kubik atau orde yang lebih tinggi.

2. Metode kecendrungan dan Musiman Tiga Parameter dari Winter. Metode ini merupakan salah satu dari beberapa metode pemulusan eksponensial yang dapat menangani musiman. d. Pemulusan Eksponensial Menurut Klasifikasi Pegels

Bentuk umum dari metode pemulusan eksponensial adalah:

Ft1 = Xt + ( 1 ) Ft

Di mana:

Ft1 = Ramalan untuk periode mendatang


(22)

Ft = Ramalan pada periode-t

2.4 Metode Peramalan Yang Digunakan

Untuk mendapatkan suatu hasil yang baik dan tepat maka haruslah diketahui dan digunakan metode peramalan yang tepat. Dalam meramalkan tingkat produksi karet rakyat pada tahun 2010 - 2011 di Kabupaten Mandailing Natal, maka penulis menggunakan metode smoothing exponential ganda yaitu Smoothing Eksponensial Satu Parameter dari Brown .

Metode ini merupakan metode linier yang dikemukakan oleh Brown. Dasar pemikiran dari Metode Smoothing Eksponensial Satu Parameter dari Brown adalah serupa dengan rata-rata bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data sebenarnya. Bila terdapat unsur trend, perbedaan nilai pemulusan tunggal dan ganda dapat ditambahkan kepada pemulusan ganda dan disesuaikan untuk trend. Persamaan yang dipakai dalam pelaksanaan Smoothing Eksponensial Satu Parameter dari Brown adalah sebagai berikut :

S't= Xt+ (1 ) S't1 ...(2-1)

S''t= S't+ (1 ) S''t1 .(2-2)

at =S't+ (S't- S''t) = 2 S't - S''t ...(2-3)

bt=

1 (S't- S''t) ...(2-4)


(23)

Di mana :

S't = nilai Pemulusan Eksponensial Tunggal (Single Eksponensial Smoothing Value)

S''t = nilai Pemulusan Eksponensial Ganda ( Double Eksponensial Smoothing Value)

= parameter Pemulusan Eksponensial at, bt= konstanta pemulusan

Ftm = hasil peramalan untuk m period eke depan yang akan diramalkan

Untuk menghitung nilai kesalahan ( error ) ramalan tersebut, dapat digunakan rumus di bawah ini :

c=XT1 - FT1...(2-6)

e2= (X 1

T - FT1)2...(2-7)

Akhir persamaan (2-5) menunjukkan bagaimana memperoleh ramalan untuk m periode ke muka dari t. Ramalan untuk m periode ke muka adalah at di mana

merupakan nilai rata-rata yang disesuaikan untuk periode t ditambah m kali komponen kecenderungan bt. Bila semua hasil hitungan telah didapat, maka semua data yang

telah didapat dimasukkan ke dalam contoh tabel Smoothing Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown berikut ini :


(24)

Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linear Satu Parameter Dari Brown Pada Data Produksi Karet Rakyat di Kabupaten Mandailing Natal

Pada Tahun 1997 - 2011

(1) Tahun (2) Periode (tahun) (3) Produksi Karet Rakyat (4) Pemulusan Eksponensial Tunggal (5) Pemulusan Eksponensial Ganda (6) Nilai at (7) Nilai bt (8) Nilai F=at+

bt(m)

Bila m=1

1997 1 X1 (2-1) (2-2) - -

-1998 2 X2 ... ... (2-3) (2-4)

-1999 3 X3 ... ... ... ... (2-5)

2000 4 X4 ... ... ... ... ...

2001 5 X5 ... ... ... ... ...

- - - ... ... ... ... ...

- - - ... ... ... ... ...

N N Xn ... ... ... ... ...

Perlu dipahami bahwa tidak ada suatu metode terbaik untuk suatu peramalan. Metode yang memberikan hasil ramalan secara tepat belum tentu tepat untuk meramalkan data yang lain. Dalam peramalan time series, metode peramalan terbaik adalah metode yang memenuhi kriteria ketetapan ramalan. Kriteria ini berupa Mean Squared Error (MSE), Mean Absulute Percentage Error (MAPE),dan Mean Absolute Deviation (MAD).


(25)

Berikut ini adalah Ketetapan Ramalan Beberapa Kriteria yang digunakan untuk menguji nilai ramalan yaitu :

a. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat ( Mean Square Error ) dirumuskan dengan :

MSE =

n F X

n

i i i

2

1( )

b. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute ( Mean Absolute Percentage Error), dirumuskan dengan :

MAPE = n PE n i i

1

c. Kesalahan Persentase (Percentage Error) dirumuskan dengan :

PE = 

      i i i X F

X x 100


(26)

MAD =

n F X

n

i i i

 1

e. Jumlah Kuadrat Kesalahan (Sum Square Error ), dirumuskan dengan :

SSE = 2

1( )

n

i Xi Fi

Di mana :

Xi- Fi= Kesalahan pada periode ke-i

Xi = Data aktual pada periode ke-i

Fi = Nilai ramalan pada periode ke-i


(27)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Singkat Kegiatan Statistik Di Indonesia 3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda

1. Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik untuk pertama kali didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan, dan Kependudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistika. 2. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi yang bernama Komisi untuk statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas untuk merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang Statistik Indonesia.

3. Pada bulan September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central Kantor Voor Statistik ( CKS ) atau kantor statistik yang dipindah ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih juga pekerjaan Mekanisme Statistik Perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer en Accijnsen ( IUA ).


(28)

Masa Pemerintahan Jepang

1. Pada bulan Juni 1944, pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan Statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang dan militer.

2. Pada masa itu Central Kantor Voor Statistik (CKS) diganti menjadi Shomubu Chosasitu Gunseikanbu.

Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

1. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan Statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidik Perangkat Umum RI).Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai hasil dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintah Belanda mengaktifkan kembali CKS.

2. Berdasarkan Surat Edaran Kementrian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 Nomor 219/S.C. KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik dan berada di bawah pertanggung jawaban menteri kemakmuran.

3. Dengan Surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor P/44, lembaga PKS berada di bawah ini dan tanggung jawab Menteri Perekonomian. Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 desember 1953 Nomor 18.099/MKPS dibagi menjadi 2 bagian yaitu disebut sebagai Afdeling A, dan bagian Tata Usaha yang disebut sebagai Afdeling B.


(29)

4. Dengan kepusuan Presiden RI Nomor 131 Tahun 1957, Kementrian Ekonomi dipecah menjadi Kementrian Perdagangan dan Kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957, terhitung sejak tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistika.

Masa Orde Baru Sampai Sekarang

1. Pada pemerintahan Orde Baru khususnya untuk memenuhi kebutuhan perencanaan dan evaluasi pembangunan, untuk mendapatkan Statistik yang handal, lengkap, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi Biro Pusat Statistika.

2. Dalam masa Orde Baru ini Biro Pusat Statistika telah mengalami 4 (empat) kali perubahan struktur organisasi.

a. Peraturan Pemerintahan Nomor 16 Tahun 1968 tentang organisasi BPS b. Peraturan Pemerintahan Nomor 6 Tahun 1980 tentang organisasi BPS c. Peraturan Pemerintahan Nomor 2 Tahun 1992 tentang kedudukan,

tugas dan fungsi, susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik. d. Undang undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik.

e. Keputusan Presiden RI Nomor 86 Tahun 1998 tentang Biro Pusat Statistik

f. Keputusan Presiden RI Nomor 100 Tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS

g. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik


(30)

3. Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah Nomor 16 Tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS. Pada tanggal 17 juni 1988 dengan Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 1998 ditetapkan Biro Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.

Visi Dan Misi Biro Pusat Statistik

a. Visi Biro Pusat Statistik

Biro Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi Statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan teknologi informasi yang mutakhir.

b. Misi Biro Pusat Statistik

Dalam perjuangan pembangunan nasional Biro Pusat Statistik mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyajian dan statistik yang bermutu handal, efektif, dan efesien, peningkatan kesadaran masyarakat arti dan kegunaan statistik dan pengembangan ilmu statistik.


(31)

Program Pengembangan Statistik

Untuk mewujudkan pembangunan statistik, Biro Pusat Statistik membagi ke dalam 4 pokok, yaitu :

1. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik 2. Program penyempurnaan sistem informasi

3. Program pendidikan dan pelatihan aparatur negara

4. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara.

Ruang Lingkup Kegiatan Biro Pusat Statistik

3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Biro Pusat Statistik

Biro Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintahan non departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (kepres Nomor 86 Tahun 1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kepada beberapa ketentuan perundangan :

1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik

2. Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 1998 Biro Pusat Statistik

3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1991 tentang penyelenggaraan statistik Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan Statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama serta mengembangkan dan membina Statistik sesuai dengan peraturan


(32)

perundang-Fungsi yang diselenggarakan Biro Pusat Statistik :

1. Perumusan kebijaksanaan nasional di bidang Statistik 2. Penyelenggaraan Statistik dasar

3. Menyusun rencana dan program nasional di bidang Statistik

4. Koordinasi dan kerja sama Statistik dengan instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perorangan, dan unsur masyarakat lainnya.

5. Pelayanan data dan informasi serta hasil Statistik kepada pemerintah masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggara Statistik

6. Pembinaan penyelenggaraan Statistik, responden dan penggunaan Statistik

7. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan, pengendalian dan pengawasan administrasi dan di lingkungan BPS.

Tata Kerja Biro Pusat Statistik

Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis Statistik di dalam dan di luar negeri sesuai dengan bidang dan tugas mereka masing-masing. Kemudian para deputi melaporkan kepada kepala BPS. Setiap pimpinan satuan unit organisasi kelompok jabatan fungsional lingkungan BPS dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, baik dalam lingkungan masing-masing satuan unit organisasi di lingkungan BPS, maupun dengan instansi lain dari luar BPS sesuai dengan bidang dan tugas masing-masing.


(33)

Alasan Pemakaian Komputer di Biro Pusat Statistik

Mengingat semakin meningkatnya jumlah data yang diolah, sehingga perlu dibantu oleh suatu alat pengolahan data yaitu komputer. BPS adalah suatu instansi pemerintah Indonesia yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Dengan semakin beragamnya jenis Statistik yang diperlukan BPS secara lanjut harus meremajakan pengolahan data baik perangkat lunak maupun pengolahan.

Struktur Organisasi Biro Pusat Statistik

Sebagaimana dimuat dalam lampiran struktur organisasi kantor pada Biro Pusat Statistik Sumatera Utara dipimpin oleh seorang kepala yang dibantu oleh bagian tata usaha.

Di samping itu kepala dibagi oleh bagian tata usaha yang terdiri dari : 1. Sub Bagian Urusan Dalam

2. Sub Bagian Perlengkapan 3. Sub Bagian Keuangan 4. Sub Bagian Kepegawaian

Sedangkan bidang penunjang Statistik dibagi menjadi 5 bagian : 1. Bidang Statistik Produksi

2. Bidang Statistik Distribusi

3. Bidang Statistik Pengolahan Data 4. Bidang Statistik Kependudukan 5. Neraca Wilayah dan Analisa


(34)

Setiap bidang mempunyai tugas-tugas yaitu :

a. Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan Statistik pertanian, industri serta Statistik Konstruksi Pertambangan dan Energi b. Bidang Statistik Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

Statistik demografi dan rumah tangga, Statistik Ketenagakerjaan serta Statistik kesejahteraan

c. Bidang Statistik Pengolahan Data mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Penyediaan Data, Penyusunan sistem dan Program serta Operasi Pengolahan Data dengan Komputer

d. Sedangkan Bidang Wilayah dan Analisa mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan Neraca Produksi, Neraca Konsumsi, dan Akuntansi Penyajian dalam Analisis serta Kegiatan Penerangan Statistik.

3.3.1 Tugas Bagian Tata Usaha

1. Menyusun program tahunan

2. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan

3. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggaraan berbagai pelatihan teknis dan pelatihan administrasi

4. Mengatur dan melaksanakan urusan pelayanan administrasi lainnya kepada semua pihak satuan kerja di lingkungan Kantor Statistik Propinsi

5. Membantu Kepala Kantor Statistik Propinsi dalam Pengendalian Kegiatan dan Pengendalian Anggaran


(35)

6. Menyusun laporan kegiatan secara berkala

7. Menyelesaikan tugas yang diberikan secara langsung oleh atasan

3.3.2 Tugas Bidang Statistik Produksi

1. Menyusun program tahunan

2. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh pusat di Bidang Statistik Produksi

3. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan

4. Mengatur dan melaksanakan penerimaan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik produksi

5. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan

6. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data mengatur menyiapkan pengolahan data statistik produksi melalui komputer sesuai dengan yang ditetapkan

3.3.3 Tugas Bidang Statistik Distribusi

1. Menyusun program kerja tahunan

2. Membantu kepala kantor statistik, propinsi atau pemimpin proyek / pimpinan bagi proyek statistik

3. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan


(36)

4. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut dan pengawasan lapangan terhadap pelaksaaan kegiatan statistik distribusi

5. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik secara sederhana sesuai dengan yang telah ditetapkan

6. Menyusun laporan kegiatan bidang secara berkala dan sewaktu-waktu

3.3.4 Tugas Bidang Pengolahan Data

1. Menyusun program kerja tahunan

2. Meneliti jenis data yang diolah melalui komputer dan bersama-sama dengan bidang yang bersangkutan serta menentukan sistem pengolahan dengan komputer

3. Mengatur pembuatan sistem program pelaksanaan penyiapan data dan operasi pengolahannya

4. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen yang diolah dengan komputer

5. Mengatur dan melaksanakan tugas yang langsung diberikan oleh atasan.

3.3.5 Tugas Bidang Statistik Kependudukan

1. Menyusun program kerja tahunan bidang kependudukan

2. Melaksanakan statistik demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaan, kesejahteraan rakyat dan statistik kependudukan lainnya yang ditentukan


(37)

3. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan

4. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik kependudukan 5. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik

kependudukan melalui komputer sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

3.3.6 Tugas Bidang Neraca Wilayah Dan Analisa

1. Menyusun program kerja tahunan

2. Menyusun dan melaksanakan penerangan kegiatan statistik baik kepada masyarakat, instansi lainnya maupun media massa.


(38)

BAB 4 ANALISA DATA

Analisa dimaksudkan untuk menentukan sifat sifat statistika dari waktu ke waktu, sehingga dapat ditetapkan suatu model penduga atau peramalan yang tepat serta dapat digunakan untuk meramalkan produksi karet rakyat pada tahun 2010 2011 di Kabupaten Mandailing Natal.

4.1 Data Yang Akan Diolah

Data yang dibutuhkan dalam menganalisis pada Tugas Akhir ini adalah data produksi karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan data pada tahun 1997 2008. Data tersebut yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data Produksi Karet Rakyat di Kabupaten Mandailing Natal

No Tahun Produksi Karet

( Ton )

1 1997 26.993,86

2 1998 49.430,87

3 1999 26.993,86


(39)

5 2001 26.993,86

6 2002 26.993,86

7 2003 28.881,00

8 2004 45.706,00

9 2005 32.766,43

10 2006 34.302,44

11 2007 34.688,57

12 2008 34.615,80

Sumber : BPS

4.2 Metode Smoothing Eksponensial Linear Satu Parameter dari Brown

Dari data di atas produksi karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal penulis menggunakan metode pemulusan (Smoothing) eksponensial ganda yaitu Metode Linear Satu Parameter dari Brown.

Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah perhitungan pemulusan eksponensial tunggal. Pada saat t = 1, nilai nilai tersebut tidak tersedia. Jadi nilai nilai ini menggunakan suatu nilai rata rata dari beberapa nilai pertama sebagai titik awal. Dengan menggunakan rumus ( 2-1 ) yaitu :


(40)

Eksponensial tunggal periode ke-1 (tahun 1997) = 26.993,86 ( Data awal )

Eksponensial tunggal periode ke-2 (tahun 1998) = 0,1(49.430,87) + (1 - 0,1)26.993,86 S'1 = 29.237,57

Eksponensial tunggal periode ke-3 (tahun 1999) = 0,1(26.993,86) + (1 - 0,1)29.237,57 S'2 = 29.013,19

.

Hasil S't dapat dilihat pada tabel 4.2

Dan tahap selanjutnya untuk menghitung peramalan tersebut yaitu mencari pemulusan eksponensial ganda dengan menggunakan rumus persamaan (2-2) yaitu :

S''t = S't+ ( 1 ) S''t1

Maka dapat dihitung :

Eksponensial ganda periode ke-2 (tahun 1998) = 0,1(29.237,56)+(1 0,1) 26.993,86 S''1 = 27.218,23

Eksponensial ganda periode ke-3 (tahun 1999) = 0,1(29.013,19)+(1 0,1) 27.218,23 S''2 = 27.397,73

Eksponensial ganda periode ke-4 (tahun 2000) = 0,1(28.411,87)+(1 0,1) 27.397,73 S''3 = 27.499,14


(41)

Hasil S''1 dapat dilihat pada tabel 4.2

Selanjutnya dicari nilai at dengan menggunakan rumus pada persamaan (2-3) yaitu :

at = S't + ( S't - S''t) = 2 S't - S''t

Maka nilai at dapat dihitung :

Nilai a untuk periode ke-2 (tahun 1998) = 2 (29.237,56) 27.218,86 a2 = 31.256,89

Nilai a untuk periode ke-3 (tahun 1999) = 2 (29.013,19) 27.397,73 a3 = 30.628,66

Nilai a untuk periode ke-4 (tahun 2000) = 2 (28.411,87) 27.499,14 a4 = 29.324,60

. Hasil at dapat dilihat pada tabel 4.2


(42)

bt =

1 ( S't - S''t)

Maka nilai bt dapat dihitung ( =0,1) yaitu :

Untuk periode ke-2 (tahun 1998) = (29.237,56 27.218,23) 1,

0

101, 

b2 = 224,37

Untuk periode ke-3 (tahun 1999) = (29.013,19 27.397,73) 1,

0

101, 

b3 = 179,50

Untuk periode ke-4 (tahun 2000) = (28.411,87 27.499,14) 1,

0

101, 

b4 = 101,41

. Hasil bt dapat dilihat pada tabel 4.2

Dari perhitungan at dan bt di atas dapat ditentukan ramalan produksi karet.

Untuk itu tahap selanjutnya adalah dengan menggunakan persamaan (2-5) :

Ftm= at + btm


(43)

F3 = 31.481,26

Untuk periode ke-4 (tahun 2000) dengan m=1 = 28.811,26 + 179,50 (1) F4 = 30.808,15

Untuk periode ke-5 (tahun 2001) dengan m=1 = 27.870,68 + 101,41 (1) F5 = 29.426,02

Hasil Ft dapat dilihat pada tabel 4.2

Untuk mencari nilai MSE, maka harus ditentukan dahulu nilai darie( kesalahan ) dan

e2( kesalahan kuadrat ) dengan menggunakan rumus :

et = (Xt - Ft)

e untuk periode ke-3 ( tahun 1999 ) = 26.993,86 31.481,26 e3 = -4.487,40

e untuk periode ke-4 ( tahun 2000 ) = 23.000,00 30.628,66 e4 = -7.808,15

e untuk periode ke-5 ( tahun 2001 ) = 26.993,86 29.426,02 e5 = -2.432,16

.


(44)

Selanjutnya data yang dibutuhkan untuk menghitung nilai MSE adalah e 2

t . Dari

nilaietiap tiap periode di atas, dapat dikuadratkan menjadi :

e 2

3 untuk periode ke-3 (tahun 1999) = 20.136.776,71 e 2

4 untuk periode ke-4 (tahun 2000) = 60.967.232,97 e 2

5 untuk periode ke-3 (tahun 2001) = 5.915.389,81

... Hasile 2

t dapat dilihat pada tabel 4.2

Dengan perhitungan yang sama, maka dapat ditentukan nilai smoothing eksponensial tunggal, ganda, dan ramalan yang akan datang untuk = 0,1 sampai dengan = 0,9 yang ditampilkan pada tabel 4.2 sampai tabel 4.10

Selanjutnya dihitung nilai MSE untuk = 0,1 dengan rumus sebagai berikut :

Di mana : (Xt - Ft)2= 383.520.443,49

n= 10 maka :

10.443,49 520

.

383 = 38.352.044,35

Tabel 4.11 Perbandingan Ukuran Ketetapan Metode Peramalan

MSE =

n F X

n

i i i

2

1( )


(45)

MSE

0,1 38.352.044,35 0,2 50.673.825,02 0,3 68.191.045,84 0,4 88.285.611,81 0,5 111.613.438,16 0,6 139.998.955,17 0,7 176.125.350,49 0,8 223.648.000,36 0,9 287.666.012,64 Sumber : Perhitungan

Dari tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai MSE yang minimum atau terkecil yaitu pada nilai parameter pemulusan = 0,1 yaitu dengan nilai MSE = 38.352.044,35

4.3 Peramalan Produksi Karet di Kabupaten Mandailng Natal

Setelah diketahui bahwa error yang terdapat pada model data di atas maka dilakukan peramalan nilai produksi karet di Kabupaten Mandailing Natal untuk tahun 2010 dan tahun 2011 dengan menggunakan persamaan :

m t

F = 33.880,82 + 274,43 (m)

Setelah diperoleh model peramalan nilai produksi karet di Kabupaten Mandailing Natal, maka dapat dihitung untuk 2 periode kedepan untuk tahun 2010 dan 2011.


(46)

diperoleh belum keluar dari BPS ( Badan Pusat Statistik ). Seperti yang tertera di bawah ini :

Untuk periode ke-13 ( Tahun 2009 )

m t

F = 33.880,82 + 274,43 (m)

m t

F = 33.880,82 + 274,43 ( 1 )

1 12

F = 34.155,25 Ton

13

F = 34.155,25 Ton Untuk periode ke-14 ( Tahun 2010 )

m t

F = 33.880,82 + 274,43 (m)

m t

F = 33.880,82 + 274,43 ( 2 )

2 12

F = 34.429,68 Ton

14

F = 34.429,68 Ton

Untuk periode ke-15 ( Tahun 2011 )

m t

F = 33.880,82 + 274,43 (m)

m t

F = 33.880,82 + 274,43 ( 3 )

3 12

F = 34.704,11 Ton

15


(47)

Tabel 4.12 Peramalan Produksi Karet Rakyat di Kabupaten Mandailing Natal Periode Tahun 2020 2011

Tahun Periode Forecasting

2010 14 34.429,68

2011 15 34.704,11

Sumber : Perhitungan

4.4 Ukuran Ketepatan Metode Peramalan dengan = 0,1

Nilai nilai kesalahan yang diperoleh dari data peramalan di atas adalah : 1. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (Mean Squared Error) adalah

MSE =

n F X

n

i i i

2

1( )

=

10.443,49 520

. 383

= 38.352.044,35

2. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute ( Mean Absolute Percentage Error), dirumuskan dengan :

MAPE = n PE n i i

1 =

10,45 118


(48)

3. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute ( Mean Absolute Percentage Error), dirumuskan dengan :

MPE =

n PE n i t

1 =

10,87 15

 = -1,59

4. Jumlah Kuadrat Kesalahan (Sum Square Error ), dirumuskan dengan :

SSE = 2

1( )

n

i Xi Fi

= 383.520.443,49

5. Jumlah Nilai Tengah Galat Absolute (Mean Absolute Error) MAE = n e n

i 1 i /

=

10,83 555 . 38


(49)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengenalan Microsoft Excel

Pada penyusunan Tugas Akhir ini, dalam pengolahan data penulis menggunakan program Microsoft Excel. Di mana Microsoft Excel adalah aplikasi pengolah angka (spread sheet) yang sangat popular dan canggih saat ini yang dapat digunakan untuk mengatur, menyediakan maupun menganalisa data dan mempresentasikan dalam bentuk tabel, grafik atau diagram.

Excel merupakan produk unggulan dari Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam pengelolaan informasi khususnya data yang berbentuk angka. Dihitung, diproyeksikan, dianalisa dan dipresentasikan data pada lembar kerja. Microsoft telah mengeluarkan Excel dalam berbagai versi mulai versi 4, versi 5, versi 97, versi 2000 dan sekarang Microsoft Excel 2003 atau Microsoft Excel XP.

Lembar kerja (Sheet) Excel terdiri dari 256 kolom dan 65536 baris. Perpotongan baris dan kolom disebut sel (cell). Sel diberi nama menurut posisi kolom dan baris di lokasi sel tersebut berada. Kolom diberi nama dengan huruf mulai dari A,B,C, ,Z. Kemudian dilanjutkan AA, AB, AC sampai kolom IV. Sedangkan baris ditandai dengan angka mulai dari 1,2,3 sampai angka 65536.


(50)

5.2.1 Mengaktifkan Microsoft Excel

Sebelum mengoperasikan software ini, pastikan bahwa pada komputer terpasang pada program excel. Langkah langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Klik tombol start b. Pilih dan klik program

c. Pilih dan klik Microsoft Office, Microsoft Excel

Gambar 5.1: Awal Microsoft Excel


(51)

Gambar 5.2: Tampilan Microsoft Excel

5.3 Implementasi Sistem Peramalan Produksi Karet Di Mandailing Natal

Fungsi dalam excel ditujukan untuk memudahkan pengetikan formula yang lazim diperlukan dalam melakukan perhitungan aritmatik dan operasi standar lazim yang sering diulangi.

Terdapat banyak fungsi fungsi statistik yang disediakan oleh Microsoft Excel, diantaranya adalah fungsi average, fungsi standar deviasi, fungsi median, fungsi mean dan masih banyak fungsi statistika lainnya.


(52)

5.3 Metode Eksponensial Satu Parameter Dari Brown

Langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan peramalan dari data-data aktual yang tersedia untuk diolah sehingga dapat dicari ramalan untuk periode selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Pada lembar kerja excel, masukkan data-data.

2. Lalu hitunglah Metode Eksponensial Tunggal dengan rumus : = *Xt+ ( 1 )* St1

3. Metode Eksponensial Ganda dapat dihitung dengan rumus : = * S't+ ( 1 )* S''

4. Nilai a dihitung dengan rumus : = 2* S't- St1

5. Nilai b dihitung dengan rumus : = /( 1 )*( S't - S''t)

6. Nilai ramalan dapat dihitung dengan rumus : = at + (bt*m)


(53)

5.4 Pembentukan Grafik

Chart adalah grafik yang dibentuk berdasarkan data pada worksheet. Microsoft excel menyediakan fasilitas yang sangat lengkap untuk membuat aneka bentuk grafik. Langkah-langkahnya :

1. Blok seluruh tabel yang akan dijadikan grafik

2. Pilih menu Insert, chart. Maka akan tampil seperti gambar di bawah ini :


(54)

3. Lalu pilih jenis chart yang akan ditentukan. Pada bagian ini juga dapat mengedit, menambah atau mengurangi data.


(55)

4. Setelah itu pemberian Title, Axis, Gridlines, Legend dan Data Labels pada grafik. Selain itu Ms. Excel juga memberikan fasilitas untuk menampilkan data tabel pada grafik dengan Data Table Tab.


(56)

5. Langkah terakhir ini berguna untuk menentukan lokasi grafik, apakah pada satu sheet (embedded Chart) tersendiri atau pada worksheet tempat data table (stand alone Chart)

Gambar 5.6 : Menentukan Lokasi Grafik

Grafik yang terbentuk berhubungan langsung dengan data pada worksheet, artinya jika terjadi perubahan pada data, secara otomatis grafik akan berubah sesuai dengan perubahan data tersebut.

Setelah selesai bekerja dengan excel dan ingin keluar dari excel pilih exit dari menu File atau close ( X ) dalam jendela Excel.


(57)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini maka penulis mengambil beberapa kesimpulan dan saran. Adapun kesimpulan dan saran tersebut adalah :

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah :

1. Bahwa tingkat produksi karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal memiliki peranan penting dalam tingkat perekonomian khususnya di bidang pertanian di Kabupaten Mandailing Natal.

2. Bentuk metode peramalan yang dipilih untuk meramalkan produksi karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan data tahun 1997 sampai tahun 2008 adalah Metode Linear Satu Parameter Dari Brown berdasarkan kriteria MSE terkecil dengan = 0,1 yaitu dengan nilai 38352044,35.

3. Dilihat dari nilai nilai yang diperoleh seberapa besar kesalahan peramalan yang dihitung, di mana dari perhitungan data di atas telah didapat Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (MSE) adalah 38352044,35. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute (MAPE) yang diperoleh 11,85. Nilai Tengah Kesalahan Persentase (MPE) adalah -1,59. Jumlah Kuadrat Kesalahan (SSE) adalah


(58)

383520443,49 dan Jumlah Nilai Tengah Galat Absolute (MAE) adalah 3855,85.

4. Bentuk persamaan produksi karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan data tahun 1997 sampai dengan tahun 2008 untuk periode 2 tahun ke depan adalah Ftm = 33880,82 + 274,43 ( m ). Di mana m adalah jumlah

periode ke depan yang ingin diramalkan = 1,2,3, ,n

5. Nilai ramalan produksi karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal untuk periode ke 14 ( tahun 2010 ) adalah sebesar 34429,68 Ton dan untuk periode ke 15 ( tahun 2001 ) adalah sebesar 34704,11 Ton.

6.2 Saran

Adapun saran yang penulis ingin sampaikan adalah :

1. Dalam menentukan tingkat produksi karet di Kabupaten Mandailing Natal, pemerintah dapat menggunakan Analisis Peramalan dengan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda.

2. Dalam menaksir tingkat produksi karet di Kabupaten Mandailing Natal dengan menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda, akan sangat membantu jika mengolah data dengan menggunakan alat bantu komputer, khususnya aplikasi Excel.

3. Melihat kecendrungan data yang stabil hendaknya pemerintah dapat mempersiapkan fasilitas yang dapat membantu rakyat dalam upaya meningkatkan jumlah produksi karet agar perekonomian rakyat juga dapat meningkat.


(59)

4. Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan dalam mengambil berbagai kebijakan, metode peramalan yang dibahas dalam Tugas Akhir ini akan sangat membantu.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Assauari, Sofjan. 1984.Teknik dan Metode Peramalan.Jakarta: Fakultas Ekonomi UI Makridakis, Spyros. 1993.Metode dan Aplikasi Peramalan.Jakarta: Erlangga

Marganda, Klirent Simarmata M.Sc dan Dra. Normalita Napitupulu. 2006.

Microsoft Excel-Powerpoint Serta Contoh Soal-soal.Medan Suliyanto, SE, M.Si. 2005.Metode Riset Bisnis.Yogyakarta: Andi Tosin, Rijanto. 1999.Microsoft Excel 2002.Jakarta: Dinastindo BPS. 1997.Mandailng Natal Dalam Angka.Badan Pusat Statistik BPS. 2000.Mandailing Natal Dalam Angka.Badan Pusat Statistik BPS. 2007.Mandailing Natal Dalam Angka.Badan Pusat Statistik BPS. 2008.Mandailing Natal Dalam Angka.Badan Pusat Statistik www.google.com


(1)

4. Setelah itu pemberian Title, Axis, Gridlines, Legend dan Data Labels pada grafik. Selain itu Ms. Excel juga memberikan fasilitas untuk menampilkan data tabel pada grafik dengan Data Table Tab.


(2)

satu sheet (embedded Chart) tersendiri atau pada worksheet tempat data table (stand alone Chart)

Gambar 5.6 : Menentukan Lokasi Grafik

Grafik yang terbentuk berhubungan langsung dengan data pada worksheet, artinya jika terjadi perubahan pada data, secara otomatis grafik akan berubah sesuai dengan perubahan data tersebut.

Setelah selesai bekerja dengan excel dan ingin keluar dari excel pilih exit dari menu File atau close ( X ) dalam jendela Excel.


(3)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini maka penulis mengambil beberapa kesimpulan dan saran. Adapun kesimpulan dan saran tersebut adalah :

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah :

1. Bahwa tingkat produksi karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal memiliki peranan penting dalam tingkat perekonomian khususnya di bidang pertanian di Kabupaten Mandailing Natal.

2. Bentuk metode peramalan yang dipilih untuk meramalkan produksi karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan data tahun 1997 sampai tahun 2008 adalah Metode Linear Satu Parameter Dari Brown berdasarkan kriteria MSE terkecil dengan = 0,1 yaitu dengan nilai 38352044,35.

3. Dilihat dari nilai nilai yang diperoleh seberapa besar kesalahan peramalan yang dihitung, di mana dari perhitungan data di atas telah didapat Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (MSE) adalah 38352044,35. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute (MAPE) yang diperoleh 11,85. Nilai Tengah Kesalahan Persentase (MPE) adalah -1,59. Jumlah Kuadrat Kesalahan (SSE) adalah


(4)

3855,85.

4. Bentuk persamaan produksi karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal berdasarkan data tahun 1997 sampai dengan tahun 2008 untuk periode 2 tahun ke depan adalah Ftm = 33880,82 + 274,43 ( m ). Di mana m adalah jumlah

periode ke depan yang ingin diramalkan = 1,2,3, ,n

5. Nilai ramalan produksi karet rakyat di Kabupaten Mandailing Natal untuk periode ke 14 ( tahun 2010 ) adalah sebesar 34429,68 Ton dan untuk periode ke 15 ( tahun 2001 ) adalah sebesar 34704,11 Ton.

6.2 Saran

Adapun saran yang penulis ingin sampaikan adalah :

1. Dalam menentukan tingkat produksi karet di Kabupaten Mandailing Natal, pemerintah dapat menggunakan Analisis Peramalan dengan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda.

2. Dalam menaksir tingkat produksi karet di Kabupaten Mandailing Natal dengan menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda, akan sangat membantu jika mengolah data dengan menggunakan alat bantu komputer, khususnya aplikasi Excel.

3. Melihat kecendrungan data yang stabil hendaknya pemerintah dapat mempersiapkan fasilitas yang dapat membantu rakyat dalam upaya meningkatkan


(5)

4. Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan dalam mengambil berbagai kebijakan, metode peramalan yang dibahas dalam Tugas Akhir ini akan sangat membantu.


(6)

Assauari, Sofjan. 1984.Teknik dan Metode Peramalan.Jakarta: Fakultas Ekonomi UI Makridakis, Spyros. 1993.Metode dan Aplikasi Peramalan.Jakarta: Erlangga

Marganda, Klirent Simarmata M.Sc dan Dra. Normalita Napitupulu. 2006. Microsoft Excel-Powerpoint Serta Contoh Soal-soal.Medan

Suliyanto, SE, M.Si. 2005.Metode Riset Bisnis.Yogyakarta: Andi Tosin, Rijanto. 1999.Microsoft Excel 2002.Jakarta: Dinastindo BPS. 1997.Mandailng Natal Dalam Angka.Badan Pusat Statistik BPS. 2000.Mandailing Natal Dalam Angka.Badan Pusat Statistik BPS. 2007.Mandailing Natal Dalam Angka.Badan Pusat Statistik BPS. 2008.Mandailing Natal Dalam Angka.Badan Pusat Statistik www.google.com